• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.4 Metode dan AlatPengumpulan Data .1Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data untuk menguji hipotesis penelitian. Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data yang diperoleh berupa data interval dan ratio. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak memiliki nilai absolute (mutlak). Sedangkan data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Penelitian ini dilakukan

pada mahasiswa S1 jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 48 mahasiswa/I.

Pengumpulan data sangat penting dalan suatu penelitian, data yang diperoleh akan digunakan untuk membuat kesimpulan dalam penelitian tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi.

“Skala psikologis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut

psikologis” (Azwar, 2005:1).

Skala psikologis memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh alat pengumpul data lainnya. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh skala psikologi adalah:

(1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan (2) Atribut diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator

perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item

(3) Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah” tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan

secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpratsikan berbeda pula (Azwar,2007:3-4)

Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai instrumen yang dapat mengungkapkan indikator perilaku, berupa pernyataan maupun pertanyaan sebagai stimulus.Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan maupun pertanyaan tersebut.Hasil jawaban responden tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur.

Skala psikologi sebagai alat ukur mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dari bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket,

daftar isian, inventori dan lain-lain. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah :

(1) Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden.

(2) Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal.

(3) Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga dan biaya.

(4) Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah banyak, dalam waktu singkat.

(5) Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologis karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden.

(6) Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan. (7) Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang

diajukan kepada setiap responden adalah sama.

Data yang diperoleh dari hasil skala psikologi masih bersifat kualitatif. Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor berdasarkan skala interval dengan metode likert.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial dan skala self efficacy yang telah dikembangkan peneliti berdasarkan teori. Skala dukungan sosial adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan

bentuk-bentuk dukungan yang diterima mahasiswa baik dari orang tua, keluarga teman maupun dosen yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan dukungan instrumen, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dalam proses menyusun skripsi yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil kesimpulan bekenaan dengan subyek yang diteliti. Sedangkan skala self efficacy

adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan tingkat keyakinan mahasiswa dalam proses menyelesaikan atau menyusun skripsi yang terbagi menjadi dimensi level, strenght, generality yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil kesimpulan berkenaan dengan subyek yang diteliti. Pernyataan yang diajukan dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek kepribadian dan responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan.

Pertanyaan-pertanyaan dalam skala dukungan sosial dan self efficacypada mahasiswa bimbingan dan konseling dalam penelitian ini akan disajikan dalam dua arah yaitu (+) dan (-). Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh Likert, yang sering disebut skala Likert. Dalam skala Likert mempunyai lima tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Dengan pengisian skala, peneliti menghilangkan alternatif jawaban ragu-ragu (R) guna menghindari responden yang pasif, alternatif jawaban ragu-ragu-ragu-ragu diganti dengan pilihan jawaban Cukup Sesuai (CS). Sehingga dengan demikian

skala yang disebarkan kepada responden memiliki pilihan jawaban sebanyak lima yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Pertanyaan favorable adalah pertanyaan yang memihak objek penelitian, sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak memihak objek penelitian. Skor pada pertanyaan favorable dan unfavorable adalah:

Tabel 3.2

Penskoran Alternatif Jawaban Skala Dukungan Sosial dan Self Efficacy

Alternatif Jawaban Skor Item

favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 5 1

Sesuai (S) 4 2

Cukup Sesuai (CS) 3 3

Tidak Sesuai (TS) 2 4

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

Seperti halnya skala self efficacy, skala dukungan sosial yang disusun dengan mengembangkan aspek-aspek yang ada. Skor yang tinggi pada skala diartikan bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial dan self efficacy yang tinggi, sedangkan skor yang rendah akan menunjukan tingkat dukungan sosial dan