BAB III METODE PENELITIAN
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut sugiyono (2013:309) secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan atau triangulasi. Adapun penjelasan metode pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut:
a. Observasi (Observasi Partisipasi Moderat)
Teknik observasi pada penelitian “Implementasi Pendidikan Karakter di
Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta”
ini menggunakan teknik observasi moderat. Teknik observasi partisipatif yang bersifat moderat yaitu teknik observasi bersifat seimbang antara peneliti sebagai orang dalam dan peneliti sebagai orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data
51
ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan akan tetapi ada beberapa kegiatan tidak diikuti secara menyeluruh dengan berbagai pertimbangan. Adapun yang diobservasi adalah kegiatan di asrama, sarana prasarana, aktivitas, kondisi lingkungan, serta kondisi sekitar di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta
b. Wawancara (interview)
Teknik wawancara dilakukan secara mendalam kepada narasumber yang ditentukan melalui teknik purposive sampling yang telah ditentukan sebelumnya. Subjek yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu Direktur, Pengelola, Pendidik dan Peserta didik Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Teknik wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari informan utama maupun informan pendukung mengenai implementasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian dengan teknik wawancara ini peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai pedoman pengumpulan data.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data atau informasi dengan melalui catatan peristiwa yang telah berlalu atau buku yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti. Menurut Sugiyono (2013:329) dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian akan semakin kredibel atau dapat dipercaya apabila didukung oleh dokumen pendukung, misalnya foto-foto, karya tulis akademik dan lain-lain. Dalam penelitian ini
52
dokumentasi dilaksanakan untuk memperoleh data tambahan untuk mendukung hasil penelitian ini seperti profil Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta, sejarah pondok pesantren, visi dan misi pondok pesantren, data pendidik pondok pesantren, data peserta didik di pondok pesantren, program-program yang diselenggarakan di pondok pesantren dan buku pedoman santri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data
No Aspek Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data 1 Gambaran umum PPM MBS Yogyakarta a. Profil PPM MBS Yogyakarta b. Pendidik c. Peserta didik d. Kurikulum
e. Sarana dan Prasarana
Direktur, pengelola Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Observasi, Wawancara dan Dokumentasi 2 Penanaman nilai-nilai karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Direktur, pengelola, pendidik, dan peserta didik Observasi, Wawancara dan Dokumentasi 3 Metode pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Direktur, pengelola, pendidik, dan peserta didik
Observasi, Wawancara dan
Dokumentasi
4 Faktor pendukung dan penghambat pendidikan karater di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta Direktur, pengelola dan pendidik Observasi, Wawancara dan Dokumentasi
53 2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian data adalah alat bantu peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2013:305). Peneliti sebagai instrumen penelitian membutuhkan pedoman sebagai acuan dalam penelitian. Pedoman penelitian terangkum dalam kisi-kisi intrumen penelitian yang dikembangkan. Adapun pedoman penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.
a. Pedoman Wawancara Mendalam
Pelaksanaan teknik wawancara diperlukan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara sebagai alat pengumpulan data. Peneliti menggunakan wawancara tersruktur dalam pengumpulan data. Wawancara tersruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh (Sugiyono,2013:319). Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Informan dalam penelitian ini adalah pembina asrama, ustads, santri, pengelola dan direktur Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta.
Pertanyaan dalam pedoman wawancara disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah dibuat oleh peneliti dan dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Kisi-kisi terdiri atas sub variabel yang dijabarkan kembali menjadi beberapa indikator terkait dnegan informasi yang akan digali dari setiap informan dalam
54
penelitian. Kisi-kisi pedoman wawancara dengan direktur, pengelola, pembina asrama dan ustad dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Kisi-kisi wawancara direktur, pengelola, pembina asrama dan ustad
No. Sub Variabel Indikator
1. Nilai-nilai pendidikan karakter Kebijakan yang diterapkan pondok pesantren
Nilai karakter yang ditanamkan Kegiatan di pondok pesantren 2 Metode pendidikan karakter Konsep program
Proses pelaksanaan Pihak yang terlibat
Kisi-kisi di atas ditunjukan kepada direktur, pengelola, pembina asrama dan ustad di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Tabel berisi sub variabel nilai-nilai karakter karakter dan metode pendidikan karakter. Pembina asrama dan ustad dianggap sebagai informan utama yang dipercaya dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Hal ini dikarenakan pembina dan ustads adalah orang yang secara langsung berinteraksi dengan santri. Kisi-kisi pedoman wawancara santri dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Santri
No. Sub Variabel Indikator
1. Nilai-nilai pendidikan karakter Kegiatan santri di pondok pesantren Nilai karakter yang diperoleh 2 Metode pendidikan karakter Proses pelaksanaan
Partisipasi santri
Kisi-kisi pada tabel di atas ditujukan kepada santri di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Tabel berisi sub variabel nilai-nilai pendidikan karakter dan metode pendidikan karakter. Setiap sub variabel terdiri dari indikator yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian yang
55
menjabarkan sub variabel agarlebih jelas dan wawancara lebih akurat serta terarah. Santri di dalam penelitian ini dianggap sebagai informan utama karena santri merupakan orang yang mendapatkan secara langsung pendidikan karakter yang dilakukan oleh ustads.
b. Pedoman Observasi
Instrumen lembar observasi digunakan untuk mendukung kelengkapan data dalam penelitian implementasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Instrumen lembar observasi ini berisi panduan peneliti dalam pengamatan selama di lapangan. Kondisi lapangan yang akan di observasi peneliti yaitu kondisi secara umum yang secara langsung membuktikan hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya. Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Kisi-kisi lembar observasi
No. Komponen Indikator
1. Nilai-nilai karakter Santri berkata jujur
Santri melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab
Santri mencuci baju sendiri Santri merapikan tempat tidur sendiri
Sikap santri
2. Metode pendidikan karakter Santri melaksanakan kegiatan rutin
Ustad memberikan keteladanan Ustad memberikan nasehat Ustad atau pengurus memberikan hukuman kepada santri
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
56
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain (Sugiyono, 2013:329). Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam oenelitian kuaitatif.
Alat rekam data dalam instrumen dokumentasi, peneliti memanfaatkan teknologi alat komunikasi guna merekam gambar visual, video, dan merekam audio dalam wawancara. Hasil dokumentasi tersebut berguna untuk mendukung hasil wawancara dan observasi sebagai bukti autentik.
Tabel 9. Kisi-kisi Lembar Dokumentasi
No. Fokus Aspek
1. Nilai-nilai pendidikan karakter Kegiatan santri Perilaku santri
Buku profil pondok pesantrn 2. Metode pendidikan karakter Proses pelaksanaan
Kegiatan asrama
Aktivitas ustads/ustadzah Buku panduan santri