• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menggerakkan/ Pelaksanaan (Actuating) Program Kemitraan

commit to user Bagan 4.2

3. Menggerakkan/ Pelaksanaan (Actuating) Program Kemitraan

Setelah melakukan pengorganisasian terhadap pihak-pihak yang terlibat di dalamnya maka yang dilakukan selanjutnya adalah penggerakkan. Actuating merupakan pencapaian semua tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga tidak hanya rencana yang terbentuk dan tidak terealisasikan. Fungsi penggerakkan dilakukan agar para pelaku Program Kemitraan merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi dan mau melaksanakan tugas pokoknya dengan dukungan dan partisipasi dari masyarakat sehingga pelaksanaan Program Kemitraan dapat berjalan dengan lancar.

Dalam penggerakkan dilakukan berbagai kegiatan seperti pemberian motivasi, menetapkan strategi pelaksanaan, dan koordinasi untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.

a. Pemberian Motivasi.

Dalam tahap ini dilakukan dengan memberikan dukungan/ motivasi serta pendampingan kepada petugas CDSA Telkom Solo, masyarakat (mitra binaan), selain itu juga penyediaan dana untuk membiayai pelaksanaan Program Kemitraan. Bantuan pendampingan dilakukan oleh petugas CDSA Telkom untuk mendampingi mitra

commit to user

binaan dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan pengembangan usaha mitra binaan. Kegiatan pendampingan untuk mitra binaan oleh petugas CDSA Telkom Solo terdiri dari serangkain kegiatan: pembekalan, pelatihan, dan promosi/ pameran untuk memotivasi perkembangan usaha mitra binaan. Pada pelaksanaannya perusahaan juga harus memiliki.tingkat profitabilitas yang memadai untuk penyediaan dana, sebab laba merupakan fondasi bagi perusahaan untuk dapat berkembang dan mempertahankan pelaksanaan Program Kemitraan serta eksistensi perusahaan.

b. Penetapan strategi pelaksanaan.

Untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan maka dapat digunakan strategi pelaksanaan sebagai berikut:

1.Menggunakan pengembangan masyarakat, sebagai jalur masuk untuk mengembangkan para mitra binaan UKM menjadi mandiri, sehingga menghasilkan masyarakat yang secara ekonomi produktif. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

a. Pemberian pinjaman dana bergulir dan bantuan khusus

kepada masyarakat UKM untuk mengembangkan usahanya. b. Melakukan kegiatan pemberdayaan melalui pelatihan guna

meningkatkan keterampilan dan manajemen pengelolaan usaha mitra binaan agar mampu secara mandiri memenuhi kebutuhannya dan mengelola usahanya.

commit to user

2.Memotivasi mitra binaan untuk berpartisipasi aktif terhadap berjalannya Program Kemitraan.

3.Menumbuhkan kreativitas dan inovasi mitra binaan untuk

berencana mengembangkan dan membangun usaha nya agar mampu bersaing di pasar.

4.Menggalang berbagai sumber daya baik internal maupun eksternal untuk mendukung pelaksanaan program kemitraan.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus Munajat selaku OFF-1 PKBL CDSA Telkom Solo,bahwa:

“ Sesuai dengan petunjuk dari Area dan pedoman pelaksanaan untuk menjalankan Program Kemitraan, di CDSA Telkom Solo juga memiliki strategi pelaksanaan untuk mendukung berjalannya kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Strategi itu antara lain bertujuan untuk menyediakan fasilitas, dana pinjaman dan pendampingan bagi mitra binaan.” (Wawancara, 17 Mei 2011).

c. Koordinasi

Selain motivasi dan pelaksanaan strategi agar pelaksanaan program berjalan dengan baik perlu adanya pengembangan komunikasi secara efektif dan efisien. Komunikasi ini penting dalam pengembangan jaringan kerja baik ke dalam maupun ke luar sehingga berpengaruh pada kinerja organisasi. Komunikasi pada CDSA Telkom Solo dilakukan antara petugas CDSA Telkom Solo dilakukan antar petugas CDSA Telkom Solo pada saat rapat kerja bulanan, serta komunikasi antar petugas CDSA Telkom Solo dengan CD Area 4 Jateng & DIY pada saat rapat kerja dan koordinasi yang dilakukan

commit to user

setiap triwulan oleh CD Area sebelum dilaksanakannya kegiatan penyaluran dana pinjaman, Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus M.Munajat selaku Off 1 PKBL CDSA Telkom Solo berikut ini:

“ Dalam menjalin komunikasi biasanya setiap bulan kami melakukan rapat koordinasi secara internal bersama OFF-2 PKBL dan Staff Adm untuk mengevaluasi kinerja petugas dalam menjalankan pekerjaanya dalam melaksanakan Program Kemitraan. Sedangkan yang terkait laporan dan koordinasi ke atasan yaitu kepada manager CD Area biasanya dilaksanakan setiap rapat kerja triwulan. Tetapi koordinasi kepada CD Area pun terkadang pun kami lakukan, mungkin hamper setiap hari kami menjalin hubungan komunikasi melalui media telephone untuk menanyakan dan membicarakan program kemitraan. “ (Wawancara, 17 Mei 2011)

Jadi dapat disimpulkan tindakan penggerakkan dalam Program Kemitraan dilakukan melalui tiga cara yaitu: motivasi, penetapan strategi pelaksanaan dan koordinasi. Dalam rangka pemberian motivasi dilakukan dengan pemberian pendampingan dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan penyedian guna mendukung operasional kegiatan Program Kemitraan. Penetapan strategi pelaksanaan dilaksanakan dengan berbagai jenis kegiatan antara lain, menjadikan Program Kemitraan sebagai langkah awal membangun masyarakat UKM menjadi mandiri baik secara sosial maupun ekonomi, melakukan kegiatan pemberdayaan melalui pelatihan, memotivasi mitra binaan untuk berpartisipasi aktif terhadap berjalannya Program Kemitraan, menumbuhkan kreativitas dan inovasi para mitra binaan untuk mengembangkan usahanya dan

commit to user

menggalang sumber daya untuk mendukung berjalannya Program Kemitraan. Untuk koordinasi dan komunikasi dilakukan oleh petugas CDSA Telkom Solo dalam bentuk vertikal dan horizontal. Koordinasi vertikal yang dilakukan antar petugas CDSA Telkom Solo yang melaksanakan secara langsung Program Kemitraan. Sedangkan untuk koordinasi horizontal dilakukan oleh CDSA Telkom Solo kepada Manager CDSA Telkom Solo kepada Manager CD Area yang dilakukan melalui rapat kerja koordinasi tiap triwulan.

Adapun motivasi pelaksanaan CSR/PKBL merupakan suatu bentuk komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama stakeholder terkait, terutama adalah masyarakat disekeliling dimana perusahaan tersebut berada. Peran CSR/PKBL semakin penting dalam mendorong semakin luasnya tanggung jawab sosial korporat bagi terciptanya keseimbangan sosial korporat baik pembangunan ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Untuk itu yang menjadi motivasi yang melandasi sebuah perusahaan untuk melaksanakan CSR/PKBL adalah untuk menjalankan kewajiban perusahaan hingga demi membantu sesama.

Hal ini juga berangkat dari kenyataan bahwa selain sebagai institusi ekonomi, perusahaan juga merupakan institusi sosial, sehingga diharapkan dapat berkembang secara harmonis bersama masyarakat sekitar. Oleh karena itu, keduanya bukanlah dua entitas yang harus saling menegaskan atau dua entitas yang saling mengeksploitasi. Di tengah situasi masyarakat yang pada

commit to user

umumnya masih jauh dari sejahtera, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membantu kesejahteraan secara sustainability. Perusahaan tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansial mereka semata, lebih dari itu perusahaan dituntut untuk memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap kesejahteraan publik.

Pada pelaksanaannya perusahaan harus memiliki tingkat

profitabilitas yang memadai, sebab laba merupakan fondasi bagi perusahaan untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya.

Pada tataran praktis CSR/PKBL biasanya berupa program yang memiliki tujuan pemberdayaan. Proses pemberdayaan dapat melalui pengembangan dan pembangunan masyarakat, perusahaan melibatkan masyarakat untuk turut serta berpartisipasi, bukan hanya sekedar mendapat bantuan atau hanya konsep Community Development semata. Sehingga setelah adanya bentuk kegiatan pengembangan masyarakat ini, mereka dapat lebih mandiri dan berdaya dari sebelumnya.

Kegiatan program CSR/PKBL pun beragam, salah satunya adalah di bidang ekonomi, melalui program kemitraan. Model kegiatan program kemitraan dilakukan dalam rangka membangun hubungan antara perusahaan dan masyarakat sekitar yang lebih berkualitas melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Peran perusahaan dalam pengembangan UMKM dapat dilakukan dengan memberikan bantuan

commit to user

financial support, dan jalur pemasaran yang kuat, sehingga mampu

memperkuat daya saing UMKM di masyarakat.

Dalam kaitan ini, kepedulian perusahaan akan memberi manfaat kepada kedua belah pihak, khususnya dalam rangka pengurangan dampak gejolak sosial sebagai akibat kecemburuan sosial. Secara spesifik disebutkan bahwa CSR/PKBL dapat diarahkan melalui bantuan permodalan atau dalam bentuk peningkatan kapasitas seperti inovasi packaging, inovasi branding, inovasi produk serta penampilan produk.

Keberadaan sebuah perusahaan yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program CSR/PKBL, memiliki nilai positif yang mampu merancang dan mensukseskan sebuah kemandirian masyarakat yang dapat dijadikan sandaran dan harapan semua lapisan masyarakat. Sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat, PT.Telkom sendiri memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung dan melaksanakan program CSR/PKLB. Komitmen ini terutama dilatarbelakangi oleh:

1. Tuntutan lingkungan global dalam penerapan CSR/PKBL.

2. Perubahan persepsi manajemen untuk secara bersamaan

mengembangkan bisnis PT.Telkom dan memberdayakan masyarakat.

3. CSR/PKBL merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola

perusahaan yang baik (GCG).

4. Meningkatnya ekspektasi investor global terhadap implementasi CSR/PKBL.

commit to user

Karenanya, PT.Telkom menempatkan CSR/PKBL sebagai bagian dari strategi bisnis yang pelaksanaannya dipayungi oleh keputusan Direksi. Filosofi kegitan CSR/PKBL di lingkungan PT.Telkom adalah integrated dan

strategic CSR/PKBL yang tidak saja memperhatikan aspek generic social impact untuk sekedar memitigasi dampak negatif dari operasional dan keberadaan perusahaan dalam bentuk donasi sosial, tetapi juga melibatkan aspek value chain social impacts and social dimensions of competitivenes.

Konsep dasar dari dilaksanakannya CSR/PKBL program kemitraan dilatarbelakangi tanggung jawab sosial perusahaan, komitmen, dan kepedulian PT.TELKOM terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program Pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Koperasi guna mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja, serta kesempatan berusaha bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Agus Munajat selaku Off 1 PKBL CDSA Solo sebagai berikut:

“Program PKBL sendiri sebenarnya sudah lama dilaksanakan oleh PT.TELKOM, namun dulu namanya PUKK pada tahun 1995-2000, dan pengelolaan program tersebut dialihkan ke pos, namun tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian ditangani sendiri oleh PT.TELKOM pada tahun 2001, diserahkan ke kandatel masing-masing. Sekarang sesuai undang-undang dari pemerintah dinamakan PKBL, yaitu program kemitraan dan bina lingkungan, untuk program kemitraan sendiri adalah program pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK) & Koperasi guna mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja, serta kesempatan usaha bagi masyarakat. ” (Wawancara, 15 April 2011)

Model Pelaksanaan.

Bila dilihat sesuai dengan model-model CSR yang dikemukakan oleh Saidi dan Abidin (2004) dalam CSR Alternatif Bagi Pembangunan

commit to user

Indonesia (2008:22), PT.Telkom menggunakan model melalui keterlibatan langsung dalam pelaksanaan program CSR/PKBL. Program CSR/PKBL dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan CSR/PKBL kepada masyarakat dengan membentuk divisi tersendiri dalam pengelolaan kegiatan CSR/PKBL yang disebut CDC (Community Development Center). Model pelaksanaan CSR/PKBL yang dilaksanakan PT. Telkom adalah sebagai berikut:

1) Program yang dikelola secara mandiri oleh PT.Telkom.

2) Program yang dikelola melalui sinergis antara manajemen PT.Telkom dan manjemen CDC yang menangani PKBL.

3) Program yang melibatkan partisipasi dari seluruh karyawan, direksi, pemerintah dan masyarakat.

Bentuk Bantuan

Bantuan pinjaman adalah pembiayaan yang diberikan kepada mitra binaan untuk membiayai (kebutuhan) modal kerja dan/ atau pembelian aktiva tetap yang harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian. Berdasarkan ketentuan dalam PKBL bentuk program kemitraan di Telkom berupa bantuan pinjaman dana yang berupa modal kerja, pembelian barang-barang modal, atau pinjaman khusus untuk jangka pendek dengan bunga yang lunak. Selain itu, Telkom juga memberikan berbagai macam bentuk pembinaan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan serta memberikan akses yang luas bagi pemasaran mitra binaan. Sektor usaha

commit to user

yang dapat diberikan bantuan pinjaman adalah industri, jasa, perdagangan, peternakan, perikanan, pertanian, dan lainnya.

TELKOM dalam hal ini Community Development Sub Area Solo (CDSA Solo) sebagai unit yang bertanggung jawab dalam implementasi PERMEN BUMN No. 5/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang memiliki area pelayanan Se-eks Karesidenan Surakarta meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Salatiga.

Selama kurun waktu tahun 2004 sampai dengan tahun Triwulan I/Maret 2011 program kemitraan telah ikut menunjang program Pembangunan Nasional berupa pemberian pinjaman dana bergulir kepada 2036 UKM dana yang telah disalurka CDSA Telkom Solo sebesar 40,8 M yang terbagi dalam beberapa segmen yaitu : industri, perdagangan, jasa, peternakan, pertanian, perikanan dan jasa lainnya. Berikut Rinciannya:

Tabel 4. 3.

Penyaluran Dana Program Kemitraan CDSA Telkom Solo Tahun 2004- Triwulan I/Maret 2011.

Sumber: SIMPK CDSA Telkom Solo

No Segmentsai Jumlah Mitra Dana

1 Industri 231 MB Rp. 5.173.100.000 2 Perdagangan 920 MB Rp. 18.727.500.000 3 Jasa 797 MB Rp. 14.817.600.000 4 Pertanian 17 MB Rp. 264.000.000 5 Peternakan 71 MB Rp. 1.352.300.000 6 Perikanan 3 MB Rp. 100.500.000 7 Lainnya 10 MB Rp. 420.000.000 Jumlah 2036 MB Rp. 40,855,000,00

commit to user

Ketentuan Usaha kecil yang dapat mengikuti program kemitraan Telkom adalah:

1) Memiliki kriteria sebagai usaha mikro & kecil yaitu memiliki kekayaan bersih (aset) maksimal Rp.200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan (omset) tahunan paling banyak Rp. 1 Milyar.

2) Milik Warga Negara Indonesia.

3) Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun.

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi dengan usaha menengah atau usaha besar.

5) Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau yang berbadan hukum termasuk koperasi.

6) Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.

7) Tidak sedang menjadi Mitra Binaan BUMN dan institusi sejenis yang lain.

8) Bersedia menyerahkan anggunan /jaminan minimal sebesar 1,5 kali pinjaman.

Tahap Pelaksanaan Program Kemitraan

Tahapan yang dilaksanakan oleh CDSA PT.Telkom Solo dalam program kemitraan adalah sebagai berikut:

commit to user

Langkah pertama dalam penyaluran program kemitraan adalah penyerahan proposal oleh masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman dana program kemitraan ke CDSA PT.Telkom Solo, untuk kemudian dihimpun dan dilakukan pengecekan kelengkapan persyaratan administrasinya. Proposal yang diserahkan harus sesuai dengan format proposal yang telah ditentukan oleh CDSA. Berikut penjelasan mbak Rahma selaku staff administrasi CDSA Telkom Solo:

“Proposal yang masuk harus dicek terlebih dahulu kelengkapannya, isi dari proposal antara lain data pribadi, data perusahaan, rencana pengembangan usaha, jumlah tenaga kerja, inventaris usaha, laporan keuangan, jumlah pinjaman yang dibutuhkan, denah lokasi usaha, fc ktp suami-istri, fc KK, fc surat nikah, pas photo 3x4, ijin usaha (jika ada),fc rekening bank mandiri, surat pernyataan suami istri, surat pernyataan tidak sedang dalam pembinaan BUMN lain, dan surat agunan berupa sertifikat atau BPKB, hal ini harus dipastikan kelengkapannya sebelum dilakukan survey dan diinput sim.Biasanya kalau mendekati bulan-bulan penyaluran, banyak yang mengajukan proposal, terkadang proposal yang masuk lebih banyak dari jumlah target salurnya sehingga melebihi kuota, jadi kadang-kadang mitra yang belum sempat ikut triwulan ini diikutkan triwulan selanjutnya”. (Wawancara 13 April 2011)

Pada Triwulan I/ Maret 2011 jumlah proposal yang masuk di Kantor CDSA Telkom Solo sebanyak 106 berikut rincian datanya:

commit to user