BAB V SIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka terdapat beberapa saran yang peneliti ajukan bagi pihak-pihak di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Pengelola Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS)
Yogyakarta
a. Berkomunikasi dengan baik dengan pendidik agar tercapainya visi misi serta tujuan pondok pesantren secara bersama-sama.
b. Berkomunikasi dengan baik dengan orang tua/wali sehingga apabila terdapat permasalahan dengan santri dapat terselesaikan dengan cepat.
140
2. Ustadz/Ustadzah Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta
a. Sebaiknya senantiasa mengawasi dan memantau perkembangan karakter santri baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan asrama.
b. Santri yang sering mendapatkan hukuman sebaiknya di beri perlakuan khusus dari ustadz/ustadzah.
3. Santri Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta (MBS) Yogyakarta
a. Hendaknya mematuhi peraturan yang sudah ada di lingkungan pondok pesantren sehingga tidak terkena hukuman.
b. Kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan di pondok pesantren ketika berada di rumah juga di laksanakan
141
DAFTAR PUSTAKA
7 Pelaku ‘Klitih’ Ditangkap. (15 Maret 2017). Kedaulatan Rakyat, hlm. 1.
Agustian, A.G. (2010). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165. Jakarta: PT. Arga Tilanta.
Amri, S., Jauhari, A. & Elisah, T. (2011). Implementasi pendidikan karakter dalam Pembelajaran (Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran). Jakarta: Prestasi Pelajar.
Azzet, A.M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia (Revitalisasi Pedidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Gunawan, H. (2014). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Kartadinata, S., et al. (2015). Pendidikan Kedamaian. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kemdiknas. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Kemdiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Kesuma, D. Et al. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kiromi, H.I. & Fauziah, P.Y. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Big Book Untuk Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Jurnal Pendidikan dan Pemberdayan Masyarakat. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Vol 3 No 1, 48-59.
KPAI. (2016). Rincian Data Kasus Berdasarkan Klaster Perlindungan
Anak,2011-2016. Diambil pada tanggal 22 November 2016, dari
http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-kasus-per-tahun/rincian-data-ka sus-berdasarkan-klaster-perlindungan-anak-2011-2016.
142
Lickona, T. (2012). Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Tanggung Jawab. (Terjemahan Juma Abdu Wamaungo). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Maksudin. (2013). Pendidikan Islam Alternatif (Membangun karakter melalui sistem Boarding School). Yogyakarta: UNY Press.
Malik, A. (2008). Inovasi Kurikulum Berbasis Lokal di Pondok Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta.
Marzuki. (2015). Pendidikan Karakter Islam. Jakarta : Amzah.
Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren (Suatu kajian tentang unsur dan nilai sistem pendidikan pesantren). Jakarta: INIS.
Megawangi, R. (2007). Pendidikan Karakter (Solusi yang tepat untuk membangun bangsa). Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.
Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nucci, L.P. & Narvaez, D. (2014). Handbook Pendidikan Moral dan Karakter
(Handbook of Moral and Character Education). (Terjemahan Imam
Baehaqie & Derta Sri Widowastie). Banung: Penerbit Nusa Media. (Edisi asli diterbitkan tahun 2008 oleh Routledge).
Nugroho, F.E. (2016). “Siswa SMK Tegal Dipukuli Puluhan Kakak Kelas Saat Jam
Pelajaran”. Diambil pada tanggal 26 Desember 2016, dari
http://regional.liputan6.com/read/2647488/siswa-smk-tegal-dipukuli-puluhan-kakak-kelas-saat-jam-pelajaran.
Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta.
Samani, M. & Hariyanto. (2013). Pendidikan Karakter: Konsep dan Model. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saptomo. (2011). Dimensi-dimensi pendidikan karakter: Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis. Erlangga.
Satori, D. & Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
143
Sulistyowati, E. (2012). Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter (Dilengkapi cara penyusunan dan contoh dokumen KTSP silabus dan RPP integrasi nilai budaya dan karakter bangsa). Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.
Sumardi, K. (2012). Potret Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiah. Jurnal Pendidikan Karakter, 3, 280-292.
Suparno, P. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah (sebuah pengantar umum). Yogyakarta : PT. Kanisius.
Tuanaya, M.M.T., et al. (2007). Modernisasi Pesantren. Jakarta : Penerbit Balai Penelitian dan Pengembangan Agama.
Wiryosukarto, et al. (1996). K.H. Imam Zarkasyi Dari Gontor Merintis Pesantren Modern. Jawa Timur: Gontor Press.
Wiyani, N.A. (2013). Konsep, Praktik & Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Wuryandani, W., Fathurrohman., & Ambarwati, U. (2016). Implementasi pendidikan karakter kemandirian di Muhammadiyah Boarding School. Jurnal Cakrawala Pendiddikan, 2, 208-216.
144
145 Lampiran 1. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
1. Mengamati lokasi dan keadaan di sekitar Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta:
a. Alamat pondok pesantren
b. Kondisi geografis pondok pesantren c. Lingkungan di sekitar pondok pesantren d. Kondisi bangunan pondok pesantren
2. Mengamati kultur Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta
a. Kultur fisik (kondisi bangunan dan sarana prasarana)
b. Kultur non fisik (atmosfir pendidikan, hubungan antar waga pondok pesantren)
3. Mengamati kegiatan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta
a. Aktivitas ustad/ustadzah dalam pendidikan karakter b. Aktivitas santri
146 Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI A. Arsip Sekolah
1. Buku profil Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta
2. Visi dan misi pondok pesantren
3. Dokumentasi tentang struktur organisasi pondok pesantren
4. Arsip data ustad/ustadzah dan santri Pondok Pesantren modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta
5. Dokumen tentang peraturan dan tata tertib pondok pesantren 6. Dokumen sarana dan prasarana pondok pesantren
7. Dokumen panduan santri B. Foto
1. Gedung dan bangunan pondok pesantren 2. Sarana dan prasarana pondok pesantren 3. Artefak pondok pesantren
147 Lampiran 3. Pedoman wawancara untuk Direktur
PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL
(MBS) YOGYAKARTA Nama Narasumber :
Tempat wawancara : Hari/Tanggal :
Daftar Pertanyaan
1. Mengapa pondok pesantren ini disebut sebagai pondok pesantren modern? 2. Mengapa pondok pesantren ini memadukan pondok pesantren modern dengan
sistem Boarding School?
3. Apa yang anda ketahui tentang karakter dan pendidikan karakter?
4. Apakah pendidik sering diikut sertakan dalam workshop, seminar atau pelatihan mengenai pendidikan karakter?
5. Apa saja nilai-nilai karakter yang anda kembangkan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
6. Apa saja metode yang anda gunakan dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 7. Bagaimana sistem penerimaan pendidik, pengelola dan santri di Pondok
Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 8. Bagaimana anda mengembangkan kualitas SDM di Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
9. Apakah ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter di Pondok
Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 11. Bagaimana upaya anda mengatasi hambatan tersebut?
148
Lampiran 4. Pedoman wawancara untuk pengelola
PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL
(MBS) YOGYAKARTA Nama Narasumber :
Tempat wawancara : Hari/Tanggal :
Daftar Pertanyaan
1. Mengapa pondok pesantren ini disebut sebagai pondok pesantren modern? 2. Mengapa pondok pesantren ini memadukan pondok pesantren modern dengan
sistem Boarding School?
3. Apa yang anda ketahui tentang karakter dan pendidikan karakter?
4. Bagaimana kurikulum yang digunakan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
5. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
6. Apa saja nilai-nilai yang dikembangkan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
7. Bagaimana cara/metode yang digunakan dalam menerapkan nilai-nilai karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
8. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
9. Bagaimana cara penerimaan pendidik, karyawan dan santri di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 10. Apa saja upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di
Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
11. Apa saja sarana dan prasarana yang mendukung dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
12. Apa saja kegiatan yang mendukung pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
13. Bagaimana kondisi santri sebelum dan sesudah memasuki Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
14. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
149
Lampiran 5. Pedoman wawancara untuk pembina asrama PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL
(MBS) YOGYAKARTA Nama Narasumber :
Tempat wawancara : Hari/Tanggal :
Daftar Pertanyaan
1. Mengapa pondok pesantren ini disebut sebagai pondok pesantren modern? 2. Apa saja kegiatan yang dilakukan santri setiap harinya di Pondok Pesantren
Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) yogyakarta? 3. Apa yang anda ketahui tentang karakter dan pendidikan karakter?
4. Apakah pendidikan karakter penting ditanamkan kepada santri di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 5. Apa saja nilai-nilai yang dikembangkan di Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
6. Bagaimana cara/metode yang digunakan dalam menerapkan nilai-nilai karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
7. Bagaimana contoh keteladanan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
8. Apakah anda memberikan nasehat dalam menanamkan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
9. Apakah anda memberikan reward dan punishment kepada para santri di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
10. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
11. Apa saja kegiatan yang mendukung dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta? 12. Bagaimana kondisi santri sebelum dan sesudah memasuki Pondok Pesantren
Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
13. Apakah pelaksanan pendidikan karakter berjalan baik di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boading School (MBS) Yogyakarta?
14. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
150 Lampiran 6. Pedoman wawancara untuk santri
PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL
(MBS) YOGYAKARTA Nama Narasumber :
Tempat wawancara : Hari/Tanggal :
Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan adik belajar di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
2. Apakah adik pernah mendengar istilah pendidikan karakter?
3. Apakah ustad/ustadzah mengajarkan pendidikan karakter kepada santri? 4. Dalam kegiatan apa saja ustad/ustadzah mengajarkan pendidikan karakter
kepada santri?
5. Apa saja nilai-nilai karakter yang adik dapatkan dalam pendidikan karakter? 6. Apakah maksud dari slogan-slogan yang ditempelkan di dinding-dinding
Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta?
7. Apa saja kegiatan diluar pembelajaran yang adik lakukan dalam kaitannya dengan pendidikan karakter?
8. Bagaimana ustad/ustadzah memberikan contoh keteladanan kepada santrri? 9. Apakah ustad/ustadzah memberikan nasehat kepada santri?
10. Apakah ustad/ustadzah memberikan reward dan punishment kepada santri? 11. Apakah adik menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepada adik?
12. Bagaimana nilai akademik adik? Apakah mengalami kenaikan atau penurunan?
151 Lampiran 7. Catatan lapangan
CATATAN LAPANGAN
A. Catatan Lapangan I
Hari/Tanggal : Senin, 27 Februari 2017
Waktu : 10.00-11.00 WIB
Tempat : Kantor Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Kegiatan : Mengantar surat ijin penelitian Responden : Ibu “W” selaku humas PPM MBS Informasi yang diperoleh :
Pada hari senin siang peneliti berkunjung ke Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Peneliti datang ke kantor dan langsung bertemu deng an bagian humas Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta untuk menyampaikan masksud dan tujuan berkunjung. Peneliti menyerahkan surat penelitian yang telah dibuat beserta proposal dan mengungkapkan keinginan dan maksud kedatangannya ke Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, peneliti menjelaskan bahwa akan melaksanakan penelitian tentang Implementasi Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.
Ibu “W” selaku humas menerima dengan baik maksud dan tujuan
kedatangan peneliti. Ibu “W” kemudian menyampaikan maksud kedatangan peneliti ke bapak “FY” selaku Seketaris Direktur PPM MBS. Bapak “FY” menerima dan akan mempelajari proposal penelitian peneliti. Ibu “W”
152
menyampaikan ke peniliti untuk menghubungi kantor lagi 2 hari lagi untuk memperoleh balasan dari Direktur.
B. Catatan Lapangan II
Hari/Tanggal : Senin, 6 Maret 2017
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Kantor Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Kegiatan : Konfirmasi surat ijin penelitian
Responden : Ibu “W” selaku humas PPM MBS Yogyakarta
Informasi yang diperoleh :
Surat di masukan oleh peneliti pada hari Senin, 27 Februari 2017 kemudian 2 hari setelahnya, tepatnya pada hari Rabu, 1 Maret 2017 peneliti menghubungi humas Pondok Pesantren Moden Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta akan tetapi pada hari itu surat belum ada balasan dari
Direktur PPM MBS. Kemudian pada hari Jum’at, 3 Maret 2017 peneliti
menghubungi humas PPM MBS akan tetapi belum keluar juga.
Pada hari Senin, 6 Maret 2017 peneliti berkunjung ke Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta untuk bertanya sudah ada surat balasan atau belum dari Direktur PPM MBS. Peneliti bertemu dengan
humas PPM MBS, Ibu “W” untuk bertanya terkait surat penelitian yang
dimasukan oleh peneliti pada hari senin yang lalu. Kemudian Ibu “W” melihat
ke ruangan Direktur untuk melihat apakah sudah ada balasan atau belum. Ibu
“W” menyampaikan jika bapak “FY” selaku Seketaris Direkur yang mengurusi
surat penelitian si peneliti tidak hadir dikarenakan sakit, oleh karena itu Ibu “W” belum mengetahui balasan dari Direktur. Ibu “W” menyarankan untuk
153 C. Catatan Lapangan III
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Maret 2017
Waktu : 11.30-14.00 WIB
Tempat : Kantor PPM MBS Yogyakarta dan Ruang Kerja Direktur PPM MBS
Metode Pengumpulan Data : Wawancara dan Dokumentasi Kegiatan : Mencari informasi profil PPM MBS
Responden : Bapak “FY” selaku Seketaris Direktur PPM MBS
Ibu “W” selaku humas PPM MBS Informasi yang diperoleh :
Pada hari Rabu, 8 Maret 2017 pada pukul 09.00 WIB peneliti menghubungi humas PPM MBS. Oleh humas PPM MBS kemudian ditanyakan oleh Seketaris Direktur PPM MBS. Alhamdulillah humas PPM MBS memberi kabar baik apabila surat penelitian sudah disetujui dan peneliti diperbolehkan melakukan penelitian di PPM MBS Yogyakarta.
Pada hari yang sama setelah mendengar kabar tersebut, peneliti kemudian berangkat ke PPM MBS Yogyakarta untuk bertanya tentang peraturan apabila akan melakukan penelitian di PPM MBS Yogyakarta. Peneliti bertemu dengan
Ibu “W” bertanya tentang struktur pengurus PPM MBS Yogyakarta. Selain bertemu dengan Ibu “W”, peneliti juga bertemu dengan Bapak “FY” selaku Seketaris Direktur PPM MBS Yogyakarta. Bapak “FY” menyampaikan daftar nama-nama ustad-ustadzah yang akan menjadi informan penelitian peneliti.
Peneliti juga bertanya Profil dan Visi Misi kepada Bapak “FY”. Kemudian oleh bapak “FY” diberikan dokumen berupa Profil Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Dalam buku profil tersebut sudah tercantum sejarah Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School
154
Yogyakarta, visi misi, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.
D. Catatan Lapangan IV
Hari/Tanggal : Kamis, 9 Maret 2017
Waktu : 09.45-10.30 WIB
Tempat : Ruang tamu PPM MBS dan ruang kerja Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Kegiatan : Mencari informasi pendidikan karakter di PPM MBS
Responden : Ibu “RF”
Informasi yang diperoleh :
Pada hari ini merupakan hari pertama di mana peneliti melakukan wawancara dengan informan. Peneliti datang ke kantor Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta guna mencari informasi terkait kurikulum yang digunakan di Pondok Pesantren Modern dan nilai-nilai karakter apa saja yang dikembangkan di Pondok Pesantren Modern ini. Peneliti
melakukan wawancara dengan Ibu “RF” yang merupakan Kabag Kurikulum di
PPM MBS sekaligus seorang pendidik.
Ibu ‘RF” pada saat wawancara dengan peneliti menyampaikan kurikulum yang digunakan oleh pondok pesantren modern berbeda dengan kurikulum yang digunakan oleh pondok pesantren tradisional. Pondok pesantren tradisional pelajaran yang disampaikan kepada santri hampir seluruhnya bermuatan dengan pelajaran agama, akan tetapi pondok pesantren modern memadukan mata pelajaran agama dengan mata pelajaran umum. Hal itulah yang membedakan pondok pesantren modern dengan pondok pesantren tradisional. Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta memadukan kurikulum agama dan kurikulum umum secara seimbang. Kurikulum agama
155
mengadopsi kurikulum yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah, atau Pengurus Wilayah Muhammadiyah, membuat kurikulum sendiri serta mengadopsi dari ondok pesantren modern yang lebih maju. Sementara itu kurikulum umum berlandaskan pada peraturan yang telah ditetapkan oleh DikNas (Pendidikan Nasional).
Menurut Ibu “RF” karakter yang dikembangkan di pondok pesantren
modern ini adalah semua karakter yang baik dikembangkan di sini, ddengan harapan setelah meninggalkan pondok pesantren ini santri mempunyai semua bekal dalam kehidupannya. Adapun metode dalam menyampaikan pendidikan karakter seperti terintegrasi dengan mata pelajaran, nasehat yang diberikan oleh ustad-ustadzahnya, ada juga melalui kegiatan ekstrakulikuler dan masih banyak
lagi. Menurut Ibu “RF” pendidikan karakter di PPM MBS bisa dikatakan
berhasil meskipun belum 100%. Faktor pendukungnya adalah ustad-ustadzah yang sudah memahami pendidikan karakter, orang tua atau wali yang membantu kebiasaan ketika dirumah serta sarana dan prasarana yang ada di pondok
pesantren. Sedangkan faktor penghambatnya menurut Ibu “RF” adalah sifat atau
kepribadian dari para santri, ada juga orang tua yang tidak meneruskan pendidikan karakter ketika anak berada di rumah serta ustad-ustadzah yang baru yang belum memahami pendidikan di pondok pesantren menjadi penghambat dalam pendidikan karakter.
E. Catatan Lapangan V
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Maret 2017
Waktu : 08.30 – 10.00 WIB
Tempat : Kantor PPM MBS dan lingkungan Pondok Metode Pengumpulan Data : Wawancara, Observasi dan Dokumentasi Kegiatan : Mencari informasi pendidikan karakter di PPM
156
Responden : Bapak “AM”
Informasi yang diperoleh :
Peneliti sebelum wawancara dengan Bapak “AM” membuat janji terlebih dahulu, dikarenakan Bapak “AM” mempunyai waktu luang pada hari Jumat maka disepakati bersama apabila wawancara dengan Bapak “AM” pada hari Jum’at pukul 08.30. Bapak “AM” merupakan Waka Kesiswaan di sekolah PPM MBS Yogyakarta sekaligus sebagai pendidik mata pelajaran Hadis, Akidah,
Tarikh dan Tajwid. Wawancara dengan Bapak “AM” dilakukan di Kantor
Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Pada kesempatan wawancara kali ini peneliti ingin mencari informasi lebih tentang metode dan penilaian terkait dengan pendidikan karakter yang dilakukan di PPM MBS Yogyakarta.
Bapak “AM” megungapkan bahwa pendidikan karakter hampir sama
dengan pendidikan akhlak. Di pondok pesantren pun sudah ditanamkan pendidikan akhlak sejak lama. Karakter yang ditanamkan di PPM MBS Yogyakarta diantaranya adalah karakter Cinta Kepada Tuhan YME, kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, kreativitas dan masih banyak lagi. Contoh pendidikan karakter cinta pada Tuhan YME ditunjukan dengan mengajak santri untuk sholat tepat waktu. Kejujuran di PPM MBS ditanamkan kepada para santri apabila pada saat ujian, para santri diwajibkan untuk berperilaku jujur apabila ada santri yang mencontek maka secara otomatis nilai ujian tidak akan keluar. Dipoondok pesantren kemandirian ditunjukan oleh santri yang mengatur dirinya sendiri seperti mencuci baju sendiri, sedangkan sikap tanggung jawab menurut
Bapak “AM” lebih ditunjukan oleh santri senior yang mengikuti kegiatan
organisasi.
Metode dalam pendidikan karakter di PPM MBS bermacam-macam salah
satunya menurut Bapak “AM” ialah dengan cara langsung dan tidak langsung,
melalui bimbingan, nasehat dan keteladanan. Keteladanan ditunjukan oleh ustad-ustadzah dan para santri senior. Penilaian pendidikan karakter menurut
157
Bapak “AM” di lakukan oleh pendidik di mata pelajaran maupun pembimbing
ekstrakulikuler dilihat dari perilaku para santri.
Wawancara dengan Bapak “AM” dirasa sudah cukup, kemudian peneliti mohon ijin kepada bapak “AM” untuk melakukan pengamatan dilingkungan PPM MBS. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, para santri pada saat itu sedang melakukan berbagai macam olah raga seperti bermain bola basek, sepak bola, bulu tangkis, dan bola voli. Dalam permainan tersebut para santri menunjukan sikap kerja sama antara santri yang satu dengan yang lain.Ada pula kegiatan para santri yang dilakukan di perpustakaan pondok, para santri yang berada di perpustakaan sedang membaca buku-buku. Terlihat pula para santri yang sedang piket melaksankan piket berjaga di pos, wujud ini merupakan tindakan tanggung jawab yang di perlihatkan oleh para santri.
F. Catatan Lapangan VI
Hari/Tanggal : Senin, 13 Maret 2017
Waktu : 07.00 – 11.00 WIB
Tempat : Ruang Tamu MBS, Asrama MBS, & Sekolah MBS
Metode Pengumpulan Data : Wawancara, Observasi dan Dokumentasi Kegiatan : Mencari informasi pendidikan karakter di PPM
MBS Yogyakarta
Responden : Bapak “F” selaku Wadir II Bidang Kema’ahadan
Bapak “AS” selaku Kabag Kema’hadan Putera
Bapak “S” selaku TU PPM MBS