(Sumber: Pikiran Rakyat, 20 Agustus 2007; 28)
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang!
2. Analisislah resensi di atas (menyangkut komponen-komponen novel yang diresensi,
penggunaan bahasa, dan lain-lain). Tulislah hasil analisis kelompok Anda dengan tulisan yang jelas dan rapi!
3. Sampaikan hasil kerja kelompok Anda kepada kelompok lain!
C. Menul i s Resensi Novel
Tuj uan Pem bel aj ar an
Pada subbab ini, Anda akan mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi. Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat menulis resensi sesuai derngan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut.
1. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
2. Alur Cerita
Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
3. Penokohan
Bagaimana pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
4. Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita? Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
5. Latar Cerita
Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan peristiwa?
6. Nilai-nilai
Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
7. Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?
8. Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya? Bagaimana kreativitasnya?
Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat subjektif pula.
Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau mengikuti cara berikut.
1. Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah halaman.
2. Menginformasikan jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang penerbitan.
4. Menegaskan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
Lat i han 3
2. Mengenal anatomi novel
Dalam pembelajaran ini alangkah baiknya apabila guru menyediakan beberapa novel populer atau menyuruh siswa untuk membaca novel yang dimilikinya, lalu dibicarakan di kelas. Secara berpasangan, cermatilah anatomi novel tersebut bersama temanmu.
a. Berpasanganlah dengan teman sebangku Anda!
b. Tunjukkan dan tulislah anatomi novel yang Anda baca:
– judul
– pengarang, penerjemah (kalau novel itu berupa terjemahan) – penerbit – tahun terbit – tebal novel – kata pengantar/prakata – daftar isi – daftar gambar/bagan – daftar singkatan – daftar kode
– bagian lain (sebutkan jika ada komponen lain dalam novel) Bentuklah kelompok kecil antara 3-5 orang! Setiap
kelompok mengerjakan tugas dan latihan berikut! 1. Mencari, memilih, dan membaca novel yang
menarik perhatian Anda untuk diresensi dalam forum kelompok.
2. Hasil resensi setiap kelompok dibacakan di depan kelas oleh wakil kelompok atau dituliskan pada buku catatan harian atau lembar kerja warga belajar.
3. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk menyampaikan komentar, tanggapan,
dan masukannya atas pekerjaan resensi yang Anda susun. Demikian pula kelompok lain saling menanggapi sehingga situasi kelas lebih hidup, bergairah, dan menyenangkan dalam berapresiasi sastra.
4. Jelaskan secara singkat tentang cara, tujuan, dan hal-hal yang harus diperhatikan oleh peresensi dalam menulis resensi novel! 5. Apakah perbedaan antara menulis resensi
buku fiksi dan buku nonfiksi? Jelaskan secara rinci!
Lat i han 5
1. Setelah Anda memahami anatomi dan cara menulis resensi novel, tulislah resensi sebuah novel atau kumpulan cerita pendek dengan menyoroti komponen-komponennya secara lengkap!
2. Ketiklah resensi yang Anda buat itu dengan rapi, kemudian lampirkan pada bagian/halaman depan novel yang Anda resensi!
3. Diskusikanlah hasil resensi Anda bersama teman sekelompok/sekelas!
4. Cobalah publikasikan hasil resensi tersebut melalui majalah dinding/sekolah atau media cetak yang ada di daerah Anda!
5. Jika resensi novel Anda dimuat dan dipublikasikan pada media tersebut, Anda berhak mendapat nilai tambah dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Revi ew (Rangkum an)
1. Karakter tokoh dalam drama dibedakan menjadi dua, yaitu protagonis dan antagonis. Dalam pementasan drama, karakter tokoh dapat diketahui melalui dialog-dialog yang diperankan.
2. Cara meresensi novel berbeda dengan cara meresensi buku. Novel ditulis oleh seorang pengarang berdasarkan kreativitas, sensitivitas, dan kekritisan terhadap dunianya
yang bersifat subjektif dan imajinatif. Buku nonfiksi ditulis oleh pengarang dengan sudut pandang yang lebih objektif bedasarkan data, informasi, fakta, dan bukti empiris. Oleh karena itu, komponen novel yang diulas dalam resensi berbeda dengan buku (nonfiksi).
3. Komponen yang dibahasa dalam resensi novel, yaitu tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, bahasa, gaya cerita, dan pengarang.
Refl eksi Bagi Peser t a Di di k
Pada bab ini Anda belajar bermain peran, mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi, dan menulis resensi.
Apakah Anda sudah mampu bermain peran? Apakah Anda sudah mampu mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi? Apakah Anda sudah mampu menulis resensi?
Evaluasi Akhir Bab 5
A. Bacal ah penggal an drama beri kut i ni !
30
Duka Cita Ratu Kenari
Di dalam kamarnya, malam itu, Ratu Kenari bersimpuh dan berdoa.
Kenari : Duh Gusti, lindungilah nyawa anak-anakku. Mereka anak yang baik. Patuh dan setia. Mereka menghormati ayahanda mereka dan juga menyayangi saya sebagai ibu. – Duh, anak-anakku, surat kalian sudah ibu terima. Ibu senang kalian kenangkan di dalam pertempuran. Selama kalian pergi ibu berpuasa dan samadi. Tunaikan tugas kalian baik-baik secara wajar. Janganlah kalian punya keserakahan! Jangan kalian mengejar kedudukan. Kita sudah punya derajat yang tinggi. Apa adanya saja kita terima. Orang yang bernasib jelek berusaha memperbaiki nasibnya. Tapi, nasib kalin sudah baik. Lahir sebagai pangeran dan
pandai menjalankan kewajiban. Sudah itu saja cukup. Jangan kalian ikut gerakan yang mokal-mokal. Serahkan hal yang tidak beres kepada yang berhak dan berkewajiban mengatur. Kalian urus saja bagian kalian baik-baik dan lalu pulang beristirahat, dan bergembira bersama ibu. Yang mau jadi pahlawan biarkan saja nmenjadi pahlawan, tetapi kalian cukup menjadi Pangeran. Syukurilah nasib kalian yang baik ini. Tidak semua orang lahir sebagai Pangeran. Duh Gusti, saya terima nasibku sebagai isteri Raja yang kesepian. Saya cukup bahagia asal saja saya tidak kehilangan putra-putra saya. Tetapi, sekarang ini, Duh Gusti, saya merasa ngeri di sini.
Jawabl ah dengan tepat dan j el as!
1. Jelaskan karakter Ratu Kenari dalam penggalan drama teresbut!
2. Bagaimana pendapat/tanggapan Anda mengenai karakter Ratu Kenari pada penggalan drama tersebut?
B. Kerj akanl ah soal -soal beri kut i ni dengan bai k!
1. Karya lukis ini dapat digolongkan dalam seni kubisme. Penonjolan garis bidang lebih diutamakan dari pada penciptaan kreasi warna dan model. Aliran yang berawal dari Jerman ini sebenarnya telah lama dikenal oleh seniman-seniman kita sejak lama, baik seni pahat, lukis, ukir, ataupun bangunan. Hal ini terbukti pada bukti-bukti hasil karya mereka yang ada di candi-candi, museum, dan perpustakaan nasional.
Mengungkapkan bagian apakah kutipan resensi di atas?
2. Novel karya Armijn Pane dengan tebal 150 halaman ini mempunyai sejarah yang menggemparkan. Cerita ini pernah ditolak oleh Balai Pustaka, ramai dipuji dan dicela, tetapi akhirnya tak urung menjadi salah satu novel klasik modern Indonesia yangharus dibaca oleh orang terpelajar Indonesia. Hal apakah yang diresensi pada kutipan resensi di atas?
3. Tulislah sebuah paragraf yang berisi resensi novel! Dalam paragraf resensi novel tersebut, Anda melakukan cara penilaian baik atau buruknya novel yang Anda resensi itu secara objektif dan jujur!
Dalam kegiatan diskusi atau seminar, Anda perlu menguasai diri untuk selalu tenang, terbuka, berlapang dada, dan tidak emosional. Mengapa? Karena ketika berdiskusi atau seminar, adakalanya peserta lain tidak sepakat dengan pendapat/ usul Anda. Sebaliknya, Anda juga mungkin saja tidak sepakat dengan pendapat peserta lain atau pembicara. Dalam mencari jalan keluar dari ketidaksesuaian pendapat itulah Anda perlu berkepala dingin meskipun hati mungkin panas. Dengarkanlah pendapat peserta lain dengan baik jika Anda menginginkan pendapat Anda juga didengarkan peserta lain dengan baik.