• Tidak ada hasil yang ditemukan

A B I D M U H T A R O M EKONOMI (TEORI DAN EMPIRIS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A B I D M U H T A R O M EKONOMI (TEORI DAN EMPIRIS)"

Copied!
295
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A B I D M U H T A R O M

EKONOMI

(TEORI DAN EMPIRIS)

(3)

EKONOMI

(TEORI DAN EMPIRIS)

PENULIS:

Abid Muhtarom

PENYUNTING:

Nurul Badriyah

(Dekan Fakultas Ekonomi UNISLA)

LAYOUT DAN DESAIN SAMPUL:

Rifai Afin (Dosen Fakultas Pembangunan Universitas Trunojoyo) Husen (Ketua LITBANGPEMAS UNISLA)

Cetakan Pertama, September 2019 vi + 287 halaman. 14,5 x 20,5 cm

ISBN: 978-602-52815-9-4

PENERBIT:

LITBANGPEMAS UNISLA

Jl. Veteran No. 53 A Lamongan Jawa Timur Email: litbangpemas@gmail.com

(4)

KATA PENGANTAR

uji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan buku

EKONOMI: Teoritis dan Empiris dapat terselesaikan dengan baik

dan lancar. Buku ini dibuat dengan maksud untuk mendukung proses pembelajaran pada mata kuliah Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan dan juga terimas kasih dengan tulus akan bantuan kedua orang tua dan saudara, serta teman-teman.

Penyusunan Buku ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan kesempatan yang diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Ekonomi Unisla, Ketua Prodi Manajemen, Ketua Prodi Akuntansi dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dan terselesaikannya buku ini.

Penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun berharap saran maupun kritik demi penyempurnaan buku ini. Walaupun masih jauh dari sempurna penyusun berharap buku ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin

Lamongan, September 2019

Penyusun

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

RANGKUMAN ... 1

BAB I KONSEP DASAR ILMU EKONOMI ... 13

A. Pengertian Ilmu Ekonomi... 14

B. Pembagian Ilmu Ekonomi ... 16

C. Prinsip, Kegiatan, Motif, dan Politik Ekonomi ... 21

D. Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif dalam Ekonomi ... 22

E. Metodologi Ilmu Ekonomi ... 24

F. Kegunaan Ilmu Ekonomi ... 30

BAB II MASALAH EKONOMI ... 33

A. Kebutuhan Yang Tidak Terbatas ... 34

B. Barang dan Jasa ... 40

C. Kelangkaan ... 44

D. Masalah Ekonomi Dalam Konteks Ekonomi Mikro ... 47

E. Masalah Ekonomi Dalam Konteks Ekonomi Makro ... 50

BAB III SOLUSI MASALAH EKOMI ... 57

A. Menentukan Pilihan Yang Tepat ... 57

B. Memanfaatkan Biaya Peluang ... 61

C. Skala Proritas dan Pengelolaan Keuangan ... 66

D. Mengatasi Masalah Ekonomi Mikro ... 70

E. Mengatasi Masalah Ekonomi Makro ... 75

(6)

BAB IV SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN ... 93

A. Sistem Pembayaran ... 93

B. Alat Pembayaran ... 99

C. Barter ... 100

D. Uang Logam dan Uang Kertas ... 101

BAB V PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI ... 105

A. Pelaku-Pelaku Ekonomi ... 106

B. Siklus Ekonomi ... 113

C. Perilaku Produsen dan Konsumen ... 122

BAB VI JENIS-JENIS PASAR ... 131

A. Pengertian Pasar ... 136

B. Struktur Pasar ... 138

C. Pasar Persaingan Semnpurna ... 139

D. Pasar Persaingan Tidak Sempurna ... 142

E. Kekurangan dan Kelebihan Berbagai Jenis Pasar ... 149

BAB VII HARGA PASAR ... 153

A. Permintaan ... 153

B. Penawaran ... 155

C. Elastisitas Permintaan dan Penawaran ... 157

D. Mekanisme Pasar ... 183

E. Keseimbangan Pasar ... 186

BAB VIII BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK ... 189

A. Pengertian Lembaga Keuangan ... 189

B. Peranan Lembaga Keuangan ... 193

C. Faktor-Faktor Yang Mendorong Peningkatan Peranan Lembaga Keuangan ... 195

(7)

E. Lembaga Keuangan Bukan Bank ... 211

F. Kredit Perbankan ... 227

G. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ... 232

BAB IX MANAJEMEN ... 241

A. Pengertian Manajemen ... 242

B. Pentingnya Manajemen ... 246

C. Fungsi-Fungsi Manajemen ... 248

D. Tingkatan-Tingkatan Manajemen ... 250

BAB X UMKM DAN KOPERASI ... 253

A. Pengertian UMKM ... 253

B. Pengertian Koperasi ... 255

C. Tujuan dan Fungsi Koperasi ... 257

D. Organisasi Koperasi... 259

BAB XI PERDAGANAGAN INTERNASIONAL ... 263

A. Pengertian dan Manfaat Perdagangan Internasional ... 263

B. Perusahaan Multinasional (PMN) ... 266

D. Hambatan Dalan Perdagangan Internasional ... 267

BAB XII EKONOMI PERTANIAN ... 273

A. Peran Ekonomi Pertanian pada Kemiskinan ...

273

DAFTAR PUSTAKA ... 276

INDEX BUKU ... 279

(8)

RANGKUMAN

1.1. PENGANTAR EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.

1.2. ARTI KATA

Kata "ekonomi" merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Kuno οἰκονόμος yang bermakna "pengelolaan rumah tangga".Kata ini merupakan gabungan dari dua kata, yaitu οἶκος ("rumah") and νέμω ("pengelolaan; distribusi"). Kata ini tercatat pertama kali digunakan pada karya yang dibuat oleh sebuah gereja pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem pengelolaan atau administrasi. Makna ekonomi yang banyak digunakan saat ini, yaitu ekonomi sebagai sebuah sistem yang digunakan di sebuah negara atau wilayah, baru berkembang pada abad ke-19 atau ke-20.

1.3. CAKUPAN

1.3.1 ILMU EKONOMI

Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu ekonomi, yang di dalamnya mencakup sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa bagian ekonomi yang berupa ilmu terapan seperti produksi, distribusi,

(9)

perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain seperti ilmu teknik, manajemen, administrasi bisnis, sains terapan, dan keuangan. Ada banyak sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan sektor tersier.

1.3.1.1 SEKTOR TRADISIONAL: PRIMER, SEKUNDER,

TERSIER

Termasuk dalam sektor primer adalah sektor-sektor yang memanfaatkan langsung sumber dari daya alam, termasuk di dalamnya pertanian, perhutanan, perikanan, dan pertambang-an.Beberapa industri manufaktur yang proses produksinya erat dengan sumber daya alam juga seringkali dikategorikan sebagai industri di sektor ini, antara lain industri di bidang pengepakan, penyulingan, atau pengumpulan sumber daya alam.Sektor ini biasanya merupakan sektor utama, dan berkontribusi paling besar di perekonomian negara-negara berkembang.

Namun, terdapat penurunan jumlah pekerja yang beroperasi di sektor ini, baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Amerika Serikat, tenaga kerja di sektor ini hanya mencakup sekitar 3% dari total tenaga kerja.

Dari sektor primer, bahan mentah diolah oleh sektor sekunder, yaitu sektor-sektor yang memproduksi, dan mencip-takan produk akhir yang siap dikonsumsi, antara lain sektor produksi, dan konstruksi.Sektor ini biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu industri ringan dan industri berat. Industri di sektor ini biasanya menggunakan energi yang sangat besar untuk beroperasi serta menghasilkan limbah yang juga besar, menye-babkan timbulnya masalah lingkungan atau polusi. Negara-negara dengan sektor sekunder besar disebut sebagai negara industri, antara lain RRT, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Russia.

(10)

Berbeda dengan sektor primer, dan sektor tersier yang menciptakan produk berbentuk, sektor tersier adalah sektor jasa yang menciptakan produk tak berbentuk berupa layanan kepada konsumennya.Pelaku sektor tersier mena-warkan pengetahuan dan waktunya untuk meningkatkan produktivitas, kinjera, dan potensi di sektor-sektor lain. Produknya antara lain diberikan dalam bentuk perhatian, saran, akses, pengalaman, dan diskusi. 1.3.1.2 SEKTOR QUATERNER DAN QUINER

Selain tiga sektor di atas, berkembang pula dua sektor baru yang disebut sebagai sektor quaterner, dan quiner. Sektor quaterner merupakan cabang dari sektor tersier yang fokus pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas intelektual. Termasuk di dalamnya sektor pemerintahan, budaya, kepustakaan, riset ilmiah, edukasi, dan informasi. Sementara itu, sektor quiner memiliki fokus yang lebih dalam lagi, yaitu pada sektor-sektor di sektor quaterner yang menjadi pengambil keputusan utama dalam sebuah masyarakat.

1.4. SEJARAH

1.4.1 MASA KUNO

Ekonomi ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan per-ekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berhubungan sosial secara langsung. Sistem barter masih banyak digunakan.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem ekonomi yang digunakan semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, mengembangkan ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di

(11)

tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya me-ngembangkan sistem utang-piutang, kontrak legal, dan hukum yang berkaitan dengan praktik bisnis serta properti pribadi.

1.4.2 ABAD PERTENGAHAN

Sama seperti pada masa kuno, pada abad pertengahan kegiatan ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial ter-tutup. Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain muncul-nya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan

wilayah kekuasaan. Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam

bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan. Proses peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya ekonomi global. Perdagangan saham juga mulai dikenal, khususnya setelah tahun 1513 setelah pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.

Pada abad ini, uang yang digunakan sudah berbentuk koin

logam, khususnya di wilayah Eropa, dan sekitarnya.[Jenis logam

yang digunakan mempengaruhi nilai uang tersebut, yang paling populer adalah tembaga, perak, dan emas.Namun, mata uang yang digunakan kala itu sangat beragam, dan semuanya berbeda-beda baik dalam segi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-wilayah.

Salah satu sistem yang populer digunakan kala itu adalah sistem manorial.Sistem ini berpusat pada sebuah manor, yaitu wilayah berdikari yang dikuasai oleh tuan tanah. Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah tempat ia tinggal, khususnya dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan kala melakukan

(12)

kegiatan ekonomi. Sebagai gantinya para petani ini bekerja untuk tuannya tersebut. Sistem ini terutama berkembang pada abad ke-5, dan ke-6, saat penyakit, dan bencana kelaparan akibat perang mewabah, menyebabkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari perlindungan di tempat lain.

Petani merupakan pekerjaan yang paling umum.Mereka tersebar di berbagai manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. Selain bertani, petani juga memelihara kambing. Tugas urusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain meng-gunting rambutnya, membuat wool, dan merajut pakaian. Pekerjaan lain yang juga populer adalah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. Ter-dapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan ahli bedah. Selain itu ada pula kelas pe-dagang yang berkembang menjelang akhir abad pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.

Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada abad ke-12, dan ke-13.Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pe-dagang mulai memiliki pengaruh besar dalam perekonomian. Beberapa di antaranya bahkan memiliki pengaruh politik, dan mem-bentuk serikat.Serikat ini digunakan antara lain untuk mempengaruhi kebijakan pajak. Sistem serikat ini menandakan sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang karena harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.

Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak. Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 menyebabkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya. Kematian Hitam juga memberikan efek yang sama—jutaan petani yang terinfeksi penyakit

(13)

ini tewas. Akibat dari dua peristiwa ini adalah munculnya sistem-sistem baru baik di bidang ekonomi maupun pertanian.

1.4.3 ERA MODERN AWAL

Dengan semakin mudahnya mendapatkan modal untuk bertualang, dan memperluas daerah jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa seperti Spanyol, Prancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka kemudian mencoba melakukan kontrol, dan proteksi terhadap perdagang-an dengan membuat bea cukai. Selain karena kemudahan modal, perekonomian Eropa juga menguat akibat meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang berlimpah untuk mengembangkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild(1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat atau negara. 1.4.4 REVOLUSI INDUSTRI

Pada masa revolusi industri yang terjadi pada abad ke-18, dan 19, perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, per-tambangan, dan transportasi. Hal ini mempengaruhi kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia. Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul menggantikan paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi karena peran dari berkem-bangnya ilmu ekonomi pada abad ini.

Ilmu ekonomi saat itu dikembangkan oleh ilmuwan seperti Scotsman Adam Smith (1723-1790), yang kini diakui sebagai ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan ide bahwa harga sebuah produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan permintaan serta pembagian tenaga kerja. Ia berpendapat bahwa motif utama dari perdagangan adalah keuntungan diri pribadi. Paham ini kemudian menjadi basis yang dikembangkan oleh berbagai

(14)

ilmuwan selanjutnya seperti Thomas Malthus (1766-1834) yang mengembangkan ide pasokan-permintaan untuk memecahkan masalah populasi yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.

1.4.5 PASCA-PERANG DUNIA

Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai men-cari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom seperti Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan ide tentang pentingnya sebuah perda-gangan global yang bebas. Namun kala itu ide dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes berpendapat bahwa pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah dapat menghapus masalah ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melakukan manipulasi terhadap permintaan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.

Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak memiliki meka-nisme untuk memastikan bahwa semua orang bisa bekerja, akibatnya pengangguran dapat terjadi. Keynes berpendapat bahwa negara perlu melakukan intervensi, dan manipulasi ter-hadap permintaan, dan permintaan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melakukan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melakukan investasi. Jika pemerintah meningkatkan pengelu-arannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

(15)

Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika ber-kembang secara pesat. Periode ini disebut sebagai periode

Wirtschaftswunder yang diambil dari bahasa Jerman, yang berarti

"keajaiban ekonomi." Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang setelah John Kenneth Galbrait (190-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun 1956.

1.4.6 AKHIR ABAD KE-20 DAN AWAL ABAD KE-21

Tren ekonomi dunia berubah setelah perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berubah haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain sistem ekonomi dari Barat tersebut, muncul sistem, dan konsep-konsep ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat seperti RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.

Perkembangan, dan penyebaran Internet sebagai media komunikasi massa juga mempengaruhi perkembangan ekonomi khususnya setelah tahun 2000-2001. Ide tentang sebuah ekonomi berbasis Internet, dan informasi mulai dikem-bangkan. Hal ini di-sebabkan karena internet telah memberikan pengaruh besar pada dunia perdagangan, dan memunculkan satu bidang baru yang disebut sebagai bisnis elektronik.

1.5. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI

Manusia sebagai makhluk sosial, dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan

(16)

manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:

a. Faktor ekonomi

b. Faktor lingkungan sosial budaya c. Faktor fisik

d. Faktor pendidikan e. Faktor moral

1.6. TINDAKAN, MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI

1.6.1 TINDAKAN EKONOMI

Tindakan ekonomi adalah sebuah istilah yang mengacu pada setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu:

a. Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.

b. Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

1.6.2 MOTIF EKONOMI

Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:

a. Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.

b. Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.

(17)

Pada praktiknya terdapat beberapa macam motif ekonomi: a. Motif memenuhi kebutuhan

b. Motif memperoleh keuntungan c. Motif memperoleh penghargaan d. Motif memperoleh kekuasaan e. Motif sosial/menolong sesama 1.6.3 PRINSIP EKONOMI

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengor-banan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.

1.7. EKONOMI DAN BIROKRASI

Memasuki tahun 1980 an perekonomian Indonesia memasuki fase baru dengan dikeluarkankanya kebijakkan deregulasi dan biro-kratisasi. Deregulasi dan birokratisasi pada dasarnya merupakan salah satu upaya dan tindakan konkret (nyata) yang dipergunakan untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing perekonomian suatu Negara.

Kata birokrasi berasal dan kata bureaucracy yang bermakna ‘administrasi yang dicirikan oleh kepatuhan pada aturan, prosedur, dan jenjang kewenangan sehingga sering mengakibatkan kelambanan kerja, kerumitan perolehan hasil, dan penundaan gerak; sedangkan kata birokratisasi yang berasal dan bureaucratization bermakna ‘hasil tindakan yang berhubungan dengan, atau yang bercorak birokrasi’. Kata regulasi yang berasal dari regulation bermakna ‘tindakan pengurusan dengan berbagai aturan (yang berkekuatan hukum). Unsur de- yang melekat pada kata serapan dari bahasa asing, misal-nya bahasa lnggris, bermakna (1) ‘melakukan hal yang sebalikmisal-nya’,

(18)

(2) ‘mengalihkan sesuatu dari’, (3) ‘mengurangi’, (4) ‘suatu ubahan dari’, dan (5) ‘keluar dari’. Jadi, debirokratisasi bermakna ‘tindakan atau proses mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar tercapai hasil dengan lebih cepat’, sedangkan deregulasi bermakna ‘tindakan atau proses menghilangkan atau mengurangi segala aturan’.Perlu diingat bahwa pada kedua bentuk itu sudah terkandung makna tindakan. OIeh sebab itu, jika kita akan membentuk kata kerja, tidak perlu kita menambahkan imbuhan -kan. Jadi, cukup mendebiro kratisasi atau menderegulasi, dan bukan mendebiro kratisasikan atau menderegulasikan.

(19)
(20)

BAB I

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

idup merupakan pilihan. Sejak kita bangun tidur sampai kembali ke tempat tidur, kita selalu memilih. Pada pagi hari, kita dapat memilih untuk terus melanjutkan istirahat atau berkemas untuk berangkat ke sekolah. Sesudah pulang sekolah, kita juga berhadapan dengan pilihan. Apakah kita mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, mengikuti kursus, atau kita pulang ke rumah untuk istirahat. Pada malam hari kita juga berhadapan dengan pilihan. Apakah kita mengerjakan mengerjakan rutinitas hidup atau terus bekerja.

Pilihan juga berkaitan dengan kebutuhan kita. Pada saat kita lapar, kita berhadapan dengan makanan yang akan kita makan. Kita memilih memakan makanan tradisional, fast food atau jenis makanan yang lain. Ketika membutuhkan pakaian kita juga memilih jenis pakaian yang akan dipakai. Dalam berkomunikasi dengan orang lain kita juga memilih berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung, kita dapat memilih untuk menggunakan media komunikasi antar lain; Blackberry Mesengger, Path, Instagram, Twitter ataupun Facebook.

Memang banyak yang harus kita lakukan setiap hari. Pilihan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari karena keinginan kita melebihi kemampuan kita untuk memenuhinya. Pilihan juga tidak dapat terlepas dari kelangkaan. Masalah kelangkaan merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas. Masalah inilah yang membawa kita untuk mempelajari ilmu

(21)

ekonomi. Ekonomi adalah studi tentang bagaimana sumber daya yang langka atau terbatas. Dengan kata lain, ekonomi berkaitan dengan bagaimana orang membuat keputusan ketika dia berhadapan dengan kelangkaan.

Pada bagian awal ini akan dibahas mengenai bagaimana untuk memahami konsep dasar ilmu ekonomi. Dalam kerangka besar pemahaman konsep dasar ilmu ekonomi, pertama-tama kita akan mempelajari pengertian ilmu ekonomi; prinsip, kegiatan, motif, dan politik ekonomi; pernyataan positif dan normatif dalam ekonomi; metodologi ilmu ekonomi; dan kegunaan ilmu ekonomi.

A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI

Kata ekonomi merupakan kata yang tidak asing bagi kita karena sering kita dengar dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, golongan ekonomi lemah, kesulitan ekonomi, atau pertumbuhan ekonomi. Kata ekonomi berasal dari bahasa yunani yakni (oikonomia). Artinya, manajemen rumah tangga. Asal katanya (oikos) yang berarti keluarga atau rumah tangga, dan

(nomos) yang berarti peraturan, aturan, atau hukum. Oikonomia

adalah aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang menetapkan rumah tangga yang baik. Istilah ini berkaitan dengan konstruksi sosial aristoteles tentang realitas. Menurut pandangan ini, seluruh warga negara harus merasa nyaman dan diterima sebagaimana yang dia rasakan di rumahnya sendiri. Dalam konteks ini, bagi orang yunani kuno, masalah ekonomi hanya terkait dengan perasaan nyaman seseorang karena kebutuhan pribadinya terpenuhi.

Seiring dengan perkembangan zaman, masalah ekonomi saat ini, merupakan masalah publik. Masalah ekonomi menjadi bahan pembicaraan banyak orang, mulai dari warga biasa sampai para

(22)

politikus yang membuat anggaran serta menetap-kan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.

Karena masalah ekonomi telah menjadi perhatian publik, lahirlah ilmu ekonomi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Sementara itu, ekonomi berkaitan dengan asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan, seperti dalam hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan.

Terdapat beberapa rumusan tentang pengertian ekonomi yang disampaikan oleh para ekonom. Rumusan-rumusan yang mereka sampaikan antara lain adalah sebagai berikut.

1. Richard G. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah

ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. (economics is the study of the use of scarce resources

to satisfy unlimited human wants).

2. N. Gregory mankiw menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang langka. (economics is the study of how society

manages its scarce resources).

3. Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan

bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi memenuhi keinginan mereka. (economics

is the study of how individual and societies, experiencing virtually limitless wants, choose to allocate scarce resources to best satisfy their wants).

(23)

4. Paul A. Samuelson menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah

suatu studi tentang cara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu dan mendistribusikanya untuk keperluan konsumsi saat ini atau di masa datang, kepada berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat. (Economics is the study of how people and

society end up choosing, with or without the use of money, to employ scarceproductif resources that could have alternative uses to produce various commodities over time and distributing them for consumption now, or in the future, among various persons or groups in society).

Berdasarkan pengertian atau definisi yang dikemukakan para ahli tersebut, jelaslah bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhanya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas atau langka.

B. PEMBAGIAN ILMU EKONOMI

Ruang lingkup pembahasan ilmu ekonomi sangat luas dan beragam. Oleh karena itu, ilmu ekonomi dibedakan atas tiga kelompok dasar, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi, dan kelompok ekonomi terapan.

1. Ekonomi deskriptif (descriptive economics) bekerja dengan

mengumpulkan informasi-informasi faktual mengenai

masalah ekonomi. Ekonomi deskriptif menggambarkan ke-adaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

(24)

Ekonomi deskriptif memberikan keterangan yang melibat-kan pengidentifikasian, pendefinisian, kompilasi informasi, pengukuran fenomena, dan pengumpulan data. Dengan kegiatan ini, kita memperoleh sejumlah penge-tahuan tentang fakta-fakta atau data empiris yang ada. Contohnya, jumlah angkatan kerja, struktur serikat buruh, dan asal-usul serta sejarah lembaga ekonomi. Pada ekonomi deskriptif tidak ada penjelasan mengapa fakta-fakta itu terjadi dan tidak ada pernyataan evaluatif atau penilaian atas fakta-fakta itu.

2. Teori ekonomi (economic theory) berusaha menggeneralisasi data-data ekonomi dan memberikan penafsiran atas data tersebut. Teori ekonomi merupakan kumpulan asa atau hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar untuk me-laksanakan kebijakan ekonomi. Teori ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi yang bertugas menerangkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu hukum atau teori ekonomi. Teori ekonomi merupakan kerangka konsep yang berasal dari data-data konkret yang disusun, diolah, serta diuji coba sehingga akhirnya mem-bentuk asumsi yang bersifat umum. Teori ekonomi dibagi atas ekonomi makro dan ekonomi mikro. Pengertian ekonomi makro dan mikro adalah sebagai berikut.

 Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang

khusus mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro meneliti fenomena ekonomi yang luas, seperti tingkat pengangguran, pendapatan nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat harga. Tujuan kajian ekonomi makro

(25)

adalah untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan merumuskan serta memperbaiki kebijakan ekonomi.

 Ekonomi mikro adalah bagian ilmu ekonomi yang

mempelajari perilaku individu dan rumah tangga produksi atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas.

3. Ekonomi terapan (applied economics) merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil kajjian teori ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta yang telah dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.

Berbeda dengan ekonomi murni yang berkaitan dengan teori secara abstrak, ekonomi terapan dipandang sebagai sarana untuk solusi bagi masalah-masalah praktis. Ekonomi terapan termasuk dalam arena kebijakan pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah berdasarkan bukti empiris. Ekonomi terapan antara lain menggunakan teori ekonomi, pengukuran dan metode analisis statistik, serta ekonometrika untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan untuk menginformasikan kebijakan ekonomi. Ekonometrika adalah seperangkat metode statistika yang memungkinkan ekonom menguji hipotesis dengan menggunakan data dari lapangan. Contoh hipotesis yang diuji adalah pengaruh harga minyak dunia terhadap nilai dolar AS atau kebenaran bahwa stimulus fiskal mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekonometrika seringkali terkacaukan dengan matematika ekonomi. Perbedaan matematika ekonomi

dengan ekonometrika adalah matematika ekonomi

membahas tentang ekonomi matematis pada aspek-aspek teoritis pada analisis ekonomi, tanpa memperhatikan masalah-masalah statistika.

(26)

Secara garis besar, pembagian ekonomi dapat dilihat pada bagan bagan 1.1 berikut.

Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi delapan cabang berikut.

1. Ilmu Ekonomi Moneter

Ilmu ekonomi moneter adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang uang, perbankan, dan lembaga keuangan lainya. Berbagai aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan hal-hal tersebut. Seperti inflasi, jumlah uang beredar, dan tingkat suku bunga, dibahas pada cabang ilmu ekonomi ini.

2. Ilmu Ekonomi Publik

Ilmu ekonomi publik adalah cabang ilmu ekonomi yang

membahas tentang kebijakan pemerintah dalam

perekonomian. Hal-hal yang dibahas pada ilmu ekonomi ini antara lain adalah APBN, APBD, utang pemerintah, pajak, dan retribusi.

3. Ilmu Ekonomi Industri

Ilmu ekonomi industri adalah cabang ilmu ekonomi yang memfokuskan pembahasan pada interaksi berbagai

Ilmu Ekonomi Ekonomi Deskriptif Teori Ekonomi Ekonomi Terapan Ekonomi Mikro Ekonomi Makro

(27)

perusahaan dalam suatu industri. Interaksi tersebut dapat berupa persaingan usaha, kinerja perusahaan, atau kartel. Pembahasan pada cabang ilmu ekonomi ini termasuk dalam lingkup ekonomi mikro.

4. Ilmu Ekonomi Internasional

Ilmu ekonomi internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan perekonomian antarbangsa atau antarnegara. Kegiatan perekonomian tersebut dapat berupa transaksi perdagangan antarnegara, aliran investasi antarnegara, dan neraca pembayaran.

5. Ilmu Ekonomi Regional

Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang antara lain membahas tentang interaksi ekonomi antarwilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.

6. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA)

Ilmu ekonomi SDA adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas masalah dan alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi. Pokok bahasan pada ilmu ekonomi ini di antaranya adalah ekternalitas positif dan negatif.

7. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia (SDM)

Ilmu ekonomi SDM adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas faktor produksi tenaga kerja. Pembahasan pada cabang ini antara lain adalah masalah pengangguran, upah minimum, dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja.

8. Ilmu Ekonomi Syariah

Ilmu ekonomi syariah bertujuan untuk menerapkan ekonomi Islam. Pokok pembahasan dalam cabang ilmu ekonomi ini antara lain adalah prinsip bagi hasil, penghapusan riba dalam perekonomian, dan zakat.

(28)

C. PRINSIP, KEGIATAN, MOTIF, DAN POLITIK EKONOMI

Kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam. Sedangkan jumlah sumber daya untuk memenuhi kebutuhan itu sangat terbatas. Situasi ini mendorong manusia untuk bertindak dengan cara rasional. Mereka berusaha menggunakan sumberdaya yang terbatas dengan pengorbanan yang sekecil mungkin. Usaha seperti ini tidak terlepas dari prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah dasar berpikir yang digunakan manusia untuk memaksimumkan suatu tujuan melalui pengorbanan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin. Prinsip ini menjadi pedoman bagi setiap pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalam perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ekonomi pada dasarnya dapat dikelompokkan atas tiga tindakan besar. Ketiga kegiatan itu adalah kegiatan mengonsumsi barang-barang dan jasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan, kegiatan menghasilkan atau memproduksi berbagai macam barang dan jasa yang akan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dan kegiatan

mendistribusikan barang-barang dan jasa yang sudah dihasilkan itu.

Setiap kegiatan ekonomi pasti didorong oleh suatu motif. Motif tersebut disebut motif ekonomi. Motif ekonomi antara lain adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, memperluas usaha, mendapat penghargaan dari lingkungan sekitar, ingin berkuasa di bidang ekonomi dan ingin membantu sesama.

Dalam setiap kegiatan ekonomi, pemerintah ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan pemerintah

merupakan wujud tanggungjawab untuk memajukan

(29)

politik ekonomi. Politik ekonomi adalah suatu paket tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian, yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat. Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menjalankan politik ekonomi antara lain ditunjukan dengan menetapkan kebijakan dalam bidang moneter, fiskal, ekspor-impor dan harga.

D. PERNYATAAN POSITIF DAN PERNYATAAN NORMATIF DALAM EKONOMI

Dalam mengkaji ilmu ekonomi, keadaan yang terjadi dan keadaan yang akan terjadi dalam masyarakat perlu dibedakan dengan keadaan yang sebaiknya terjadi. Keadaan yang terjadi dan yang akan terjadi adalah keadaan yang sebenarnya dalam masyarakat. Kondisi yang ada ini masih perlu diperbaiki melalui beberapa tindakan sehingga tercapai hal hal yang ideal. Terhadap kondisi yang ada dan kondisi yang sebaiknya ada atau yang ideal, para ekonom menggunakan pendekatan yang berbeda. Pendekatan ini terwujuddalam pernyataan positif dan pernyataan normatif.

1. Pernyataan Positif

Pernyataan positif menggambarkan fakta-fakta dari kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Fakta-fakta ini berhubungan dengan perkiraan tentang hal yang sudah terjadi dan hal yang akan terjadi. Contohnya, produsen atau pengusaha yang memanfaatkan sumber daya ekonomi secara efisien akan menghasilkan barang yang murah sehingga mendapat laba maksimum. Akibat penggunaan sumber daya ekonomi yang efisien, pendapatan akan meningkat. Mereka yang terlibat dalam kegiatan ini akan menjadi kaya. Contoh

(30)

lainya, penerapan teknologi di bidang pertanian dapat membuat hasil pertanian meningkat. Kemakmuran pun akan bertambah. Akan tetapi, fakta di lapangan sering memper-lihatkan bahwa orang yang berhasil dalam sektor pertanian hanya sedikit. Hal ini disebabkan hanya sebagian warga yang aktif dalam kegiatan produksi, sedangkan warga yang lain hanya menjadi konsumen. Akibatnya, hanya sebagian orang yang dapat menikmati kekayaan. Kasus seperti ini merupakan pernyataan positif dan dapat ditelaah kebenaranya dengan menggunakan data atau fakta yang tersedia.

2. Pernyataan Normatif

Ekonomi normatif terutama berkaitan dengan kriteria kebijakan yang optimal. Ilmu ekonomi normatif mengguna-kan studi empiris dan prediksi ekonomi positif, serta menggabungkan keduanya dengan pertimbangan nilai yang mencerminkan gagasan ideal tentang masyarakat dalam rangka untuk memperoleh rekomendasi kebijakan. Contoh-nya, apakah lembaga administratif pemerintahan lebih baik daripada pasar dalam menampung perubahan pola per-mintaan air? berapa besar polusi yang dapat diperkenankan? Haruskah proyek penyediaan air tertentu dilakukan? Dalam pernyataan normatif, pertentangan antara hal yang baik dan buruk menjadi perhatian. Pernyataan ekonomi normatif banyak digunakan oleh penasihat ekonomi. Contohnya, dalam pernyataan posiitif dikatakan bahwa sebaiknya pajak dikenakan pada setiap orang yang menerima penghasilan. Di sisi lain, pernyataan normatif mengatakan agar pemungutan pajak harus menyejahterakan setiap orang. Pernyataan normatif memfokuskan pemikiran terhadap hal-hal yang sebaiknya terjadi untuk kesejahteraan masyarakat.

(31)

E. METODOLOGI ILMU EKONOMI

Objek kajian ilmu ekonomi adalah berbagai masalah ekonomi yang dicari penjelasan dan penyelesaiannya. Pada umumnya, metodologi ilmiah ilmu ekonomi dalam menganalisis masalah perekonomian dimulai dari observasi objek permasalahan, menen-tukan hubungan permasalahan dengan teori ekonomi yang terkait, menentukan hipotesis, mengidentifikasi pemasalahan me-lalui pertanyaan, menentukan variabel-variabel yang akan dikaji, serta menentukan asumsi-asumsi dan model yang digunakan untuk mendapatkan solusi atau kesimpulan. Penjelasan lebih lanjut atas pendekatan ilmu ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Melakukan Observasi dan Memilih Teori

Hubungan antara observasi dan teori juga terjadi dalam bidang ekononomi. Sebagai contoh, seorang ekonom yang tinggal di suatu negara yang mengalami kenaikan harga barang-barang dengan cepat tergerak untuk mengadakan observasi terhadap fenomena tersebut. Untuk mendukung analisisnya, ekonom tersebut menggunakan teori inflasi. Teori ini bisa saja menyimpulkan bahwa inflasi yang tinggi ini terjadi karena pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Untuk memastikan teori ini, sang ekonom mengumpulkan data kenaikan harga dan jumlah uang yang beredar dari beberapa negara berbeda. Jika jumlah uang yang dicetak tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga, ekonom itu akan meragukan kesesuaian teori inflasi untuk menjelaskan fenomena yang ditelitinya. Di lain pihak, jika fakta tersebut mempunyai korelasi yang kuat terhadap kenaikan harga, ekonom itu akan semakin yakin terhadap kebenaran teori inflasi.

(32)

Walaupun para ekonom menggunakan teori dan observasi seperti ilmuwan lainya, para ekonom juga mengalami keterbatasan. Keterbatasan itu antara lain berupa kesulitan melakukan eksperimen untuk menyelesaikan masalah ekonomi.

2. Mengidentifikasi Permasalahan Serta Menentukan Variabel dan Hipotesis

Tahapan selanjutnya dalam metodologi ilmiah adalah mengidentifikasi permasalahan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan yang akan ditayangkan kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek yang akan dianalisis harus tepat se-hingga permasalahandapat teridentifikasi dengan jelas. Setelah itu, variabel yang relevan dapat ditetapkan dalam menentukan hipotesis atau jawaban sementara atas per-masalahan yang terjadi, ilmu ekonomi menggunakan asumsi ceteris paribus. Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali digunakan untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai asumsi ekonomi. Dalam pengertian ceteris paribus, fokus perhatiannya hanya pada variabel-variabel tertentu. Sementara itu, variabel-variabel lain yang berhubungan dengan analisis dianggap konstan sehingga variabel-variabel itu tidak mempengarugi analisis yang sedang dilaksanakan. Setelah hipotesis ditemukan, dilakukan uji hipotesis dengan berfokus pada variabel yang diteliti. Pada saat yang sama, faktor lain yang di asumsikan juga diperhatikan dalam uji coba tersebut .

3. Menggunakan Asumsi dan Model

Keterbatasan yang dihadapi oleh ilmu ekonomi antara lain sebagai berikut.

(33)

 Dalam ilmu ekonomi, manusia adalah subjek dan objek

penyelidikan. Oleh karena itu, kesimpulan dan

genneralisasi yang dihasilakan tidak dapat bersifat mutlak.

 Ilmu ekonomi tidak mempunyai laboratorium untuk

melakukan eksperiman ekonomi.

Para ekonom memikirkan teori-teori, menghimpun data, dan kemudiaan menganalisis data tersebut untuk membukti-kan atau menyangkal teori-teori itu. Untuk Mengambil suatu kesimpulan, biasannya para ekonom menggunakan metode asumsi model.

Ekonom membuat asumsi untuk menyederhanakan suatu masalah yang rumit agar menjadi mudah. Untuk mengkaji pengaruh perdagangan internasional, misalnya, kita dapat mengasumsikan hanya terdapat dua negara yang mempro-duksi dua jenis barang di dunia. Padahal dunia sebenarnya terdiri atas ratusan negara. Setiap negara menghasilkan berbagai jenis barang yang berbeda. Dengan memahami perdagangan internasional dalam asumsi dua negara dan dua jenis barang, kita akan lebih mudah memahami perdagangan internasional.

Ketika siswa menghabiskan waktu istirahat sekolah di-kantin untuk membeli makanan dari koperasi sekolah, terjadi interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi. Siswa berperan sebagai rumah tangga (konsumen) yang membeli barang dan jasa dari perusahaan (koperasi sekolah) di kantin (pasar barang dan jasa). Kondisi tersebut adalah salah satu contoh model. Model ini merupakan suatu bentuk penyederhanaan yang mengabaikan rincian bagian-bagian yanglain. Meskipun model ini tidak memperlihatkan kondisi secara keseluruhan,

(34)

Permintaan Hasil Produksi Penawaran Hasil Produksi Penawaran Faktor Produksi Permintaan Faktor Produksi Pajak Pajak

tetapi berguna untuk mempelajari proses interaksi antar-pelaku ekonomi. Penggunaan model dalam ilmu ekonomi juga berguna untuk menjelas-kan fenomena ekonomi dengan menggunakan asumsi. Model-model dalam ilmu ekonomi antara lain adalah.

a. Penggunaan model diagram aliran sirkuler

Perekonomian bergerak dikarenakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain adalah memproduksi, membeli, menjual, serta mendistribusikan barang dan jasa. Untuk memahami cara kerja perekonomian, kita perlu menyederhanakan pe-mikiran tentang semua peristiwa ekonomi. Oleh karena itu, kita membutuhkan suatu model untuk menjelaskan interaksi di antara pelaku-pelaku ekonomi dan cara per-ekonomian tersebut saling berhubungan dapat dilihat pada bagan 1.2 berikut.

Bagan 1.2 menyajikan model visual perekonomian yang disebut diagram aliran sirkuler (circular flow diagram).

Rumah Tangga Masyarakat

Luar Negeri Pasar Barang Pasar Faktor Produksi Perusahaan Pemerintahan Masyarakat Luar Negeri

(35)

Pada model ini, kegiatan ekonomi hanya dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi yaitu rumah tangga (konsumen), perusahaan (produsen), pemerin-tah, dan masyarakat luar negeri.

Berdasarkan diagram di atas, kita dapat mengetahui sirkulasi perekonomian. Sirkulasi perekonomian adalah interaksi yang terjadi di antara pelaku-pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga (konsumen), perusahaan (produsen), pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di pasar barang dan jasa serta pasar faktor produksi. Pada pasar barang dan jasa, rumah tangga bertindak sebagai pembeli sedangkan perusahaan bertindak sebagai penjual. Sebaliknya, pada pasar faktor produksi, rumah tangga berperan sebagai penjual sedangkan perusahaan berperan sebagai pembeli.

Rumah tangga menjual manfaat dari tanah, tenaga kerja, dan modal kepada perusahaan di pasar sebagai produksi.Perusahaan memproses faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa yang akhirnya dibeli oleh rumah tangga di pasar barang dan jasa. Sebaliknya, rumah tangga membeli barang dan jasa siap pakai dari perusahaan. Perusahaan sebagai penerima uang mem-belanjakan sebagian uang itu untuk membayar faktor-faktor produksi, seperti upah pekerja dan sewa tanah. Sisanya menjadi laba untuk perusahaan.

Peran pemerintah pada sirkulasi ekonomi antara lain memungut pajak dari rumah tangga dan perusaha-an. Balas jasa tersebut akan diberikan kepada rumah tangga dan perusahaan baik secara langsung maupun tidak

(36)

langsung. Selain sebagai penerima pajak, peran lain dari pemerintah adalah pemberi subsidi. Subsidi diberikan untuk membantu pelaku perekonomian, baik berupa rumah tangga maupun perusahaan.

Masyarakat luar negeri berperan sebagai investor di dalam perekonomian. Investasi dibutuhkan untuk meng-gerakkan perekonomian dengan lebih cepat. Dengan adanya investasi, perekonomian akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

b. Penggunaan model kurva batas kemungkinan produksi Salah satu model ekonomi sederhana lainya adalah kurva batas kemungkinan produksi. Kita andaikan suatu model perekonomian yang hanya memproduksi dua jenis barang, yaitu komputer dan sepeda motor. Industri komputer dan sepeda motor bersama-sama menggunakan semua faktor produksi dalam perekonomian. Grafik batas kemungkinan produksi (production possibilities frontier) mengilustrasikan prinsip pilihan yang terbatas, kelangkaan dan biaya peluang. Grafik batas kemungkinan produksi adalah sebuah grafik yang menunjukan semua kemung-kinan kombinasi barang dan jasa yang bisa diproduksi dengan menggunakan sumber daya tertentu. Efisiensi tercapai jika dalam produksi kombinasi, peningkatan produksi salah satu komoditas akan mengurangi produksi komoditas lain.

Dalam hal ini, grafik batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah komputer dan sepeda motor yang dapat dihasilkan oleh suatu perekonomian dengan meng-gunakan semua faktor produksi dan teknologi. Kurva batas kemungkinan produksi dapat dilihat.

(37)

Perekonomian dapat memproduksi berbagai kombi-nasi dalam batas kemungkinan produksi. Produksi di luar kemungkinan batas produksi tidak mungkin dilaksanakan karena sumber daya yang tersedia terbatas. Jika semua sumber daya ekonomi digunakan untuk memproduksi sepeda motor maka dapat dihasilkan 40.000 unit sepeda motor, tetapi tidak ada komputer yang bisa diproduksi. Di lain pihak, jika semua sumber daya ekonomi digunakan untuk memproduksi komputer, jumlah yang dapat diproduksi sebanyak 100.000 unit komputer, tetapi tidak ada sepeda motor yang diproduksi.

Jika perekonomian membagi sumber daya ekonominya maka pada titik A, jumlah komputer bisa diproduksi se-banyak 40.000 unit dan sepeda motor 30.000 unit. Sementara itu, pada titik B jumlah komputer yang dapat diproduksi sebanyak 70.000 unit dan sepeda motor sebanyak 20.000 unit.

Pada titik C produksi tidak berjalan secara efisien karena tidak semua sumber daya ekonomi terpakai. Jika ada cara-cara yang ditemukan untuk memperbaiki keada-an maka produksi pada titik C dapat bergerak menuju titik B. Sementara itu, produksi pada titik D tidak mungkin dilaksanakan sebab sumber daya ekonomi yang tersedia tidak cukup untuk melakukan produksi.

F. KEGUNAAN ILMU EKONOMI

Tiap orang perlu menguasai atau mempelajari ilmu ekonomi karena tiap orang menghadapi kelangkaan dalam pemenuhan kebutuhan. Oleh karena itu, untuk mendapat hasil yang optimal, orang perlu menerapkan ilmu ekonomi. Ada empat kegunaan utama dari mempelajari ilmu ekonomi. Kegunaan yang pertama

(38)

adalah mengajarkan cara berpikir yang dapat kita gunakan setiap hari ketika kita perlu mengambil keputusan. Cara berpikir yang dimaksud adalah tiga konsep fundamental dalam ilmu ekonomi, yaitu biaya oportunitas, marjinalitas, dan pasar efisien. Biaya oportunitas (opportunity cost) adalah alternatif terbaik yang kita korbankan atau hentikan ketika mengambil suatu pilihan atau keputusan. Biaya oportunitas ini muncul karena sumber daya bersifat langka. Marjinalitas adalah proses menganalisis biaya atau manfaat tambahan yang timbul dari suatu pilihan. Sementara itu, pasar efisien adalah suatu pasar di mana kesempatan memperoleh laba terhapus hampir dengan seketika karena sebagian orang mencari peluang laba yang sama sehingga hanya sedikit peluang tersisa.

Kegunaan lain dari belajar ilmu ekonomi adalah untuk memahami masyarakat dengan lebih baik. Dengan belajar ekonomi, kita dapat mencari jawaban atas beberapa pertanyaan, seperti mengapa orang memutuskan untuk membelanjakan uang dan waktunya untuk membangun gedung-gedung dan pabrik-pabrik? Mengapa orang yang lain membuka lahan, membangun jalan, atau memproduksi alat-alat transportasi?

Kegunaan ketiga mempelajari ilmu ekonomi adalah agar kita memahami persoalan-persoalan global. Pemahaman yang baik akan ilmu ekonomi sangat penting dalam membantu kita memahami persoalan global. Contohnya, perang di Irak dan serangan di Venezuela pada tahun 2003 membuat pasar minyak dunia mengalami gejolak yang berdampak pada naiknya biaya energi di seluruh dunia.

Kegunaan terakhir dari ilmu ekonomi adalah membuat kita menjadi pemilih yang kompeten. Ketika kita berpartisipasi dalam proses politik, kita memberi suara pada persoalan-persoalan yang memerlukan pemahaman mendasar tentang ilmu ekonomi.

(39)

RANGKUMAN

 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas atau langka.

 Ruang lingkup pembahasan ilmu ekonomi dibedakan menjadi ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ilmu ekonomi terapan. Teori ekonomi terbagi atas ekonomi makro dan ekonomi mikro.  Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi delapan cabang, yaitu ekonomi

moneter, ekonomi publik, ekonomi industri, ekonomi inter-nasioanal, ekonomi regional, ekonomi sumber daya alam, ekonomi sumber daya manusia, dan ekonomi syariah.

 Pernyataan positif menggambarkan fakta-fakta dari kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat serta berhubungan dengan perkiraan tentang hal yang sudah dan akan terjadi. Pernyataan normatif adalah pernyataan yang mengaitkan nilai etika dan agama. Dalam pernyataan normatif, pertentangan antara hal yang baik dan buruk menjadi perhatian.

 Para ekonom bekerja metodologi ilmiah. Metodologi ilmiah ilmu ekonomi dimulai dari observasi objek permasalahan, menentukan hubungan permasalahan dengan teori ekonomi, menentukan hipotesis, mengidentifikasi permasalahan, menentukan variabel-variabel, serta menentukan asumsi-asumsi dan model untuk mendapatkan solusi atau kesimpulan.

 Ekonom menggunakan asumsi dan model untuk menyederha-nakan suatu masalah yang rumit dan memudahkan pengambilan kesimpulan. Penggunaan model dalam ilmu ekonomi berguna untuk menjelaskan fenomena ekonomi dengan menggunakan asumsi-asumsi.

 Ilmu ekonomi sangat diperlukan oleh setiap individu dalam rangka mengatasi masalah ekonomi yang dihadapinya. Pejabat peme-rintah, seperti bupati, walikota, gubernur, atau presiden, mem-butuhkan ilmu ekonomi untuk memberi penjelasan dan sebagai dasar keputusan dalam pembuatan berbagai kebijakan ekonomi.

(40)

BAB II

MASALAH EKONOMI

alam sebelumnya, kita telah mempelajari konsep dasar ekonomi. Di sana kita telah melihat bahwa banyak tokoh ekonomi yang memberi pandangan tentang ilmu ekonomi. Di antara mereka adalah Robert B. Ekulend Jr. dan Robert D. Tollison. Kedua tokoh ini mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan mereka. Memang benar bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas tetapi sarana yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Tidaklah mungkin bagi perekonomian untuk memproduksi setiap jenis barang bagi setiap warga negara karena tidak ada ekonomi yang memiliki sumber daya yang tidak terbatas. Oleh karena itu, setiap perekonomian harus membuat pilihan tetang bagaimana memanfaatkan secara optimal sumber daya yang tersedia seperti tanah, tenaga kerja, dan modal.

Ada tiga sebab utama di balik masalah ekonomi. Ketiga alasan itu adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi dengan mengkon-sumsi barang dan jasa tidak terbatas. Beberapa tahun yang lalu tidak ada permintaan untuk iPad di Indonesia. Sekarang iPad sangat diminati orang. Tahun-tahun yang akan datang kemungkinan besar permintaan akan barang-barang kon-sumen, seperti mobil mewah dan alat komu-nikasi tipe

(41)

baru akan muncul. Hal ini terjadi karena ada keinginan yang tidak terpuaskan.

2. Kelangkaan sumber daya yang dapat memenuhi keinginan kita. Tidak peduli seberapa kaya kita, kita tidak dapat me-miliki segala sesuatu yang kita inginkan. Oleh karena itu, kita harus menentukan pilihan.

3. Sumber daya memiliki kegunaan alternatif. Contohnya, tanah dapat digunakan sebagai lahan pertanian, perumahan, atau lapangan golf. Dalam penggunaan sumber daya ini kita kembali dihadapkan pada masalah pilihan.

Perekonomian tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan. Perekonomian tidak dapat menghasilkan segalanya bagi semua orang. Oleh karena itu, perekonomian menghadapi masalah dasar yang terkait dengan pilihan karena kelangkaan yang disebut masalah utama ekonomi. Menurut Samuelson, ada tiga masalah utama ekonomi.. ketiga masalah itu adalah apa yang akan diproduksi dan berapa banyak, bagaimana memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi. Ketiga masalah ini merupakan masalah ekonomi mikro.

Selain ketiga masalah itu, ada dua masalah ekonomi yang lain yang masih terkait. Masalah-masalah itu terkait dengan pengang-guran dan pertumbuhan ekonomi. Masalah pertumbuhan ekonomi tentu saja tidak dapat di lepaskan dari masalah ketidak-stabilan kegiatan ekonomi dan neraca pembayaran. Masalah-masalah ini merupakan Masalah-masalah ekonomi makro. Hal-hal ini yang akan kita bahas dalam bab ini.

A. KEBUTUHAN YANG TIDAK TERBATAS

Setiap individu memiliki kebutuhan yang hampir tak terbatas. Coba tulis pada secarik kertas daftar kebutuhan anda. Pastilah

(42)

dalam catatan itu tercatat lebih banyak barang dan jasa yang anda butuhkan daripada yang anda miliki sekarang. Anda mungkin ingin tinggal di beberapa tempat yang menarik. Contohnya, Bali, Hongkong, Hawai, atau Paris. Karena tempat-tempat itu jauh, mungkin anda tidak ingin bergantung pada penerbangan komer-sial. Anda berharap orang tua anda memiliki jet pribadi yang menyenangkan atau Rolls-Royce, Mercedes, Ferrari, atau Porsche. Mungkin juga anda tidak ingin menghabiskan seluruh waktu untuk membantu Ibu membersihkan rumah atau memasak. Anda berharap ada beberapa pembantu yang siap melayani anda.

Anda dapat dengan mudah melihat bahwa jika setiap orang diminta untuk membuat daftar kebutuhan. Kebutuhan itu akan sangat banyak. Bahkan hampir tak terbatas. Kebutuhan yang tidak terbatas pada dasarnya tidak masalah. Namun, akan menjadi masalah ketika kebutuhan yang tidak terbatas itu bertemu dengan sarana pemenuhan kebutuhan yang terbatas.

Kebutuhan memang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai bagian dari kehidupan manusia, kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Untuk mencapai kemak-muran tersebut, diperlukan alat pemuas kebutuhan. Kebutuhan manusia dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. Jenis-jenis Kebutuhan

Jenis kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan tingkat intensitasnya, subjek yang membutuhhkan, waktu pemenuh-an kebutuhpemenuh-an, dpemenuh-an sifat pemenuhpemenuh-an kebutuhpemenuh-an.

a. Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitas

Berdasarkan tingkat intensitas atau keharusan peme-nuhan kebutuhan, kebutuhan dibedakan menjadi

(43)

ke-butuhan primer, keke-butuhan sekunder, dan keke-butuhan tersier.

1) Kebutuhan primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidupnya. Agar dapat hidup layak, manusia harus makan, berpakaian, dan mempunyai tempat tinggal. Kebutuhan primer sering disebut sebagai kebutuhan alamiah atau kebutuhan utama.

2) Kebutuhan sekunder

Kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer. Contohnya, manusia perlu melengkapi diri dengan sepatu, tas, dan peralatan untuk bekerja.

3) Kebutuhan tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah. Umumnya tujuan pemenuhan kebutuhan ini adalah untuk menaikkan status sosial. Kebutuh-an mewah dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Sebagai contoh, peng-gunaan mobil mewah bukan lagi bertujuan sebagai sarana transportasi, tetapi untuk menunjukan status sosial. Penggunaan perhiasan mahal atau tinggal di apartemen mewah juga dapat menaikan status sosial pengguna. b. Jenis kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan

Subjek pengguna alat pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan atas individu dan masyarakat umum. Oleh karena itu, jenis kebutuhan menurut subjek dibedakan menjadi kebutuhan individu dan kebutuhan umum.

(44)

1) Kebutuhan individu

Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang ber-hubungan dengan berbagai individu yang berbeda. Sebagai contoh, seorang petani membutuhkan cangkul, benih, traktor, dan alat pertanian lainya. Di lain pihak, guru membutuhkan alat peraga, buku refrensi, modul, dan perangkat mengajar lainya.

2) Kebutuhan umum

Kebutuhan umum adalah kebutuhan yang berhubung-an dengberhubung-an masyarakat atau disebut kebutuhberhubung-an sosial. Contoh kebutuhan umum adalah jalan raya, jembatan penyeberangan, taman kota, air bersih, jaringan listrik, dan fasilitas umum lainya.

c. Jenis kebutuhan berdasarkan waktu

Berdasarkan waktu pemenuhanya, kebutuhan dibeda-kan atas kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa men-datang.

1) Kebutuhan sekarang atau kebutuhan saat ini adalah kebutuhan yang tidak dapat ditunda pemenuhanya dan harus dilakukan saat ini. Sebagai contoh, orang yang lapar harus segera makan dan orang yang sakit harus segera berobat atau dirawat di rumah sakit.

2) Kebutuhan masa mendatang atau kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang dirancang atau direnca-nakan untuk terpenuhi di masa depan, sebagai contoh, orang tua menabung atau mengikuti asuransi pen-didikan untuk mempersiapkan biaya kuliyah anaknya.

(45)

d. Jenis kebutuhan menurut sifat pemenuhan kebutuhan Jenis kebutuhan ini digolongkan berdasarkan sasaran alat pemenuhan kebutuhan yang digunakan. Dalam hal ini, terdapat alat pemenuhan kebutuhan jasmani dan alat pemenuhan kebutuhan rohani.

1) Kebutuhan jasmani atau kebutuhan fisik adalah ke-butuhan yang berhubungan dengan tubuh manusia. Jenisnya antara lain pakaian, makanan, minuman, dan obat-obatan.

2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berhubung-an dengberhubung-an kejiwaberhubung-an seseorberhubung-ang. Sebagai contoh, agar dapat bekerja lebih baik karyawan perlu mendapat nasihat, motivasi, dan latihan yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian maupun keahlian kerja.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

Jika dicermati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan antara kebutuhan seseorang dan seseorang lainya. Demikian juga halnya dengan perbedaan kebutuhan antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Sebagai contoh, kebutuhan seorang pelukis dengan kebutuhan seorang arsitek tentu berbeda. Pelukis membutuhkan kuas, kanvas, cat minyak, dan peralatan melukis lainya. Arsitek membutuhkan meja gambar, pena teknik, peng-garis, komputer, dan peralatan teknis lainya.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan perbedaan kebutuhan tiap individu. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, agama, adat istiadat, dan peradaban.

(46)

a. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan manusia. Manusia yang hidup pada lingkungan yang berbeda akan memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Sebagai contoh, orang yang tinggal di daerah yang beriklim dingin cenderungg menggunakan pakaian tebal dan makan-makanan yang mengandung kalori tinggi agar badan mereka tetap hangat. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah beriklim panas cenderung berpakaian tipis dan menghindari makanan yang mengandung kalori tinggi. b. Agama

Agama juga merupakan salah satu faktor pembeda individu. Sebagai contoh, orang yang beragama islam membutuhkan Al-Qur’an, sajadah, dan tasbih untuk beribadah serta tidak mengonsumsi daging babi. Di lain pihak, penganut agama hindu menggunakan bunga, janur, dab perlengkapan lainyya untuk melaksanakan ritual keagamaan serta tidak mengonsumsi daging sapi.

c. Adat istiadat

Adat istiadat yangg berlaku di suatu daerah juga tururt memengarugi perbedaan kebutuhan dan pola hidup seseorang. Sebagai contoh, masyarakat suku melayu riau memiliki tradisi untuk menggunakan berbagai jenis pakaian adat berdasarkan waktu atau acara tertentu. Sementara itu, masyarakat suku Tapanuli mempunyai tradisi menggunakan ulos dalam acara-acara adat.

d. Peradaban

Kemajuan peradaban yang berbeda-beda ditiap wilayah juga menyebabkan perbedaan kebutuhan. Sebagai contoh,

(47)

nenek moyang kita pada masa lalu cukup berpakaian sederhana dan makan umbi-umbian. Setelah peradaban semakin maju, jenis pakaian dan makanan yang di-konsumsi masyarakat semakin beragam. Contoh lainya, pada tahun 1980-an sarana komunikasi di Indonesia masih terbatas pada telpon dan pos. Saat ini, masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon seluler dan internet.

B. BARANG DAN JASA

Untuk memenuhi kebutuhan manusia diperlukan barang dan jasa. Barang adalah alat pemenuhan kebutuhan manusia yang mempunyai bentuk fisik. Di lain pihak, jasa adalah alat pemenuhan kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi bisa dirasakan manfaatnya.

1. Jenis-jenis Barang

Barang dapat dibedakan berdasarkan cara memperoleh, kepentingan barang dalam kehidupan manusia, cara peng-gunaan, serta cara pengerjaan menurut bentuk dan sebab. a) Berdasarkan cara memperoleh, barang dapat dibedakan

menjadi barang ekonomi dan nonekonomi.

1) Barang ekonomi adalah barang yang didapat dengan cara mengorbankan sesuatu untuk mendapatkanya. Contoh barang ekonomi antara lain baju, komputer, dan sepatu.

2) Barang nonekonomi atau barang bebas adalah barang yang bisa didapat tanpa pengorbanan atau biaya. Beberapa contoh barang pemenuhan kebutuhan yang tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya adalah sinar matahari, air sungai, pasir di pantai, dan udara.

(48)

b) Berdasarkan kepentingan, barang dibedakan menjadi barang inferior, barang esensial, barang normal, dan barang mewah.

1) Barang inferior adalah barang yang pemakaianya dikurangi jika pendapatan bertambah dan sebalik-nya. Contohnya adalah, sendal jepit, barang bekas, dan barang tiruan. Pembelian barang-barang ini akan dikurangi jika pendapatan bertambah, tetapi pembelian akan bertambah jika pendapatan berkurang.

2) Barang esensial adalah barang yang sangat diperlu-kan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaanya tidak signifikan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Con-tohnya adalah beras, gula, minyak sayur, dan bensin. 3) Barang normal adalah barang yang permintaanya

bertambah pada saat pendapatan meningkat dan se-baliknya. Contohnya adalah baju, buku, dan komputer. 4) Barang mewah adalah barang yang berharga mahal

yang dapat menaikan status sosial penggunanya. Contohnya adalah perhiasan berlian, mobil mewah, dan kapal pesiar.

c) Berdasarkan cara penggunaan, barang dapat dibedakan menjadi barang pribadi dan barang publik.

1) Barang pribadi adalah barang yang dimiliki dan di-gunakan oleh individu atau perorangan. Contohnya adalah rumah, tabungan, dan mobil.

2) Barang publik adalah barang yang digunakan untuk kepentingan banyak orang atau masyarakat umun. Contohnya adalah taman, jembatan penyeberangan, jalan raya, dan sekolah.

(49)

d) Berdasarkan hubungan pemakaian, barang dapat dibeda-kan menjadi barang substitusi dan barang komplementer. 1) Barang substitusi adalah barang dapat mengganti-kan

barang lain. Contohnya adalah jika harga beras mahal, maka orang mengonsumsi jagung atau singkong sebagai pengganti. Contoh lainya, jika harga tiket pesawat terbang mahal maka orang menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi alternatif.

2) Berdasar komplementer adalah barang yang peng-gunaanya semakin bertambah jika digunakan bersama dengan barang lain. Contohnya adalah baju kemeja dengan dasi, sepatu dengan kaus kaki, serta mobil dengan bensin.

e) Berdasarkan cara pengerjaan atau proses pengolahan, barang dapat dibedakan menjadi barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.

1) Barang mentah atau bahan mentah adalah barang yang belum mengalami pengolahan. Contohnya adalah kelapa, kentang, dan ubi kayu.

2) Barang setengah jadi adalah barang yang telah diproses pada tahap tertentu, tetapi belum menjadi barang siap pakai. Contohnya adalah benang, kopra, dan tepung beras.

3) Barang jadi adalah barang yang telah diproses hingga siap untuk digunakan. Contohnya adalah sepatu, tas, kemeja, dan komputer.

f) Berdasarkan bentuk dan sifat, barang dapat dibedakan menjadi barang tetap dan barang bergerak.

Gambar

Tabel 5.1 Hubungan faktor produksi Tetap,
Tabel 5.2 Tabel berbagai kombinasi proses produksi  Hasil Produksi ( m )  Tenaga Kerja

Referensi

Dokumen terkait

kontrak dimana para pihak tidak dalam posisi sama kuat, maka yang timbul justru ketidakadilan;..  untuk itu diperlukan intervensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Siswa secara eksplisit tidak terfokus pada sifat-sifat objek yang diamati, tetapi memandang objek sebagai suatu keseluruhan (wholistic). Pada tingkat ini siswa

[r]

Dalam hal ini, al-Hakim menyebutkan: Sesiapa yang memahami dengan mendalam tentang Sahabat adalah seorang hafiz yang sempurna hafalan kerana saya pernah melihat

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan interaksi perlakuan faktor pelilinan dan suhu penyimpanan terhadap parameter tingkat kematangan (skala

Jarak obyek yang tergambar pada foto ketitik nadir = 45 mm, tinggi terbang di atas bidang datum = 3.000 m, tinggi obyek di atas bidang datum = 30 m... Pada sebuah foto udara

kuat dibanding kristal tunggal, karena kendala geometris dan kebutuhan tekanan yield yang lebih