• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekolah mitra PSB adalah sekolah (SMA) yang memiliki kemauan dan kemampuan memanfaatkan PSB-SMA dan atau memberikan kontribusi untuk konten PSB-SMA dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan program PSB-SMA, yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara pihak sekolah PSB dan sekolah mitra.

Mekanisme penjajagan kerjasama/kemitraan adalah sebagai berikut:

1. Pihak sekolah PSB melakukan identifikasi calon-calon sekolah mitra mencakup peluang kerjasama, dan sumber daya/dana yang dapat dimanfaatkan.

2. Pihak calon sekolah mitra dapat mempelajari mengenai program PSB-SMA yang tersedia dan ditawarkan oleh sekolah PSB, antara lain: pembinaan sumber daya manusia, pemanfaatan bersama sarana prasarana TIK, pertukaran dan pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, penyediaan dan perbantuan guru/tenaga ahli/instruktur, serta pertukaran konten bahan ajar berbasis TIK.

3. Kedua belah pihak bertemu untuk melakukan pembahasan awal lingkup kerjasama, hal-hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian/pengawasan, sampai dengan supervisi-monitoring dan evaluasi keterlaksanaan program.

62 4. Setelah kedua belah pihak sepakat maka kemitraan akan dilanjutkan

dengan penandatangan MoU sesuai kesepakatan untuk kurun waktu tertentu

5. Pelaksanaan kemitraan dimonitor dan dievaluasi bersama untuk mengetahui ketercapaian sasaran, permasalahan yang dihadapi, upaya penanggulangan

6. Kemitraan dapat diperpanjang sesuai keperluan dan kesepakatan.

Pada Gambar 16 berikut disajikan skema mekanisme penjajagan sampai dengan penandatangan nota kesepakatan (MoU) sekolah PSB dengan sekolah mitra.

Gambar 16 Mekanisme Kemitraan B. Pelatihan

Pelatihan masih dirasa perlu dalam rangka pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran dimana terdapat kesenjangan antara kebutuhan pendidikan dengan keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang ada, khususnya pendidik, terutama dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan ujian. Kegiatan pelatihan PSB dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh PSB Inti, bekerja sama dengan Dinas

Ditetapkan Oleh Dit.PSMA Identifikasi setuju Tidak setuju Sekolah PSB SMA SMA SMA Penawaran kemitraan 1. Pembinaan SDM 2. Pemanfaatna bersama

sarana prasaran TIK 3. Penyediaan, pertukaran, dan pengembangan bahan ajar 4. Penyediaan dan perbantuan guru/tenaga ahli/instruktur 5. Pertukaran konten

bahan ajar berbasis TIK

MoU Program PSB SMA

63 Pendidikan Kabupaten/Kota dan teknis pelaksanaannya dilakukan secara workshop dengan mengundang perwakilan pendidik dari masing-masing mata pelajaran yang berasal dari sekolah mitra. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk:

1. Sosialisasi tentang kebijakan dan program PSB serta workshop atau In House Training (IHT) atau bentuk lain untuk mendukung keterlaksanaan PSB di sekolah.

2. Review bahan ajar berbasis TIK untuk e-learning yang dilaksanakan melalui workshop penanggung jawab mata pelajaran.

3. Nara sumber dan fasilitator adalah tenaga yang ditunjuk menangani PSB oleh PSB Inti yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan propinsi/kabupaten/kota.

Alokasi waktu pelaksanaan workshop disesuaikan dengan jenis dan lingkup kegiatannya. Pengalokasian waktu pelaksanaan pelatihan dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Alur Kegiatan Pelatihan penyelenggaraan PSB. Penjelasan alur kegiatan :

1. Pembukaan

Pembukaan dilakukan oleh Kepala Sekolah pelaksana PSB Inti. 2. Materi Umum, meliputi :

64 a. Kebijakan Umum : Pengarahan dan penjelasan tentang kebijakan dalam

rangka pembinaan dan pengembangan SMA, yang disajikan melalui metode ceramah dan tanya jawab dengan dipandu moderator.

b. Kebijakan Khusus: Materi ini mencakup berbagai informasi tentang program implementasi pengembangan PSB dan orientasi kegiatan Bimbingan Teknis PSB (tujuan, hasil yang diharapkan, materi dan strategi pelaksanaan). Materi disajikan melalui metode ceramah dan tanya jawab dengan dipandu moderator.

3. Materi Pokok, meliputi :

a. Materi Umum Pengelolaan PSB

Disajikan oleh fasilitator, dengan ruang lingkup penyajian materi mencakup: 1 Konsep PSB

Materi ini membahas tentang konsep pengembangan PSB yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

2 Program dan Strategi Pengembangan PSB

Materi ini membahas tentang program dan strategi pengembangan PSB yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Materi disajikan melalui metode ceramah dan diskusi tanya jawab dengan dipandu oleh moderator.

b. Materi Khusus Pengelolaan PSB

Disajikan oleh fasilitator, dengan ruang lingkup penyajian materi mencakup: 1 Pengelolaan PSB

Materi ini membahas tentang pengelolaan PSB baik yang dimulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat sekolah.

2 Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK

Materi ini membahas tentang pembuatan bahan ajar dengan menggunakan perangkat lunak pendukung (Power Point, Flash, Ispring). 3 Pengembangan Bahan Uji Berbasis TIK

Materi ini membahas tentang penyusunan bahan uji berbasis TIK dengan menggunakan software pendukung (quiz creator, flash pro,web quiz, dan photatos).

65 4 Pengelolaan e-learning PSB

Materi ini membahas tentang pengelolaan e-learning PSB yang meliputi pengumpulan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK sampai dengan bahan ajar dan uji berbasis TIK yang layak untuk diunggah, cara dan prosedur untuk mengunggah bahan ajar serta pemahaman mengenai fungsi dan tugas pengelola e-learning PSB.

5 Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Mitra PSB

Materi ini membahas tentang pembinaan sekolah mitra PSB, sosialisasi PSB di sekolah mitra dan peranserta sekolah mitra PSB dalam pengembangan PSB.

6 Supervisi dan Evaluasi Keterlaksanaan PSB

Materi ini membahas tentang kegiatan supervisi dan evaluasi keterlaksanaan PSB yang meliputi strategi dan pelaksanaannya. Materi disajikan melalui metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktik yang didampingi oleh fasilitator.

4. Penutup

Penutup diawali dengan laporan hasil pelaksanaan kegiatan oleh penanggungjawab kegiatan yang dilanjutkan dengan pengarahan sekaligus penutupan oleh pejabat yang berwenang atau yang mewakilinya.

Sampai saat tesis ini ditulis workshop telah dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu, workshop pertama pada bulan Februari 2010 diikuti 48 peserta yang terdiri dari 16 orang peserta laki-laki dan 32 orang peserta perempuan. Workshop kedua bulan Mei yang diikuti oleh 64 peserta yang terdiri dari 20 orang peserta laki-laki dan 44 orang peserta perempuan. Workshop ketiga bulan Desember 2010 yang diikuti oleh 64 peserta yang teridiri dari 20 orang peserta laki-laki dan 44 orang peserta perempuan. Jadwal lengkap kegiatan workshop dapat dilihat pada Lampiran 9.

Dokumen terkait