3. pembangunan IPAL dan IPLT
PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DARI SUDUT KEPENTINGAN SOSIAL
2. Mengembangkan IPAL Komunal
Sasaran 1. Harmonisasi dan penyelarasan Instansi terkait yang menangani Pengelolaan Air limbah baik Pemerintah, Masyarakat dan Pihak Ketiga
1. Advokasi kepada Pemangku kepentingan, masyarakat dan pihak ketiga dalam pengelolaan air limbah
2. Membuat rancangan peraturan daerah tentang kelembagaan pengelolaan air limbah
3. Peningkatan kewenangan kelembagaan dalam pengelolaan air limbah Sasaran 2:
1. Mengoptimalkan kapasitas
pengolahan air limbah yang sudah ada
1. Meningkatkan kapasitas instalasi pengelola air limbah yang sudah
Misi Sanitasi: 2. Mengoptimalkan Tata Kelola Air Limbah , Persampahan, Drainase Lingkungan dan Air Minum Dalam Kehidupan Masyarakat Higiene
Meningkkan Cakupan pelayanan air limbah kepada masyarakat
1. Tersusunnya rencana induk (master Plan) pengelolaan air limbah Kota Singkawang
Kajian terhadap kapasitas dan kualitas sarana dengan SKPD terkait
2. Mengembangkan IPAL Komunal
dan sanimas Membangun IPAL Komunal dan sanimas 3. Meningkatkan peran swasta
dalam pelayanan air limbah Menjalin kerjasama layanan air limbah dengan pihak swasta Misi : 3. Meningkatkan Kualitas SDM yang beriman, bertaqwa, berilmu pengatahuan, dan berteknologi dalam rangka mengelola lingkungan
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air limbah tahun 2015
1. Tumbuhnya kesadaran seluruh masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air limbah dan kewajiban membayar retribusi air limbah
Penyadaran kepada masyarakat pelanggan/calon pelanggan air limbah tentang pentingnya pengelolaan air limbah melalui; 1. Sosialisasi dan penyuluhan
(kota singkawang)
pt. trias erisko konsultan V-124
Tujuan Sasaran Strategi
2. Kampanye
3. Pameran dan workshop 4. Lomba sanitasi
5. Pemanfaatan berbagai media 5.4.2. Persampahan
Tujuan Sasaran Strategi
Misi Sanitasi : 1. Meningkatkan kerjasama antar pemerintah kota, pelaku bisnis, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan sanitasi yang baik.
Tujuan Utama : Mewujudkan lingkungan Kota Singkawang yang sehat dan bersih
1. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja pengangkut sampah dan masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan melalui peningkatan kemampuan ekonomi pekerja sampah dan pemulung
Meningkatkan kualitas kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar, Pengorganisasian pengelola sampah dan pemulung
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah secara 3R.
Meningkatnya kesadaran masyarakat
dalam pengelolaan sampah secara 3R Penyuluhan dan sosialisasi di 26 Kelurahan Pengembangan kapasitas di kelurahan untuk pengelolaan sampah 3R 3. Meningkatkan kebersihan
kota melalui pengelolaan sampah terpadu hingga tahun 2015
Memperoleh kembali adipura Menggalakkan program CGH, penilaian kelurahan sehat,
Mengembangkan kawasan pengelolaan sampah melalui program 3R Misi Sanitasi: 2. Mengoptimalkan Tata Kelola Air Limbah , Persampahan, Drainase Lingkungan dan Air Minum Dalam Kehidupan Masyarakat Higiene
1. Terpenuhinya kebutuhan minimal sarpras
pengelolaan sampah kota
Meningkatnya kebutuhan minimal sarpras
pengelolaan sampah kota Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
2. Penyediaan sarana pilot project pengelolaan sampah komunal di 26 Kelurahan
Terlaksananya pilot project pengelolaan
sampah 3R (komunal) di 26 Kelurahan Penguatan kelembagaan masyarakat dalam rangka pelaksanaan pilot project Membangun sarpras pengelolaan sampah komunal 3R
Misi : 3. Meningkatkan Kualitas SDM yang beriman, bertaqwa, berilmu pengatahuan, dan berteknologi dalam rangka mengelola lingkungan
(kota singkawang)
pt. trias erisko konsultan V-125
Tujuan Sasaran Strategi
Meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat dalam pemilahan dan pemanfatan sampah secara 3R
Meningkatnya budaya hidup bersih terutama dalam pemilahan sampah secara 3R
Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah
Penguatan kader dalam pengelolaan sampah secara 3R
5.4.3. Drainase
Tujuan Sasaran Strategi
Misi Sanitasi : 1. Meningkatkan kerjasama antar pemerintah kota, pelaku bisnis, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan sanitasi yang baik.
Tujuan Utama : Menurunkan luasan daerah banjir dan genangan
1. Mengurangi daerah banjir dan genangan sebagai upaya untuk mengurangi sumber sumber penyebaran penyakit
Berkurangnya daerah banjir dan genangan sebagai upaya untuk mengurangi sumber sumber penyebaran penyakit
Membuat dan menetapkan masterplan drainase pada tahun 2011
Advokasi, penguatan
kelembagaan dan penyuluhan kepada seluruh elemen
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya penanganan banjir dan genangan untuk mengurangi penyebaran penyakit
Misi Sanitasi: 2. Mengoptimalkan Tata Kelola Air Limbah , Persampahan, Drainase Lingkungan dan Air Minum Dalam Kehidupan Masyarakat Higiene
Meningkatkan cakupan pelayanan drainase sesuai masterplan
Tersedianya sapras drainase sesuai
masterplan Perencanaan dan penyediaan anggaran dari berbagai sumber (APBN, APBD, CSR dan Negara Donor)
Membangun drainase secara terpadu dengan dimensi sesuai masterplan
Misi : 3. Meningkatkan Kualitas SDM yang beriman, bertaqwa, berilmu pengatahuan, dan berteknologi dalam rangka mengelola lingkungan
Meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat melaluipengelolaan dan pemanfaatan drainase dengan benar
Meningkatnya budaya hidup bersih terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan drainase
Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan drainase Mengoptimalkan gerakan kerja bakti tingkat RT dalam
pengelolaan dan pemanfaatan drainase
Memberikan penghargaan pada tingkat RT untuk pengelolaan drainase yang baik
(kota singkawang)
pt. trias erisko konsultan V-126
5.5. ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)Rencana investasi memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam penataan lingkungan/kawasan. Rencana ini merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan ataupun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai kesinamvbungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.
Rencana ini menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam suatu sistem wilayah yang disepakati bersama, sehingga dapat tercapai kerjasama untuk mengurangi berbagai konflik kepentingan dalam investasi. Rencana investasi juga mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasarana/saranan dari suatu lingkungan/kawasan.
(1) Prinsip Dasar Rencana Terpadu
a. Sistem investasi terpadu dalam aspek ekonomi, sumber daya manusia dan fisik lingkungan.
b. Sistem kelembagaan yang terintegrasi antara pihak-pihak terkait dengan pengembangan kegiatan kenelayanan.
c. Sistem subsidi silang antara komunitas penghuni, pemerintah dan swasta.
(2) Rencana Investasi
a. Pembentukan dan pembinaan sistem kelembagaan b. Konsolidasi lahan perencanaan.
c. Peningkatan akses prasarana, sanitasi dan utilitas lingkungan. d. Peningkatan Fasilitas Umum dan Sosial.
e. Pengembangan sistem ekonomi mandiri.
No. Komponen Investasi Pelaku Terlibat Konstribusi
1.
Pembentukan dan atau pembinaan sistem kelembagaan
Pemerintahan daerah Pembinaan kelembagaan
Masyarakat Mobilisasi komunitas dan lembaga masyarakat Pembentukan jaringan (koperasi, perbankan, lembaga donor)
LSM Fasilitator/Konsultan Pendamping
2. Konsolidasi lahan perencanaan Pemerintah Daerah Sosisalisai Klarifikasi status lahan dan atau penyedia lahan relokasi Penyusunan strategi relokasi
(kota singkawang)
pt. trias erisko konsultan V-127
Masyaraka Identifikasi status lahan Klarifikasi status tinggal penghuni BPN Proses legalisasi lahan3. Peningkatan akses prasarana, sanitasi dan utilitas lingkungan
Pemerintah Daerah (DKP, Departemen Cipta Karya, Departemen Pertanahan, PDAM, PLN
Pembangunan fisik pengelolaan dan pemeliharaan
Lembaga Donor Pembangunan fisik Masyarakat &
Konsutan
Pemdamping Pelaksanaan pembangunan secara swadaya Konsultan
Pembangunan Perancangan fisik atas aspirasi masyarakat.
4. Peningkatan Fasilitas Umum dan Sosial
Pemerintah Daerah Pembangunan fisik pengelolaan dan pemeliharaan Lembaga Donor Pembangunan fisik
Masyarakat & konsultan
pendamping Pelaksana pembangunan secara swadaya Konsultan
Pendamping Perancangan fisik atas aspirasi masyarakat
5. Pengembangan
Pemerintah daerah
(DKP, Dinas Sosial) Penyuluhan, pembinaan
Koperasi Pengelolaan system keuangan komunitas Konsultan
Pendamping
Fasilitator/konsultan pemdamping Perbankan Penyediaan fasilitas kredit
Masyarakat Pembentukan lembaga mikro ekonomi Pelaku kegiatan ekonomi keluarga.
5.6. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN dan PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP2KP)
5.6.1. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Bukit Batu (Kawasan Pengembangan Baru)
Untuk menggambarkan Kondisi Permukiman Bukit Batu, ada beberapa aspek yang dapat ditinjau. Antara lain air bersih, air limbah, persampahan, drainase dan jalan lingkungan. Untuk kondisi air bersih, tingkat pelayanan PDAM pada kawasan Kel. Bukit Batu hanya 46,14%. Sementara non PDAM adalah 53,86%. Untuk kondisi air limbah, pada kawasan ini, KK tanpa MCK adalah sebanyak 3,39%. Untuk aspek persampahan, area pelayanan persampahan pada daerah ini sekitar 46,14% yang baru terlayani. Untuk aspek drainase, ada beberapa ruas jalan pada kawasan ini yang tidak tersedia drainase. Selain itu, luas genangan mencapai 55,2% dari luas kawasan. Sementara untuk kondisi jalan lingkungan, sebagian besar sudah perkerasan beton/aspal.
(kota singkawang)
pt. trias erisko konsultan V-128
Maka rencana pembangunan yang diperlukan pada daerah ini adalah :a. Penyediaan RTH
b. Penataan Lingkungan Kumuh
c. Pengembangan jalan lingkungan aspal, setapak beton dan jembatan d. Pengembangan sarana dan prasarana air bersih
e. Penyediaan sarana pengumpul dan pengangkut sampah
f. Pengembangan dan perencanaan pembangunan saluran drainase g. Pembangunan Jaringan Pembuangan Air Limbah
h. Pembangunan Sarana Prasarana Masyarakat
i. Penyusunan Perencanaan Permukiman Mandiri berbasis Masyarakat
j. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Perumahan yang Sehat
k. Pendampingan Penyiapan Masyarakat
l. Membuka peluang pembiayaan dari swadaya masyarakat m. Pelibatan Masyarakat
n. Program penyusunan pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan permukiman
1. Pencadangan Lahan (land banking) untuk memenuhi Kebutuhan Perumahan bagi MBR.
5.6.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Jl. K. S. Tubun, Jl. Tama, Perumnas Roban dan Kelurahan Condong
Kondisi air bersih pada kawasan Permukiman Jl. K. S. Tubun, Jl. Tama, Perumnas Roban dan Kelurahan Condong, tingkat pelayanan PDAM hanya sebesar 46,14%. Sementara non PDAM adalah 53,86%. Untuk kondisi air limbah, pada kawasan ini, masih terdapat KK tanpa MCK. Sementara untuk aspek persampahan, area pelayanan persampahan pada daerah ini sekitar 46,14% yang baru terlayani. Untuk aspek drainase, ada beberapa ruas jalan pada kawasan ini yang tidak tersedia drainase. Selain itu, luas genangan mencapai 25% dari luas kawasan. Sementara untuk kondisi jalan lingkungan, sebagian besar sudah perkerasan beton/aspal. Maka rencana pembangunan yang diperlukan pada daerah ini adalah
a. Penyusunan RTBL Kawasan (Rencana Teknis Penanganan Kawasan) b. Pengembangan Rusunawa atau Rusunami tiga lantai
c. Program peremajaan area eks warga pengungsi d. Menata streetscape koridor-koridor kawasan e. Penyediaan RTH
(kota singkawang)
pt. trias erisko konsultan V-129
f. Penataan Lingkungan Kumuhg. Pengembangan jalan lingkungan aspal, setapak beton dan jembatan h. Pengembangan sarana dan prasarana air bersih
i. Penyediaan sarana pengumpul dan pengangkut sampah
j. Pengembangan dan perencanaan pembangunan saluran drainase k. Pembangunan Jaringan Pembuangan Air Limbah
l. Pembangunan Sarana Prasarana Masyarakat
m. Penyusunan Perencanaan Permukiman Mandiri berbasis Masyarakat
n. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Perumahan yang Sehat
o. Pendampingan Penyiapan Masyarakat
p. Membuka peluang pembiayaan dari swadaya masyarakat q. Pelibatan Masyarakat
r. Pembinaan Ekonomi Kerakyatan
s. Program penyusunan pengaturan dan pengendalian penggunaan lahan permukiman
t. Pencadangan Lahan (land banking) untuk memenuhi Kebutuhan Perumahan bagi MBR.