• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa. Meningkatkan kemampuan pemerintah desa melalui pemberian wewenang

Dalam dokumen Ranwal RPJMD Kab. Bandung Barat 2018-2023 (Halaman 183-190)

BAB IV. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS 4

PEMBERDAYAAN POTENSI

6. Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa. Meningkatkan kemampuan pemerintah desa melalui pemberian wewenang

secara proporsional kepada pemerintahan desa, sesuai dengan semanagat otonomi desa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 45, baik dalam menentukan nasibnya sendiri, maupun dalam pengambilan keputusan (to give authority) dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri.

Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa (to give ability

or enable) melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program

pembangunan, agar masyarakat desa dapat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat berarti memampukan dan memandirikan masyarakat.

Berdasarkan rumusan Visi dan Misi yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2009-2014, dan selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, serta mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bandung Barat Tahun 2007-2025, maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4-2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Barat 2013-2018

MISI TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

a). Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah

1) Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur

2) Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi

172

MISI TUJUAN SASARAN

kualitas birokrasi dalam melayani masyarakat.

3) Meningkatnya transparansi 4) Meningkatnya kemampuan

pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah

5) Meningkatnya kerjasama daerah 6) Meningkatnya pelayanan administrasi

kependudukan b). Meningkatkan

pengelolaan pembangunan daerah

1) Meningkatnya partisipasi masyarakat dan swasta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan

pembangunan dan kebijakan daerah 2) Meningkatkan kapasitas SDM, lembaga,

dan sistem pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan

3) Meningkatnya peran BUMD c). Memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat

1) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

2) Terkendalinya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat

3) Meningkatnya kerukunan masyarakat 4) Meningkatnya penanggulangan bencana d). Mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis

1) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik.

2) Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang demokrasi dan nilai-nilai HAM e). Meningkatkan

kapasitas lembaga perwakilan rakyat

Meningkatkannya pelayanan lembaga perwakilan rakyat 2. Meningkatkan kualitas pelayanan prima dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. a). Meningkatkan kualitas hidup Masyarakat

1) Meningkatnya kualitas pendidikan 2) Meningkatnya derajat kesehatan

1. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk

b). Meningkatkan peran generasi muda dan prestasi olah raga

1) Meningkatnya pemberdayaan generasi muda

173

MISI TUJUAN SASARAN

3. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi masyarakat, untuk optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan.

a). Meningkatkan perekonomian daerah dan daya beli masyarakat.

1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat

2) Meningkatnya investasi

3) Meningkatnya pemberdayaan UMKM 4) Memperluas lapangan kerja

b). Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial

1) Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

2) Meningkatakan Kualitas Pelayanan terhadap perlindungan perempuan dana anak

c). Mempercepat Perluasan Pengurangan Kemiskinan

Menurunkan Prosentase Penduduk Miskin

d). Mengembangkan kawasan pariwisata terpadu berkelanjutan berbasis masyarakat dan potensi lokal

Berkembangnya kawasan pariwisata terpadu berkelanjutan berbasis masyarakat dan potensi lokal

4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan berkelanjutan. a). Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana dasar dan publik.

1) Meningkatnya prasarana dan sarana jalan

2) Meningkatnya prasarana dan sarana irigasi

3) Meningkatnya prasarana dan sarana perhubungan dan komunikasi 4) Meningkatnya prasarana dan sarana

permukiman

5) Meningkatnya prasarana dan sarana penanggulangan bencana

6) Meningkatnya prasarana dan sarana pemerintahan

b). Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang lestari.

1) Menjaga kualitas sumberdaya alam 2) Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

hidup

3) Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi terbarukan

5. Meningkatkan kesalehan dan modal sosial a). Meningkatkan kualitas kehidupan beragama

Terlaksananya kegiatan keagamaan di masyarakat

174

MISI TUJUAN SASARAN

berdasarkan nilai agama dan kearifan budaya lokal b). Meningkatkan toleransi kehidupan inter dan antar umat bergama

Mengurangi dan menangani potensi konflik umat beragama,

c). Meningkatkan tempat ibadah yang memenuhi

persyarataan

Terbangun dan terpeliharanya tempat ibadah yang baik

d). Meningkatkan kesadaran dan pelestarian seni dan budaya lokal

Meningkatnya pelestarian kesenian di masyarakat

Meningkatnya pelestarian situs purbakala, warisan budaya dunia, sejarah dan sastra daerah 6. Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa a). Meningkatkan kualitas tata pemerintahan dan pelayanan desa

1) Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur desa

2) Meningkatnya penataan administrasi desa

3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas organisasi yang aktif dalam kegiatan desa

4) Meningkatnya sarana dan prasarana di perdesaan

b). Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa

1) Meningkatnya pemberdayaan lembaga kemasyarakatan di desa

2) Meningkatnya potensi ekonomi Masyarakat desa

Sumber: RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2013-2018

Secara umum, strategi kebijakan pembangunan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2018, yang merupakan prioritas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut:

1. Perluasan akses dan mutu pelayanan pendidikan, kesehatan yang terjangkau masyarakat;

2. Perbaikan, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan;

3. Peningkatan kualitas kinerja birokrasi;

4. Peningkatan kapasitas manajemen pemerintahan (profesional, efisien, efektif, dan akuntabel);

175 6. Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta

agroindustri;

7. Peningkatan daya beli masyarakat, daya saing UMKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif;

8. Peningkatan keterampilan tenaga kerja;

9. Peningkatan penyediaan infrastrutur lainnya seperti jaringan listrik, air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman, irigasi dan perhubungan;

10. Peningkatan sarana prasarana pendukung investasi dan pengembangan pariwisata serta pelestarian budaya lokal;

11. Pengurangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan;

12. Peningkatan kapasitas kecamatan dan pemberdayaan desa;

13. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan;

14. Peningkatan kerukunan antar umat beragama serta peran forum warga dan pemerintah daerah.

Secara garis besar, arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bandung Barat periode tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang tercermin dari meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan secara merata.

2. Arah kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tercermin dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan dengan beberapa program yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti program-program pengembangan ekonomi kerakyatan, perbaikan infrastruktur dasar, pemenuhan kebutuhan pangan serta menjaga dan memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan.

3. Arah kebijakan untuk memperkuat dimensi pembangunan yang harmonis, kerukunan dan berkeadilan termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan ketimpangan pembangunan antar daerah.

176 4. Arah kebijakan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan penerapan prinsip-prinsip antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, penegakkan supremasi hukum, berkeadilan, dan partisipatif. Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mempunyai peranan yang sangat penting bagi tercapainya sasaran pembangunan daerah, dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secara efektif dan efisien.

4.4 Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah

4.4.1 Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat

Wilayah Kabupaten Bandung Barat termasuk ke dalam salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029, terdapat arahan kebijakan yang diamanatkan pada Kabupaten Bandung Barat dalam menyukseskan pembangunan Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, tinjauan terhadap dokumen RTRW Jawa Barat tahun 2009-2029 menjadi salah satu kajian yang penting dalam penyusunan revisi Dokumen RTRW Kabupaten Bandung Barat 2009-2029.

Dalam rencana struktur ruang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029 tertuang bahwa Kabupaten Bandung Barat merupakan bagian dari rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp), yaitu kawasan perkotaan yang berpotensi pada bidang tertentu dan memiliki skala internasional, nasional atau beberapa provinsi. Kabupaten Bandung Barat merupakan bagian dari Kawasan Perkotaan Bandung Raya. Fasilitas minimum yang harus dimiliki Kabupaten Bandung Barat sebagai PKNp adalah pusat bisnis kegiatan utama yang akan dikembangkan dengan skala internasional maupun nasional dan akan diusulkan menjadi Pusat Kegiatan Nasional.

Penetapan Kawasan Perkotaan Bandung Raya, dimana Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu bagiannya, didasari oleh perkembangan kegiatan perkotaan yang sangat pesat, terutama pada sektor industri, perdagangan dan jasa, serta pendidikan tinggi. Salah satu indikasi pesatnya perkembangan

177 tersebut adalah tingginya alih fungsi lahan menuju kawasan perkotaan dan tingginya tingkat urbanisasi.

Oleh karena itu, pengendalian pertumbuhan di Kawasan Perkotaan Bandung Raya menjadi salah satu amanat yang harus dipenuhi oleh wilayah-wilayah di dalamnya. Salah tujuannya untuk mengurangi kecendrungan alih fungsi lahan yang menerus di kawasan perkotaan, mengingat target jumlah kawasan lindung yang ditargetkan Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 45%. Pengendalian dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Mendistribusikan kegiatan ekonomi berskala nasional ke arah timur Jawa Barat, yaitu ke PKN Cirebon dan Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah yang terletak di sekitar PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya.

2. Merealisasikan rencana pengembangan transportasi massal baik untuk angkutan orang maupun barang

3. Mengembangkan pembangunan permukiman vertikal di kawasan-kawasan permukiman yang telah padat dan secara fisik memungkinkan. Dalam Rencana Struktur Ruang Dokumen RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 juga ditetapkan sistem perkotaan PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya, yang di dalamnya juga terdapat beberapa wilayah yang berada di Kabupaten Bandung Barat, yaitu Kecamatan Padalarang sebagai Kota Hierarki II serta Kecamatan Cililin, Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Lembang sebagai Kota Hierarki III. Sistem perkotaan tersebut dapat disimak pada tabel berikut.

Tabel 4-3 Sistem Perkotaan PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya

PKN Kota Hierarki I Kota Hierarki II Kota Hierarki III

Kawasan Perkotaan Bandung Raya Kota Bandung Soreang Ciwidey Banjaran Majalaya Ciparay Cicalengka Rancaekek Cilengkrang Padalarang Cililin Ngamprah Cisarua

178

PKN Kota Hierarki I Kota Hierarki II Kota Hierarki III

Lembang Kota Cimahi

Tanjungsari Sumber: RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029

4.4.2 Tinjauan RTRW Kabupaten Bandung Barat

Tinjauan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat 2009-2029 berfungsi sebagai informasi awal terkait tujuan pembangunan, arahan struktur ruang, arahan pola ruang, dan rencana kawasan strategis.

Dalam dokumen Ranwal RPJMD Kab. Bandung Barat 2018-2023 (Halaman 183-190)