• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 9 TOKOH IDOLA

9.1 Merefleksi Isi Puisi yang Dibacakan

Pada bab sebelumnya kalian telah menang-gapi cara pembacaan puisi. Sekarang kalian akan merefleksikan isi puisi yang dibacakan. Se-belum kalian membacakan puisi, tentunya kalian harus memahami isinya terlebih dahulu. Hal ini akan membantu kalian dalam menghayati dan mengekspresikan puisi.

9.1.1 Nada, Suasana, dan Irama

Dalam pembacaan puisi kalian harus me-merhatikan nada, suasana, dan irama. Tinggi rendahnya bunyi sewaktu membacakan puisi disebut nada. Cara pengucapan bait-bait puisi tidaklah sama tinggi atau rendahnya. Misalnya ketika sampai pada bait yang penuh makna dibacakan dengan nada yang tinggi.

Suasana atau keadaan, ketika membacakan puisi harus sesuai dengan isi puisi sehingga diha-rapkan pembaca dapat mengetahui perasaan penyair yang menjiwai puisi. Perasaan yang menjiwai puisi dapat berupa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut, dan menyesal. Misalnya, perasaan sedih yang mendalam diungkapkan oleh Chairil Anwar dalam puisinya “Senja di Pelabuhan Kecil” atau pe-rasaan terharu terhadap suatu hal atau peristiwa dalam puisi “Gadis Peminta-minta” karya Toto Sudarto Bachtiar.

Irama atau ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi (khususnya puisi lama), irama be-rupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan. Irama dapat juga berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang mem-perindah puisi.

Pilihan kata juga harus diperhatikan. Apalagi pilihan kata puisi berbeda dengan pilihan kata yang digunakan dalam prosa atau bahasa sehari-hari. Pilihan kata dalam puisi biasanya mengandung makna yang dalam dan disertai

penggunaan gaya bahasa.

Setelah kalian bisa merasakan nada, suasana, irama, dan pilihan kata dalam puisi, kalian diharapkan dapat dengan mudah menangkap maksud dan gambaran pengindraan penyair yang dituangkan dalam puisi.

Tahap terakhir dalam pemahaman dan pembacaan puisi adalah menemukan amanat puisi. Amanat adalah pesan atau nasihat yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi.

9.1.2 Merefleksikan Isi Puisi

Merefleksikan artinya mencerminkan. Me-refleksikan puisi artinya menjadikan puisi se-bagai cerminan hidup. Nasihat, teguran, rasa syukur, kekaguman penyair yang dituangkan dalam puisinya merupakan bahan untuk ber-cermin. Merefleksikan puisi adalah membanding-kan isi puisi dengan kehidupan sekarang atau kehidupan yang dialami pembaca.

Cermatilah puisi berikut ini!

Dari Seorang Guru kepada Murid-muridnya

Adakah yang kupunya anak-anakku selain buku-buku dan sedikit ilmu sumber pengabdianku kepadamu Kalau hari Minggu engkau datang ke rumahku

aku takut anak-anakku kursi-kursi tua yang di sana dan meja tulis sederhana

dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya

semua kepadamu akan bercerita tentang hidupku di rumah tangga ...

Hartoyo Andangjaya

MENDENGARKAN

Puisi di atas dapat melahirkan amanat beri-kut ini bagi pembacanya:

1. perbaikilah nasib guru,

2. hormatilah guru yang hidupnya menderita

namun tetap berbakti dengan penuh semangat,

3. muliakanlah guru sebagai pahlawan tanpa

tanda jasa, dan

4. jangan menilai harkat guru dari harta

ke-kayaannya tetapi dari keseluruhan marta-batnya.

Apa yang diungkapkan oleh penyair mungkin sekali terjadi pada kehidupan sekarang. Oleh karena itu, sebagai seorang pelajar yang baik harus menghormati guru yang mengajarkan banyak hal pada kalian.

Bacalah puisi berjudul “Menuju ke Laut” berikut ini!

Menuju ke Laut

Kami telah meninggalkan engkau tasik yang tenang tiada beriak diteduhi gunung yang rimbun dari angin dan topan

sebab sekali kami terbangun dari mimpi yang nikmat Ombak ria berkejar-kejaran di gelanggang biru di tepi langit pasir berulang dikecap

tebing curang ditantang diserang dalam bergurau bersama angin dalam berlomba bersama mega Sejak itu jiwa gelisah

selalu berjuang tiada reda ketenangan lama serasa beku gunung pelindung rasa pengalang berontak hati hendak bebas menyerang segala apa menghadang Gemuruh berderai kami jatuh

terhempas berderai mutiara bercahaya gegap-gempita suara mengerang dahsyat bahasa suara meraung keluh dan gelak silih berganti pekik dan tempik samput menyambut Tetapi betapa sukarnya jalan

badan terhempas kepala tertumbuk hati hancur pikiran kusut

namun kembali tiada ingin ketenangan lama tiada diratapi Kami telah meninggalkan engkau tasik yang tenang, tiada beriak diteduhi gunung yang rimbun dari angin dan topan

sebab sekali kami terbangun dari mimpi yang nikmat

Sutan Takdir Alisjahbana

1. Bacalah kembali puisi tersebut dengan pelafalan (artikulasi), intonasi, pengha-yatan, ekspresi, nada, suasana dan irama yang tepat!

2. Berikan tanggapan dan penilaian kalian tentang cara membaca puisi teman ka-lian!

Bentuklah kelompok terdiri atas 4—6 siswa, kemudian diskusikan dan kerja-kan perintah-perintah berikut ini!

1. Tandailah bagian-bagian puisi “Menuju ke Laut” yang harus dibacakan dengan nada tinggi dan nada rendah!

2. Tulislah bagaimana suasana atau pe-rasaan penyair pada saat menulis puisi “Menuju ke Laut”!

3. “Tenang tiada beriak” artinya tidak ber-ombak sama sekali.

“Diteduhi gunung yang rimbun” artinya dilatarbelakangi oleh gunung yang teduh. Lanjutkan mengartikan setiap baris puisi “Menuju ke Laut”!

4. Tulislah amanat yang ingin disampaikan penyair pada pembacanya!

5. Refleksikanlah isi puisi tersebut dengan kehidupan masa kini dan manfaat yang dapat dipetik oleh pembacanya!

Sampaikanlah hasil diskusi kalian di depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok lain.

9.2 Menceritakan Tokoh Idola

Kalian tentu mempunyai tokoh idola yang dijadikan teladan. Siapa pun tokoh idola kalian, tentunya dia mempunyai keunggulan yang patut kalian teladani.

Pada bab ini kalian diharapkan dapat men-ceritakan tokoh idola kalian dengan mengemuka-kan identitas tokoh, keunggulan tokoh dengan argumen yang tepat, dan teladan-teladan yang bisa kalian contoh.

9.2.1 Tokoh Idola

Berikut ini ada satu tokoh musik Indonesia yang sudah terkenal di Indonesia. Bacalah infor-masi singkat tentang tokoh tersebut!

Addie M.S.

Karier musik Addie M. S. dimulai pada ta-hun 1979. Kala itu ia bertindak sebagai ar-ranger maupun produser untuk album-album rekaman penyanyi-penyanyi pop. Di usia 24 tahun, Addie sudah tampil sebagai penata musik di “Festival International de la Cancion”, Chile, tahun 1983 Addie juga menjadi konduk-tor pemain orkestra dari berbagai negara di ajang tersebut.

Bapak dua putra ini adalah music director terbaik untuk BASF Awards selama 7 tahun berturut-turut. Pada tahun 2005, Addie diper-caya memimpin Manila Philharmonic dalam

acara Miss Asean. Addie juga sempat meraih 3 Golden Trophy BASF Award sebagai Pe-nata Musik Terbaik, dua Golden Records untuk album Panduwinata, dan 2 Silver Records album Chrisye.

Addie pernah membuat 3 orkestrasi dalam

album Dream Suite karya Suzanne Ciani,

yang dinominasikan dalam Grammy Awards ke-38 sebagai The Best New Age Album. Saat namanya sedang dipuncak prestasi, Addie memilih jalur yang saat itu “sunyi”: musik simfonik. Nama Addie identik dengan Twilite Orchestra, pop orkestra yang dibentuknya bersama Indra Bakri dan Oddie Agam.

Cek & Ricek 461, Tahun IX, Rabu, 27 Juni-03 Juli 2007

1. Sebutkan tiga identitas Addie M. S. yang terdapat dalam teks di atas!

2. Sebutkan keunggulan Addie M. S. yang terdapat dalam teks di atas!

3. Kemukakan alasan-alasan mengapa Addie M.S. dapat dijadikan sebagai tokoh idola masyarakat Indonesia!

4. Carilah arti istilah-istilah berikut ini!

a. arranger d. orkestra

b. producer e. orkestrasi

c. konduktor f. simfonik

9.2.2 Identitas Tokoh

Identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang. Identitas dapat berupa nama, jenis kelamin, tempat /tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan, keluarga, prestasi dan lain-lain.

Berikut ini contoh menulis identitas tokoh.

www.flickr.com

BERBICARA

Mungkin salah satu dari kalian mengidolakan tokoh di atas. Dalam informasi di atas kalian dapat menemukan identitas tokoh, keunggulan tokoh, dan prestasi-prestasi tokoh.

1. Tulislah identitas tokoh-tokoh di atas! Kalian dapat mencari informasi iden-titas tokoh di majalah, surat kabar, atau internet!

2. Tulislah keunggulan tokoh dengan argumen yang tepat!

B. Ceritakan satu tokoh idola kalian dengan ketentuan berikut ini!

9.3 Menemukan Realitas