• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Ruang

Dalam dokumen REVISI FINALE (Halaman 65-90)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 58

B. Analisa Pendekatan Konsep Mikro

1. Analisis Kebutuhan Ruang

Proses analisis terdiri atas dua bagian besar, yaitu analisis makro dan analisis mikro. Analisis makro merupakan analisis dalam skala kawasan yaitu analisis tapak, sedangkan analisis mikro merupakan analisis terhadap objek yang meliputi analisis pelaku, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis citra (image), analisis bangunan, analisis elemen fisik serta analisis struktur dan utilitas.

Data yang diperoleh selanjutnya di analisis melalui pendekatan programatik penulisan, yaitu dengan menggunakan teori-teori arsitektur yang berkaitan dengan Pusat kuliner dengan pendekatan Arsitektur Islam di kota Makassar sebagai upaya untuk mendesain pusat kuliner yang lebih ter standarisasi dan ramah bagi umat silam. Adapun teorinya sebagai berikut:

a. Analisa Tapak

Semua ruang, baik dalam ataupun luar, untuk menunjang satu atau beberapa kegiatan. Sifat-sifat perilaku suatu kegiatan spesifik akan mempengaruhi bentuk yang akan diambil oleh ruang, ataupun sebaliknya. Jadi secara keseluruhan terdapat hubungan antara perilaku, persepsi dan bentuk. Analisis perancangan tapak ini berfokus pada

hubungan tersebut. Analisis tapak menghendaki perhatian yang sistematis dari tiga konteks utama, yaitu:

1) Konteks ruang dan tapak (alami dan buatan);

2) Konteks perilaku (kegiatan sosial dan ekonomi);

3) Konteks persepsi (kegunaan ruang).

Analisis tapak dengan menggunakan metode tautan menghasilkan program tapak yang terkait dengan fungsi dan fasilitas yang akan diwadahi pada tapak.

Analisis tapak dengan menggunakan metode tautan menghasilkan program tapak yang terkait dengan fungsi dan fasilitas yang akan diwadahi pada tapak.

b. Analisis Bangunan

Melingkupi pada kondisi fisik bangunan yang akan didesain, dengan memperhatikan kondisi lingkungan, tapak, aksesibilitas dan masyarakat sekitar. Analisis bangunan meliputi: analisis fungsi, analisis pelaku dan aktivitas, analisis ruang, analisis bentuk dan tampilan, Penghawaan dan pencahayaan. Analisis disajikan dalam bentuk deskriptif dan sketsa-sketsa.

2. Sintesis

Dalam proses sintesis ini merupakan penggabungan hasil analisis yang menghasilkan konsep simbiosis yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun konsep penulisan judul ini.

Pusat kuliner dengan pendekatan arsitektur Islam yang nantinya akan menjadi salah satu destinasi wisata di kota Makassar dan juga menjadi salah satu area komersial serta sebagai tempat wisata bagi masyarakat kota Makassar harus mempertimbangkan berbapa aspek salah satunya adalah lokasi.

Dasar perimbangan

Demi mendapatkan lokasi yang strategis bagi perencanaan Pusat kuliner di Kota Makassar maka perlu di pertimbangkan hal - hal sebagai berikut

a. Didasari pada Peraturan Pemerintah Daerah tentang Rencana Dasar Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

b. Terletak pada kawasan bisnis dan pariwisata

c. Telah tersedia jaringan infrastruktur dan prasarana yang memadai.

d. Memiliki jaringan utilitas untuk menunjang kegiatan.

Kriteria

Berdasarkan dasar pertimbangan di atas maka kriteria pilihan lokasi perencanaan Pusat Kuliner di Kota Makassar sebagai berikut:

4) Berada di daerah yang diperuntukkan sebagai pusat kegiatan bisnis dan pariwisata agar bangunan berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya.

Mengingat fungsinya sebagai sarana bisnis dan pariwisata.

5) Memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau dan meminumkan waktu 6) Telah tersedia jaringan infrastruktur dan prasarana yang memadai.

7) Terjangkau jaringan infrastruktur kota, baik umum maupun pribadi

Untuk mempermudah penilaian terhadap tapak, kriteria-kriteria tersebut diberi nilai sebagai berikut:

Tabel 4. Penilaian lokasi

No Kriteria Batas nilai

0 1 2 3

1 Sesuai

fungsi lahan Tidak

Sesuai Kurang

Sesuai Cukup

Sesuai Sangat Sesuai 2 Aksesibiltas Kurang

baik Cukup baik Baik Sangat baik 3 Jaringan

Infrastruktur

& Prasarana

Kurang

Mendukung Cukup

Mendukung Mendukung Sangat Mendukung 4 Infrastruktur

kota Kurang

Terjangkau Cukup

Terjangkau Terjangkau Sangat terjangkau Sumber: Analisa Pribadi, 2021

Analisa

Alt 1 Alt 2 Alt 3

Kec. Ujung Pandang Kec. Wajo Kec. Marisso Gambar 23. Alternative Pemilihan Kecamatan

Sumbar: Analisa pribadi, 2021 Tabel 5. Pembobotan Kecamatan No Kriteria Nilai Penilaian Lokasi

Alt 1 Alt 2 Alt 3

1 Sesuai Fungsi

Lokasi 35 35x3 = 105 35x2 = 70 35x2 = 70

2 Mudah di

jangkau 30 30x2 = 60 30x2 = 60 30x3 = 90

3 Infrastruktur dan

prasarana 20 20x3 = 90 20x2 = 40 20x1 = 20 4 Infrastruktur

kota 15 15x3 = 45 15x2 = 30 15x2 = 30

Jumlah 100 401 200 210

Sumber: Analisa Pribadi, 2021

Output

Dari hasil Analisa dan penilaian lokasi yang dilakukan maka lokasi yang terpilih adalah alternatif 1 yaitu kecamatan Ujung pandang dengan nilai perhitungan 401zpoin.

Gambar 24.Peta Kec. Ujung Pandang Sumbar: id.wikipedia.org, 2021

Selanjutnya untuk pemilihan lokasi pada tingkat yang lebih spesifik di Kecamatan Ujung Pandang dalam perencanaan Pusat kuliner di Kota Makassar, maka perlu di pertimbangkan hal - hal sebagai berikut:

Dasar Pertimbangan

a. Lokasi sesuai dengan peruntukan Peraturan Pemerintah Daerah tentang, Rencana Dasar Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

b. Pencapaian yang mudah sehingga mudah dijangkau pada daerah permukiman

c. Tersedia sarana dan prasarana infrastruktur kota d. Memiliki jaringan utilitas untuk menunjang kegiatan.

Berdasarkan dasar pertimbangan di atas, maka kriteria pemilihan lokasi pada kecamatan Ujung Pandang perencanaan Pusat Kuliner di Kota Makassar, sebagai berikut:

Kriteria

a. Lokasi yang sesuai peraturan daerah yaitu sebagai lokasi yang diperuntukkan untuk bisnis dan wisata.

b. Tersedia sarana dan prasarana yang memadai seperti hotel, Pusat perbelanjaan, serta tempat memiliki banyak pengunjung.

c. Memiliki Aksesibilitas yang mudah dijangkau jaringan infrastruktur kota, baik umum maupun pribadi

d. Memiliki jaringan utilitas yang baik seperti, jaringan listrik, jaringan internet, PDAM, dan di dukung oleh sanitasi pembuangan kota.

Untuk mempermudah penilaian terhadap tapak, kriteria-kriteria tersebut diberi nilai sebagai berikut:

Untuk mempermudah penilaian terhadap tapak, kriteria-kriteria tersebut diberi nilai sebagai berikut:

Tabel 6. Penilaian lokasi

No Kriteria Batas nilai

0 1 2 3

1 Sesuai fungsi

lahan Tidak Sesuai Kurang

Sesuai Cukup

Sesuai Sangat Sesuai 2 Sarana dan

Prasarana Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik 3 Aksesibilitas Kurang

Mendukung Cukup

Mendukung Mendukung Sangat Mendukung 4 Utilitas Kurang Baik Cukup baik Baik Sangat baik

Sumber: Analisa Pribadi, 2021

Analisa

`Alt 1 Alt 2 Alt 3

Kel. Baru Kel. Bulogading Kel. Maloku Gambar 25. Alternative Pemilihan Kelrahan

Sumbar: Analisa pribadi, 2021 Tabel 7. Pembobotan kelurahan

No Kriteria Nilai Penilaian Lokasi

Alt 1 Alt 2 Alt 3

1 Sesuai Fungsi

Lokasi 40 40x2 = 80 40x3 = 120 40x2 = 80

2 Mudah di

jangkau 30 30x2 = 60 30x3 = 90 30x2 = 60

3 Infrastruktur dan

prasarana 20 20x2= 40 20x3 = 60 20x2 = 40

4 Infrastruktur

kota 10 10x3 = 30 10x3 = 30 10x2 = 20

Jumlah 100 210 300 200

Sumber: Analisa Pribadi, 2021 Output:

Dari hasil Analisa dan penilaian lokasi yang dilakukan maka lokasi yang terpilih adalah alternatif 2 yaitu kelurahan Bolugading dengan nilai perhitungan 300 poin.

c. Tersedia sarana dan prasaran infrastruktur kota

d. Kondisi tanah dan luasan lahan yang sesuai dengan kegiatan.

e. Tersedianya jaringan utilitas yang memadai untuk Lokasi tersebut

Berdasarkan dasar pertimbangan di atas, maka kriteria pemilihan lokasi pada kelurahan Bolugading untuk perencanaan Pusat kuliner di Kota Makassar, sebagai berikut:

Kriteria

a. Memenuhi tata guna lahan berdasarkan aturan pemerintah

b. Memiliki aksesibilitas terhadap infrastruktur kota, baik umum maupun pribadi

c. Kondisi dan luasan tapak yang cukup untuk menampung kegiatan d. Lingkungan sekitar tapak mendukung

e. Tersedianya jaringan utilitas yang memadai untuk Lokasi tersebut di antaranya jaringan listrik, PDAM, telepon, riol kota dan lain-lain.

Untuk mempermudah penilaian terhadap tapak, kriteria-kriteria tersebut diberi nilai sebagai berikut:

Tabel 8. Penilaian lokasi

No Kriteria Batas nilai

0 1 2 3

1 Tata guna lahan

Kurang sesuai

Cukup sesuai

sesuai Sangat Sesuai 2 Aksesibilitas Kurang

mendukung

Cukup mendukung

mendukung Sangat mendukung

3 Lahan Kurang

baik

Cukup baik Baik Sangat baik

4 Lingkungan Kurang Mendukung

Cukup Mendukung

Mendukung Sangat Mendukung 5 Utilitas Kurang

Baik

Cukup baik Baik Sangat baik

Sumber: Analisa Pribadi, 2021

Analisa

Alt 1 Alt 2 Alt 3

Gambar 26. Alternative Pemilihan Kecamatan Sumbar: Analisa pribadi, 2021

Tabel 9. Pembobotan kelurahan No Kriteria Nilai Penilaian Lokasi

Alt 1 Alt 2 Alt 3

1 Tata guna lahan 30 30x2 = 60 30x1 = 30 30x3 = 90 2 Aksesibilitas 25 25x2 = 50 25x3 = 75 25x3 = 75

3 Lahan 20 20x3 = 60 20x3 = 60 20x2 = 40

4 Lingkungan 15 15x3 = 45 15x2 = 30 15x3 = 45

5 Utilitas 10 10x3 = 30 10x3 = 15 10x3 = 30

Jumlah 100 245 210 280

Sumber: Analisa Pribadi, 2021 .

Output:

Dari hasil Analisa dan penilaian lokasi yang dilakukan maka tapak yang terpilih adalah alternatif 3 dengan nilai perhitungan 280 poin. Adapun detail informasi tapak sebagai berikut; tapak berada di kelurahan Bulugading. Lokasi tapak berada di jalan ujung pandang depan benteng fort Rotterdam dan berada dekat laut sehingga latak tapak sangat di untuk kedua posisi view tersebut, adapun informasi lebih detail terhadap tapak sebagai berikut:

Luas tapak : 1.7 Ha

Status tapak : Tempat perbelanjaan, Restoran, warung, kafe dan bangunan semi permanen

Batas tapak : Utara = pertokoan dan pelabuhan Barat = Selat Makassar

Selatan = Polsek Pelabuhan Makassar

Timur = Kawasan wisata Fort Roderdamsite

Gambar 27. lokas Sumber: Analisa Pribadi, 2021

Gambar 28. Analisa view pada tapak Sumber: Analisa pribadi, 2021

Utara

Gambar 29. View kearah utara Barat

Gambar 30. View kearah Barat

Selatan

Gambar 31. View kearah Selatan Timur

Gambar 32. View kearah Timur

Sumber: Dokumentasi pribadi dan Google maps/sterat view, 2021 3) Output

Berdasarkan hasil analisa yang telah di peroleh terdapat beberapa potensi dalam mendukung view pada sekitar tapak diantarnya pada bagian barat menghadap ke laut dan untuk dibagian timur menghadap ke kawasan wisata banteng roterdam, berdasarkan potensi tersebut bangunan dapat memaksimalkan bukaan pada bangian barat tapak serta memberikan penambahan ketinggian pada bagian tertentu pada tapak sehingga view pada bagian luar dapat diperoleh dengan maksimal, sedangkan untuk sisi timur juga bukaan dapat dimaksimalkan sebagai sirkulasi udara dari luar dimana bagian sisi timur banyak terdapat vegetasi.

b. Analisa Visibilitas

Visibilitas adalah pandangan sekiatar tapak terhadap tapak atau kebalikan dari arah pandandang (view) Tujuan dari analisa visibilitas

adalah bagaimana memanfaatkan potensi disekitar tapak untuk manunjang fungsi bangunan.

1) Input Kriteria:

a) Sikrulasi lalu lintas

b) Tingkat kemacetan di sekitar tapak c) Bangunan di sekitar tapak

2) Analisis

Gambar 33. Analisa Visibilatas Sumber: Analisa pribadi, 2021

Melihat potensi pada sekitar tapak dalam segi pandangan dari luar kedalam tapak memiliki beberapa keunggulan diantaranya, tapak berada dekat dengan salah satu objek wisata populer di kota Makassar dimana fasilitas publik tersebut ramai oleh pengunjung, Selain objek wisata di sekitar tapak juga terdapat bangunan berlantai banyak (Swiss-bell hotel Makassar) dimana pada bangunan tersebut memilki potensi view yang lebih luas. Selain itu jalan yang berada didepan tapak pada saat-saat tertentu sering mengalami kemacetan sehingga masyarakat yang melawati jalan tersebut akan mengalami pelambatan kendaraan

c. Ouput

Gambar 34. Ouput Visibilatas Sumber: Analisa pribadi, 2021

Berdasrkan informasi pada pada tapak, bagian timur tapak yaitu bagian yang menghadap pada jalan Ujung Pandang merupakan bagian yang sering dilihat oleh pengguna kendaraan dan penjalan kaki sehingga pada bagian tersebut dapat dimanfaatkan secara arsitektural dengan memaksimalkan tampilan pada bagian timur serta membrikan raung untuk pejalan kaki berupa pedestrian way pada bagian tersebut.

d. Analisa dan Konsep Klimatolaigi

Tujuan dari analisis klimatologi adalah bagaimana memanfaatkan potensi alam (iklim) guna menampung aktifitas didalam bangunan. Dasar pertimbangan:

1) Matahari (Orientasi matahari) a) Input

Kriteria:

(a) Arah datang sinar matahari (b) Titik matahari terpanas \

(c) Menentukan zona yang terkena sinar matahari

b) Analisis

Gambar 35. Arah pergerakan matahari di dalam Tapak Sumber: Analisa pribadi, 2021

Kondis tapak yang menghadap tegak mengahdap barat sehingga hampir semua sisi madapatkan sinar matahari secara merata dimana area berwarana unggu tua mendapatkan sinar matahari pagi, area berwaran unggu muda mendapatkan sinar terik dan berwarana merah mendapatkan sinar matahari silau. Adapun detail infomasi tentang tapak sebagi berikut:

(1) Sinar matahari bersal dari tumur ke barat

(2) Unsur positif dari matahri adalah penerangan alami terutama di siang hari sehingga hemat energi

(3) Unsur negatif dari matahari adalah radiasi panas dan terik yang menyilaukan, biasanya sinar matahari berbahaya ini disebut dengan sinar UV (ultra violet)

(4) Bangunan yang ada disekitar tapak mayoritas bangunan tingkat rendah dan sedang bisa diasumsikan sinar matahari matahari masuk ke tapak hampir sepanjang hari

(5) Indonesia berada di iklim tropis maka intensitas sinar matahari perlu dibatasi untuk menciptakan kenyamanan bagi penguna

c) Output

Berdasarkan kondisi pada tapak dimana terdapat potensi dan keurangan maka tanggapan atau perlakuan terhadap tapak yang diperlukan adalah sebagi berikut.

Tabel 10. Output Analisa Matahari i. Posisi Bangunan

Pengunaan massa bangunan yang memanjang dihadapan matahi r, sehingga radiasi panas yang masuk ke dalam bangunan bisa menghilang

ii. Secondary skin

Pengunaan material untuk lapisan tambahan bangunan dapat dimanfaatkan untuk mengurangai panas matahari.

iii. Pohon di sekitar bangunan Memanfaatkan pohan, dimana pohon mampu menjadi buffer untuk sinar matahari unutk meminimlisir sianr matahari yang akan masuk kedalam bangunan.

iv. Ventilasi silang

Mengunankan sistem ventilasi silang, ventilasi silang atau cros ventilation mempu meminimalisir suhu pada ruang yang terpapar sianr matahari sehingga udara panas bisa keluar dari ruangan.

Sumber:arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id, 2015 2) Angin

a) Input Kriteria:

(a) Menciptakan penghawaan alami

(b) Mengurangi kelembapan udara (c) Mengurangi polusi udara b) Analisis

Gambar 36. Pergerakan angin pada siang hari Sumber: Analisa pribadi, 2021

(a) Angin berasal dari arah barat daya ke timur laut;

(b) Angin di Indonesia pada umumnya mengalir dari tenggara ke barat laut.

(c) Kondisi angin di iklim tropis biasanya memiliki kecepatan angin yang relatif rendah dan cenderung lembab.

(d) Angin mampu menjadi penyejuk dalam sirkulasi bangunan (e) Bangunan yang berada di sekitar tapak merupakan

bangunan tingkat sedang sehingga bisa di asumsikan angin yang masuk ke tapak dalam sehari relative sedang hingga tinggi.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari tapak, pemanfaatan angin sebagai salah satu sumber kenyamanan di dalam bangunan sangatlah penting. Disisih lain, kekurangan pada tapak adalah kurangnya pepohonan, pepohonan hanya terdapat di

bagian timur sehingga perlu penambahan pepohonan dimana hal akan menambah kenyamanan dan dapat menghalangi debu yang terbawa angin ke dalam tapak. Inlet dan outlet sangatlah berperan penting dalam sirkulasi di dalam bangunan, maka perlu diperhatikan secara serius sehingga terciptanya kenyamanan dalam ruang yang sesungguhnya.

c) Output

Gambar 37. Cros ventilation Sumber:www.researchgate.net, 2021

Arsitektur Islam yang digunakan dalam Pendekatan konsep pada rancangan ini mengarahkan bangunan agar lebih banyak mempunyai bukaan-bukaan yang lebar sehingga sirkulasi udara di dalam bangunan dapat maksimal agar penggunaan penghawaan buatan dapat dikurangi.

Selanjutnya menambahkan pepohonan dan meminimalkan bukaan pada lantai atas bangunan sebagai upaya untuk meredam hembusan angin yang membawa debu dari luar tapak.

e. Analisa kebisingan

Tujuan dari analisis kebisingan ini adalah untuk meminimalisir tingkat kebisingan yang mengganggu aktivitas di dalam bangunan sehingga mendapatkan kenyamanan.

a) Input Kriteria:

1) Sumber bunyi yang berasal dari luar site 2) Integrasi terhadap konsep view

3) Kenyamanan pengunjung, pengelola dan pengguna b) Analisis

Gambar 38. Analisa kebisingan Sumber: Analisa Prbadi, 2021

Sumber kebisingan berasal dari beberapa sumber diantaranya untuk kebisinagn rendah bersalah dari aktivitas msayrakat disekitar tapak, untuk kebisingan sedang bersal dari aktivitas msarakat yang lebih kempleks aktivitas bokar muat barang dengkan unutk jenis kebisingan tinggi bersala dari kendaraan yang melintas di sekitar tapak melihat tapak berada di pusat kota.

c) Output

Untuk meredam kebisingan yang terjadi perlu dilakuan tanggapan pada tapak berupa pendekatan tertentu agar memberikan rasa nyaman bagi penguna tapak diantaranya sebagi berikut:

Tabel 11. Output Analisa Kebisingan i. Vegetasi

Penggunaan vegetasi yang berdauan lebat berfungsi mereduksi sumber bunyi kebisingan dari luar

tapak maupun dalam tapak (vegetasi sebagai

barier bising pengunjung).

ii. Sistem Zoning

Masalah kebisingan juga dapat di atasi dengan sistem zoning, fasilitas yang tidak dapat membutuhkan ketenangan serta fasilitas penunjang diletakkan berdekatan dengan zona bising sehingga dapat berfungsi sebagai barier terhadap fasilitas yang membutuhkan privasi tinggi.

iii. Penempatan Bangunan

Penempatan bangunan lebih kedalam atau jauh dari jalan

Sumber: Analisa Pribadi, 2021 f. Analisa dan Konsep Perzoningan

Tujuan dari analisis zonifikasi adalah pemisahaan massa sesuai dengan kebutuhan dan penataan tata ruang sesuai tingkat privasinya.

a) Input:

Kriteria:

1) Kebutuhan kenyamanan dalam aktivitas 2) Karakter kegiatan yang beragam

3) Kondisi eksisting lokasi

4) Penempatan area sesuai kebutuhan

b) Analisis

Gambar 39. Alur keluar masuk pada tapak Sumber: Analisa pribadi, 2021

Berdasarakan kondisi tapak dimana bagian yang dekat jalan akan direncanakan askes keluar dan masuk utama serta pada bagian tersebut juag terdapat fasilitas publik berupa halte bus dan pedestrian way maka perlu adanya zonafikasi agar memberekan kemudahan serta kenyamanan bagi pengunjung dan pengeloah.

c) Output

Berdasarkan analisa pada tapak dimana berada dekat dengan jalan yang sering dilalui oleh kendaraan dan kendisi lokasi tapak yang berada di pusat kota, sehingga perlu membagi arae pada tapak untuk menunjang kenyaman dan efektivitas pengunan dalam bangunan, pembagian area atau zona bertujuan (zoning) untuk menatapkan area-area

1) Publik, tempat semua orang boleh masuk 2) Semi publik, tidak semua orang boleh masuk

3) Private, area pribadi hanya orang tertentu yang boleh masuk Maka area yang paling dekat dengan pintu masuk adalah area publik dan semakin jauh dengan entrance berubah menjadi area semi publik dan kemudia private.

Gambar 40. Pembagian zona pada tapak Sumber: Analisa pribadi, 2021

B. Analisa Pendekatan Konsep Mikro

b. Analisa Kebutuhan Ruang

Pengguna dan kegiatannya merupakan unsur hidup di dalam bangunan.

Pengguna dan kegiatan juga merupakan penentu terbentuknya ruangan beserta fungsinya

1) Kegiatan Pelayanan Kuliner

Tabel 12. Analisa kegiatan pelayanan kuliner

Sumber: Analisa pribadi, 2021

Kelompok Ruang Ruang Pengguna Kegiatan Sub Ruang

Menerima Pembayaran Area Kasir Menjamu tamu Entarnce Menyantap hidangan

Bersantai

Buang Air Toilet

Cuci Tangan R. Cucu tangan Dapur Juru Masak (Koki) Persiapan Memasak Loker

Membuat Masakan Dapur Manganti seragam Loker Melayani Konsumen

Menyayikan Hidangan

R. Pengelola Pengelola Kontrol Penjulan R. Pengelola Menerima Pembayaran Area Kasir Menjamu tamu Entarnce Menyantap hidangan

Bersantai

Buang Air Toilet

Cuci Tangan R. Cuci Tangan Dapur Juru Masak (Koki) Persiapan Memasak Loker

Membuat Masakan Dapur Manganti seragam Loker Melayani Konsumen

Menyayikan Hidangan

R. Pengelola Pengelola Kontrol Penjulan R. Pengelola

Lobi Menerima Pembayaran Area Kasir

Menerima Pesana Meyantap Hidangan

Buang Air Toilet

Cuci Tangan R. Cuci Tangan

Dapur Penyewa Memasak Dapur

Gudang Menyimpan Barang Gudang

Melayani Konsumen Stand Makanan Menyayikan Hidangan

Menbersikan Peraatan Area Cuci Piring

Kelompok Ruang Ruang Pengguna Kegiatan Sub Ruang

Pelayan/waitres

Pelayan/waitres

Kegiatan Pelayanan Kuliner

R. Ruang Makan

& Minum R. Makan &

Minum

R. Makan &

Minum

Pengunjung

Restoran Lobi Kasir

Kasir Pengunjung R. Makan &

Minum Lobi

R. Makan &

Minum

R. Ruang Makan

& Minum

Stand Makanan Penyewa R. Makan &

Minum Pengunjung

Ruang Makan &

Minum

Ruang Makan &

Minum, Dapur Kafe & Snack

Kasir Pujasera

Ruang Makan &

Minum, Dapur

2) Kegiatan Belanja Kuliner

Tabel 13. Analisa kegiatan belanja kuliner

Sumber: Analisa pribadi, 2021 3) Kegiatan Penunjang

Tabel 14. Analisa kegiatan Penunjang

Sumber: Analisa pribadi, 2021

Melayani Konsumen Area Kasir Menerima Pembayaran Entarnce Area Penjualan Melihat & Memilih Area Penjualan

Buang Air Toilet

Melukan Pemebayaran Kasir Karyawaan Manganti Seragam Loker

Malayani Pangunjung Area Penjualan Menyimpan Barang R. Pendingin Menagtur Barang Storage R. Pengelola Pengelola Kontrol Penjulan R. Pengelola

Kasir Lobi

Food Market Kegiatan Belanja Kuliner

Pengunjung

R. Manyusui Pengunjung &

Karyawaan Menyesui Anak R. Menyusui R. Bermain Anak Pengunjung &

Karyawaan (Anak) Bermain untuk anak R. Bermain anak Istirahat R. Istirahat

Buang Air Toilet

Plaza Area Palza Pengunjung Bazar Makanan / bazar

Ramadhan Toilet

Mushola Area Sholat Ibadah Sholat Area Sholat

R. Adzan R. Khatib R. Mihrab R. Audio dan Alat R. Imam

R. Minaret

Berwudhu Tempat Wudhu

Buang Air Toilet

Loker Menyimpan Barang

Menganti Pakain

R. ATM Pengunjung & R ATM Pria

Karyawaan

R. ATM Pria Melaukuan Aktivitas

eBanking R. ATM Wanita Pengunjung &

Karyawaan Melaukuan Aktivitas eBanking

Kegiatan Penunjang

Pengunjung &

Karyawaan R. Istirahat

R. Ibu & Bayi/Anak

R ATM Wanita Pengunjung &

Karyawaan

Pengunjung &

Karyawaan Tolet dan Tempat

Wudhu

Pengunjung &

Karyawaan R. Loker

4) Kegiatan Service

Tabel 15. Analisa kegiatan service

R .Pengelola Utama Manager Duduk Area Kerja

Membaca Bekerja Istirahat

Rapat Kerja R. Rapat

Makan Pantry

Buang Air Toilet

Duduk Membaca Bekerja

Rapat Kerja R. Rapat

Makan Pantry

Buang Air Toilet

Manager Duduk R. Kerja

Bekerja Membaca

Rapat Kerja Ruang Rapat R. Staff Keungan Staff Keuangan Duduk R. Kerja

Bekerja Membaca

Rapat Kerja Ruang Rapat

Makan Pantry

Buang Air Toilet

R. Staff Engeniring Staff Engering Duduk R. Kerja Bekerja

Membaca

Menganti Seragam Loker Rapat Kerja Ruang Rapat

Makan Pantry

Buang Air Toilet

R. Staff Kithen Staff Kitchen Duduk R. Kerja Bekerja

Membaca

Menganti Seragam Loker Rapat Kerja Ruang Rapat

Makan Pantry

Buang Air Toilet

Kegiatan Servis Ruang General

Manager

R. Asisten General Manager Runag Asisten

General Manager

Ruang Manager

Asisten General Manager

Sumber: Analisa pribadi, 2021

Dalam dokumen REVISI FINALE (Halaman 65-90)

Dokumen terkait