• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenai Ganti Rugi ( Yang Diatur Di Dalam UU PT. Po Indonesia ( Persero )

TINJAUAN UMUM MENGENAI GANTI RUGI

B. Mengenai Ganti Rugi ( Yang Diatur Di Dalam UU PT. Po Indonesia ( Persero )

PT. Pos Indonesia di dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos didalam adanya kerugian yang dialami pemakai jasa yang terdapat dalam pasal 12 ayat 1 dan 2 hanya bertanggung jawab kepada pengirim apabila terjadi:

a. kehilangan atau kerusakan isi surat atau isi paketpos yang dikirim dengan harga tanggungan;

Ganti rugi yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia adalah sebesar jumlah yang dipertanggungkan dengan ketentuan bahwa jika isi kiriman itu hanya sebagian yang hilang, maka ganti rugi diberikan untuk bagian yang hilang itu;

b. kehilangan suratpos tercatat atau paketpos tanpa harga tanggungan

Ganti rugi yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia adalah ditetapkan oleh Menteri;

c. kerusakan isi paketpos tanpa harga tanggungan.

Ganti rugi yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia adalah adalah sebanding dengan kerusakan yang diderita dengan memperhatikan jumlah maksimum yang ditetapkan.

Di dalam pasal 3 Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos juga diatur mengenai ganti rugi sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (2) tidak diberikan jika:

Arpan C. P : Ganti Rugi Pengiriman Weselpos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kotamadya Sibolga), 2007.

USU Repository © 2009

b. kerusakan terjadi karena pengepakan yang kurang memadai atau yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian pengirim;

c. surat atau paketpos ternyata dipertanggungkan dengan harga tanggungan yang melebihi harga sebenarnya.

Di dalam pasal 4 Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos juga diatur mengenai ganti rugi yaitu : Tuntutan ganti rugi tidak berlaku jika peristiwa kehilangan atau kerusakan terjadi karena bencana alam, keadaan darurat, atau hal lain di luar kemampuan manusia, sebagaimana yang ditentukan oleh yang berwenang.

Di dalam pasal 5 Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos juga diatur mengenai ganti rugi yaitu : Tenggang waktu dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh ganti rugi sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dan ketentuan tentang barang yang hilang dan yang ditemukan kembali, ditetapkan oleh Menteri.

Di dalam pasal 6 Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos juga diatur mengenai ganti rugi yaitu : Tuntutan ganti rugi terhadap kiriman hanya dapat diajukan berdasarkan ketentuan Undang-undang ini.

Di dalam pasal 7 Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos juga diatur mengenai ganti rugi yaitu : Ganti rugi tidak diberikan untuk kerugian yang tidak langsung atau untuk keuntungan yang tidak jadi diperoleh, yang disebabkan oleh kekeliruan dalam penyelenggaraan pos.

Kemudian dalam pasal 46, dari PP RI No.37 Tahun 1985 menyebutkan : “ Pengiriman atau penerima dapat mengajukan tuntutan ganti rugi tentang pelayanan suratpos, suratpos yang tercatat, weselpos, giropos, dan kuitansi pos ,

Arpan C. P : Ganti Rugi Pengiriman Weselpos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kotamadya Sibolga), 2007.

USU Repository © 2009

yang diduga mengalami hambatan dalam proses pengirimannya, menurut tata cara yang ditetapkan oleh Menteri.”

Mengenai ketentuan ganti rugi, secara umum pasal 47 PP RI No.37 Tahun 1985, menyebutkan :

1. Kecuali dalam hal terjadi bencana alam, keadaan darurat, hal-hal lain diluar kemampuan manusia, ganti rugi dapat diberikan dalam hal :

a. Hilangnya surat kilat khusus, suratpos tercatat, paketpos, kuitansi pos, surat dan paketpos dengan harga tanggungan.

b. Rusaknya seluruh atau sebagian isi surat dengan harga tanggungan dan paketpos.

2. Untuk suratpos dinas terdaftar dan suratpos yang dicatat oleh PT. Pos Indonesia tidak ada batas permintaan pengirim tidak diberikan ganti rugi. 3. Ganti rugi untuk surat kilat khusus yang hilang adalah sebesar empat kali

tarif pengiriman yag telah dilunaskan.

4. Ganti rugi untuk suratpos paketpos dengan harga tanggungan adalah sebesar harga sebenarnya dari barang-barang yang atau rusak, akan tetapi tidak lebih dari dari harga yang dipertanggungkan.

5. Besar ganti rugi untuk suratpos tercatat dan paketpos tanpa harga tanggungan, ditetapkan oleh Menteri dengan mengindahkan ketentuan akta tentang Pos Indonesia yang berlaku.

6. Ganti rugi pada dasarnya dibayarkan kepada pengirim kecuali :

a.Atas permintaan penerima, ganti rugi dapat dibayarkan kepadanya jika ia dapat membuktikan bahwa pengirim sudah melepaskan haknya.

Arpan C. P : Ganti Rugi Pengiriman Weselpos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kotamadya Sibolga), 2007.

USU Repository © 2009

b. Dalam hal surat dengan harga tanggungan dan paketpos yang diterima oleh penerima dengan bersyarat, ganti rugi dibayarkan kepadanya.

7. Dalam hal ganti rugi dibayarkan kepada pengirim, maka pengirim berhak atas pengembalian porto yang telah dibayarnya, jika surat dengan harga tanggungan atau paketpos hilang, semua isi rusak, atau ditolak oleh penerima karena keadaannya rusak disebabkan kesalahan PT. Pos Indonesia

8. Kewajiban membayar ganti rugi berakhir segera setelah kiriman itu diserahkan, kecuali dalam hal surat dengan harga tanggungan atau paketpos diterima dengan bersyarat.

9. Untuk memberikan ganti rugi, PT. Pos Indonesia dapat meminta pengirim atau penerima untuk memberikan keterangan yang diperlukan.

10. Jika barang yang hilang ditemukan kembali, pengirim atau penerima telah menerima ganti rugi diberitahukan secara tertulis tentang hal itu. 11. Pengirman atau penerima sebagaimana dimaksud dalam ayat (10) dapat

menerima barang yang ditemukan kembali itu dalam waktu tiga bulan setelah pemberitahuan disampaikan, dengan syarat ganti rugi yang telah dikembalikan.

Jenis ganti kerugian pada pengiriman barang melalui PT. Pos Indonesia dibedakan atas jenis barang yang dikirimkan. Begitu pula bentuk resiko yang dialami dan wilayah pengiriman turut mempengaruhi pada jumlah ganti rugi.

Ketetuan pasal 39 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.37 Tahun 1985,menyatakan : “ Untuk menggantikan weselpos yang hilang atau rusak, dapat diperoleh duplikat weselpos dalam jangka waktu dua tahun terhitung mulai

Arpan C. P : Ganti Rugi Pengiriman Weselpos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Kotamadya Sibolga), 2007.

USU Repository © 2009

keesokan hari tanggal pengunjukkan weselpos, dan dengan melunaskan bea khusus.”

BAB IV

GANTI RUGI TERHADAP PENGIRIMAN WESELPOS PADA

Dokumen terkait