• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Dalam dokumen KHAIRINA TAMBUNAN EKNI 91214043375 (Halaman 110-116)

130 BPS Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan tahun 2011 – 2015 Katalog BPS No.

III SEKTOR TERSIER 460 51,263.9 397 80,570.8 1,977 73,360

D. Operasi Moneter

2. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/12/ PBI/ 2014 tentang Operasi Moneter Syariah pasal 1 ayat 7 bahwa Sertifikat Bank Indonesia prinsip Syariah (SBIS) adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. 137 Berikut ini data SBIS mulai dari tahun 2011–2015.

Tabel 4.9

Jumlah Sertifikat Bank Indonesia Syariah Periode 2013-2015 secara bulanan Dalam miliar Rupiah

Bulan Tahun 2013 2014 2015 Januari 4.709 5.253 8.050 Pebruari 5.103 5.331 9.040 Maret 5.611 5.843 8.810 April 5.343 6.234 9.130 Mei 5.423 6.680 8.858 Juni 5.443 6.782 8.458 Juli 4.640 5.880 8.163 Agustus 4.299 6.514 8.585 September 4.523 6.450 7.720 Oktober 5.213 6.680 7.192 November 5.107 6.530 6.495 Desember 6.699 8.130 6.280

Sumber : Data diolah penulis dari Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan OJK, 2016.

Terlihat pada tabel di atas bahwa di tahun 2013 para peserta mOMS (Operasi Moneter Syariah) menempatkan dana pada SBIS sehingga mengalami peningkatan secara perlahan sampai pada April 2015 senilai Rp. 9.130 miliar. Setelah April 2015, nilai SBIS cenderung menurun dengan nilai SBIS pada Desember 2015 yaitu Rp. 6.280 miliar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.

137

Gambar 4.7

Perkembangan SBIS periode 2013–2015

4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000

I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015

SBIS

Sumber : Data diolah penulis dari Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan OJK, 2016.

Pada grafik di atas terlihat bahwa nilai SBI mulai dari tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan sampai di triwulan sampai di triwulan ke II di tahun 2015 dan terlihat di penghujung tahun 2015 nilai SBIS menurun.

3. FASBIS (Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah)

FASBIS adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh Bank Indonesia kepada Bank dalam rangka OMS sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/12/ PBI/ 2014 tentang Operasi Moneter Syariah pasal 14 ayat 1 yang menyatakan bahwa Fasilitas simpanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a antara lain dilakukan dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS). Dalam surat edaran Bank Indonesia No. 17/43/DPM yang diterbitkan pada 16 November 2015 pada bagian ketentuan umum bahwa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah adalah fasilitas simpanan yang disediakan oleh Bank Indonesia kepada Bank untuk menempatkan dana di Bank Indonesia dalam

rangka standing facilities syariah. Ada pun perkembangan FASBIS dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.10

Perkembangan FASBIS Periode 2013–2015 Dalam Miliar Rupiah

Bulan Tahun 2013 2014 2015 Januari 12,477 11,827 16,617 Pebruari 10,564 11,300 17,173 Maret 14,914 13,515 16,368 April 9,700 10,689 15,799 Mei 11,242 11,911 13,800 Juni 10,739 11,808 11,720 Juli 8,674 10,390 11,306 Agustus 11,871 10,691 11,454 September 11,604 13,723 15,038 Oktober 11,495 16,643 12,931 November 12,781 17,614 13,597 Desember 16,267 21,978 18,002

Sumber : Data diolah dari SEKI Bank Indonesia, 2016.

Terlihat pada tabel di atas bahwa para peserta OMS (Operasi Moneter) menempatkan dana pada FASBIS di awal tahun 2013 nilai Rp. 12,5 triliun. Jika dilihat dari perkembangan per Desember tahun 2013 dan tahun 2014, FASBIS mengalami peningkatan sekitar 35%. Sedangkan per Desember tahun 2015, nilai FASBIS mengalami penurunan sekitar 18%. Peserta operasi moneter syariah lebih menyukai untuk melakukan penyimpanan dana di FASBIS karena lebih aman. Dan Bank Indonesia memberikan tingkat marjin yang menarik bagi peserta OMS. Hal ini dilakukan BI untuk mengendalikan inflasi yang saat itu berada pada angka kisaran 8,3%. Sedangkan di tahun 2015, nilai FASBIS menurun, hal ini disebabkan sudah stabilnya inflasi..

Gambar 4.8

Perkembangan FASBIS periode 2013 - 2015

8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000

I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015

FASBIS

Sumber: Data diolah dari SEKI Ban Indonesia, 2016.

Pada grafik di atas terlihat pola yang hampir sama terjadi di tahun 2014 dan 2015, dengan nilai FASBIS yang semakin besar. Pada tahun 2013 nilai FASBIS meningkat pada triwulan I, namun menurun tajam pada triwulan II, dan nilai FASBIS terendah pada triwulan III di tahun 2013, namun di penghujung tahun 2013 nilai FASBIS mengalami kenaikan yang cukup tajam. Dan nilai FASBIS sangat meningkat saat penghujung triwulan ke IV tahun 2014. Namun di awal tahun 2015, nilai FASBIS mengalami penurunan dan diakhir triwulan III tahun 2015 meningkat namun tidak lebih besar jika dibandingkan pada akhir triwulan IV tahun 2015. Dan di penghujung tahun 2015, nilai FASBIS mengalami peningkatan.

E. ZIS (Zakat, Infak dan Shadaqah)

Zakat adalah pilar utama dan variabel penting dalam kebijakan fiskal Islam. Zakat juga merupakan satu kegiatan yang tidak hanya bertujuan untuk duniawi namun memiliki implikasi terhadap kehidupan akhirat. Zakat termasuk kepada rukun Islam dan juga merupakan kwajibanan dalam mengeluarkan sebagian pendapatan atau harta seseorang yang telah memenuhi syarat-syarat syariat Islam. 138 Zakat juga termasuk komponen penting dalam perekonomian Indonesia dengan mayoritas masyarakat memeluk Islam. Berikut ini perkembangan zakat di Indonesia periode 2013-2015.

Tabel 4.11

Jumlah Penghimpunan Dana ZIS oleh Baznas Periode 2013-2015 secara Bulanan Dalam Rupiah Bulan Tahun 2013 2014 2015 Januari 3,123,323,102.30 3,826,832,451.83 5,332,194,043.16 Pebruari 2,473,295,090.67 5,340,033,897.42 4,388,649,868.77 Maret 3,993,159,537.98 4,546,915,403.77 6,204,880,949.24 April 3,847,154,308.30 4,208,073,805.79 9,017,388,795.25 Mei 5,866,216,293.25 3,726,868,063.90 5,749,239,639.36 Juni 2,738,699,870.74 5,331,921,446.08 9,649,857,719.00 Juli 11,764,719,417.81 20,195,143,914.38 26,368,853,181.45 Agustus 10,636,205,823.75 7,711,805,978.62 6,124,596,685.52 September 3,218,560,494.96 4,486,490,456.61 5,061,316,089.22 Oktober 2,844,113,342.64 5,388,248,370.40 6,288,015,483.62 November 3,929,058,474.31 6,161,363,691.85 6,288,015,393.62 Desember 4,181,652,229.54 8,294,843,783.83 7,121,407,065.00 Total 58,616,157,986.25 79,218,541,264.48 97,594,414,913.21

Sumber: Data diolah dari BAZNAS, 2016.

138

Isnaini Harahap, Yenni Samri dan Marliyah. Hadis-Hadis Ekonomi. (Medan: Wal Ashri Publishing, 2015), hlm. 208.

Dapat dilihat pada tabel bahwa BAZNAS menghimpun dana ZIS yang mengalami peningkatan sepanjang tahun 2013 juga mengalami peningkatan dengan jumlah ZIS sekitar Rp. 58,6 miliar. Di tahun 2014, penghimpunan dana ZIS oleh BAZNAS juga mengalami peningkatan sekitar Rp 79,2 miliar dan meningkat sekitar 35,15% jika dibandingkan dengan tahun 2013. Di tahun 2015, ZIS yang berhasil dihimpun oleh BAZNAS juga mengalami peningkatan dengan jumlah ZIS sekitar Rp. 97,6 miliar atau ZIS mengalami peningkatan sekitar 23,20% jika dibandingkan dengan penerimaan ZIS di tahun 2014.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat muslim untuk membayar zakat, member infak dan shadaqah. Terbukti dapat dilihat dari penerimaan dana ZIS oleh BAZNAS. Sudah pasti dengan lembaga- lembaga ZIS yang lain juga mengalami peningkatan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 4.9

Penerimaan Dana ZIS oleh BAZNAS periode 2011–2015 secara Bulanan Dalam Rupiah 40.000.000.000 20.000.000.000 16.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000

I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015

ZIS

Grafk di atas menunjukkan tingkat perkembangan dana ZIS yang diterima setiap bulan oleh BAZNAS sepanjang periode 2013 - 2015. Terlihat pada grafik di atas, ada waktu – waktu tertentu di mana ZIS mengalami peningkatan yang yang cukup tajam. Hal ini terjadi pada bulan ramadhan, di mana kaum muslimin menunaikan zakat fitrah pada bulan itu. Secara umum, dapat dilihat dari grafik, perlahan tapi pasti, ZIS mengalami peningkatan.

F. Hasil Analisis

Dalam dokumen KHAIRINA TAMBUNAN EKNI 91214043375 (Halaman 110-116)