• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

G. Metode Analisis Data

Setelah data-data yang dibutuhkan sudah terkumpul, data tersebut kemudian di analisis. Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan reduksi data yaitu merangkum, memfokuskan data pada hal-hal yang penting dan menghilangkan data-data yang tidak terpola dari data hasil observasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data kemandirian belajar siswa

46 a. Pengamatan/ observasi

Data hasil pengamatan/ observasi yang diperoleh selanjutnya akan dicoding terlebih dahulu yaitu mengklasifikasikan dari hasil pengamatan ke dalam kategori-kategori. Kemudian di tabulasi atau di buat tabel. b. Angket/ kuisioner

Data yang berasal dari angket siswa di analisis secara deskriptif. Angket ini akan disebarkan kepada 36 responden. Sebelum di analisis,. data hasil pengisian angket tiap-tiap responden dicari reratanya (mean) kemudian dimasukkan dalam kriteria kualitas kemandirian belajar siswa. Dasar dari penentuan kategori kualitas kemandirian belajar siswa didasarkan secara rasional dari pemberian skor pada setiap nomor pada angket kemandirian belajar. Agket tersebut terdiri dari 2 item yaitu item positif dan item negatif. Pada item positif jika jawaban “Selalu” diberi skor 5, “Sering” diberi skor 4, “Kadang-kadang” diberi skor 3, “Jarang” diberi skor 2, dan “Tidak Pernah” diberi skor 1. Sedangkan pada item negatif jika jawaban “Selalu” diberi skor 1, “Sering” diberi skor 2, “Kadang-kadang” diberi skor 3, “Jarang” diberi skor 4, dan “Tidak Pernah” diberi skor 5. Dari ketentuan pemberian skor pada setiap butir soal tersebut, maka didapat skor maksimal 5 dan skor minimal 1. Dan skor maksimal keseluruhan adalah 100 yaitu 5×20 (jumlah butir soal). Dengan demikian, kemandirian belajar siswa dapat diukur jika jawaban siswa pada setiap butir soal adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

• Jika setiap butir soal skornya 5 : Kemandian sangat tinggi

• Jika setiap butir soal skornya 4 : Kemandirian tinggi

• Jika setiap butir soal skornya 3 : Kemandirian sedang

• Jika setiap butir soal skornya 2 : Kemandirian rendah

• Jika setiap butir soal skornya 1 : Kemandirian sangat rendah

Dari ketentuan tersebut maka dibuat interval mean dari kualitas kemandirian belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh siswa. Jika perolehan skor siswa lebih dari setengah maka skor tersebut dibulatkan ke atas, sehingga kriterianya sebagai berikut:

• Jika 4,5≤x≤5 : Kemandirian sangat tinggi

• Jika 3,5≤ x<4,5 : Kemandirian tinggi

• Jika 2,5≤x<3,5 : Kemandirian sedang

• Jika 1,5≤ x<2,5 : Kemandirian rendah

• Jika x<1,5 : Kemandirian sangat rendah

Selain menentukan kualitas kemandirian belajar setiap siswa dan secara keseluruhan, dihitung pula persentase jumlah siswa berdasarkan kualitas kemandirian belajarnya masing-masing. Setelah itu, ditentukan kualitas kemandirian belajar siswa untuk setiap aspek-aspeknya.

c. Wawancara

Data hasil wawancara akan ditranskripsi lengkap, terutama jika ada perbedaan yang sangat berarti antara data hasil pengamatan dengan data hasil angket.

48 Langkah selanjutnya akan dilakukan trianggulasi untuk membandingkan data hasil observasi, angket, dan wawancara. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Lexy J. Moleong: 1989:195). Adapun tabel trianggulasinya adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49 Tabel 3.1 Trianggulasi Data Kemandirian Belajar Siswa

Instrumen Penelitian No Karakteristik

Kemandirian Lembar Observasi Angket/ Kuisioner Wawancara

Siswa mempersiapkan buku pelajaran dan alat-alat tulis lainnya sebelum pelajaran dimulai (butir nomor 2)

Saya mempersiapkan buku-buku dan alat-alat tulis yang dibutuhkan sebelum pelajaran matematika dimulai (butir nomor 1)

-

Siswa tidak akan meninggalkan begitu saja pekerjaannya (mengerjakan soal) yang tidak bisa diselesaikan (butir nomor 4)

Apabila ada soal yang sulit, saya tidak cepat menyerah dan akan berusaha mencari penyelesaiannya sendiri (butir nomor 4)

Tindakan apa yang Anda lakukan, jika Anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru? (butir nomor 4)

1. Motivasi

Siswa tidak mengeluh ketika diminta mengerjakan tugas/ PR baik di buku tulis maupun di papan tulis (butir nomor 6)

Saya tidak merasa keberatan ketika guru memberikan tugas/ pekerjaan rumah (PR) (butir nomor 3)

Apa yang Anda lakukan jika guru Anda meminta Anda untuk mengerjakan tugas/ PR? (butir nomor 1) Siswa bersedia mengemukakan pendapat/

idenya di depan kelas (butir nomor 7)

Jika saya mempunyai ide/ pendapat, saya akan menyampaikannya kepada bapak/ ibu guru (butir nomor 10)

Apa yang Anda lakukan jika Anda mempunyai ide/ pendapat yang berbeda dengan guru? (butir nomor 5)

Siswa menjawab pertanyaan secara spontan tanpa harus ditunjuk guru (butir nomor 9)

Saya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu (butir nomor 8)

- 2. Inisiatif

Siswa membantu temannya yang mengalami kesulitan memahami materi/ mengerjakan soal (butir nomor 10)

Saya bersedia membantu menjelaskan materi/ soal matematika kepada teman yang masih belum jelas (butir nomor 9)

Bagaimana sikap Anda jika ada teman Anda yang mengalami kesulitan memahami materi/ mengerjakan soal?

50

Instrumen Penelitian No Karakteristik

Kemandirian Lembar Observasi Angket/ Kuisioner Wawancara

(butir nomor 8) Siswa tidak menyontek ketika

mengerjakan soal kuis/ ulangan harian (butir nomor 11)

Pada waktu mengerjakan soal kuis/ ulangan harian saya mengerjakannya sendiri (butir nomor 16)

- 3. Percaya Diri

Siswa bersedia tunjuk tangan untuk bertanya mangenai materi/ soal yang masih belum dimengerti (butir nomor 13)

Saya takut bertanya kepada guru jika ada materi/ soal yang masih belum saya mengerti (butir nomor 13)

Apakah Anda merasa takut untuk bertanya pada guru mengenai materi / soal yang belum jelas? (butir nomor 3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru dengan sungguh-sungguh (tidak main-main) (butir nomor 15)

Setiap ada tugas/ PR yang diberikan oleh guru saya kerjakan dengan sungguh-sungguh (butir nomor 17)

- 4. Tanggung

Jawab

Siswa mengumpulkan tugas/ PR sesuai dengan waktu yang ditentukan (butir nomor 16)

Saya mengumpulkan tugas/ PR tepat waktu (butir nomor 18)

Kapan Anda mengumpulkan tugas/ PR yang diberikan oleh guru? Apakah tepat waktu? (butir nomor 10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51 2. Data mengenai sikap/ respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan open-ended

Data mengenai sikap/ respon siswa ini diperoleh melalui 2 cara yaitu melalui angket dan wawancara.

a. Angket/ Kuisioner

Data yang diperoleh melalui angket akan dilakukan skoring terlebih dahulu yaitu mengelompokkan dari jawaban-jawaban yang ada dan kemudian menempatkannya pada tempat yang semestinya. Sehingga akan mempermudah peneliti dalam pengamatan data dan memeperoleh gambaran analisisnya. Pada angket sikap/ respon siswa terdiri atas 2 item yaitu item positif dan item negatif. Pada item positif jawaban “SS” diberi skor 5, “S” diberi skor 4, “R” diberi skor 3, “TS” diberi skor 2, dan “STS” diberi skor 1. sedangkan pada item negatif jawaban “SS” diberi skor 1, “S” diberi skor 2, “R” diberi skor 3, “TS” diberi skor 4, dan “STS” diberi skor 5. Jumlah skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa adalah 60 (12 butir soal ×5 skor maksimal).

Cara menghitung persentase skor yaitu:

% 100 × = siswa maksimal skor jumlah siswa diperoleh yang skor jumlah persentase

Langkah selanjutnya data akan dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil persentase angket. Berdasarkan Kartika Budi yang dikutip dari Widya Dharma (2001) persentase sikap dimasukkan dalam beberapa kriteria kualifikasi sebagai berikut:

52 Tabel 3.2 Kriteria Kualifikasi Sikap Setiap Siswa

Skor (%) Kualifikasi Sikap 0 - 20 21-40 41-60 61-80 81-100 Sangat Negatif (SN) Negatif (N) Netral (NT) Positif (P) Sangat Positif (SP) (Kartika Budi, 2001:55) Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended

dapat diuaraikan sebagai berikut:

1) Siswa yang memperoleh persentase sikap antara 0 % sampai 20 %, berarti siswa memberikan sikap sangat negatif atau dengan kata lain sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang telah dilakukan sangat rendah.

2) Siswa yang memperoleh persentase sikap antara 21 % sampai dengan 40 % itu berarti siswa memberikan sikap negatif atau sikap siswa rendah terhadap pembelajaran matematika yang telah dilakukan.

3) Siswa yang memperoleh persentase sikap antara 41 % sampai dengan 60 % itu berarti sikap siswa netral atau cukup

4) Siswa yang memperoleh persentase sikap 61 % sampai dengan 80 % berarti siswa memberikan sikap yang positif atau sikap siswa tergolong tinggi

5) Siswa yang memperoleh persentase sikap 81 % sampai dengan 100 % berarti siswa memberikan sikap/ respon yang sangat positif atau sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53 siswa terhadap pembelajaran matematika yang telah dilakukan sangat tinggi.

Setelah didapat kriteria kualifikasi sikap masing-masing siswa, maka dapat juga dicari sikap siswa secara keseluruhan dengan menggunakan kriteria sikap siswa secara keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Sikap Siswa Secara Keseluruhan

Jumlah yang Bersikap

SP SP+P SP+P+NT SP+P+NT+N SP+P+NT+N+SN Sikap 75 % <75 % 75 % <75 % 65 % <65 % 65 % <65 % Sangat Positif Positif Netral Negatif Sangat Negatif Keterangan: SP : Sangat Positif P : Positif NT : Netral N : Negatif SN : Sangat Negatif

Berdasarkan tabel di atas dapat diartikan kriteria sikap siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

1) Jika persentase jumlah siswa yang bersikap sangat positif lebih dari atau sama dengan 75 % ( ) maka dapat dikatakan bahwa kriteria sikap siswa secara keseluruhan sangat positif atau sangat tinggi.

% 75

SP

2) Jika persentase jumlah siswa yang bersikap sangat positif kurang dari 75 % ( SP < 75 %) dan jumlah siswa yang bersikap sangat positif ditambah dengan jumlah siswa bersikap positif mencapai lebih dari atau sama dengan 75 % (SP+P≥75%) maka kriteria sikap siswa

54 secara keseluruhan dapat dikatakan siswa memberikan sikap positif atau tinggi.

3) Jika persentase jumlah siswa yang bersikap sangat positif ditambah dengan jumlah siswa yang bersikap positif kurang dari 75 % ( SP+P <75 %) dan jumlah siswa yang bersikap sangat positif ditambah dengan jumlah siswa yang bersikap positif dan netral mencapai lebih dari atau sama dengan 65 % (SP+P+NT ≥65%) maka kriteria sikap siswa secara keseluruhan dapat dikatakan netral atau cukup.

4) Jika persentase jumlah siswa yang bersikap sangat positif ditambah dengan jumlah siswa yang bersikap positif dan netral kurang dari 65 % (SP+P+NT <65 %) dan jumlah siswa yang bersikap sangat positif ditambah dengan jumlah siswa yang bersikap positif, netral dan negatif mencapai lebih dari atau sama dengan 65 % ( ), maka kriteria sikap siswa secara keseluruhan dapat dikatakan negatif atau rendah.

% 65 ≥ + + +P NT N SP

5) Jika persentase jumlah siswa yang bersikap sangat positif ditambah dengan kriteria positif, netral, dan negatif kurang dari 65 % (SP+P+NT+N < 65 %), maka dapat dikatakan kriteria sikap siswa secara keseluruhan sangat negatif atau dengan kata lain memberikan sikap sangat rendah terhadap pembelajaran matematika yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55 b. wawancara

Sedangkan data hasil wawancara akan ditranskripsi kemudian di deskripsikan sesuai dengan jawaban siswa.

Langkah selanjutnya akan dilakukan trianggulasi untuk membandingkan data hasil angket dan wawancara. Trianggulasi ini sekaligus digunakan untuk mengecek keabsahan data. Adapun tabel trianggulasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Trianggulasi Data Sikap/ Respon Siswa

Instrumen Penelitian No.

Angket/ Kuisioner wawancara 1. Saya senang mengikuti pembelajaran

matematika seperti ini (butir nomor 1)

Apakah Anda merasa tertarik mengikuti pembelajaran matematika seperti ini? (butir nomor 1)

2. Pembelajaran matematika seperti ini membuat saya lebih bersemangat untuk belajar matematika (butir nomor 5)

Apakah dengan pendekatan pembelajaran seperti ini Anda lebih bersemangat dan tekun dalam belajar matematika? (butir nomor 2)

3. Saya selalu mengerjakan tugas/ Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru (butir nomor 3)

Apakah Anda selalu mengerjakan tugas/ Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru? (butir nomor 7)

4. Saya merasa tertantang dalam menyelesaikan soal-soal yang mempunyai banyak jawaban/ banyak cara penyelesaiannya (butir nomor 4)

Apakah menurut Anda menyelesaikan soal-soal/ masalah matematika yang mempunyai jawaban lebih dari satu itu menyenangkan? Mengapa? (butir nomor 3)

5. Saya selalu mencoba mengerjakan soal-soal dengan cara saya sendiri (butir nomor 6)

Apakah Anda menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan ide/ cara Anda sendiri? (butir nomor 4)

6. Adanya pembelajaran seperti ini menjadikan saya lebih berani dalam mengemukakan ide/ pendapat (butir nomor 7)

Selama mengikuti pembelajaran ini, apakah Anda menjadi lebih berani dalam

mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan guru di depan kelas? (butir nomor5)

56 3. Data mengenai kesulitan-kesulitan siswa dan pandangan guru mengenai

hambatan-hambatan yang dialami pada saat pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended

Data ini berupa data hasil wawancara yang kemudian akan di transkripsi dan di deskripsikan sesuai dengan jawaban siswa dan guru.

Dokumen terkait