• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode dan Teknik Analisis Data

Dalam dokumen KHAIRINA TAMBUNAN EKNI 91214043375 (Halaman 84-90)

METODE PENELITIAN

E. Metode dan Teknik Analisis Data

Data penelitian yang diperoleh menggunakan metodeOrdinary Least Square

(OLS) akan dianalisis dengan alat statistik melalui bantuan program E-Views

versi 8.0 for windows. Adapun pengujian-pengujian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a. Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh antara Reksadana Konvensional, Reksadana Syariah, Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia dengan prinsip Syariah, Dana ZIS dan PDB rill periode sebelumnya secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia maka analisa ststistik yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi linier berganda. Maka model persamaannya adalah sebagai berikut :

PDB = α0+ β1RK + β2RS + β3FASBIS + β4ZIS + β5PDB(t-1) +µ

Dimana :

PDB = Produk Domestik Bruto berdasarkan harga konstan ( Rp. Miliar)

α0 =intercept

β1, β2, β3,β4, β5 = Koefisien Regresi

RK = Reksadana Konvensional (Rp. miliar)

RS = Reksadana syariah (Rp. miliar)

FASBIS = FASBIS (Rp. Miliar)

ZIS = ZIS (Rp. Miliar)

PDB(t-1) = PDB riil periode sebelumnya ( Rp. Miliar)

µ =error term

b. Uji Hipotesis

Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampai lima dengan analisis regresi berganda. Hipotesis pertama sampai lima diuji dengan menentukan tingkat signifikansi dengan uji simultan (Uji Ftest dan R2) dan Uji

parsial (Uji t-test) sebagai berikut:

1) Uji Determinasi (R2)121 digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

121

Lihat tentang Koefisien R2 untuk Analisis Regresi Majemuk di Damodar Gujarati. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa : Drs. Ak. Sumarno Zain, MBA. (Jakarta: Erlangga, 1988), h. 98 dan h. 102.

determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari penelitian di atas dengan menggunakan lebih dari 2 variabel maka digunakan adjusted R squarekarena lebih akurat dibandingkan dengan R2. Dan untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik dengan perhitungan :

Adjusted R Square = 1-(1-R2)    k n n 1

Dimana : n= jumlah sampel dan k = jumlah parameter.

2) Uji F-test 122 untuk menguji pengaruh simultan pada Reksadana Konvensional, Reksadana Syariah, FASBIS, ZIS, dan PDB periode sebelumnya secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang diproksi dengan PDB di Indonesia. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu:

Ha diterima jika F-hitung > F-tabel , atau nilai p-value pada kolom sig. <

level of significant (α) 5% berarti seluruh variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

H0 diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. >

level of significant(α) 5% berarti seluruh variabel independen tidak secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

3) Uji t-test123 digunakan untuk menguji pengaruh pada Reksadana Konvensional, Reksadana Syariah, FASBIS, ZIS, dan PDB periode sebelumnya secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang diproksi dengan PDB di Indonesia. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu :

Ha diterima jika t-hitung > t-tabel atauprob-valuepada kolomsig.<level of significant (α) 5% berarti variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

122

F-test ini juga disebut dengan analisis varians atau uji ANOVA. Ibid. h. 81 dan h. 120

123

 Ho diterima jika t-hitung < t-tabel atauprob-valuepada kolomsig.>level of significant (α) 5% berarti variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji Asumsi Klasik124

Dalam penggunaan regresi, terdapat dua asumsi dasar yang terpenting sebagai syarat penggunaan metode regresi. Dengan terpenuhinya asumsi tersebut, maka hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataan. Asumsi tersebut adalah asumsi tentang normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi, uji data dalam variabel regresi yang digunakan bertujuan untuk mengetahui bahwa distribusi data dalam variabel yang akan digunakan telah terdistribusi normal. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dalam penelitian ini dilihat dari normalitas nilai residual dengan menggunakan uji statistik berdasarkan nilai Jaquie Bera(J- B) dengan hipotesisi yang digunakan adalah:

H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal

Jika hasil dari JB hitung >Chi Squaretabel, maka H0 ditolak Jika hasil dari JB hitung <Chi Squaretabel, maka H0 diterima

2) Uji Multikoleniaritas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik adalah jika tidak ditemukannya korelasi antara variabel independen dengan asumsi jika rhitung< R-Square. Pedoman model regresi yang bebas multikolinieritas

adalah koefisien korelasi antar-variabel independen harus lemah (di bawah 0,5),

124

Gujarati juga menjelaskan penyimpangan asumsi klasik ini di bukunya Ekonometrika Dasar, h. 157-224.

dimana jika korelasi kuat, terjadi problem multikolinieritas. Atau dapat juga menggunakan angkavariance inflation factors(VIF)

Kriteria penilaian VIF :

- Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. - Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. 3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance l satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Menurut Gujarati, cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas, yaitu mengetahui sifat dasar masalah, metode grafik, Uji Park, Uji Glejser, dan Ujirankkorelasi Spearman.125

4) Uji Autokorelasi

Tujuan dari uji autokorelasi ini adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W. Ada pun kriteria penilaiannya, yaitu:

a) Jika nilai DW terletak antara nilai batas atas (du) dan 4-du, maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi.

b) Jika nilai DW lebih rendah dari nilai batas bawah (dl) maka dapat disimpulkan ada autokorelasi positif.

c) Jika nilai DW lebih besar dari nilai 4-dl maka dapat disimpulkan ada autokorelasi negatif.

Jika nilai DW terletak antara nilai batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau nilai DW terletak di antara nilai 4-du dan 4-dl maka tidak dapat disimpulkan (inconclusive).

125

5) Linieritas

Uji Linieritas sangat penting karena uji ini sekaligus untuk melihat spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau tidak. Uji ini untuk mengetahui bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas adalah Uji Ramsey.126

126

Wahyu Ario Pratomo dan Paidi Hidayat. Pedoman Praktis Penggunaan Eviews Dalam Ekonometrika. (Medan: USU Press, 2007), h. 93-96

BAB IV

Dalam dokumen KHAIRINA TAMBUNAN EKNI 91214043375 (Halaman 84-90)