• Tidak ada hasil yang ditemukan

mengalami postpartum depression Menulis

Dalam dokumen Majalah Desa Medkeu Jan Feb 2015 (Halaman 51-54)

juga bentuk katarsis, itu

sangat membantu saya

melepas beban.

Citra Handayani.

Foto

MediaKEUaNgaN 52

Makhluk Tak

Tahu Diri

Renungan Ilustrasi Foto Arindo Briyan

Teks Farida Rosadi

S

eorang lelaki paruh baya terhenyak. Bagaimana mungkin peristiwa sepuluh tahun silam kini terulang. Ingatannya kembali ke masa itu, saat perahu kecil miliknya terjebak di laut lepas. Seandainya saja ia tahu badai akan datang, tentu ia tak akan pergi berlayar. Bayangan pulang ke rumah dengan sambutan istri dan anaknya di depan pintu harus ditepis jauh-jauh. Sedikit lagi, ombak besar menyapu kapal yang ia tumpangi.

Hanya satu yang ia ingat. Tuhan yang Maha. Meski harap yang samar hampir berubah jadi putus asa, tapi Ke-Maha Besaran Tuhan menyelimuti seluruh asa. Keinsafan atas kelemahan diri hingga permohonan yang dibalut sejumlah janji.

Tuhan pun berkenan menyelamat- kan. Namun, selepas peristiwa itu, ia seketika terlupa. Janji-janji yang dulu pernah terucap, tak lagi pernah diingat. Hingga kejadian itu kembali terulang. Kejadian yang sama dengan sepuluh tahun silam. Inilah cara Tuhan mengingatkan. Sayangnya kali ini, bukan untuk diselamatkan!

Kala ditimpa kesulitan, manusia hampir berputus asa. Dunia terasa sempit, sebab hatinya pun demikian. Seolah tidak ada lagi jalan yang mampu membebaskan. Insaf atas kelemahan, sehingga dalam ucap, benak, dan laku, hanya ada Dia. Sang Maha.

Namun, saat Tuhan memberinya pertolongan, serta merta ia lupa. Bahwa rasa menyesakkan dalam kesempitan itu, pernah ia derita. Bahwa sejumput harapan pun, pernah tak ada dalam genggaman. Hingga saatnya Tuhan berkenan menyelamatkan. Membuka tabir-tabir pertolongan yang memampukan, membahagiakan.

Setelahnya? Manusia merasa jumawa. Terkesan atas capaiannya. Meyakini betul bahwa apa yang ia miliki kini, semata karena peluhnya sendiri. Seakan-akan, kesulitan tidak mampu lagi hadir, bahkan untuk sekadar merampas sepotong kebanggaan yang kini ia genggam. Inilah dia, mahluk tak tahu diri.

Jangan tersinggung, demikianlah kitab suci memberitakan. Bahwa manusia sungguh mahluk yang tak tahu diri. Saat ia dicoba dengan sedikit saja

kesulitan, ia tiba-tiba berputus asa. Seolah rahmat Tuhan yang selama ini selalu menyertainya, habis tak bersisa.

Ia yang ingat pada Tuhan, bersegera menyebutnya banyak-banyak. Dalam helaan napas, saat hendak tertidur, ketika terbangun, dalam setiap kondisi. Namun, tatkala Tuhan memberikan kemurahan-Nya, seketika ia menjadi mahluk yang tidak tahu berterima kasih.

Padahal, mudah bagi Sang Maha membalikkan keadaannya. Jauh lebih mudah dari kemampuan kita sebagai manusia untuk membalikkan telapak tangan. Bila Dia katakan: Jadi, maka terjadilah.

Sebab itu, teruslah bertanya pada diri: Adakah kita perlu diingatkan oleh Sang Maha lewat kesulitan, yang barangkali pada saatnya nanti, bukan untuk diselamatkan?

Buku

Judul: Passion 2 Performance Penulis: Rene Suhardono

Penerbit: Kompas Halaman: 352 halaman.

Foto

http://www.impact-factory.com/

Kunjungi Perpustakaan Kementerian Keuangan dan Jejaring Sosial Kami:

@kemenkeulib Perpustakaan Kementerian Keuangan Perpustakaan Kemenkeu

www.perpustakaan.kemenkeu.go.id Gedung Djuanda I Lantai 2 Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta Pusat

5 Peringkat Teratas Buku Fiksi Terpopuler 5 Peringkat Teratas Buku Non-Fiksi Terpopuler

Kambing Jantanw

Raditya Dika

Kartun Riwayat Peradaban Modern Jilid I

Larry Gonich

City Of Bones

Cassandra Clare

Mahabharata dan Ramayana

Nyoman S. Pendit

Lelaki Penggenggam Hujan

Tasaro

Manajemen Keuangan, 10/e Jilid 2

Arthur J. Keown... [et. al]

Creative Accounting, Fraud and International Accounting Scandals

Michael Jones

Manajemen Keuangan Daerah

Mahmudi

Blink: The Power of Thinking Without Thinking

Malcom Gladwell

Pokok - Pokok Analisa Laporan Keuangan Edisi 2

Djarwanto

Peresensi: Krisna Pandu Pradana

Versi Perpustakaan Kementerian Keuangan

B

uku ini menyajikan hasil survei dan wawancara, temuan- temuan, dan kajian-kajian menarik yang diperoleh sepanjang proses penulisan dan penyusunan selama 1,5 tahun terdiri dari 11 industri yang berbeda. Menariknya perusahaan-perusahaan tersebut telah menetapkan dengan standar mereka masing-masing mengenai individu-individu yang tergolong high performer (berkinerja tinggi) dan low/non-performer (berkinerja rendah).

Apa yang membedakan kinerja dua orang dengan gaji sama, atasan sama, titel sama, tanggung jawab sama, dan fasilitas sama? Kenapa selalu ada perbedaan antara kinerja dua orang sarjana yang sama dengan nilai kelulusan yang sama? Kenapa selalu saja ada individu yang lebih keren kinerjanya, lebih hebat kontribusinya dibandingkan rata-rata anggota organisasi? Kinerja keren individu secara berkesinambungan akan mendorong kinerja perusahaan,

industri dan perekonomian.

“Kinerja yang luar biasa lahir dari kegembiraan yang luar biasa dalam menjalankannya. Passion will drive awesome performance!”

Setelah berhasil dengan buku sebelumnya your job is not your career yang mengupas tuntas soal passion, kali ini Rene Suhardono meneliti lebih dalam untuk mengetahui, memahami, dan memaknai kaitan antara manusia, passion, dan kinerja. Passion bukan ambisi, bukan angan-angan, dan bukan impian. Passion sudah tertanam dalam diri sebagai pemberian Sang Pencipta pada setiap manusia sejak nyawa ditiupkan. Passion adalah produk hati bukan pikirian. Passion muncul dari kesadaran, bukan pemikiran. Kesadaran adalah kulminasi kejujuran, keberanian, dan kepedulian.

Buku yang menarik untuk pengembangan diri, banyak sekali kalimat motivasi yang membuat pembaca lebih cepat mengerti dan paham akan tiap bab isinya. Kemasan buku ini dibuat muda dan enerjik

dengan menampilkan visual gambar dan warna pada isi buku. Buku ini tidak memiliki panduan untuk memulai darimana kita ingin membaca, karena ada dua sisi judul yang berbeda dalam satu kemasan. Penulis ingin membebaskan pembaca untuk memilih bagian mana yang ingin dibaca terlebih dahulu untuk berpikir secara kreatif di setiap isi pesan dalam tulisan.

Kuliner

Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang tersebar di berbagai penjuru

Dalam dokumen Majalah Desa Medkeu Jan Feb 2015 (Halaman 51-54)

Dokumen terkait