• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENELITIAN

4.4 Metode Analisi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengkaji kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah, analisis stakeholder

Analisis stakeholder digunakan untuk mengetahui peran stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah. Adapun analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengestimasi potensi kerugian ekonomi masyarakat melalui analisis biaya pengganti (replacement cost). Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.

4.4.1 Analisis Persepsi Stakeholder dan Masyarakat

Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi persepsi stakeholder

dan masyarakat terhadap pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu. Persepsi responden didapatkan melalui wawancara dengan pegawai instansi terkait dan masyarakat. Matriks analisis persepsi stakeholder dan masyarakat terhadap pemanfaatan air tanah oleh perusahaan disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4 Matriks analisis persepsi stakeholder dan masyarakat terhadap pemanfaatan air tanah

No. Parameter Analisis Tujuan Analisis

1 Sifat air tanah Mengetahui sifat air tanah menurut persepsi masing-masing stakeholder

2 Pemanfaatan Air Tanah oleh Perusahaan

Mengetahui persepsi masyarakat tentang pemanfaatan air tanah oleh perusahaan

3 Kondisi air tanah Mengetahui kondisi air tanah di Kecamatan Cidahu menurut persepsi masing-masing stakeholder

Sumber: Data primer diolah 2013

4.4.2 Estimasi Potensi Kerugian Ekonomi Masyarakat

Penilaian potensi kerugian ekonomi diestimasi dengan menggunakan analsis Averting Behaviour Methods (ABM) melalui pendekatan replacement cost (biaya untuk mengganti jasa yang hilang/rusak). Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kerugian ekonomi masyarakat melalui biaya pengganti untuk memperoleh air bersih, seperti biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran penggunaan air pipanisasi, biaya penggalian sumur, serta biaya lainnya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah air bersih. Informasi besarnya kerugian masyarakat diperoleh dengan menghitung biaya pengeluaran responden pada masing-masing KK. Matriks analisis estimasi potensi nilai kerugian ekonomi masyarakat disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5 Matriks analisis estimasi potensi nilai kerugian ekonomi masyarakat No Parameter Analisis Tujuan Analisis

1 Kondisi air Mengetahui kondisi umum pola penggunaan air bersih masyarakat

2 Biaya penggantian Mengetahui jenis tindakan biaya penggantian untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari

3 Kerugian ekonomi Mengestimasi besar biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga yang kemudian digunakan sebagai dasar penghitungan nilai kerugian ekonomi masyarakat

Sumber: Data primer diolah 2013

Perhitungan estimasi potensi nilai kerugian ekonomi mayarakat diperoleh dari besarnya replacement cost yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Masing-masing data biaya yang dikeluarkan oleh responden rumah tangga ditabulasikan ke dalam tabel yang berisi jenis tindakan penggantian yang dilakukan, jumlah rumah tangga responden yang melakukan tindakan penggantian, biaya rata-rata yang dikeluarkan serta total biaya untuk setiap tindakan penggantian yang dilakukan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan masing-masing responden dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

RBP = ... Keterangan:

RBP = Rata-rata biaya pengganti (Rp)

BPi = Jumlah biaya pengganti responden i (Rp) n = Jumlah responden

i = Responden ke-i (1,2,3,….,n)

4.4.3 Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah

Identifikasi peran stakeholder dilakukan dengan metode deskriptif pada hasil analisis stakeholder. Analisis stakeholder dilakukan dengan cara mengidentifikasi tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder

dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu. Matriks analisis stakeholder disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6 Matriks analisis stakeholder

No. Parameter Analisis Tujuan Analisis

1 Kepentingan stakeholder Mengetahui siapa saja stakeholder yang terlibat dan menganalisis kepentingan masing-masing stakeholder

2 Pengaruh stakeholder Mengetahui siapa saja stakeholder yang terlibat dan menganalisis pengaruh masing-masing stakeholder

3 Posisi stakeholder Mengetahui posisi masing-masing stakeholder dalam pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu

Sumber: Data primer diolah 2013

Adapun tahapan analisis stakeholder dalam penelitian ini adalah: 1. Identifikasi stakehoder

2. Membuat tabel stakeholder yang berisi informasi: a. Daftar stakeholder

b. Tingkat kepentingan stakeholder, yaitu motif dan perhatiannya terhadap kebijakan. Kepentingan aktor dinilai dengan menggunakan skala likert, yaitu antara 1 sampai 5. Angka tersebut masing-masing menunjukkan nilai; 1 = sangat rendah; 2 = rendah; 3 = sedang/cukup tinggi; 4 = tinggi; dan 5= sangat tinggi. Indikator tinggi dilihat dari seberapa penting pengelolaan dan pemanfaatan air tanah bagi masing – masing

stakeholder.

c. Tingkat pengaruh stakeholder. Pengaruh stakeholder mengacu pada tiga aspek yang dimiliki stakeholder, yaitu aspek sumber daya manusia (SDM), finansial, dan politik. Penilaian tingkat pengaruh akan menggunakan skala likert yaitu antara 1 sampai 5. Angka tersebut masing-masing menunjukkan nilai; 1 = sangat rendah; 2 = rendah; 3 = sedang/cukup tinggi; 4 = tinggi; dan 5 = sangat tinggi. Indikator tinggi atau rendahnya pengaruh masing-masing stakeholder dilihat dari tingkat kewenangan/kekuatan respon stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah. Nilai pengaruh didapatkan dari penjumlahan aspek SDM, finansial, dan politik.

3. Selanjutnya dibuat diagram seperti Gambar 2 untuk mengetahui tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder serta posisi

stakeholder apakah masuk pada kategori subeject, player, by stander, atau

Tinggi

A B

Tingkat kepentingan Subject Player

C D

By Stander Actor

Rendah Tinggi

Tingkat pengaruh

Gambar 2 Tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder

4.4.4 Analisis Kebijakan Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah

Analisis kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah diarahkan pada parameter perencanaan (prosedur perizinan), pengawasan, penertiban dan evaluasi kegiatan konservasi air tanah. Matriks analisis kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7 Matriks analisis kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah

No. Parameter Analisis Tujuan Analisis

1 Perizinan: Konsep perizinan, dasar aturan yang digunakan, dan persyaratan perizinan

Mengetahui dan mengkaji dokumen prosedur perizinan yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan pengguna air tanah

2 Pengawasan: Motivasi perlunya pengawasan, jumlah izin, laporan pengawasan, dan aktor yang terlibat.

Mengetahui dan memahami proses pengawasan pemanfaatan air tanah yang dilakukan oleh perusahaan pengguna air tanah.

3 Penertiban: Dasar aturan penertiban, motivasi dilakukan penertiban, jumlah kasus penertiban, dan aktor yang terlibat.

Mengetahui dan memahami proses penertiban terhadapa pelanggaran yang dilakukan perusahaan pengguna air tanah.

4 Konservasi: Motivasi konservasi, lokasi daerah resapan, konservasi yang dilakukan, dan aktor yang terlibat.

Mengetahui dan memahami proses konservasi yang harus dilakukan oleh perusahaan pengguna air tanah.

5 Implikasi kebijakan Mengetahui apakah kebijakan pengelolaan yang ada telah sesuai dengan pemanfaatan air tanah yang terjadi dilapangan.

Dokumen terkait