• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.4 Metode dan Prosedur Analisis

Data yang telah terkumpul diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Tabel 1 menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 1. Matriks Metode Analisis Data

No Tujuan Penelitian Sumber Data

Metode Analisis Data

1 Menginterpretasikan

presepsi masyarakat mengenai perubahan iklim dan dampak banjir rob.

Data primer Analisis Deskriptif

2 Mengidentifikasi strategi adaptasi yang dilakukan

masyarakat dalam

mengantisipasi dampak banjir rob.

Data primer Analisis Deskriptif

3 Mengestimasi besar biaya adaptasi yang ditanggung masyarakat akibat banjir rob.

Data primer Averting Behavior Method

4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besar biaya adaptasi masyarakat terhadap dampak banjir rob.

Data primer Regresi Linear Berganda

5 Mengkaji program dan rencana program pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kotamadya Jakarta Utara untuk mengatasi banjir rob di wilayah Kelurahan Penjaringan dan kesesuaiannya dengan harapan masyarakat. Data primer dan sekunder Analisis Deskriptif

4.4.1. Tabel Distribusi Frekuensi

Teknik analisis statistik ini mengatur data mentah yang dimasukkan ke dalam kategori-kategori yang telah ditentukan. Interpretasi dilakukan setelah frekuensi pemunculan data dijumlahkan. Interpretasi dapat dilakukan dengan menyebutkan jumlah maupun persentase kemunculan kategori tertentu (Nazir 2005).

4.4.2. Skala Perbedaan Semantik

Skala ini digunakan untuk mengukur pengertian suatu objek atau konsep oleh seseorang. Responden akan diminta untuk menilai suatu konsep atau objek dalam suatu skala biopolar. Skala biopolar merupakan skala yang berlawanan seperi baik-buruk, cepat-lambat, dan sebagainya. Nilai untuk seorang responden adalah jumlah skor dari pasangan sifat biopolar yang digunakan (Nazir 2005). Nilai semantik secara umum adalah nilai rata-rata yang diperoleh dari total skor seluruh responden. Skor yang diberikan pada pilihan dalam kuesioner berselang antara 1 sampai dengan 5 atau 7. Nilai ini memperlihatkan kecondongan secara umum sebagai opini yang merupakan suatu kesatuan dari berbagai pilihan responden terhadap objek tertentu.

4.4.3. Analisis Deskriptif

Metode analisis data yang digunakan dalam mengkaji upaya adaptasi masyarakat terhadap dampak banjir rob di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, adalah metode analisis deskriptif. Nazir (2005) menyatakan bahwa analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Analisis deskriptif merupakan metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat mengenai masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, tata cara yang berlaku, serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena (Withney 1960) dalam (Nazir 2005).

Beberapa hal terkait strategi adaptasi yang akan dijelaskan melalui analisis deskriptif ini antara lain presepsi masyarakat mengenai perubahan iklim dan

dampak banjir rob, strategi adaptasi, serta program dan rencana program pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kotamadya Jakarta Utara untuk mengatasi banjir rob di wilayah Kelurahan Penjaringan dan kesesuaiannya dengan harapan masyarakat. Penjelasan ini dilakukan untuk memberi gambaran sistematis mengenai fakta-fakta mengenai strategi adaptasi masyarakat terhadap dampak banjir rob di wilayah tersebut.

4.4.4. Averting Behavior Method

Averting Behavior Method (ABM) merupakan metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai kerugian akibat kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan. Metode ini menggambarkan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dengan tujuan mencegah atau mengurangi dampak degradasi lingkungan (Garrod dan Willis 1999). ABM terdiri dari tiga bagian yaitu biaya pencegahan (preventive expenditure), biaya pengganti (replacement cost), dan biaya substitusi (substitute cost). Salah satu batasan dari penelitian ini adalah bentuk adaptasi infrastruktur rumah dan jalan, dimana masyarakat diindikasi mengeluarkan sejumlah biaya untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Oleh sebab itu, pendekatan ABM yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah biaya pencegahan (preventive expenditure).

4.4.4.1. Biaya Pencegahan (Preventive Expenditure)

Biaya adaptasi diestimasi melalui biaya yang dikeluarkan untuk melindungi rumah tangga dari penurunan kesejahteraan. Ada pun tahapan dalam mengestimasi biaya adaptasi dalam penelitian ini melalui pendekatan biaya pencegahan, antara lain: (1) identifikasi dampak lingkungan akibat banjir rob; (2) identifikasi berbagai strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk mencegah

dampak yang lebih besar; dan (3) hitung biaya atau sejumlah uang yang dikeluarkan masyarakat untuk upaya pencegahan yang dilakukan. Strategi adaptasi pencegahan dampak ini dapat berupa penambahan daya dukung atau kapasitas bangunan tempat tinggal dan infrastruktur penunjang lainnya. Besar biaya rata-rata untuk upaya pencegahan tersebut dapat diperoleh melalui rumus:

PE = ………..…(4.1)

dimana:

PE = Rata-rata biaya pencegahan (Rupiah/Kepala Keluarga) PEi = Biaya pencegahan untuk responden i (Rupiah)

n = Jumlah responden (Kepala Keluarga) i = Responden ke-i (1, 2, 3, …, n)

Tiap biaya pencegahan yang dikeluarkan masyarakat dikonversi ke dalam nilai saat ini (present value) sesuai dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia per 12 Mei 2011, yaitu 6.75 %. Perhitungan present value dari biaya pencegahan adalah sebagai berikut (Pearce 1998).

PV = PEi (1+r)-t………..………(4.2)

dimana:

PV = Nilai saat ini (Rupiah)

PEi = Biaya pencegahan untuk responden i (Rupiah)

r = Suku bunga bank (0.0675)

t = Selisih waktu saat ini dan saat biaya dikeluarkan (tahun)

4.4.4.2. Biaya Adaptasi Total

Akumulasi dari nilai yang dihasilkan oleh penjumlahan biaya pencegahan untuk tiap strategi adaptasi merupakan biaya adaptasi total yang harus ditanggung

masyarakat akibat banjir rob. Biaya adaptasi tersebut dapat diperoleh melalui rumus:

BA = + + + ………..……(4.3)

dengan rata-rata adaptasi tiap kepala keluarga,

BA = ………...……….……….…...….(4.4)

dimana:

BA = Total biaya adaptasi (Rupiah)

BA = Rata-rata biaya adaptasi (Rupiah/Kepala Keluarga) n = Jumlah responden (Kepala Keluarga)

i = Responden ke-i (1, 2, 3, …, n) = Strategi adaptasi untuk rumah

m = Strategi adaptasi untuk infrastruktur penunjang

4.4.5. Analisis Regresi Linear Berganda

Biaya adaptasi merupakan fungsi dari beberapa variable bebas, yaitu: Y = f(X1, X2, D1, D2, ε) .……….…..(4.5)

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam besar biaya adaptasi tersebut dianalisis melalui metode regresi linear berganda pada aplikasi Stastistical Product and Service Solutions (SPSS) 15. Model yang digunakan dalam menganalisis faktor- faktor tersebut adalah model double log. Persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

Ln Y = β0+β1 Ln X1+β2 Ln X2+β3D1+β4D2 + ε..…...(4.6)

dimana:

Ln Y = Total biaya adaptasi responden (Rp/Kepala Keluarga) β0 = Intersep

β1,2,3,4 = Elastisitas peubah bebas

Ln X1 = Pendapatan rumah tangga (Rp/bulan)

Ln X2 = Jarak rumah ke laut (meter)

D1 = Status kepemilikan (asli = 1; pendatang = 0)

D2 = Jenis bangunan (permanen = 1; semi permanen = 0) = Galat

Variasi model ini dipilih karena mengubah peubah bebas menjadi Ln membuat jarak antar data menjadi tidak terlalu lebar, sehingga dapat terhindar dari heteroskedastisitas dan ketidakstasioneran. Hasil regresi pun berupa presentase yang telah mencerminkan elastisitas variabel X terhadap variabel Y (Juanda 2009).

Dokumen terkait