commit to user Tabel 4. 4
REKAPITULASI SEGMEN
USAHA : No Segmen Usaha Dana Jumlah Mitra 1 Industri Rp. 172.500.000 6 MB 2 Jasa Rp. 282.000.000 9 MB 3 Perdagangan Rp. 975.000.000 36 MB 4 Peternakan Rp. 148.500.000 7 MB 5 Pertanian Rp. 15.000.000 1 MB Jumlah Total Rp.1.593.000.000 59 MB
Sumber : SIMPK CDSA Telkom Solo.
Hal ini juga diutarakan oleh Bapak Agus Suhartanto selaku manager CD Area 4 Jateng & DIY, pada saat penyaluran dana program kemitraan yang dikutip dalam surat kabar berikut ini:
“Pada triwulan pertama tahun 2011, dana Rp 1,5 miliar telah disalurkan. Sementara sisanya akan disampaikan secara berkala setiap triwulan. CDC Manager Area Jateng-DI Yogyakarta Telkom, Agus Suhartanto mengatakan dana bergulir Rp 6 milyar itu diharapkan mampu mendukung pengembangan usaha UMKM penerima. Saat ini terdapat ribuan UMKM di Soloraya yang telah mendapatkan pinjaman. Jumlah tersebut diakui belum mencukupi kebutuhan pinjaman dana bagi UMKM mengingat setiap bulan terdapat sedikitnya 100
commit to user
UMKM yang masuk daftar tunggu penerima. (Solo pos, Selasa 29 Maret 2011).
Mengenai pencairan dana bantuan pinjaman program kemitraan ini, umumnya dana yang cair pada mitra binaan lebih kecil dari jumlah pijaman yang dilakukan. Besarnya pinjaman yang diterima tergantung dari hasil survey kelayakan usaha yang dilakukan dan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi usaha mitra binaan dan kemampuannya dalam mengembalikan atau mengangsur pinjaman. Mengenai kecenderungan jumlah pinjaman yang didapat lebih kecil dari jumlah yang diajukan mitra binaan menyatakan bisa menerimanya seperti penuturan Bapak Basuki sebagai mitra binaan yang memiliki usaha fiber, dalam wawancara berikut ini:
“waktu di proposal saya mengajukan 50 juta namun disetujui 30 juta, namun syukur Alhamdulilah saya dapat pinjaman program kemitraan karena dapat membantu usaha fiber saya sekarang.” (Wawancara, 6 Mei 2011)
Hal ini pula yang dikatakan oleh Ibu Indarwati yang merasa beruntung dan bersyukur dapat diberikan pinjaman, meskipun jumlahnya tidak sesuai dengan yang diajukannya seperti penuturan berikut ini:
“ Pinjaman yang disetujui pada waktu saya mengajukan tidak sepenuhnya secara 100% nominalnya sesuai proposal, pemberian dana pinjaman yang disetujui hanya 80% dari jumlah yang diajukan. Tapi sanagat lumayan sekali untuk menambah modal usaha saya.“(Wawancara, 24 Mei 2011).
commit to user
Dari pihak CDSA Telkom Solo juga membenarkan adanya ketidaksesuaian jumlah pinjaman yang dicairkan dengan jumlah pengajuan pinjaman dalam proposal. Berikut penuturan Bapak Irsan Gunardi selaku Off-2 PKBL CDSA Telkom Solo:
“ Jumlah pinjaman yang diajukan di proposal dengan jumlah pinjaman yang disetujui tidak sepenuhnya sesuai. Hal ini dilihat dari kelayakan usaha dan kemampuan mitra binaan. Terbatasnya dana yang tersedia dari CD Area juga menjadi salah satu faktor, karena jumlah dana yang terbatas harus dibagi-bagi oleh sejumlah mitra binaan yang mengajukan pinjaman agar merata” (Wawancara, 22 April 2011).
Berdasarkan keterangan di atas dijelaskan bahwa jumlah pinjaman yang diterima oleh mitra binaan lebih kecil dari jumlah yang diajukan dikarenakan jumlah dana yang diterima dari CD Area 4 Jateng & DIY terbatas jumlahnya. Kemudian dana yang diterima oleh CDSA Telkom Solo tersebut dibagi oleh sejumlah mitra binaan yang ada.
Sebagai Agunan, mitra binaan yang mendapatkan pinjaman diwajibkan untuk menyertakan jaminan. Hal ini untuk mengantisipasi agar mitra binaan tidak lari dari tanggung jawab dan memenuhi kewajibannya membayar angsuran. Jaminan dapat berupa sertifikat tanah atau BPKB Kendaran yang nilai jualnya minimal 1,5 kali nilai pinjaman yang diajukan. Berikut penuturan Bapak Basuki sebagai Mitra Binaan:
”Jika mengajukan pinjaman maka kami diwajibkan menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah, atau BPKB kendaraan yang nilainya 1,5 kali lipat dari nilai pinjaman. Seperti saya kan dapat pinjamanm 30 juta, nilai agunan
commit to user
minimal sekitar 50 jutaan, berupa sertifikat tanah”. (Wawancara, 6 Mei 2011).
Mitra Binaan yang telah mendapatkan pinjaman, mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan rencana yang telah disetujui oleh BUMN Pembina;
2. Menyelenggarakan pencatatan/ pembukuan dengan tertib; 3. Membayar kembali pinjaman secara tepat waktu sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati;
4. Menyampaikan laporan perkembangan usaha setiap
triwulan kepada BUMN Pembina.
Jangka Waktu pinjaman dana Program Kemitraan yang diberikan kepada Mitra Binaan, termasuk Grace Period:
1. Pinjaman yang diterima oleh mitra binaan itu dimanfaatkan secara beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan usahanya. Pada usaha industri pinjaman yang Pinjaman modal kerja dan/atau investasi diberikan untuk masa 2(dua) tahun. 2. Pinjaman khusus diberikan maksimum dalam masa 1(satu)
tahun.
Bantuan pinjaman dana program kemitraan yang diterima bagi mitra binaan usaha di bidang industri digunakan untuk menambah alat-alat yang dapat memperlancar produksi dan pembelian bahan baku. Seperti yang dilakukan dan diutarakan oleh Bapak Basuki mitra binaan yang memiliki usaha fiber, berikut ini:
commit to user
“Uang pinjaman dari program kemitraan saya gunakan untuk membeli alat poles, las listrik, kompresor yang besar untuk membantu pekerjaan usaha fiber. Selebihnya saya gunakan untuk membeli bahan baku fiber sebanyak 5 drum. Dengan adanya penambahan ini saya bisa melayani pesanan pelanggan saya dengan baik. (Wawancara, 6 Mei 2011)
Pada usaha dagang, pinjaman yang diterima digunakan untuk menambah barang dagangannya yang dapat memperlancar usaha penjualannya. Seperti yang diutarakan oleh Tri Sulastin mitra binaan yang memiliki usaha warung sembako dan plastik berikut ini:
“Uang pinjaman dari Telkom saya gunakan untuk menambah belanjaan barang dagangan. Dengan adanya tambahan modal, barang dagangan saya jadi lebih bervariasi dan dapat mengembangkan usaha dagang saya.” (Wawancara 7 Mei 2010).
Dari keterangan mitra binaan di atas menunjukkan bahwa pinjaman yang diterima memang digunakan untuk keperluan usahanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga mitra binaan yang menyalahgunakan bantuan pinjaman tersebut.
Dalam pelaksanaan Program Kemitraan berazaskan pada Good Corporate Citizenship yaitu kepedulian TELKOM dalam memberikan kontribusi nyata terhadap terbentuknya masyarakat yang hidup sejahtera dan mampu melakukan kegiatan ekonomi yang lebih produktif. Prinsip program kemitraan yang dilaksanakan oleh PT.TELKOM dituturkan oleh Manager CDA 4 Jawa Tengah & DIY Bapak Agus Suhartanto sebagai berikut:
commit to user
“Dalam pelaksaannya program kemitraan memiliki asas pengelolaanya yaitu: Accountability, Independency, Fairness, Transparancy, Responbility baik pertanggung jawaban internal maupun eksternal (Wawancara, 27 April 2011).
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan program kemitraan memiliki asas sebagai berikut:
a) Accountability yaitu pencapaian sasaran baik kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban di dalam pengelolaan dana maupun manfaat dari program kemitraan sehingga pengelolaannya dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
b)Independency yaitu pengelolaan dana program kemitraan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh serta tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c) Fairness yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada
masyarakat dalam pembinaan lingkungan dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan alasan apapun.
d)Transparancy adalah semua proses pengambilan keputusan
dalam mengemukakan ketentuan dan informasi, baik tata cara, evaluasi dan penetapan secara terbuka bagi masyarakat yang berminat terhadap program kemitraan.
commit to user
e) Responsibility yaitu kesesuaian dalam tanggung jawab
pengelolaan program kemitraan terhadap peraturan yang berlaku.
• Pengangsuran pinjaman dan Pengelolaan pinjaman. 1) Pengangsuran pinjaman
Pengangsuran bantuan pinjaman program kemitraan dilakukan tiap bulan dan dalam jangka waktu 2 tahun. Sistem pembayaran angsuran pinjaman menggunakan autodebet, sehingga setiap bulan angsuran dari mitra binaan secara otomatis akan dipotong dari rekening tabungan mitra binaan ke rekening Telkom. Berikut penuturan Ibu Indarwati salah satu mitra binaan yang memiliki usaha kerajinan/ handycraft di bawah ini:
“Sistem pembayaran angsuran pinjaman di Telkom itu
autodebet, saya hanya mengisi saldo pada tabungan mandiri saya. Maka setiap bulan akan dipotong sendiri oleh Bank Mandiri sesuai jumlah cicilan yang akan di transfer pada rekening Telkom. Sistem nya sangat praktis sekali, kita tidak perlu repot, datang ke Telkom untuk mengangsur secara tunai.” (Wawancara, 24 Mei 2011)
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Rahma Selaku Staff administrasi CDSA Telkom Solo, dalam wawancara berikut ini:
“ Memang sistem angsurannya menggunkan autodebet, jadi mitra binaan hanya mengisi saldo tabungan saja, maka nanti setiap tanggal 10 /per bulannya bank mandiri akan memotong secara otomatis, kami hanya terima rekening koran laporan dari bank mandiri dari jumlah angsuran yang masuk ke rekening Telkom, namun apabila ada mitra binaan yang telat mengangsur atau saldo rekening pada tabungan tidak mencukupi, sehingga tidak dipotong oleh bank mandiri, mereka
commit to user
bisa menyetor ke CDSA Telkom Solo secara tunai, yang selanjutnya akan kami setorkan juga ke Bank Mandiri untuk dibukukan pada rekening Telkom.”(Wawancara, 20 April 2011)
Bagi mitra binaan yang baru, akan diberikan grass periode
selama 2 bulan untuk menunda angsurannya, sehingga diberikannya
grass periode ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada mitra binaan agar dana yang diberikan benar-benar dimanfaatkan untuk usahanya. Sehingga dalam jangka waktu tersebut dapat diperoleh keuntungan. Karena bisa saja dalam jangka waktu tersebut pinjaman belum digunakan.
Untuk pengelolaan angsuran pinjaman, sesuai dengan dokumen pengelolaan program kemitraan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Keputusan Direksi Perusahaan Nomor: KD21/PR0000/COP-B0030000/2010 tanggal 19 April 2010, system pengelolaan angsuran pinjaman program kemitraan PT. Telkom adalah sebagai berikut:
• Angsuran Pinjaman
1. Angsuran Pinjaman Program Kemitraan oleh Mitra
Binaan terdiri dari pokok pinjaman dan jasa administrasi pinjaman;
2. Angsuran Pinjaman Program Kemitraan oleh mitra binaan harus tepat jumlah dan tepat waktu, sesuai yang disepakati dalam Surat Perjanjian Pinjaman (SPP);
commit to user
3. Pembayaran angsuran pinjaman dilakukan langsung ke rekening dan pada Bank yang ditetapkan;
4. Pembayaran angsuran pinjaman yang kurang dari
kewajiban mitra binaan maka pembayaran tersebut terlebih dahulu diperhitungkan untuk pembayaran jasa administrasi pinjaman dan sisanya bila ada untuk pembayaran pokok pinjaman;
5. Pembayaran angsuran pinjaman yang melebihi kewajiban mitra binaan, kelebihannya akan diperlukan sebagai titipan di modul Sistem Informasi Manajemen (SIM) Program Kemitraan.
Kualitas pinjaman dana Program Kemitraan dinilai berdasarkan pada ketepatan waktu pembayaran kembali pokok pinjaman dan jasa administrasi pinjaman. Kualitas Pinjaman digolongkan menjadi:
1. Lancar adalah pembayaran anggaran pokok dan jasa
administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;
2. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 hari dan belum melampaui 180 hari dari
commit to user
tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.
3. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran
angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 hari dan belum melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;
4. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.
Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, diragukan dan macet dapat dilakukan usaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan
(reconditioning) apabila memenuhi sebagai berikut:
a) Mitra binaan beritikad baik atau kooperatif terhadap upaya penyelamatan yang akan dilakukan.
b) Usaha mitra binaan masih berjalan dan mempunyai prospek usaha.
c) Mitra binaan masih mempunyai kemampuan untuk
commit to user
Untuk CDSA Telkom Solo sendiri memiliki jumlah dana pinjaman yang macet atau tunggakan angsuran pinjaman yang belum terbayarkan oleh mitra binaan dari berbagai segmen usaha. Jumlah dana yang macet hingga per triwulan I/ Maret 2011 untuk CDSA Telkom solo berkisar hingga 139 juta, berikut rincian datanya:
Tabel.4.7.
Tunggakan angsuran pinjaman Program Kemitraan CDSA Telkom Solo. Per Triwulan I/ Maret 2011.
No Sektor Tunggakan pokok Tunggakan bunga Total Tunggakan
1 Industri Rp.9.000.000 Rp. 1.027.500 Rp. 10.027.500 2 Perdagangan Rp. 67.854.167 Rp. 4.455.000 Rp. 72.309.167 3 Pertanian Rp. 750.000 Rp. 90.000 Rp. 840.000 4 Peternakan Rp. 1.750.000 Rp. 210.000 Rp. 1.960.000 5 Perkebunan 0 0 0 6 Perikanan 0 0 0 7 Jasa Rp. 49.437.500 Rp. 3.345.000 Rp. 52.782.500 8 Lainnya Rp. 2.062.500 0 Rp. 2.062.500 Jumlah Rp.130.854.167 Rp. 9.127.500 Rp.139.981.167
Sumber: CDSA Telkom Solo. 2) Pengelolaan pinjaman
Dalam anggaran program kemitraan berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan Telkom setelah pajak (consolidated), dengan besaran maksimum penyisihan laba disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan hasil jasa administrasi pinjaman serta angusaran pokok pinjaman yang berasal dari mitra binaan. Penetapan besarnya dana program Kemitraan ditetapkan oleh RUPS.
Penggunaan dana program kemitraan digunakan untuk pinjaman modal kerja dan /atau investasi yang merupakan pemberian pinjaman kepada Usaha Kecil untuk membiayai modal kerja dan/atau
commit to user
pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Sedangkan untuk pinjaman khusus diberikan untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiataan usaha Mitra Binaan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan Usaha Mitra Binaan. Selain digunakan untuk pemberian pinjaman dana program kemitraan juga digunakan untuk membiayai operasional kegiatan pembinaan yaitu pembekalan, pendidikan dan pelatihan, promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan mitra binaan Telkom dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai kompeten dalam bidangnya.
• Pembinaan Program Kemitraan.
Program kemitraan tidak hanya berwujud bantuan pinjaman modal, tetapi juga berupa pembinaan bagi mitra binaan. Berikut penjelasan mengenai kegiatan pembinaan program kemitraan CDSA Telkom Solo:
1. Pembekalan
Pembekalan merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada saat kegiatan penyaluran dana kemitran. Dalam kegiatan ini menerangkan mengenai SP3K (Surat Perjanjian Pinjaman Program Kemitraan), hak dan kewajiban mitra binaan, tata cara mengangsur dan membuat laporan
commit to user
keuangan usaha. Dalam kesempatan tersebut diberikan pula pembekalan spiritual, siraman rohani dan tausiah kepada mitra binaan yang baru, agar mereka dapat tergugah mengenai tanggung jawab dan kewajiban untuk melunasi hutangnya kelak. Selain itu di dalam kegiatan pembekalan juga diperkenalkan produk Telkom, hal ini untuk mempromosikan usaha dan bisnis Telkom kepada Mitra Binaan. Pembekalan biasanya diadakan di Aula Kandatel Solo. Berikut penuturan Ibu Indarwati sebagai salah satu mitra binaan yang telah mengikuti acara pembekalan:
“ Awalnya sebelum saya menerima pinjaman dan mendatangani perjanjian, semua mitra binnaan yang mendapat pinjaman di undang dalam acara pembekalan untuk mengetahui perjanjian, tata cara mengangsur dengan autodebet di rekening bank mandiri, dan kewajiban yang harus dipatuhi ketika menjadi mitra binaan”. (Wawancara, 24 Mei 2011).
Hal ini ditambahkan oleh Bapak Irsan Gunardi selaku OFF-2 PKBL CDSA TELKOM Solo di bawah ini:
“Sebelum mitra binaan mendapatkan pinjaman, mereka kita undang dan kumpulkan dalam acara pembekalan unutuk mendapatkan penjelasan tata cara, kewajiban dan siraman rohani. Hal ini dilakukan untuk pengarahan bagi mitra binaan yang baru maupun yang sudah kedua kali ataupun ketiga kalinya”.(Wawancara, 25 mei 2011).
Dalam kegiatan pembekalan CDSA Telkom Solo pada tahun 2010-2011 telah melakukan pembekalan sebanyak 321 mitra binaan, berikut datanya: