Analisis Jejaring Sosial untuk Rekomendasi Personal pada Komunitas Online
TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA Agus Mulyanto
2. Mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan teknologi informasi yaitu layanan akses internet, layanan system informasi perpustakaan, layanan system informas
akademik dan layanan system informasi registrasi.
2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan alat bantu software SPSS 18.00 for Windows. Berdasarkan uraian permasalan yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif dan signifikan antara layanan teknologi informasi dengan tingkat kepuasan mahasiswa.
2.1 Obyek Penelitian
Obyek Penelitian ini adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan pada semester gasal tahun akademik 2013/2014. Sampel diambil dari semua Fakultas, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sosial dan Humaniora, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 465
Islam, Fakultas Dakwah, dan Fakultas Ushuludin. Wawancara dilakukan dengan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Sunan Kalijaga. Sampel diambil secara acak sederhana (simple sampling random).
2.2 Variabel dan Instrumen Penelitian
Variabel Layanan Teknologi Informasi pada penelitian ini terdiri atas layanan akses internet, layanan perpustakaan, layanan registrasi dan layanan system informasi akademik. Variabel ini akan dinilai dengan skala ordinal, yang terdiri dari tiga kategori yaitu puas, netral, tidak puas dengan penilaian sebagai berikut (Nursalam, 2003) :
1) Puas : bila mencapai skor 76-100% 2) Netral : bila mencapai skor 56-75%
3) Tidak Puas : bila mencapai skor < 56%
Penelitian menggunakan instrument (alat ukur penelitian) berupa angket/kuesioner dengan alasan angket/kuesioner sangat tepat digunakan dalam metode survei karena jumlah responden banyak (Sugiyono, 2012). Nilai angket diuukur skala likert dengan 5 skala. Kelima skala tersebut diberi nilai 1 (sangat tidak puas), 2 (tidak puas), 3 (netral), 4 (puas) dan 5 (sangat puas). Komponen angket ada lima faktor yaitu:
X1: persepsi atas kemanfaatan (perceived usefulness)
X2: persepsi atas kemudahan penggunaan (perceived ease of use) X3: sikap untuk terus menggunakan (attitude toward using) X4: perilaku yang menunjukkan keinginan (behavioral intention) X5: penggunaan aktual (actual system use).
2.3 Analisis Data Penelitian
Analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan statistik yaitu : uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas, serta uji hipotesis. Sebelum data dianalisis mengunakan analisis product moment, data hasil penelitian harus diuji normalitas distribusi datanya dengan menggunakan metode Kolmogorov - Smirnov. Menurut Suseno (2010), jika signifikansi yang ditunjukan oleh output Kolmogorov - Smirnov berada di atas 0,05 (signifikansi > 0,05), maka data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi yang ditunjukan oleh output Kolmogorov - Smirnov berada di bawah 0,05 (signifikansi < 0,05), maka data berdistribusi tidak normal.
Uji linieritas dimaksudkan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Uji linearitas dalam pelaksanaannya
menggunakan pendekatan analisis varians, dengan ketentuan jika hasil p < 0,05 maka data dinyatakan linier, tetapi jika hasil p > 0,05 maka data dinyatakan tidak linier (Suseno, 2010).
Metode uji hipotesis yang dipergunakan oleh penulis adalah model korelasi product moment dari Pearson. Metode korelasi product moment ini dipilih karena dirancang untuk mengetahui korelasi parametrik antara variabel bebas (layanan teknologi informasi UIN Sunan Kalijaga) dengan variabel tergantung (tingkat kepuasan). Adapun kaidah dari metode korelasi product moment menurut Suseno (2010) adalah, jika hasil p < 0,05 maka hipotesis dinyatakan diterima, tetapi jika hasil p > 0,05 maka hipotesis dinyatakan ditolak.
Menurut (Sarwono, 2013) korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank Spearman. Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel tersebut disebut independen. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal. Kuat lemah hubungan diukur menggunakan jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif. Sebaliknya. jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis mengenai signifikansi antar variabel yang dikorelasikan, karena kedua
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 467
variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempunyai hubungan sangat kuat dengan variabel Y. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Korelasi antar variabel dalam penelitian ini disajikan dalam gambar 1. Akses Internet Sistem Informasi Perpustakaan Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi Registrasi Tingkat Kepuasan Layanan
Gambar 1 Korelasi layanan terhadap tingkat kepuasan
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil responden
Responden pada penelitian ini sebanyak 120 orang. Sedangkann profilnya digambarkan dalam klasifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, semester, dan fakultas. Profil responden penelitian ini disajikan dalam tabel 1.
Profil Klasifikasi Frekuensi Persentasi (%) Jumlah
Jenis Kelamin Pria 48 40.00 120
Wanita 72 60.00
Usia (tahun) Tidak mencantumkan 4 3.33 120
18 22 18.33 19 45 37.50 20 24 20.00 21 16 13.33 22 8 6.67 24 1 0.83
Semester Tidak mencantumkan 2 1.67 120
1 23 19.17
3 59 49.17
5 27 22.50
7 8 6.67
9 1 0.83
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya 16 13.33 120
Sains dan Teknologi 3 2.50
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 22 18.33
Syariah dan Hukum 17 14.17
Sosial dan Humaniora 22 18.33
Dakwah dan Komunikasi 12 10.00
Ekonomi dan Bisnis Islam 16 13.33
Ushuluddin dan Pemikiran Islam 12 10.00
3.2Analisis Hasil Penelitian
3.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum hasil kuesioner diolah dengan analisis korelasi, kuesioner tersebut harus valid dan reliabel. Sehingga harus diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui keabsahan masing-masing item kuesioner dari masing-masing variabel. Uji validitas yang digunakan yaitu menggunakan uji korelasi product moment. Suatu item kuesioner dapat dikatakan valid ketika nilai sig dalam SPSS kurang dari 0.05. Berdasarkan perhitungan terlihat bahwa semua item mempunyai nilai 0,000, sehingga dapat disimpulkan semua valid dan dapat dilanjutkan kepada analisis selanjutnya.
Sedangkan uji reliabilitas yang digunakan adalah jenis cronbach alpha. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha yang didapatkan lebih besar dari 0,5. Nilai Cronbach Alpha pada variabel kemanfaatan, kemudahan penggunaan, sikap untuk terus menggunakan, penggunaan yang menunjukan keinginan dan penggunaan aktual masing- masing sebesar 0,951, 0,869, 0,954, 0,860, dan 0,802. Semuanya lebih besar dari 0,5. Hal ini menunjukan bahwa kelima variabel tersebut aktual reliabel.
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 469
3.2.2 Uji Normalitas dan Linearitas
Berdasarkan perhitungan olah data didapatkan bahwa nilai kolmogorov-smirnov untuk variabel kemanfaatan, kemudahan penggunaan, sikap untuk terus menggunakan, penggunaan yang menunjukan keinginan dan penggunaan aktual masing-masing berturut-turut 0,061, 0,066, 0,068, 0,065 dan 0,060. Semuanya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan semua variabel terdistribusi normal.
Sedangkan nilai signifikan linearitas antar variabel, terlihat nilai sig antar variabel semua kurang dari 0,05 sehingga bisa di simpulkan bahwa hubungan antar setiap faktor adalah linier. 3.2.3 Uji Korelasi
Tabel 2 Nilai signifikansi (nilai sig) korelasi antar variabel
Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X1 0.001 0.126 0.887 0.891 X2 0.001 0.272 0.386 0.036 X3 0.126 0.272 0.711 0.353 X4 0.887 0.386 0.711 0.142 X5 0.891 0.036 0.353 0.142
Berdasar tabel 2 nilai signifikan (nilai sig) korelasi antara variabel kemanfaatan dengan variabel kemudahan penggunaan adalah 0,001. Sedangkan nilai signifikan (nilai sig) korelasi antara variabel kemudahan penggunaan dengan variabel penggunaan aktual adalah 0,036. Keduanya bernilai < 0,05 sehingga dapat dijustifikasi bahwa variabel kemanfaatan dengan variabel kemudahan penggunaan saling berkorelasi dan variabel kemudahan penggunaan dengan variabel penggunaan aktual juga saling berkorelasi.
Sedangkan nilai signifikan antara variabel-variabel yang lain lebih dari 0,05 sehingga dapat dijustifikasi antar variabel-variabel tersebut tidak saling berkorelasi.
3.3 Analisis Tingkat Kepuasan
Layanan yang menjadi objek penelitian ini dibatasi pada 4 (empat) layananan yaitu layanan akses Internet, layanan sistem informasi perpustakaan, layanan sistem informasi akademik dan layanan sistem informasi registrasi. Hasil perhitungan tingkat kepuasan terhadapa layanan teknologi informasi disajikan dalam tabel 1 dan gambar 1.
Tabel 1 Tingkat kepuasan terhadap layanan teknologi informasi
No Layanan Tingkat Kepuasan
Freq Percent Freq Percent Freq Percent 1. Akses Internet 13 10.8 85 70.8 22 18.3 2. Sistem Informasi Perpustakaan 1 0.8 89 74.2 30 25.0 3. Sistem Informasi Akademik 13 10.8 81 67.5 26 21.7
4. Sistem Informasi Registrasi 13 10.8 90 75.0 17 14.2 Berdasar tabel 1 dan gambar 1 dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan terhadap keempat layanan tersebut sebagian besarnya pada posisi netral. Layanan akses Internet terlihat bahwa mayoritas mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tingkat kepuasannya pada posisi netral yaitu sebanyak 85 orang atau 70,8 %, untuk posisi puas sebanyak 22 orang yang paling sedikit adalah mahasiswa tidak puas yaitu sebanyak 13 orang. Layanan kriteria perpustakaan terlihat bahwa mayoritas mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tingkat kepuasan nya pada posisi netral yaitu sebanyak 89 orang atau 74,2 %, untuk posisi puas sebanyak 30 orang yang paling sedikit adalah mahasiswa tidak puas yaitu sebanyak 13 orang. Layanan Sistem Informasi Akademik terlihat bahwa mayoritas mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tingkat kepuasan nya pada posisi netral yaitu sebanyak 81 orang atau 67,5 %, untuk posisi puas sebanyak 26 orang atau 21,7% yang paling sedikit adalah mahasiswa tidak puas yaitu sebanyak 13 orang atau 10,8%. Layanan kriteria registrasi terlihat bahwa mayoritas mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tingkat kepuasan nya pada posisi netral yaitu sebanyak 90 orang atau 75,0 %, untuk posisi puas sebanyak 17 orang yang paling sedikit adalah mahasiswa tidak puas yaitu sebanyak 13 orang.
Gambar 1 Grafik tingkat kepuasan terhadap layanan teknologi informasi
4. KESIMPULAN 0 50 100
Tingkat Kepuasan
Netral Puas Tidak PuasProsiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 471
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel kemanfaatan dengan variabel kemudahan penggunaan dan variabel kemudahan penggunaan dengan penggunaan aktual yang saling berkolerasi. Sedangkan antar variabel-variabel lain tidak saling berkorelasi.
2. Tingkat kepuasan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga terhadap layanan teknologi informasi berada di posisi netral atau sedang.
Kontribusi
Penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi pengelola layanan Teknologi Informasi, dalam hal ini Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk terus melakukan peningkatan layanan dan inovasi Teknologi Informasi. Peningkatan layanan dan inovasi diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepuasan civitas akademika dan memberi kemudahan dalam administrasi akademik.
Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah cakupan layanan dan meningkatkan cakupan responden yang tidak hanya mahasiswa tetapi juga dosen dan karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Saiful. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarwono, Jonathan, 2013, Korelasi, diakses dari http://www.jonathansarwono.info/korelasi/ korelasi.htm tanggal 29 Nopember 2013.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Effendi, Sofian dan Masri, Singarimbun. (2001). Metode Penelitian Survei. Edisi ketiga. Jakarta: LP3ES.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian dalam Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Salim, Peter. Yenny Salim, (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern Lish Press
Stanislaus S Uyanto. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif R&D. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Suseno, M. N. (2011). Handout Statistika. Yogyakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga.
Suseno, M. N. (2010). Pedoman Praktikum Statistika. Yogyakarta: Laboraturium Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga.
Agustinus Lambertus Suban, Maria Florentina Rumba Teknik Informatika –Universitas Nusa Nipa Maumere
ABSTRACT. Informatics Engineering Department is one of the flagship
department and has the most students at the Nusa Nipa University, every year graduated from high school students' interest to enter This course has increased. Coverage of the material in each course so dense that require the allocation of more time in order to complete the lesson. This is an obstacle for the allocation of limited time and material representation model in print instructional materials that are difficult to understand, the amount of charge on the subject matter so that it becomes a barrier for students to understand the material and students' motivation to decrease. Through blended learning models (combined direct face to face learning in the classroom and e- learning) based on SCORM (Sharable Content Object Reference Model) and LMS (Learning Management System), the learning process is not just limited to the classroom but outside the classroom can be developed without hindered by space and time. This research is expected to be a solution in increasing motivation and competence of students in courses of Informatics Engineering Department.
Keywords: Model Blended e-learning, SCORM–LMS, Motivtion.
1. PENDAHULUAN
Program Studi Teknik Informatika merupakan salah satu Program studi unggulan dan memiliki mahasiswa terbanyak pada Universitas Nusa Nipa, dari tahun ke tahun minat siswa tamatan SLTA untuk masuk program studi ini mengalami peningkatan. Program studi ini memiliki 45 mata kuliah wajib dan 11 mata kuliah peminatan, cakupan materi pada tiap mata kuliah sangat padat sehingga memerlukan alokasi waktu yang lebih banyak agar pembelajarannya tuntas. Hal ini menjadi kendala karena alokasi waktu yang sangat terbatas dan model representasi materi pada bahan ajar cetak yang sulit dipahami sehingga hal tersebut menjadi penghambat bagi mahasiswa dalam memahami materi.
Berkaitan dengan mata kuliah di Program studi Teknik Informatika, karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan banyaknya muatan materi pada mata kuliah di Program studi ini menjadikan motivasi belajar mahasiswa menjadi rendah. Mahasiswa merasa bahwa mata kuliah dalam program studi ini susah dipelajari dan cakupan materinya cukup banyak yang berakibat pada menurunnya motivasi dan semangat belajar. Melalui model blended learning (kombinasi
Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5
Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 473
pembelajaran tatap muka secara langsung di ruang kelas dan e-learning) berbasiskan SCORM
(Sharable Content Object Reference Model) dan LMS (Learning Management System), proses pembelajaran tidak hanya terbatas di kelas melainkan dapat dikembangkan di luar kelas tanpa terhalang oleh ruang dan waktu.
Metode pembelajaran yang selama ini dilakukan adalah dengan metode pembelajaran di kelas dan di Laboratorium yaitu dengan ceramah, diskusi, praktikum dan latihan mengerjakan soal. Akan tetapi karena fasilitas laboratorium yang ada saat ini belum memadai serba terbatas dan banyaknya materi yang harus disampaikan, metode pembelajaran kuliah di kelas dengan media pembelajaran sering kali tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Pengajar lebih memfokuskan pada pencapaian materi yang dibebankan pada SAP dan silabus. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk memberikan solusi dalam meningkatkan motivasi dan kompetensi mahasiswa pada Program Studi Teknik Informatika karena program studi ini juga merupakan salah satu program studi unggulan dan memiliki mahasiswa terbanyak pada Universitas Nusa Nipa (Unipa).
Permasalahan-permasalahan seperti yang telah dikemukan di atas memerlukan usaha penyelesaian yang tidak mudah untuk dilakukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk memberikan solusi dalam meningkatkan motivasi dan kompetensi mahasiswa pada Program Studi Teknik Informatika. Berdasarkan pengamatan, motivasi mahasiswa untuk memiliki sarana penunjang perkuliahan seperti laptop, notebook, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menjadi sebuah dukungan dalam pembelajaran. Melalui Model Blended Learning (kombinasi pembelajaran tatap muka secara langsung di ruang kelas dan e- learning) berbasiskan SCORM (Sharable Content Object Reference Model) dan LMS (Learning Management System) proses pembelajaran tidak hanya terbatas di kelas melainkan dapat dikembangkan di luar kelas tanpa terhalang oleh ruang dan waktu.