• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Jejaring Sosial untuk Rekomendasi Personal pada Komunitas Online

ANALISIS PROSES BISNIS UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PADA UNIKA DE LA SALLE MANADO

2. METODE PENELITIAN Mula

Identifikasi Proses Bisnis Dekomposisi Proses Bisnis Proses Bisnis As-Is Proses Bisnis To-Be Gap Analysis Pengusulan Solusi Menggunakan Porter’s Value Chain Analysis

Menggunakan Functional Decomposition Diagram (FDD) Menggunakan aturan ESIA Selesai

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Dua tahapan besar yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis proses bisnis dan perancangan arsitektur bisnis seperti yang ditunjukkan gambar 1. Analisis proses bisnis dilakukan dengan menggunakan porter’s value chain analysis, Functional Decomposition Diagram (FDD), dan melakukan gap analysis proses bisnis. Dalam merancang usulan proses bisnis digunakan aturan ESIA: eliminate, simplify, integrate, automate (Ward & Peppard, 2005).

Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 435

Tahap perancangan arsitektur bisnis mengacu pada tahapan dalam metodologi TOGAF (The Open Group Architecture Framework) ADM (Architecture Development Method) (The Open Group, 2011) (Yunis, Surendro, & Panjaitan, Pengembangan Model Arsitektur Enterprise untuk Perguruan Tinggi, 2010) sebagai berikut: 1) Preliminary Phase, 2) Architecture Vision (A), 3)

Business Architecture (B).

Penelitian ini dilakukan di Unika De La Salle Manado. Data dikumpulkan lewat studi pustaka, observasi, dan wawancara. Studi pustaka dilakukan dengan mencari bahan-bahan materi yang berhubungan dengan topik serta penelitian sebelumnya yang berkaitan. Observasi analisis catatan berupa pengumpulan data dari dokumen yang ada, yang berhubungan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan kepada Rektor dan pejabat struktural, pimpinan UPT Pusat Teknologi Informasi, dan staf yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Proses Bisnis

Analisis proses bisnis UDLS Manado, diawali dengan pemahaman proses bisnis lewat identifikasi proses bisnis yang sedang berjalan yang merupakan rangkaian aktivitas yang saling berhubungan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan universitas. Kumpulan aktivitas di UDLS yang saling berhubungan dalam penciptaan nilai digambarkan berdasarkan value chain Michael E. Porter (Porter, 1985) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Value Chain Unika De La Salle Manado

Value chain UDLS Manado terdiri atas aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang saling berhubungan dalam proses penciptaan nilai. Dari aktivitas utama dan pendukung pada value

4 15 10 UTAMA PMB Akademik P e n g e m b a n Lulusan

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

PENDUKUNG Manajeme n Sarana dan Prasarana SDM Penjaminan Mutu

chain dirumuskan turunan proses bisnis untuk mengidentifikasi aktivitas sub-proses bisnis sehingga menjadi lebih detil agar dapat mengidentifikasi masalah pada setiap sub-proses bisnis.

Gap Analysis Proses Bisnis yang Sedang Berjalan

Gap analysis dilakukan dengan membandingkan proses bisnis yang sedang berjalan (as-is) dengan proses bisnis ideal yang diharapkan (to-be). Proses bisnis ideal disusun berdasarkan Standar Mutu dan Renstra UDLS Manado. Kesenjangan antara proses bisnis as-is dan to-be

menunjukkan bahwa ada permasalahan pada proses bisnis sehingga perlu adanya perancangan kembali proses bisnis. Alternatif solusi diberikan baik solusi proses maupun solusi non-proses, dan dari alternatif solusi dipilih usulan solusi berdasarkan pendekatan sistematik aturan akronim ESIA : eliminate semua aktivitas yang tidak memberi nilai tambah, simplify aspek pekerjaan yang memungkinkan, integrate elemen-elemen proses, dan automate bagian yang tepat. Hasil analisis proses bisnis adalah usulan solusi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.

3.2. Perancangan Arsitektur Bisnis

Dalam perancangan arsitektur bisnis, berikut ini tahapan yang ditempuh: 3.2.1 Preliminary Phase

Pada tahap ini dilakukan pendefinisian kerangka kerja arsitektur organisasi dan prinsip- prinsip organisasi. Kerangka kerja yang digunakan adalah TOGAF dengan menggunakan metodologi TOGAF ADM mencakup tiga fase yaitu preliminary phase, architecture vision, dan

business architecture.

3.2.2 Tahap Architecture Vision

Komitmen manajemen terlihat dalam bentuk kebijakan universitas yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Unika De La Salle Manado 2014-2019. Dalam RENSTRA tersebut dicantumkan salah satu kebijakan universitas adalah memperbaharui sistem informasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

3.2.3 Pemodelan Arsitektur Bisnis

Pemodelan arsitektur bisnis diawali dengan analisis proses bisnis seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Proses bisnis yang diusulkan menekankan pada peningkatan proses bisnis. Arsitektur bisnis digambarkan dengan menggunakan Business Process Modeling Notation

Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 437

Gambar 3. As-Is Model Proses BisnisPenerimaan Mahasiswa Baru dan Usulan Solusi

Gambar 4. Usulan Model Business Process Modeling Penerimaan Mahasiswa Baru Visi, Misi, Keuangan Kerjasama dan Automate, Integrate, Simplify, integrate, Integrate

Tabel 1. Perbedaan sistem lama dan baru pada proses PMB

Aktivitas Sistem Lama Sistem Baru

Proses Pendaftaran Proses pendaftaran online tidak terintegrasi dengan sistem informasi akademik

Sistem pendaftaran online terintegrasi dengan sistem informasi akademik

Proses Seleksi Sistem USM CBT tidak terintegrasi dengan sistem informasi PMB sehingga pelaporan hasil seleksi masih dilakukan secara manual menggunakan Ms. Excel.

Sistem USM CBT terintegrasi dengan sistem informasi PMB

Proses pelaporan perkembangan PMB

Dilakukan secara manual menggunakan Ms. Excel sehingga sering terjadi kesalahan

Tampilan laporan bisa langsung dilihat setiap hari oleh pimpinan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan kapan saja

Laporan akhir PMB Dilakukan secara manual dan laporan hanya berupa jumlah saja tanpa analisa yang maksimal

Laporan akhir PMB

menampilkan semua data secara rinci sebagai gabungan semua hasil PMB yang memberikan masukan kepada pimpinan dalam rangka membuat kebijakan dan strategi untuk PMB tahun berikutnya

4. KESIMPULAN

Analisis proses bisnis memberikan solusi perlu adanya peningkatan proses bisnis dengan melakukan perancangan kembali proses bisnis di Unika De La Salle Manado, baik aktivitas utama maupun pendukung. Perancangan kembali proses bisnis yang dilakukan lewat pemodelan arsitektur bisnis menggunakan TOGAF ADM, memberikan gambaran jelas model proses bisnis di Unika De La Salle Manado. Model arsitektur bisnis yang dibangun dapat menjadi dasar untuk memodelkan arsitektur sistem informasi dalam perancangan enterprise architecture.

DAFTAR PUSTAKA

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2012). Sistem Informasi Manajemen (10th ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Luftman, J. N. (2004). Managing the Information Technology Resource Leadership in the Information Age (First Edition ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 439

Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage Creating and Sustaining Superior Performance.

New York: The Free Press.

The Open Group. (2011). TOGAF Version 9.1. US: The Open Group.

Ward, J., & Peppard, J. (2005). Strategic Planning for Information Systems (3rd ed.). West Sussex England: John Wiley & Sons.

Yunis, R., Surendro, K., & Panjaitan, E. S. (2010). Pengembangan Model Arsitektur Enterprise untuk Perguruan Tinggi. JUTI, Vol. 8 No.1(Januari 2010), 9-18.

Yunis, R., Surendro, K., & Panjaitan, E. S. (2010). Pengembangan Model Arsitektur Enterprise untuk Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi (JUTI), 8(1), 9-18.

Yunis, R., Surendro, K., & Telaumbanua, K. (2010, Mei 22). Arsitektur Bisnis: Pemodelan Proses Bisnis Dengan Object Oriented. Seminar Nasional Informatika, 167-173.

Wina Witanti1, Agus Komarudin2

1,2

Program Studi Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

1,2

Universitas Jenderal Achmad Yani, Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi Jawa Barat E-mail: wina.witanti@lecture.unjani.ac.id.1

, adinmuflih@yahoo.com2

ABSTRAK. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh orang per orang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dengan pendapatan penjualan tahunan. Teknologi informasi adalah alat untuk UMKM yang aktif dalam menjalankan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan pendekatan teknologi informasi berbasis cloud dengan metode Enterprise Architecture Planning (EAP) TOGAF ADM. Teknologi cloud computing digunakan agar dapat mengurangi biaya teknologi informasi untuk UMKM karena dapat digunakan bersama-sama. Aplikasi yang dibangun berdasarkan metode TOGAF ADM. Terdapat sembilan langkah yang harus dilaksanakan dalam metode tersebut, yang diterjemahkan ke dalam aktivitas perancangan arsitektur enterprise, guna rencana implementasi sebagai tahapan selanjutnya. Luaran dari tahapan ini adalah sebuah arsitektur enterprise yang dapat digunakan oleh UMKM untuk mencapai tujuan strategisnya.

Kata Kunci: UMKM, cloud, EAP, TOGAF ADM

1. PENDAHULUAN

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian dari sistem pemerintahan administratif di Indonesia memiliki keinginan yang sangat besar untuk dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) didalam operasionalnya. Berdasarkan pada hasil wawancara dan observasi di lapangan, pengolahan data administrasi di UMKM selama ini masih banyak yang bersifat konvensional, sebagai contoh pengarsipan dokumen memerlukan ruangan arsip khusus dan menghabiskan waktu yang lama.

Cloud computing atau komputasi awan muncul sebagai teknologi komputasi masa kini yang menyediakan layanan serta memungkinkan pengguna (user) untuk melakukan akses secara elektronik terhadap informasi kapan saja dan dimana saja. Salah satu keuntungan yang dapat dirasakan oleh user adalah tidak perlu menyediakan sumber daya pemrosesan, media penyimpanan dan layanan berupa aplikasi, karena hal tersebut telah disiapkan oleh cloud provider. UMKM cukup menyewa aplikasi tersebut, kemudian mengisi data didalamnya dan

Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 441

menggunakan aplikasi administrasi yang telah disediakan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karena adanya layanan IT yang mudah dalam pengoperasiannya (Dharmayanti, D., Witanti, W., Sulaeman, G., 2012).

Dalam upaya peningkatan penetrasi implementasi teknologi informasi di UMKM di Cimahi, maka diperlukan sebuah teknologi cloud based application atau aplikasi berbasis cloud. Aplikasi yang dibangun disiapkan untuk dapat secara umum dinikmati secara bersama-sama sehingga para pengguna aplikasi dapat memerlukan investasi yang besar dalam hal infrastruktur teknologi (Witanti, W., Renaldi, F., 2013). Aplikasi bagi UMKM yang masih sangat terbatas dan belum memiliki format yang sama baik dari sisi informasi maupun data yang diolahnya, mendorong dilakukannya penelitian ini. Biaya pengembangan suatu sistem informasi yang relatif mahal serta kebutuhan infrastruktur penunjangnya juga mendorong penggunaan aplikasi bersama yang dapat dilakukan dengan cloud computing, ditawarkan sebagai solusi dari masalah pada UMKM.

2. METODE PENELITIAN

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah sebuah framework dan sebuah metode untuk melaksanakan arsitektur enterprise. Framework arsitektur harus mengandung sekumpulan tools dan menyediakan kosa kata umum dan harus mencakup daftar standar yang direkomendasikan dan produk yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan building block

(Mukrodin, 2013). TOGAF memberikan metode yang detail mengenai pembangunan, pengelolaan, dan pengimplementasian arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) (Open Group,2009). ADM merupakan hasil dari kerja sama praktisi arsitektur dalam Open Group Architecture Forum. TOGAF terdiri dari dua bagian utama yaitu:

a. Architecture Development Method (ADM).

ADM merupakan inti dari TOGAF. Berdasarkan pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa jantung dari ADM adalah requirement management. Arsitektur bisnis, sistem informasi dan teknologi selalu diselaraskan dengan kebutuhan dan berhubungan dengan tujuan bisnis. Arah panah menunjukkan proses berkelanjutan melalui tahapan ADM.

Gambar 1. Struktur dasar ADM - siklus pengembangan arsitektur

b. Enterprise Continuum

Jika ADM menjelaskan proses untuk membangun arsitektur enterprise, enterprise continuum merupakan sumber daya dan filosofi untuk mengembangkan arsitektur melalui

building block yang dapat digunakan kembali. Enterprise continuum adalah sebuah alat komunikasi yang penting dan pemahaman antara individual dalam enterprise, antara pelanggan enterprise dan organisasi vendor.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Preliminary Phase

Setelah melakukan wawancara dan observasi, pada penelitian ini didapatkan proses inti bagi pelaku UMKM yaitu proses pendaftaran, pencatatan konsumen, pencatatan transaksi penjualan dan pelaporan transaksi bulanan.

b. Phase A: Architecture Vision

Pada fase ini diciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur

enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan.

Prosiding ISBN 978-602-18580-3-5

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 443

c. Phase B: Business Architecture

Aktor dalam usecase diagram terdiri dari 2 (dua), di mana aktor yang akan mengakses sistem diharuskan untuk melakukan login terlebih dahulu, penggambarannya dituliskan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Usecase diagram sistem

d. Phase C: Information System Architecture

Pada tahap ini, lebih ditekankan pada aktivitas arsitektur sistem informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini meliputi arsitektur data, arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitektur data lebih memfokuskan pada data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan, lihat Gambar 3.

Gambar 3. Arsitektur aplikasi sistem yang akan dibangun

e. Phase D: Technology Architecture

Arsitektur teknologi yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Admin Pelaku UMKM

Kelola Data UMKM Pendaftaran UMKM

Pencatatan Transaksi Penjualan

Pencatatan Konsumen Pelaporan Transaksi Bulanan <<include>>

<<include>>

<<include>> <<include>>

PHP

Internet HTTPs LAN

Apache XAMPP

JDBC

pendaftaran konsumen laporan penjualan Client Interface Network Presentation Application Application Integration Databases

Gambar 4. Arsitektur teknologi

f. Phase E: Opportunities and Solution

Pada tahapan ini lebih ditekankan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise

yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan.

g. Phase F: Migration Planning

Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi.

h. Phase G: Implementation Governance

Pada fase ini disusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, Gambar 5 menjelaskan mengenai tata kelola arsitektur sistem cloud computing.

User Interface Browser

Application Layer

USER INTERFACE LAYER DOMAIN LAYER DATA ACCESS