• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengungkapkan Hal-hal yang Dapat Diteladani dari Buku Biografi

BAB 8 MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DAN IMAJINASI

8.3 Mengungkapkan Hal-hal yang Dapat Diteladani dari Buku Biografi

Buku Biografi yang Dibaca

Secara Intensif

Kalian tentu mengenal nama Chairil Anwar. Chairil Anwar adalah penyair pelopor Angkatan ‘45. Tiga kumpulan puisi Chairil, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam, dan Yang Terampas dan Yang Pupus (1949), atau Tiga Menguak Takdir (1950).

8.3.1 Membaca Teks Biografi

Pada pelajaran ini kalian akan membaca riwayat singkat Chairil Anwar. Bacalah teks berikut dengan saksama!

Chairil Anwar, Sebuah Riwayat Singkat

Chairil Anwar lahir di Medan (Sumatra Utara) 26 Juli 1922, merupakan putra satu-satunya dari pasangan Toeloes dan Saleha. Ayahnya, Toeloes, berasal dari Kenegerian Taeh, Limapuluh Kota (Sumatra Barat) yang bekerja sebagai pamong praja di Sumatra Utara, dan pada zaman revolusi kemerde-kaan menjadi Bupati Indragiri, Karesidenan Riau. Sedangkan ibunya, Saleha, berasal dari Kota Gadang (Sumatra Barat) yang masih memiliki pertalian keluarga dengan ayah Sutan Sjahrir.

Masa kanak-kanak hingga remajanya dihabiskan di kota kelahirannya, Medan, dengan bersekolah Belanda HIS (Hollands Inlandshe School, setingkat SD). Di sana Chairil kecil sudah menampakkan diri sebagai siswa yang cerdas dan berbakat menulis. Kemudian dia melanjutkan sekolah-nya ke MULO (Meer Uitgebreid Logerwijs, setingkat Sekolah Menengah Pertama). Ketika di kelas dua, dalam usia 19 tahun, Chairil hijrah ke Jakarta mengikuti ibunya, sebagai protes terhadap ayahnya yang menikah lagi dan bercerai dengan ibunya. Bentuklah kelompok terdiri atas 3-4

sis-wa, kemudian kerjakan soal berikut ini! 1. Buatlah teks bertelepon dengan memer-hatikan keefektifan kalimat dan santun berbahasa! Jangan lupa sertakan kata sapaan dan kata gelar!

2. Praktikkan di depan kelas teks bertelepon tersebut!

3. Daftarlah kata sapaan yang digunakan dalam praktik bertelepon!

4. Jika ada kalimat yang kurang efektif dan santun, betulkanlah!

Karena kesulitan ekonomi pada masa kolonial Jepang tahun 1942, Chairil putus sekolah.

Di Jakarta, Chairil mengisi waktunya dengan membaca sebanyak-banyaknya karya sastra yang lewat di depannya: Indo-nesia, Belanda, Jerman, Inggris, Amerika, dan berbagai terjemahan sastra dunia. Sebagai pelajar MULO, Chairil otomatis menguasai tiga bahasa asing, yaitu Belanda, Inggris, dan Jerman secara aktif. Bahasa daerah yang dia kuasai adalah bahasa Minang. Dan kelak, penguasaannya terhadap ketiga bahasa asing itulah yang mengantarkan Chairil pada karya-karya sastrawan dunia sebagai referensi yang berhasil disadur dan diterjemahkan. Keber-hasilannya menyadur dan menterjemahkan karya puisi atau cerpen Andre Gide, John Steinbeck, Raine Maria Rilke, Ernest Hemingway, WH Auden, Conrad Aiken, John Cornford, Hsu Chih Mo, Archibald Macleish, Willem Elsschat, H. Marsman, Edgar du Per-ron, J. Slaverhoff, dan lain-lain telah me-nyudutkan Chairil pada klaim kritikus sastra sebagai plagiator, penyadur, atau penerima pengaruh Barat dari karya-karya itu.

Chairil semakin memerlihatkan ke-matangannya sebagai penyair yang menyerahkan hampir seluruh perjalanan kehidupannya dengan penuh kesetiaan untuk sastra. Di antara kredo penciptaan puisinya yang sangat menarik adalah puisiku tiap kata akan kugali-korek sedalamnya hingga ke kernwoord, ke kernbeld. Dalam pidato radio tahun 1946, penyair ini menegaskan kembali pendapatnya, bahwa sebuah sajak (puisi) menjadi suatu dunia. Dunia yang dijadikan, diciptakan oleh si penyair.

Tiga kumpulan puisi Chairil, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Pupus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (1950). Kumpulan puisi yang ditulis bertiga dengan Asrul Sani dan Rivai Apin merupakan sejumlah puisi yang selama bertahun-tahun hidup dan me-mompakan antusiasme dalam sejarah sastra Indonesia, sekaligus referensi, yang telah memasuki lubuk teks dunia pendidikan dan bidang kajian penelitian sastra. Selain itu, Chairil juga menjadi bagian tersendiri dalam kejadian atau penelitian mengenai sastra yang ditulis sastrawan Indonesia. Terjemah-an puisinya ke dalam Bahasa Inggris adalah Selected Poems of Chairil Anwar (1970) oleh

Burton Raffel, The Complete Poems of

Chairil Anwar(1974) oleh Liauw Yock Fang,

dan dalam bahasa Jerman Fever und Asche

oleh Walter Karwath.

Nama Chairil mulai dikenal di lingkungan seniman dan budayawan Jakarta ketika ia berusia 21 tahun (1943). Pada masa itu, ia sering datang ke kantor redaksi majalah Panji Poestaka mengantarkan puisi-puisi-nya. Pergaulannya dengan para sastrawan dan budayawan senior semakin luas ketika ia kerap muncul di Keimin Bunka Shidoso, pusat kebudayaan yang dibuat oleh tentara pendudukan Jepang.

Chairil sempat bekerja menjadi redaksi

majalah Gema Suasana (1948). Ia hanya

bertahan selama tiga bulan di sana (Januari-Maret), kemudian keluar dan bekerja pada mingguan berita Siasat. Di sana ia menjadi anggota redaksi ruang kebudayaan Ge-langgang bersama Ida Nasoetion, Asrul Sani, dan Rivai Apin. Dia salah seorang pe-mikir yang memberikan kontribusi pada lahirnya Surat Kepercayaan Gelanggang.

Untuk menghormati kepenyairan Chairil Anwar, Dewan Kesenian Jakarta memberi-kan Anugerah Sastra Chairil Anwar, pertama kepada Mochtar Lubis di tahun 1992 dan kedua, Sutardji Calzoum Bachri di tahun 1998.

Chairil menikah dengan Hapsah Wiradiredja, 6 September 1946. Putri mereka satu-satunya adalah Evani Allisa, lahir 17 Juni 1947. Eva tamat Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Eva kini telah bekerja

Indonesian Herrtage

sebagai notaris di Jakarta dan telah berumah tangga, serta dikaruniai tiga anak. Chairil Anwar cukup lama mengidap pe-nyakit paru-paru dan pada akhirnya di usia 26 tahun 9 bulan meninggal dunia. Warisan karyanya tidak terbilang besar, yaitu 70 puisi asli, 4 puisi saduran, 10 puisi terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan, namun dia telah mampu mengilhami kita untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan es-tetika dalam bahasa Indonesia yang penuh tenaga.

Seperti memenuhi makna yang profetik dalam bait puisinya: Di karet, Di karet (dae-rahku y.a.d) sampai juga Deru Angin, pe-nyair utama ini meninggal pada 28 April 1949 dan dikebumikan di pemakaman Karet pada hari berikutnya.

Oleh: Ahmad Syubbanuddin, Alwy Sumber: Derai Derai Cemara

Bentuklah kelompok, 3—4 orang siswa, kemudian bacalah buku biografi seorang tokoh idola, lalu kerjakan soal-soal beri-kut!

1. Tuliskan data buku terlebih dahulu. 2. Buatlah ringkasan dari tokoh yang kalian

baca!

3. Catatlah keistimewaan dari tokoh yang kalian baca!

4. Teladan apa yang kalian peroleh dari kisah tokoh tersebut!

jadi bagian tersendiri dalam kejadian atau penelitian mengenai sastra yang ditulis sastrawan Indonesia. Terjemahan puisinya ke dalam Ba-hasa Inggris adalah Selected Po-ems of Chairil Anwar (1970) oleh Burton Raffel, The Complete Poems of Chairil Anwar (1974) oleh Liauw Yock Fang, dan dalam bahasa Jerman Fever und Asche oleh Walter Karwath.

8.3.2 Imbuhan

se-Setelah kalian mengerjakan tugas individu dan kelompok, perhatikanlah 2 kutipan yang di-ambil dari teks “Chairil Anwar, sebuah Riwayat Singkat” berikut ini!

Kutipan (1)

Tiga kumpulan puisi Chairil, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Pupus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (1950). Kumpulan puisi yang ditulis bertiga dengan Asrul Sani dan Rivai Apin merupakan sejumlah puisi yang selama ber-tahun-tahun hidup dan memompakan antusiasme dalam sejarah sastra Indonesia, sekaligus referensi, yang telah memasuki lubuk teks dunia pendidikan dan bidang kajian penelitian sastra. Selain itu, Chairil juga men-Setelah kalian membaca riwayat hidup

Chairil Anwar, kerjakan soal-soal berikut! 1. Ringkaslah riwayat hidup Chairil Anwar dengan menggunakan bahasa sendiri! 2. Berdasarkan bacaan di atas cobalah

me-nuliskan keistimewaan kehidupan tokoh Chairil Anwar!

3. Hal-hal apakah yang dapat kalian tela-dani dari kisah atau riwayat hidup Chairil Anwar?

4. Bagaimana peranan Chairil Anwar dalam kemajuan sastra Indonesia?

5. Tuliskan salah satu puisi karya Chairil Anwar yang telah kalian ketahui!

6. Manfaat apa yang kalian peroleh dari membaca riwayat hidup Chairil Anwar?

1. Buatlah karangan satu atau dua paragraf yang di dalamnya menggunakan kata berimbuhan se-!

2. Tentukanlah arti imbuhan se- yang ter-dapat dalam karangan kalian!

Dalam kutipan (1) terdapat kata yang ber-imbuhan se-, yaitu:

sejumlah berasal dari se- + jumlah selama berasal dari se- + lama Imbuhan se- dalam kutipan (2) yaitu: setiap berasal dari se- + tiap setelah berasal dari se- + telah segelas berasal dari se- + gelas semakin berasal dari se- + makin Arti imbuhan se- yang melekat pada kata tersebut yaitu:

1. menyatakan banyak, contoh: sejumlah

(banyak jumlahnya).

2. menyatakan jumlah satu, contoh: segelas

(satu gelas).

3. menyatakan waktu, contoh: selama

(wak-tunya lama), setelah (waktunya telah).

4. menyatakan pengulangan, contoh: setiap

(tiap-tiap).

5. menguatkan arti, contoh: semakin.

membentuk kata kerja membentuk kata kerja membentuk kata kerja membentuk kata kerja membentuk kata kerja membentuk kata kerja garam gula tunggu siram atas panas garami gulai tunggui sirami atasi panasi benda benda kerja kerja keadaan keadaan memberi memberi melakukan pekerjaan melakukan pekerjaan melakukan pekerjaan melakukan pekerjaan Fungsi Imbuhan -i Kata Dasar Kata

ber-imbuhan -i Jenis Kata Arti Imbuhan

Tabel Fungsi dan Makna Imbuhan -i Kutipan (2)

Setiap pagi, setelah bangun tidur, Rini minum segelas air putih. Itu dilakukan atas anjuran dokter. Kebiasaan itu ternyata membuat badannya semakin sehat.

8.3.3 Imbuhan -i dan

ke-A. Imbuhan -i

Perhatikan contoh berikut ini!

Ibu : Tin, Ibu akan ke warung sebentar, nanti garami sayur yang baru saja ibu ma-sak itu!

Tina : Ya, Bu! Tadi sudah digulai belum? Ibu : Sudah, tinggal memberi garam sedikit

saja! Setelah beberapa menit matikan kompornya! Jangan lupa tunggui ja-ngan sampai airnya kering!

Dalam percakapan di atas terdapat kata yang berimbuhan -i, yaitu:

garami berasal dari garam + - i

gulai berasal dari gula + -i

tunggui berasal dari tunggu + -i

Fungsi dan makna imbuhan -i

Untuk mengetahui fungsi dan makna imbuhan -i, perhatikan penjelasan dalam tabel pada halaman berikut!

1. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata berikut ini!

a. sampuli c. tanami

b. jauhi d. temani

2. Buatlah percakapan yang di dalamnya menggunakan kata berimbuhan -i! 3. Tuliskan di papan tulis hasil kerja kalian

Dalam kutipan di atas ada beberapa kata yang berimbuhan ke- yaitu:

a. kesayangan b. kedua c. kesatu

Fungsi imbuhan ke

-1. Membentuk kata benda (kekasih, ketua).

2. Membentuk kata bilangan tingkatan atau

kumpulan (kedua, kesatu).

Makna imbuhan

ke-1. Amran dan Halim adalah anak kekasih orang tuanya.

Makna imbuhan ke- pada kata kekasih

adalah yang paling di ...

Amran dan Halim adalah anak yang pa-ling dikasihi orang tuanya.

2. Kedua anak itu juga rajin membantukedua orang tuanya.

Arti imbuhan ke- pada kata bilangan dalam kalimat tersebut menyatakan jumlah. Jumlah dua anak itu juga rajin membantu jumlah dua orang tuanya.

3. Amran anak kesatu dan Halim anak kedua

dari tiga bersaudara.

Arti imbuhan ke- pada kata bilangan dalam kalimat tersebut yaitu menyatakan urutan atau tingkat.

B. Imbuhan

ke-Perhatikanlah kutipan berikut ini!

Amran dan Halim adalah anak kekasih kedua orang tuanya. Di samping pandai,

kedua anak itu juga rajin membantu kedua

orang tuanya. Sepertinya ia mengerti apa yang menjadi kehendak orang tuanya. Amran anak

kesatu dan Halim anak kedua dari tiga ber-saudara.

4. Tukarkan pekerjaan kalian dengan peker-jaan teman sebangku dan berikan komentar kalian!

1. Daftarlah kata berimbuhan ke- pada teks “Chairil Anwar, Sebuah Riwayat Singkat”!

2. Tentukanlah makna imbuhan ke- yang

telah kalian daftar!

3. Buatlah teks percakapan yang di

dalam-nya menggunakan kata berimbuhan

ke-dan tentukan makna imbuhannya!

8.4 Menulis Kreatif Puisi