BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Mesin dan Peralatan
Alat dan mesin sangat penting dalam suatu industri. Alat dan mesin berfungsi sebagai penunjang dalam proses produksi yang akan memudahkan dalam melakukan proses produksi. Proses produksi akan terhambat bahkan terhenti apabila tidak menggunakan alat dan mesin dalam melakukan proses produksi. Mesin dan peralatan ini adalah mesin pengolahan produksi primer hingga pengolahan produksi sekunder cokelat yang dimulai pada saat proses penyimpanan biji kakao sampai menjadi produk akhir. Mesin tersebut diproduksi sendiri oleh Puslitkoka. Mesin yang digunakan biasanya cara kerjanya semi otomatis yaitu dengan sedikit bantuan tenaga kerja untuk melakukan operasi. Berikut ini adalah mesin dan peralatan pengolahan kakao :
1. Mesin Pemecah Buah Kakao dan Pemisah Biji (Pod
24
Gambar 4.2. Mesin Pemecah Buah Kakao
Pod Breaker merupakan mesin yang digunakan untuk memecah kulit terluar dari buah kakao. Mesin pemecah buah kakao ini mampu memecah 3 ton buah/jam dengan mesin penggerak motor bahan bakar Honda 5,5 PK
dilengkapi dengan Transmisi pulley, sabuk karet V, ayakan,
dan rangka mesin terbuat dari baja. Mesin ini dilengkapi dengan pemisah biji yang telah terpisahkan dari kulit buah. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
2. Mesin Pemeras Lendir Kakao (Depulper)
Gambar 4.3. Mesin Pemeras Lendir Kakao
Mesin pemeras ini berfungsi untuk mengurangi kandungan lendir (pulp) di permukaan biji kakao sehingga waktu fermentasi lebih singkat dan menurunkan tingkat keasaman biji kering. Kapasitas mesin ini adalah 1-1,25 ton/jam
25
dengan mesin penggerak motor bahan bakar Honda 5,5 PK. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
3. Peti Fermentasi
Gambar 4.4. Peti Fermentasi
Peti fermentasi berfungsi menghasilkan senyawa-senyawa calon pembentuk rasa dan aroma khas cokelat di dalam biji kakao. Peti kayu berukuran kecil memiliki panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm. Untuk proses fermentasi dilakukan selama 5 hari. Setelah 2 hari, dilakukan pembalikan agar proses fermentasi dapat merata. Di Puslitkoka terdapat 6 peti fermentasi kecil yang digunakan. 4. Mesin Pengering Mekanis (Dryer)
Gambar 4.5. Mesin Pengering Mekanis
Mesin pengering yang digunakan untuk mengeringkan biji kakao yang telah difermentasi. Memiliki kapasitas 750 kg- 1,5 ton/batch (1 batch = 50 jam). Sumber panas dari
26
pembakaran berasal dari kayu bakar yang diletakkan dalam tungku dan ditiup oleh 2 kipas aksial. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
5. Mesin Sortasi Kakao (Grader)
Gambar 4.6. Mesin Grader
Alat sortasi kakao yang digunakan digerakkan oleh motor listrik 1/2HP/5,5 PK dengan kapasitas 400-1200 kg/jam.
Fungsi dari mesin sortasi tersebut adalah untuk
memisahkan biji kakao kering ke dalam beberapa ukuran berdasarkan tingkat mutunya. Kopartemen I berupa pecahan biji dan biji kecil, kopartemen II biji mutu C, kopartemen III biji mutu A dan B, dan kopartemen IV biji mutu AA. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
6. Pengukur Kadar Air (Digimost)
27
Digimost digunakan untuk melihat apakah biji kakao yang telah kering sudah memiliki kadar air dibawah 7,5% atau
belum. Range kadar air untuk biji kakao antara 5-15%, dan
9-20%. Alat ini menggunakan baterai rechargeable dengan dimensi 13,5 cm x 12 cm, dan berat alat 690 gram. Di
bagian produksi terdapat 2 buah digimost yang digunakan.
7. Mesin Pengukusan (Steaming)
Gambar 4.8. Mesin Pengukusan
Terdapat 1 buah mesin pengukusan yang digunakan. Bahan bakar menggunakan kayu bakar. Kapasitas mesin pengukusan adalah 80 kg. Lama waktu pengukusan adalah 30 menit.
8. Silo
28
Silo digunakan sebagai wadah sampel biji kakao kering, menjaga sampel dari kerusakan akibat lingkungan. Kapasitas maksimum adalah 300 kg biji kakao. Mempunyai skala yang berguna untuk menunjukkan jumlah (kg) biji kakao yang ada atau tersisa di dalam. Di Puslitkoka terdapat 2 buah silo yang digunakan.
9. Mesin Sangrai Biji Kakao
Gambar 4.10. Mesin Sangrai Biji Kakao
Mesin sangrai digunakan untuk menyangrai biji kakao yang telah di steam. Mesin sangrai merupakan mesin otomatis dengan kapasitas efektif 10 kg untuk setiap proses (30-45 menit). Penggerak menggunakan motor listrik ½ PK, 220 volt. Sumber api berasal dari gas LPG. Dilengkapi dengan rak atau wadah pendingin. Di Puslitkoka terdapat 2 buah mesin yang digunakan, 1 mesin untuk menyangrai biji kakao dan 1 mesin digunakan untuk menyangrai bubuk cokelat dan kacang mente.
10. Mesin Pemisah Kulit Biji Kakao (Desheller)
29
Desheller digunakan untuk memisahkan kulit biji dan nib. Merupakan mesin semi otomatis dengan kapasitas 115 kg biji kakao/jam. Penggerak menggunakan motor listrik 1 HP, 1 pase, 220 rpm. Terbagi atas mesin utama yang dilengkapi
dengan rotary cutter serta mesin penunjang bernama siklon
yang bertindak sebagai penghisap. Di Puslitkoka terdapat 2 buah mesin yang digunakan.
11. Mesin Pemasta
Gambar 4.12. Mesin Pemasta
Mesin pemasta digunakan untuk menghancurkan nib
menjadi bentuk pasta. Mesin ini merupakan mesin semi otomatis dengan kapasitas efektif 25 kg bahan per jam. Tipe
penggilingan berputar tanpa pemanas. Penggerak
menggunakan motor listrik 1 HP, 1 phase, 1440 rpm. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
12. Mesin Pengempa Lemak Kakao Hidrolik
Gambar 4.13. Mesin Pengempa Kakao Hidrolik Vertikal dan Horizontal
30
Mesin pengempa digunakan untuk memisahkan pasta kakao menjadi lemak kakao dan bungkil kakao. Mesin ini merupakan mesin semi otomatis dengan kapasitas 5 kg/batch (1 batch = 20-30 menit). Terdiri atas pompa, tangki oli, terbuat dari baja dan selang hidrolik yang bersifat tahan
api serta pressure valve otomatis sebagai penghubung
pompa hidrolik dengan tuas handle. Penggerak motor listrik
20 PK, 380 volt. Di Puslitkoka terdapat 2 buah mesin yang digunakan, 1 mesin berjenis hidrolik vertikal dan 1 mesin berjenis hidrolik horizontal. Perbedaan di antara dua mesin tersebut terletak pada adanya kain penyaring, di mesin hidrolik vertikal kain penyaring harus disertakan dari luar, sedangkan pada mesin hidrolik horisontal kain saring sudah berada di dalam mesin.
13. Mesin Pembubuk Kakao
Gambar 4.14. Mesin Pembubuk Kakao
Mesin pembubuk digunakan untuk menghaluskan bubuk kakao hasil pemecahan bungkil kakao, selanjutnya dilakukan proses pengayakan di mesin pengayak. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
14. Mesin Pengayak Bubuk Kakao
31
Mesin pengayak digunakan untuk mengayak bubuk kakao yang telah halus. Di Puslitkoka terdapat 2 buah mesin pengayak yang digunakan.
15. Mesin Pemasta Halus (Ball Mill)
Gambar 4.16. Mesin Pemasta Halus
Ball Mill digunakan untuk mencampur dan menghaluskan formula permen cokelat. Merupakan mesin otomatis dengan kapasitas 25 kg dan 50 kg untuk setiap proses (16-18 jam). Terdapat bola-bola stainless steel yang berfungsi untuk
menghaluskan formula permen cokelat. Penggerak
menggunakan motor listrik 3 PK, 380 volt. Di Puslitkoka terdapat 6 buah mesin yang digunakan dengan kapasitas 25 kg dan 50 kg.
16. Mesin Conching
Gambar 4.17. Mesin Conching
Mesin Conching digunakan untuk meningkatkan rasa khas
32
mesin otomatis dengan kapasitas 25 kg/batch (1 batch = 4 jam). Penggerak menggunakan motor listrik 1 PK, 220 volt. Di Puslitkoka terdapat 4 buah mesin yang digunakan.
17. Oven
Gambar 4.18. Oven
Oven digunakan untuk menyimpan formula permen cokelat dan lemak kakao, dan menjaga suhu formula permen cokelat. Berisi 4 rak dengan 2 sisi. Pemanas listril 1200 watt. Di Puslitkoka terdapat 1 buah oven yang digunakan.
18. Mesin Pencetak Cokelat (Molding)
Gambar 4.19. Mesin Pencetak Cokelat
Molding digunakan untuk mencetak permen cokelat. Molding merupakan mesin semi otomatis dengan kapasitas 15 kg/jam. Pemanas listrik 200 watt. Terdapat pengaduk dengan penggerak motor 150 watt. Pendingin 220 watt. Di Puslitkoka terdapat 1 buah mesin yang digunakan.
33
19. Kabinet Tempering
Gambar 4.20. Kabinet Tempering
Kabinet tempering digunakan untuk mendinginkan dan menguatkan tekstur dari permen cokelat. Mesin ini merupakan mesin otomatis yang memiliki 5 rak dengan 2 sisi. Bersuhu sampai 10oC. Di Puslitkoka terdapat 2 buah
kabinet tempering yang digunakan. 20. Timbangan Digital
Gambar 4.21. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk menimbang bahan- bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan permen cokelat. Di Puslitkoka terdapat 2 timbangan digital yang digunakan. 21. Water Bath
34
Water bath digunakan untuk menyimpan lemak kakao agar tetap dalam keadaan cair. Suhu dalam water bath diatur 105oC.
22. Freezer
Freezer digunakan untuk menyimpan bungkil kakao dan
lemak kakao. Di Puslitkoka terdapat 2 freezer yang
digunakan.
23. Timbangan Duduk
Gambar 4.23. Timbangan Duduk
Timbangan duduk digunakan untuk menimbang biji kakao sebelum di sangrai dan nib hasil pemisahan kulit. Kapasitas maksimal adalah 25 kg. Di Puslitkoka terdapat 2 timbangan duduk yang digunakan.