• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan biasanya mendeskripsikan secara mendalam apa yang menjadi inti permasalahan dalam suatu penelitian sehingga siap untuk disajikan dan dinikmati oleh para pembacanya. Metode penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik penyajian informal. Sudaryanto mendefenisikan metode penyajian informal ini sebagai hasil analisis yang disajikan dilakukan dengan kata-kata biasa (a natural language) (Sudaryanto, 2015:240).

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Proses Pemberian Nama Orang Pada Masyarakat Batak Simalungun Dalam masyarakat Batak Simalungun, Nama merupakan sebuah doa yang disematkan oleh orang tua kepada anak-anaknya dan merupakan elemen terpenting dalam masyarakat. Pada masyarakat Batak Simalungun memiliki tatacara yang khas dalam memberikan nama kepada seorang anak. Nama merupakan pertanyaan kedua yang umumnya dinyatakan dalam perkenalan masyarakat Batak Simalungun selain marga. Sebelum memasuki masa mengandung, pasangan suami istri umumnya dipanggil dengan panggilan „Pa Paima‟ untuk laki-laki dan „Na paima‟ untuk panggilan perempuan. Tata cara tersebut dimulai dari proses penyambutan kelahiran sampai pemberian nama.

Tahapan upacara yang dilakukan di masyarakat Batak Simalungun adalah : 4.1.4 Mangalop parhorasan (memohon berkat)

Mangalop Parhorasan merupakan adat Batak Simalungun yaitu memohon berkat. Dalam hal ini pihak orangtua calon bayi yang datang ke rumah orangtua (orangtua suami) untuk memohon berkat dari orangtua tersebut. upacara ini bisa dilakukan di rumah tepatnya di ruang tamu. Dalam upacara ini tidak terlalu banyak mengundang masyarakat karena upacara memohon berkat ini tidak terlalu besar bagi masyarakat Batak Simalungun. Upacara ini dilakukan untuk memohon berkat kepada orangtua dan mengucakapkan terimah kasih kepada Tuhan dengan meneguhkan pikiran Ibu dari sang bayi saat melahirkan nanti. Inti dari upacara Mangalop Parhorasan dalam adat simalungun ini adalah Orangtua calon bayi

yang menjemput berkat kerumah orangtuanya, bukan orangtua yang mengantarkan berkat ke rumah orangtua calon bayi.

4.1.2 Mandekkei (Memberi ikan)

Adat Mandekkei merupakan tradisi yang ada dimasyarakat Batak Simalungun. Dalam adat ini pihak tondong(orangtua istri) memberikan makanan khas Batak Simalungun yang disebut mandekkei kepada calon ibu serta berkat

“pasu-pasu” dan membawa makanan berupa dayok nabinatur(ayam yang sudah dimasak dan disusun rapi), pisang, jeruk purut, buah semangka, rudang (bunga pisang) dll serta hiou bittang maratur yang diberikan kepada orangtua calon bayi.

Tujuan diberikan nya hiou ini untuk mengatur anak, boru, dan bayi agar menjadi keluarga yang baik dikemudian hari. Dalam acara ini pemberian makanan dari orangtua perempuan (orangtua istri) menjadi inti utama dari upacara. Upacara ini dilakukan pada saat umur kandungan sudah memasuki tujuh bulan. Istilah ini, dikenal dalam masyarakat umum dengan istilah tujuh bulanan. Panggilan kepada calon ayah adalah Pa Paima dan calon ini Na Paima.

4.1.3 Manganggapi (Menjaga)

Manganggapi adalah tahap yang dilakukan mulai dari hari pertama kelahiran sampai hari ketujuh. Tahap ini dilakukan untuk menjaga dan mengawasi ibu dan bayinya dari gangguan makhluk halus atau roh jahat yang mungkin saja membahayakan keselamatan keduanya terutama bayinya. Menjaga dilakukan dengan mengumumkan berita kelahiran kepada masyarakat dan keluarga, sehingga mereka datang secara serentak untuk menjaga ibu dan bayinya.

Masyarakat yang menjaga ibu dan bayi kebanyakan bapak-bapak. Masyarakat yang menjaga biasanya melakukan kegiatan agar tidak merasa bosan dan ngantuk.

Dalam hal ini goran-goran “ nama kecil” yang disandang anak yang baru lahir sesuai dengan jenis kelaminnya. Jika anaknya laki-laki maka dipanggilan dengan sebutan “si ucok” atau jika perempuan maka dipanggil dengan sebutan “si butet”. Begitu pula dengan panggilan orangtua nya, sesuai dengan jenis kelamin anak tersebut. Pa ucok dan Ma ucok untuk panggilan kepada kedua orangtua yang memiliki anak lakilaki atau Pa butet dan Ma butet untuk panggilan kedua orangtua yang memiliki anak perempuan.

4.1.4 Mambere goran (Memberi nama)

Membere goran adalah sistem pemilihan nama yang dilakukan oleh keluarga. Nama tersebut bisa diberikan orangtua bayi, orangtua dari suami, orangtua dari istri, dan keluarga. Nama –nama yang diberikan kepada sang bayi harus memiliki makna-makna yang baik. Ketika akan memilih nama sang bayi, calon nama-nama sang bayi ditulis di dalam kertas, dimasukkan ke dalam balbahul yakni semacam kantongan yang terbuat dari ayaman pandan yang berisi beras. Kemudian kantong itu diguncang-guncang sehingga calon nama-nama yang sudah dimasukkan itu teracak secara random. Setelah itu, salah satu calon nama diambil. Nama yang muncul, itulah yang disematkan kepada sang bayi. Dalam Upacara adat Batak Simalungun ada 2 adat dalam pemberian nama:

1. Nitak Siang-Siang (penenang hati)

Nitak siang-siang ini merupakan upacara adat Batak Simalungun yang diberikan saat pemberian nama, Upacara adat ini berupa nitak (tepung beras) berisi telur ditengah-tengah nitak dan dayok naminatur . Upacara ini diberikan saat di rumah, tepatnya berada diruang tamu. Orang yang menyampaikan nitak siang-siang kepada orangtua bayi adalah orangtua beserta keluarga dan

masyarakat yang turut serta mengikuti upacara tersebut. Dalam hal menyampakan itak siang-siang ini orangtua laki-laki mengarah ke bayi mengatakan :

On ma nitak siang-siang

(Inilah makanan penenang hati)

Ase siang ma paruhuran

(agar terang suasana hati)

Ase gabur pasarian

( agar mudah rejeki)

On ma tamperan goranmu

(inilah diberi namamu)

Ase tampe ma pasu-pasu hubam

(agar diberi anugrah padamu)

Ase hubam marhite pasu-pasu ni Tuhan

( agar diberikan kepadamu berkat yang dari Tuhan)

Dalam hal ini orangtua (orangtua suami) memberikan doa agar selalu diberkati Tuhan dan memberikan ucapan syukur kepada orangtua bayi.

2. paabinghon pahompu (menggendong cucu)

Dalam masyarakat Batak Simalungun paabingkon merupakan adat istiadat dalam pemberian nama di masyarakat Batak Simalungun. Orangtua (orangtua istri) memberi dayok nabinatur kepada orangtua bayi dan juga

memberikan parombah (kain panjang) kepada bayi, lalu ibu dari bayi menggendong anak tersebut dengan parombah (kain panjang) yang diberikan orangtua (orangtua istri). Lalu ibu bayi tersebut diberikan kepada orangtua (orangtua istri) agar diabing (digendong). Orangtua yang menggendong menghadap wajah bayi dan mengatakan :

On ma parombah (inilah kain panjang)

Panjang umur ma janah murah rejeki

(panjang umurlah dan murah rejeki)

Setelah orangtua (orangtua istri)selesai mengatakan hal tersebut orangtua pun membuat beras berupa pasu-pasu (berkat) kekepala bayi. Setelah melakukan hal tersebut orangtua mengembalikan bayi kepada ibunya beserta kain panjang dan beras . hal ini dilakukan berupa doa agar bayi sehat selalu dan mendapatkan umur yang panjang .

4.2 Makna Nama Orang pada Mayarakat Batak Simalungun di Desa Bangun Pane, Kecamatan Dolog Masagal, Kabupaten Simalungun

4.2.1 Makna Futuratif

Makn futuratif adalah makna nama yang mengandung pengharapan agar kehidupan pemilik nama seperti makna namanya. makna nama yang mengandung pengharapan agar kehidupan pemilik nama seperti makna namanya. Dalam kehidupan bermasyarakat khususnya pada suku Batak Simalungun, makna nama futuratif banyak ditemukan dalam nama, karena pada umumnya sebuah nama mengandung makna pengharapan yang menyangkut masa depan sipemilik nama.

Harapan setiap orang akan selalu baik, walaupun harapan itu tidak terpenuhi sesuai dengan harapan-harapan yang tedapat dalam nama-nama tersebut. Paling sedikit anakanak itu yang menyandang nama itu akan diingatkan bahwa mereka memiliki nama yang mengandung arti yang baik. Jadi, bila mereka akan berbuat hal-hal yang tidak baik, paling sedikit mereka akan berpikir dengan menyandang nama tersebut mereka akan malu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Dari analisis penelitian tersebut, ada beberapa nama yang mengandung makna nama futuratif dalam masyarakat Batak Simalungun, di Desa Bangun Pane, Kecamatan Dolog Masagal.

1. Dear „Baik‟

Nama Dear merupakan kata adjektiva. Nama Dear ini digunakan sebagai nama orang di masyarakat Batak Simalungun. Nama tersebut bermakan bahwa orangtua memberikan nama Dear kepada anaknya berharapan supaya dia nantinya menjadi orang yang baik, baik terhadap keluarga maupun sesama. Makna futuratif

yang terdapat pada nama tersebut adalah semoga menjadi anak yang baik dan bisa menjadi panutan bagi saudara dan keluarganya.

2. Sahman „Pasti

Nama Sahman adalah kata nomina yang menunjukkan hal keyakinan kepada seorang anak yang menjadikan keyakinan sebagai hal utama untuk kedepannya. Orangtua memberikan nama Sahman mengharapkan supaya anaknya bisa selalu mendapat kepastian. Makna nama futuratif yang terdapat pada nama Sahman semoga menjadi anak yang berhasil dan sukses dalam dunia pekerjaan.

3. Andohar „Semoga‟

Nama Andohar merupakan kelas adverbia yang digunakan sebagai nama orang di Desa Bangun Pane. Orangtua memberikan nama Andohar mengharapkan supaya anaknya bisa menjadi anak yang lebih baik. Makna nama Futuratif yang terdapat pada nama Andohar semoga menjadi anak yang selalu mendapat jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada di dalam kehidupan.

4. Rohma „Datanglah‟

Nama Rohma merupakan kelas verba yang digunakan dalam masyrakat Batak Simalungun. Orangtua yang memerikan nama tersebut berharap anaknya nantinya selalu mendatangkan hal-hal yang baik. Makna futuratif yang terkandung pada nama Rohma semoga menjadi anak yang selalu mendatangkan kebaikan bagi masyarakat yang membutuhkan.

5. Hamonangan „Kemenangan‟

Nama Hamonangan merupakan kata nomina yang menunjukkan hal tentang kemenangan. Orangtua yang memberikan nama tersebut berharap anaknya mendapatkan kemenangan. Makna futuratif yang terkandung pada nama

Hamonangan semoga selalu mendapat kemenangan di dalam persaingan pekerjaan.

6. Rossi Magina „selamanya‟

Nama Rossi Magina merupakan kata nomina yang digunakan sebagai nama di masyarakat Batak Simalungun. Orangtua yang memberikan nama tersebut berharap anaknya kelak menjadi orang yang baik. Makna futuratif yang terkandung pada nama Rossi Magina semoga selamanya kelak menjadi anak yang selalu membanggakan orang tua dalam meraih prestasi.

7. Hasiholan „Kerinduan‟

Nama Hasiholan merupakan kata nomina yang menunjukan kerinduan.

Nama ini digunakan sebagai nama orang di desa bangun pane. Orangtua yang memberikan nama tersebut berharap anaknya kelak menjadi seseorang yang selalu dirindukan. Makna futuratif yang terkandung dalam nama Hasiholan semoga kelak menjadi anak yang selalu dirindukan karena selalu memberikan dampak yang baik nantinya bagi masyarakat.

8. Tuahsen „Berkat‟

Nama Tuahsen merupakan kata nomina yang menunjukkan kebaikan dalam hidup. Nama Tuahsen diberikan Orangtuanya agar kelak anaknya selalu mendapat kebaikan. Makna futuratif dalam nama Tuahsen adalah semoga anaknya selalu mendapat berkat atau kebaikan dikemuadian hari.

9. Haporsayaan „Kepercayaan‟

Nama Haporsayaan merupakan kata nomina yang menunjukkan anggapan atau keyakinan. Nama ini juga digunakan di masyarakat Batak Simalungun.

Makna futuratif yang terkadung dalam nama Haporsayaan adalah orangtua

berharap anaknya menjadi orang yang dapat dipercayai oleh keluarga, teman, sahabat, dan masyarakat.

10. Dorma „ Pengasih pada sesama‟

Nama Dorma merupakan kata nomina yang menunjukkan orang yang mengasihi. Nama Dorma sering sekali digunakan masyarakat karena memiliki makna yang baik. Nama Dorma merupakan nama yang mempunya makna yang sangat bagus. Makna futuratif yang ada pada nama Dorma yaitu semoga selalu menjadi pengasih pada sesama terutama bagi keluarga.

11. Rohmainim „Anak kesayangan‟

Nama Rohmainim merupakan kata yang dapat digunakan sebagai nomina.

Makna nama yang terdapat dalam nama Rohmainim atau makna futuratif yang terdapat pada nama tersebut adalah semoga anak tersebut menjadi anak kesayangan ditengah-tengah keluarga ataupun masyarakat karena merupakan anak pertama dan cucu pertama bagi keluarganya.

12. Holong „Kasih‟

Nama Holong merupakan kelas kata nomina yang digunakan sebagai nama masyarakat Batak Simalungun di Desa Bangun Pane. Kata Holong dalam penggunaannya pada bahasa Batak Simalungun, sering dijumpai pada saat seseorang mengungkapkan perasaannya kepada pasangannya. Nama Holong mengandung makna pengharapan atau makna futuratif yaitu semoga anak bernama Holong selalu mendapat kasih.

13. Risdo „penuh‟

Nama Risdo merupakan nama yang memiliki makna pengharapan berupa makna futuratif. Nama Risdo merupakan kelas kata adjektiva yang digunakan

sebagai nama orang di Desa Bangun Pane. Nama tersebut menyiratkan makna harapan atau futuratif. Makna futuratif yang terkandung pada nama Risdo adalah adanya harapan semoga anak tersebut menjadi orang yang selalu penuh dengan harapan atau impian untuk menjadi kebanggan bagi keluarga.

14. Horas „makmur‟

Nama Horas merupakan bagian dari kelas kata adjektiva yang digunakan sebagai nama masyarakat Batak Simalungun. Kata Horas dalam penggunaannya pada Batak Simalungun, sering dijumpai pada upacara salam sejahtera untuk masyarakat Batak Simalungun. Kata Horas dalam masyarakat Batak Simalungun sama dengan penggunaan kata salam Menjuah-juah pada pada bahasa Batak Karo, njuah-juah pada Batak Pakpak, atau hai atau helo dalam bahasa Indonesia pada umumnya. Nama Horas mengandung makna pengharapan atau futuratif yaitu semoga anak bernama Horas hidup dengan makmur.

15. Binsar „bangkit‟

Nama Binsar merupakan kelas kata verba yang artinya bangkit. Nama tersebut mengandung harapan tersendiri yang diberikan orangtuanya kepada anaknya. Harapan atau makna futuratif yang terdapat pada nama Binsar ditunjukkan dengan tersiratnya harapan semoga anak yang bernama Binsar kelak menjadi anak yang selalu bangkit dari setiap keterpurukan dan masalah yang dihadapi anak tersebut dikemudian hari karena pada saat mengandung orangtua dari calon bayi mendapat keterpurukan dan mencoba bangkit kembali .

16. Basar „ramah‟

Nama Basar merupakan nama dalam bahasa Batak Simalungun yang digunakan sebagai nama masyarakat Batak Simalungun yang menunjukkan

pengharapan. Nama Basar merupakan kelas kata adjektiva yang artinya ramah.

Nama tersebut mengandung makna pengharapan supaya anak yang diberikan nama Basar memiliki sifat yang ramah sesuai dengan orangtuanya yang selalu ramah kepada masyarakat sekitar. Makna pengharapan tersebut merupakan makna futuratif yang terkandung dalam nama Basar.

17. Ajar „nasib‟

Ajar merupakan sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang. Nama Ajar merupakan kelas kata nomina yang digunakan sebagai nama orang masyarakat Batak Simalungun di Desa Bangun Pane. Harapan atau makna futuratif yang terdapat pada nama Ajar adalah orangtua berharap semoga anaknya kelak memiliki nasib yang baik. Tidak seperti nasip yang dihadapi otangtuanya saat ini.

18. Lihar „terang‟

Nama Lihar juga digunakan di dalam masyarakat Batak Simalungun di Bangun Pane. Nama Lihar ini diberikan orangtua kepada anaknya bertujuan agar anaknya tersebut kelak menjadi anak yang selalu menjadi penerang atau menjadi penuntun kebaikan bagi keluarga atau masyarakat. Harapan tersebut merupakan futuratif yang tersirat dalam nama Lihar.

19. Tongon „benar‟

Nama Tongon merupakan nama yang digunakan di masyarakat Batak Simalungun di Desa Bangun Pane. Nama Tongon mempunyai arti benar, betul, dan perihal lainnya. Harapan tentang kebenaran disangkut-pautkan kepada karakter anak yang memiliki nama Tongon di masa depan. Makna yang terkandung dalam nama Tongon adalah makna futuratif yang terkandung dalam

nama Tongon adalah harapan semoga anak yang selalu memberikan kebenaran di dalam berbagai hal.

20. Damei „ damai‟

Nama Damei merupakan kelas kata nomina yaitu tenteram, tenang. Makna nama yang terdapat dalam nama Damei atau makna futuratif yang terdapat pada nama Damei yaitu semoga anak yang memiliki nama tersebut selalu mendapat kedamaian atau ketenangan bagi masyarakat dengan turut membantu masyarakat yang membutuhkannya.

21. Anju „ sabar,bujuk‟

Nama Anju merupakan kelas kata nomina yang digunakan dalam masyarakat Batak Simalungun di Desa Bangun Pane. Makna pengharapan atau futuratif yang terkandung dalam nama Anju adalah semoga anak tersebut menjadi anak yang selalu memiliki kesabaran dan selalu pintar dalam membujuk.

22. Ringgas „rajin‟

Nama Ringgas merupakan bagian kelas kata adjektiva yang mengandung makna pengharapan. Harapan tersebut diberikan kepada anaknya melalui namanya. Nama Ringgas diberikan orangtuanya berkeinginan anaknya menjadi orang yang rajin karena rajin merupakan pangkal kaya. Harapan tersebut merupakan futuratif yang tersirat dalam nama Ringgas.

23. Sura „cita-cita‟

Nama Sura merupakan jenis kelas kata nomina yang mempunyai harapan sesuai dengan makna kata yang sebenarnya. Makna futuratif yang terdapat pada nama Sura adalah semoga anak tersebut memuyai cita-cita yang tinggi yang bisa

membanggakan orangtuanya. Mengharapkan anak menjadi yang lebih baik itulah keinginan orangtua.

24. Pandei „pintar‟

Nama Pandei merupakan jenis kelas kata adjektiva yang digunakan sebagai nama orang di Desa Bangun Pane. Nama tersebut mengandung makna pengharapan supaya anak yang diberikan nama Pandei menjadi anak yang pintar.

Makna pengharapan tersebut merupakan makna futuratif yang terkandung dalam nama Pandei.

25. Linggum „teduh‟

Harapan orangtua untuk anak merupakan suatu harapan yang baik untuk keluarga. Seseorang yang lahir akan membawa pengaruh kepada keluarganya.

Pada nama Linggum, kelahiran anak yang dinamai dengan Linggum diharapkan membawa pengaruh baik dalam keluarga terutama perubah kehidupan keluarga.

Makna futuratif yang terdapat dalam nama tersebut adalah semoga dengan adanya anak tersebut kelak keluarganya bisa berteduh kepadanya atau menjadi tempat pengaduan kepada anak tersebut.

26. Sittong „benar‟

Nama Sittong merupakan nama yang jelas terlihat menunjukkan adanya kebenaran dan kepercayaan. Nama Sittong memunyai kelas kata adjektiva menunjukkan hal kebenaran. Makna nama yang terkandung dalam nama Sittong adalah adanya harapan semoga anak tersebut menjadi anak yang selalu memberikan kebenaran dalam setiap perkara atau perselisihan dan semoga menjadi anak yang selalu jujur.

27. Bungaran „mendapat kemakmuran‟

Nama Bungaran merupakan nama yang sering digunakan di masyarakat Batak Simalungun terkhusunya di Desa Bangun Pane. Orangtua memberikan nama Bungaron kepada anaknya berharap anaknya akan mendapat kemakmuran di masa yang akan datang. Harapan tersebut merupakan makna futuratif yang terkandung dalam nama tersebut.

28. Saur „panjang umur‟

Nama Saur merupakan nama yang digunakan di Batak Simalungun. Biasa sigunakan pada‟ saurmatua‟ panjang umur. Orangtua yang memberikan nama tersebut kepada anaknya bertujuan agar anaknya memiliki umur yang panjang.

Makna hatapan atau makna futuratif yang terkandung dalam nama Saur adalah harapan semoga anaknya mendapatkan panjang umur.

29. Somba „sembah‟

Nama Somba merupakan kelas kata nomina yang digunakan dalam nama masyarakat Batak Simalungun. Kata yang sering digunakan dalam acara adat seperti manomba hula-hula. Makna pengharapan atau futuratif yang terkandung dalam nama Somba adalah semoga anak tersebut selalu menyebah sang pencipta dengan iman yang diajarkan orangtua kepada anak tersebut.

30. Dompak „hadap‟

Nama Dompak merupakan nama yang memiliki arti hadap atau berhadapan. Nama Dompak memiliki kelas kata nomina. Orangtua yang selalu berkeinginan nama anaknya selalu mengandung makna yang baik. Harapan atau makna futuratif yang terdapat pada nama Dompak adalah semoga anak tersebut selalu berhadapan dengan hal-hal yang baik untuk kehidupannya

Berikut ini dijelaskan makna futuratif nama orang dalam masyarakat Batak Simalungun di Desa Bangun Pane, Kecamatan Dolog Masagal, Kabupaten Simalungun (tabel 1).

No Nama Makna Makna Futuratif

1 Andohar Semoga semoga menjadi anak yang selalu mendapat jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada di dalam kehidupan.

2 Ajar „nasib‟ orangtua berharap semoga anaknya kelak memiliki nasib yang baik. Tidak seperti nasip yang dihadapi otangtuanya saat ini.

3 Anju sabar,bujuk semoga anak tersebut menjadi anak yang selalu memiliki kesabaran dan selalu pintar dalam membujuk.

4 Basar Ramah mengandung makna pengharapan

supaya anak yang diberikan nama Basar memiliki sifat yang ramah sesuai dengan orangtuanya yang selalu ramah kepada masyarakat sekitar 5 Binsar Bangkit harapan semoga anak yang bernama

Binsar kelak menjadi anak yang selalu bangkit dari setiap keterpurukan dan

masalah yang dihadapi anak tersebut dikemudian hari karena pada saat mengandung orangtua dari calon bayi mendapat keterpurukan dan mencoba bangkit kembali

6 Bungaran mendapat kemakmuran

Orangtua memberikan nama Bungaron kepada anaknya berharap anaknya akan mendapat kemakmuran di masa yang akan dating

7 Damei Damai semoga anak yang memiliki nama tersebut selalu mendapat kedamaian atau ketenangan bagi masyarakat dengan turut membantu masyarakat yang membutuhkannya.

8 Dear Baik diberikan nama Dear kepada anaknya berharapan supaya anak nantinya menjadi orang yang baik, baik terhadap keluarga maupun sesame

9 Dompak Hadap semoga anak tersebut selalu

berhadapan dengan hal-hal yang baik untuk kehidupannya

10 Dorma Pengasih pada sesame

semoga selalu menjadi pengasih pada sesama terutama bagi keluarga.

11 Hamonangan Kemenangan semoga selalu mendapat kemenangan

di dalam persaingan pekerjaan.

12 Haporsayaan Kepercayaan berharap anaknya menjadi orang yang dapat dipercayai dalam hal apa pun 13 Hasiholan Kerinduan semoga kelak menjadi anak yang

selalu dirindukan karena selalu memberikan dampak yang baik nantinya bagi masyarakat.

14 Holong Kasih semoga anak bernama Holong selalu mendapat kasih.

15 Horas Makmur semoga anak bernama Horas hidup dengan makmur.

16 Lihar Terang agar anaknya tersebut kelak menjadi anak yang selalu menjadi penerang atau menjadi semua penuntun kebaikan bagi keluarga atau masyarakat

17 Linggum Teduh semoga dengan adanya anak tersebut kelak keluarganya bisa berteduh kepadanya atau menjadi tempat pengaduan kepada anak tersebut.

18 Pandei Pintar supaya anak yang diberikan nama Pandei menjadi anak yang pintar.

Makna pengharapan tersebut merupakan makna futuratif yang terkandung dalam nama Pandei

19 Rohma Datanglah semoga menjadi anak yang selalu

21 Ringgas Rajin berkeinginan anaknya menjadi orang yang rajin karena rajin merupakan

21 Ringgas Rajin berkeinginan anaknya menjadi orang yang rajin karena rajin merupakan

Dokumen terkait