A. Kajian Teori
3. Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Eksperimen
Chairul (2014:112) Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak peserta didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan demikian metode ini anak didik diharapkan spenuhnya terlibat merencanakan eksperiment, melakukan eksperimen menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel dan memecahkan masalah yang yang di hadapinya secara nyata. Metode Eksperimen (percobaan) adalah cara penerapan pembelajaran dimana anak melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini anak diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau suatu proses.
Menurut Anggraeni (2016) Metode eksperimen adalah suatu cara penyajian materi pembelajaran di mana anak secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang sedang dipelajarinya. Melalui metode
ini anak secara total dilibatkan dalam melakukan sendiri mengikuti suatu proses, mengikuti suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan ataupun proses metode eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau penambahan materinya melalui percobaan atau mencoba sesuatu serta mengamati secara proses.
Eksperimen merupakan suatu kegiatan yang dapat mendorong kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu, dan kekaguman terhadap alam, ilmu pengetahuan dan tuhan. Melalui eksperimen anak belajar mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, mengapa sesuatu dapat terjadi, bagaimana anak dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dana bagaimana anak menemukan manfaat dan kegiatan yang dilakukannya.
Dari pendapat para ahli diatas penulis dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode dimana anak diberi kebebasan untuk melakukan percobaan dengan petunjuk dan bimbingan dari guru. Metode ini mencoba membantu siswa untuk lebih terlibat aktif dalam kegiatan yang diberikan oleh guru.
b. Tujuan Metode Eksperimen
Anak Memiliki sifat ingin tahu yang tinggi. Sifat ingin tahu ini sesuai dengan perkembangan intelektual anak pada masa usia dini yang sedang berkembang sangat cepat. Simpul-simpul syaraf di otak sibuk membangun konstruksi pengetahuan dengan cara mengasimilasi dan mengkoordinasi rangsang-rangsang yang didapatnya melalui pengamatan dari lingkungan di sekitar. Salah satu cara untuk memuaskan keingintahuannya adalah dengan
melakukan eksplorasi dan percobaan. Oleh karena itu, metode eksperimen sangat mendukung optimalisasi potensi intelektual yang sesuai dengan tarif berpikir anak pada masa usia ini.
Terdapat beberapa tujuan metode eksperimen dalam pembelajaran.Tujuan penggunaan metode eksperimen bagi anak adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan tentang proses terjadinya sesuatu.
b. Memberikan pengalaman kepada anak terhadapat proses terjadinya sesuatu.
c. Membuktikan tentang kebenaran sesuatu.
Lebih jelas lagi Winda Gunarti (2010) memaparkan sejumlah alasan betapa pentingnya (urgensi) Pembelajaran dengan metode eksperimen bagi anak-anak yaitu :
a. Kemampuan berkomunikasi anak belum sepenuhnya berkembang sebagian anak memiliki kemampuan berpikir yang sangat baik, namun belum tentu iya dapat mengekspresikan pikirannya dengan berbicara. Hal ini dikarenakan anak lebih aktif bergerak/berbuat daripada berbicara membicarakan perbuatannya. Masalah tersebut dapat diatasi dengan metode pembelajaran eksperimen. Dengan metode ini anak dapat menunjukkan kemampuannya tanpa harus membicarakannya karena anak “belajar sambil melakukan”
b. Belajar melalui metode eksperimen didesain untuk membantu anak membangun keterampilannya dengan menggunakan panca inderanya. Metode belajar ini dapat mengembangkan kemampuan mengamati, merasakan, mengecap
c. Salah satu karakteristik anak usia dini adalah kreatif. Oleh karenanya anak usia dini perlu diberikan kesempatan untuk menunjukkan kreativitasnya dan kegiatan eksperimen dapat mendukung kreativitas tersebut. Anak perlu diberikan kesempatan untuk bermain-main dengan pikiran ide mereka memanipulasi lingkungan alat-alat yang menunjang. Anak juga perlu diberikan kebebasan tanpa harus takut keluar dari aturan, aktivitas dan dengan metode eksperimen dapat diakomodir.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen penting diterapkan dalam pembelajaran guna memfasilitasi anak usia dini yang kelebihan energi dan sangat aktif. Anak usia dini sangat menyukai kegiatan yang menyenangkan yang bersifat menyelidiki dan mengeksplorasi lingkungannya
c. Langkah-Langkah Metode Eksperimen di PAUD
Syaiful (2011:126) langkah-langkah eksperimen
1) Anak dalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 anak
2) Guru bercakap-cakap dengan anak mengenai prosedur,peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan percobaan
3) Anak diajak melakukan prediksi dari percobaan yang akan dilakukan 4) Guru memberikan penjelasan tentang pelaksanaan percobaan disertai
contoh dan menyampaikan kepada anak hal-hal yang perlu diamati selama percobaan
5) Anak mempraktekkan sendiri apa yang telah disampaikan oleh guru membuktikan kebenaran dari prediksi yang dilakukan dan mengatasi permasalahan yang diberikan guru dalam percobaan
6) Guru berdiskusi dengan anak untuk menarik kesimpulan dari percobaan yang telah mereka lakukan.
d. Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen
1) Kelebihan Metode Eksperimen
Syaiful (2003:220-221)Metode eksperimen mempunyai keunggulan sebagai berikut: (1) metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku saja; (2) dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris tentang sains dan teknologi suatu sikap dari seorang ilmuan; (3) metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern antara lain : (a) siswa belajar dengan mengalami dan mengamati sendiri suatu proses atau kejadian (b) siswa terhindar jauh dari verbalisme (c) memperkarya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis (d) mengembangkan sikap berpikir ilmiah dan (e) hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi.
2) Kelemahan metode eksperimen
Selain keunggulan tersebut, metode eksperimen mengandung beberapa kelemahan sebagai berikut : (1) pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah (2) setiap eksperimen tidak memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian dan (3) sangat menuntut penguasaan perkembangan materi fasilitas peralatan dan bahan mutakhir seringkali terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat bahan tertentu dari pada guru.
e. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Eksperimen
Syaiful (2003:220-221) Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode eksperimen
1) Hendaknya guru menerapkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang ingin dicapai sehingga guru mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan eksperimen.
2) Hendaknya guru membicarakan bersama-sama dengan peserta didik tentang langkah yang dianggap baik untuk memecahkan masalah dalam eksperimen serta bahan-bahan yang diperlukan variabel yang perlu dikontrol dan hal-hal yang perlu dicatat.
3) Bila perlu guru membantu peserta didik untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan
4) Guru perlu merangsang agar setelah eksperimen berakhir, guru membanding-bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau keliru-keliruan.