• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberhasilan proses penyelenggaraan diklat sangat tergantung kepada kompetensi-kompetensi yang dimiliki dalam mendukung kompetensi-kompetensi

yang diberikan kepada lembaga. Untuk mewujudkan hal ini lembaga harus melakukan pengukuran kompetensi yang dimiliki sehingga dapat mengetahui dengan baik tentang kemampuan-kemampuan yang dimiliki sehingga dapat mendukung kompetensi-kompetensi yang diberikan kepada lembaga ini berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan diklat dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian tenaga kerja melalui diklat yang diselenggarakan sebagai salah satu kompetensinya. Pengukuran terhadap kompetensi yang dimiliki ini berkaitan dengan melakukan pengukuran terhadap kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh lembaga yang berkaitan dengan kualitas kemampuan, kualitas keahlian dan kualitas sikap dalam mendukung proses pelaksanaan diklat dalam menghasilkan tamatan-tamatan diklat yang berkualitas sehingga dapat mengurangi jumlah angka pencari kerja melalui kebijakan pemerintah tentang pengiriman tenaga kerja Timor Leste ke Korea yang sebanyak-banyaknya.

Kompetensi atau kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan yang dimiliki yang melekat kepada unsur-unsur pokok sebagai penentu kesuksesan pelaksanaan diklat diantaranya adalah kualitas pengetahuan, keahlian dan sikap yang dimiliki oleh tenaga pengajar atau tenaga penyelenggara diklat. Oleh karena itu pentingnya lembaga memperhatikan langkah pengukuran kompetensi yang dimiliki ini, karena dapat mempermudah lembaga untuk menjalankan kompetensi yang diberikan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan diklat yang telah ditetapkan karena didukung oleh tenaga penyelenggara yang berkualitas.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, menurut Direktur Pelatihan Profesional bahwa:

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab SEFOPE sesuai dengan kompetensi yang dipercayakan kepada sefope terutama dalam menciptakan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas dalam memenuhi permintaan korea melalui pelaksanaan diklat, hal ini sudah didukung oleh sumber daya manusia atau tenaga-tenaga pelaksana yang cukup. Walaupun demikian apa beberapa kendala yang masih dihadapi seperti masalah kemampuan penguasaan bahasa korea, sehingga menyebabkan para tenaga pelaksana belum bisa menjalankan tugas dan tanggung yang diberikan khusus dalam meningkatkan jumlah angka pengiriman tenaga kerja sesuai dengan permintaan yang diminta. Oleh sebab perlu adanya perlu adanya pelatihan bahasa korea kepada para tenaga pelaksana sehingga kedepannya dapat dimanfaat oleh lembaga untuk diklat selanjutnya dan pihak korea hanya sebagai pendamping atau penasehat.

Hal ini dapat dianalisis bahwa penyelenggaraan diklat yang diselenggarakan itu apabila didukung dengan manajemen yang baik dalam memanfaatkan sumber daya manusia yang ada sesuai dengan kompetensi yang yang dilimpahkan kepada unit-unit pelaksana yang ada tentu dapat menghasilkan kualitas diklat yang bermanfaat karena mereka merasa bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diberikan kepada mereka karena didukung dengan manajemen yang baik sehingga memberikan semangat kerja yang baik dalam menjalankan tupoksisnya yang diberikan.

Keberhasilan SEFOPE dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terutama dalam menyediakan dan menciptakan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas melalui penyelenggaraan diklat yang diselenggarakan salah satu ditentukan oleh tenaga penyelenggara yang dimiliki. Sehingga kedepan bisa menciptakan dan menyediakan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas, tentu hal ini tidak terlepas dari kualitas kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh

penyelenggara diklat sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan oleh para pencari kerja. Dengan demikian perlu adanya pengembangan secara kontinua terhadap SDM-SDM tersebut. Supaya hal ini dapat direalisasikan dengan baik tentu harus didukung oleh proses pengukuran yang baik atau mendalam terhadap kompetensi-kompetensi yang telah dimiliki sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat tentang kualitas kemampuan yang dimiliki oleh tenaga penyelenggara internal sehingga dapat menentukan training-training yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh SEFOPE dalam mendukung penyelenggaraan diklat yang bermutu sehingga dapat membawa perubahan atau manfaat terhadap kebutuhan pencari kerja akan lapangan pekerjaan.

Sesuai dengan hasil penelitian dilapangan menurut Kepala Bagian Pelatihan Profesional menyatakan bahwa:

masalah sumber daya manusia bagi kita tidak ada masalah namun saja karena ini berkaitan dengan bahasa korea maka yang perlu diperhatikan yaitu masalah penggunaan bahasa.Sehingga kedepannya bisa membangun koordinasi dan kerjasama yang lebih baik lagi antar internal maupun dengan pihak korea dalam menjalankan kompetensi yang diberikan, sehingga dapat menghasilkan tamatan-tamatan diklat yang dapat memenuhi permintaaan yang ditawarkan oleh Korea sehingga pengangguran dapat dikurangi atau diatasi.

Hal ini dapat dianalisis bahwa apabila adanya komitman yang baik dari SEFOPE dalam memperhatikan sumber daya manusia yang dimiliki dan ditambah dengan sumber daya manusia dari luar sehingga dapat membentuk tim penyelenggaraan diklat yang baik tentu akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap kebutuhan peserta diklat. Terutama komitmen dalam memperhatikan atau menfasilitasi sumber daya manusia yang sudah dimiliki sehingga dapat

menjalankan tugas dan tanggungnya lebih baik sesuai dengan kompetensi yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menurut seorang staf menyatakan bahwa:

perlu adanya manajemen yang baik dalam pemanfaatan terhadap sumber daya manusia yang sudah dimiliki sehingga dapat mendukung lembaga dalam melaksanakan diklat yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian tenaga kerja sehingga dapat memenuhi permintaan korea.

Oleh sebab itu kompetensi-kompetensi yang sudah dimiliki belum dapat membantu SEFOPE untuk menyediakan tenaga-tenaga penyelenggara diklat yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan diklat. Karena kurang adanya manajemen yang baik dalam internal sehingga menyebabkan SEFOPE harus tergantung kepada pihak lain alias Korea dan yang harus menyediakan anggaran yang besar untuk mengontrak tenaga-tenaga pengajar dari luar yang hasil belum optimal juga karena penyelenggaraan diklat yang diselenggarakan belum memberikan manfaat terhadap kualitas pengetahuan dan keahlian tenaga kerja. Karena faktor kualitas tenaga pengajar dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar yaitu faktor bahasa.

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil observasi dilapangan bahwa SEFOPE memiliki beberapa kompetensi sebagai penyelenggaraan diklat terhadap tenaga kerja seperti sudah memiliki SDM cukup dalam mendukung pelaksanaan diklat terhadap tenaga kerja apalagi ditambah dengan adanya dukungan dari Korea tentu hal ini memberikan peluang untuk menghasilkan suatu penyelenggaraan diklat yang lebih baik terhadap tenaga kerja. Namun hal ini belum direalisasikan dengan baik yaitu kurang adanya kerjasama dan koordinasi

yang dilakukan oleh internal SEFOPE terutama dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki internal sehingga dapat memberikan dukungan yang baik dalam penyelenggaraan diklat kepada tenaga kerja dikarenakan kurang adanya komunikasi yang baik dalam tim sebagai penyelenggara diklat. Oleh karena itu sangat diharapkan peranan seorang pimpinan untuk bisa mengambil keputusan-keputusan yang dapat dimanfaatkan oleh sumber daya manusia internal yang telah dimiliki dalam mendukung kompetensi mereka sehingga dapat menunjang tugas dan tanggung jawabnya khususnya membangun hubungan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pihak korea sehingga dapat mencapai tujuan diklat.

Dokumen terkait