• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Hasil Penelitian

1. Pertemuan kedua siklus 1

Observasi pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin 23 November 2020 dengan Tema: Air, api, udara Sub tema: Benda larut dan tidak larut. Pelaksanaan dimulai pada 07.30-10.00 WITA. Pada setiap pertemuan terdapat 4 kegiatan yaitu, kegiatan awal, inti, istirahat dan akhir (penutup).

1) Kegiatan awal

a) Berbaris sebelum masuk kelas

Pada kegiatan ini, guru mengarahkan anak untuk berbaris di depan kelas dengan tertib sambil menyanyikan beberapa lagu dan pemeriksaan kuku setelah itu anak didik masuk ke dalam kelas secara tertib.

b) Mengucapkan salam

Pada kegiatan ini guru dan anak didik duduk melingkar kemudian guru memberi salam dan peserta didik membalas salam guru.

c) Berdoa sebelum belajar

Pada kegiatan ini anak duduk melingkar kemudian membaca doa bersama guru sebelum memulai kegiatan belajar mengajar.

d) Apersepsi

Pada kegiatan ini, guru mengajak anak bercakap-cakap untuk membahas kegiatan pembelajaran yang dilakukan kemarin apakah anak masi ingat atau tidak kemudian guru melanjutkan membahas kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini.

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan ini yang akan dilaksanakan yaitu percobaan benda yang larut dan tidak larut. Guru menginformasikan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu benda yang larut dan benda yang tidak larut kemudian guru terlebih dahulu memberikan pertanyaan kepada anak benda apa saja yang dapat larut dan benda apa yang tidak larut. Guru juga menjelaskan seperti apakah saat benda dikatakan larut dan tidak larut. Selanjutnya guru memberikan contoh dengan memasukan benda ke dalam

air. Anak-anak harus memasukkan benda-benda uji coba pada wadah berisi air kemudian anak melihat reaksi yang ditimbulkan. Selesai memberi contoh guru mempersilahkan kepada anak untuk mencoba sendiri. Anak mulai melakukan percobaan dengan memasukkan satu persatu benda yang akan digunakan dalam uji coba ke dalam wadah berisi air. Anak mengamati apa yang terjadi setelah dimasukkan. Apakah benda tersebut larut atau tidak larut. Setelah semua benda diuji coba. Mereka mengelompokkan benda apa saja yang larut dan apa saja yang tidak larut kemudian anak menceritakan proses benda larut dan benda tidak larut. Anak anak terlihat mencari benda lain untuk dimasukkan ke dalam wadah, seperti: daun.

3) Istirahat

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan b) Berdoa sebelum dan sesudah makan

c) Bermain

4) Kegiatan Akhir

Guru mengadakan tanya jawab untuk mengingat kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan seperti benda apa saja yang terapung dan tenggelam didalam air mengapa benda tersebut bisa terapung dan tenggelam. Evaluasi ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan anak dalam mengingat kegiatan percobaan terapung tenggelam yang dilakukan dengan metode eksperimen. Selanjutnya guru bercakap-cakap dengan anak sampai di rumah memberi salam, salam kepada orang yang ada di rumah dan guru juga berpesan agar anak rajin

dalam belajar. Kegiatan ini di lanjutkan dengan berdoa untuk pulang yang di pimpin oleh guru.

2) Hasil observasi dan evaluasi siklus I pertemuan kedua (kamis 26 November 2020)

a) Hasil observasi dan evaluasi guru

(1) Guru menyiapkan segala peralatan yang diperlukan. Pada langkah ini, hasil observasi guru dikategorikan cukup (C), karena guru menyiapkan segala alat dan bahan yang akan digunakan tetapi hanya beberapa

(2) Guru mengatur posisi duduk agar peserta didik dapat melihat, mendengar dan memperhatikan dengan jelas. Pada langkah ini, hasil observasi guru dikategorikan baik (B), karena guru terlihat mengatur posisi duduk peserta anak didik agar dapat melihat, mendengar, dan memperhatikan dengan jelas.

(3) Guru memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan sains yang ingin dilakukan pada langkah ini, hasil observasi guru dikategorikan baik (B), karena guru memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan sains yang ingin dilakukan.

(4) Guru mempraktekkan dan menjelaskan pada anak tentang langkah-langkah dalam kegiatan sains yang akan dilaksanakan. Pada langkah ini, hasil observasi guru dikategorikan cukup (C), karena guru mempraktekkan dan menjelaskan pada anak tentang langkah-langkah dalam kegiatan sains tetapi ketika anak ditanya masih ada yang belum mengerti.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan sains. Pada langkah ini, hasil observasi guru dikategorikan baik (B), karena memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan sains.

(6) Guru memberikan motivasi kepada anak didik untuk melakukan kegiatan sains. Pada langkah ini, hasil observasi guru dikategorikan baik (B), karena Guru memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan kegiatan sains. (7) Guru mengamati proses pekerjaan dan hasil pekerjaan anak. Pada langkah ini,

hasil observasi guru dikategorikan baik (B), karena guru mengamati proses pekerjaan dan hasil pekerjaan anak.

Tabel 4.2 Observasi Guru Siklus I Pertemuan II

No Aktivitas Guru

Hasil Observasi

B C K

1 Guru menyiapkan segala peralatan yang diperlukan 2 Guru mengatur posisi duduk agar peserta didik dapat

melihat, mendengar dan memperhatikan dengan jelas.

3 Guru memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan sains yang ingin dilakukan

4 Guru mempraktekkan dan menjelaskan pada anak tentang langkah-langkah dalam kegiatan sains yang akan

dilaksanakan

5 Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan sains.

6 Guru memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan

kegiatan sains.

7 Guru mengamati proses pekerjaan dan hasil pekerjaan anak. Jumlah 5 2 Persetase (%) 71% 28% B = Baik C = Cukup K = Kurang

a) Hasil observasi dan evaluasi anak didik siklus I pertemuan kedua

(1) Pada indikator perencanaan yaitu anak dapat mencari atau mengambil benda yang akan diuji coba, pada batu atau kelereng tanpa bantuan dari guru serta dapat membantu temannya. Dari 18 anak didik yang diteliti ada 6 anak dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Anak dapat mencari atau mengambil benda untuk uji coba pada batu atau kelereng dengan bimbingan tanpa bantuan 10 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Anak dapat mencari atau mengambil benda yang akan diuji coba pada batu atau kelereng dengan bimbingan 2 anak dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak tidak dapat mencari atau mengambil benda yang akan diuji coba pada batu atau kelereng 0 anak dalam kategori belum berkembang (BB).

(2) Pada indikator aktivitas eksploratif dan menyelidik anak mengamati benda tenggelam seperti batu, kelereng, uang koin, dan sendok.mengamati benda terapung yaitu daun, gabus, kapas, plastik. Tanpa bantuan dari guru. Dari 18 anak didik yang diteliti 1 anak dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Anak mampu mengamati benda tenggelam seperti batu, kelereng, uang koin, dan sendok. Benda yang terapung yaitu daun, gabus, kapas, plastik. Tanpa bantuan dari guru 13 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Anak mampu mengamati benda tenggelam seperti batu, kelereng, uang koin, dan sendok. Benda yang terapung yaitu daun, gabus, kapas, plastik dengan pengawasan guru 4 anak dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak tidak dapat mengamati benda tenggelam seperti

batu, kelereng, uang koin, dan sendok. Benda yang terapung yaitu daun, gabus, kapas, plastik 0 anak dalam kategori belum berkembang (BB).

(3) Pada indikator klasifikasi anak mampu mengelompokkan benda tenggelam, yaitu batu, kelereng, uang koin, sendok. Benda terapung yaitu daun, gabus, kapas dan plastik tanpa bantuan guru serta dapat membantu temannya. Dari 18 anak didik yang diteliti 0 anak dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Anak mampu mengelompokkan benda tenggelam, yaitu batu, kelereng, uang koin, sendok. Benda terapung yaitu daun, gabus, kapas dan plastik Tanpa bantuan dari guru 14 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Anak mampu mengelompokkan benda tenggelam, yaitu batu, kelereng, uang koin, sendok. Benda terapung yaitu daun, gabus, kapas dan plastik dengan pengawasan guru 4 anak dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak tidak mampu mengelompokkan benda tenggelam, yaitu batu, kelereng, uang koin, sendok. Benda terapung yaitu daun, gabus, kapas dan plastik 0 anak dalam kategori belum berkembang (BB)

(4) Pada indikator sebab akibat anak sudah mampu menceritakan dengan sangat baik proses tenggelam, terapung tanpa bantuan guru. Dari 18 anak didik yang diteliti 0 anak dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Anak sudah mampu menceritakan proses tenggelam, terapung tanpa bantuan guru 5 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Anak sudah mampu menceritakan proses tenggelam, terapung dengan bantuan guru 13 anak dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak tidak dapat menceritakan proses tenggelam terapung 0 anak dalam kategori belum berkembang ( BB )

(5) sudah mampu memecahkan masalah membuat benda yang tenggelam menjadi terapung tanpa bantuan dari guru serta dapat membantu temannya. Dari 18 anak didik yang diteliti 0 anak dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Anak sudah mampu memecahkan masalah dalam uji coba tanpa bantuan guru 6 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Anak dapat memecahkan masalah dalam uji coba dengan bantuan guru 12 anak dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak tidak memecahkan masalah dalam uji coba 0 anak dalam kategori belum belum berkembang (BB)

(6) Pada indikator Inisiatif mencari benda lain yang akan digunakan dalam uji coba Anak sudah memiliki inisiatif dalam beraktifitas atau melakukan kegiatan. Dari 18 anak didik yang diteliti 0 anak dalam kategori berkembang sangat baik (BSB). Anak sudah memiliki inisiatif dalam beraktifitas atau melakukan kegiatan tanpa bantuan guru 4 anak dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Anak memiliki inisiatif dalam beraktifitas atau melakukan kegiatan dengan bantuan guru 12 anak dalam kategori mulai berkembang (MB). Anak tidak memiliki inisiatif dalam beraktifitas atau melakukan kegiatan 2 anak dalam kategori belum berkembang (BB)

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I, Peningkatan Kemampuan Sains Anak Melalui Metode Eksperimen Pada Kelompok B di Taman Kanak-kanak

Pusat PAUD Bunga Mawar Julumate‟ne No Nama

anak

Skor P. I Presentase Skor P.2 presentase Kriteria

1 DIH 18 75% 17 70% Berkembang Sesuai Harapan 2 AMR 17 70% 15 62% Berkembang Sesuai Harapan

No Nama anak

Skor P. I Presentase Skor P.2 presentase Kriteria

3 M.S 15 62% 17 70% Berkembang Sesuai Harapan 4 M.H 14 58% 16 66% Berkembang Sesuai Harapan 5 AKR 15 62% 14 58% Berkembang Sesuai Harapan 6 KEYS 16 66% 14 58% Berkembang Sesuai Harapan 7 LES 14 58% 16 66% Berkembang Sesuai Harapan 8 LISD 14 58% 15 62% Berkembang Sesuai Harapan

9 NAY 15 62% 12 50% Mulai Berkembang

10 HAS 16 66% 13 54% Berkembang Sesuai Harapan 11 MSY 13 54% 18 75% Berkembang Sesuai Harapan 12 NK 15 62% 17 70% Berkembang Sesuai Harapan 13 MAS 15 62% 14 58% Berkembang Sesuai Harapan 14 HR 14 58% 15 62% Berkemabng Sesuai Harapan 15 NGYA 14 58% 16 66% Berkembang Sesuai Harapan 16 NR 13 54% 16 66% Berkembang Sesuai Harapan 17 IKR 14 58% 17 70% Berkembang Sesuai Harapan 18 M.FA D 16 66% 16 66% Berkembang Sesuai Harapan

Rata-rata Kemampuan Sains 63,8% Berkembang Sesuai

Dari tabel hasil observasi anak siklus 1 diatas dapat diperjelas memulai tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil kemampuan sains anak usia dini kelompok B pada siklus I pertemuan I dan II

No Kriteria Jumlah anak Presentase 1 Belum Berkembang(BB) - -

2 Mulai berkembang (MB) 1 5,6 3 Berkembang sesuai harapan(BSH) 17 94,4 4 Berkembang sangat baik (BSB) - -

Dari hasil rekapitulasi pada siklus 1 di atas, dapat diperoleh keterangan bahwa 0 anak yang memiliki kriteria berkembang sangat baik (BSB) yang berada dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 17 anak atau 94,4 %. Sebanyak 1 anak atau 5,6 % yang berada dalam kategori mulai berkembang (MB) dan 0 anak dalam kategori belum berkembang (BB). Jadi pada siklus 1 meningkatkan kemampuan sains anak melalui metode eksperimen pada kelompok B di Tk Pusat PAUD Bunga Mawar Julumate’ne memperoleh nilai rata-rata 63,8% dikategorikan Berkembang sesuai harapan (BSH)

c. Refleksi

Setelah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah tahap refleksi, untuk melakukan upaya perbaikan pada siklus selanjutnya. Hal sesuai dengan pengamatan melalui lembar observasi yang menunjukkan hasil pencapaian belum maksimal. Adapun kendala-kendala yang yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I, antara lain sebagai berikut:

a) Perencanaan, umumnya sudah baik namun masih perlu dipersiapkan lebih baik lagi, seperti cara guru dalam mempraktekkan dan menjelaskan tentang langkah-langkah dalam kegiatan pembejaran sains eksperimen benda tenggelam, benda terapung dan eksperimen benda larut dan tidak larut, yang dilaksanakan sesuai dengan RPPH yang sudah ditentukan dalam pedoman kegiatan pembelajaran.

b) Pelaksanaan, secara umum sudah mulai baik namun guru masih perlu menyiapkan serta memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan tenggelam terapung dan larut dan tidak larut dan menjelaskan cara melakukan kegiatan tenggelam, terapung dan larut dan tidak larut sehingga dalam kegiatan pembelajaran nantinya anak sudah mengerti.

c) Observasi, masih dalam kategori cukup dalam memahami kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan guru masih terfokus dalam menjalankan kegiatan pembelajaran tanpa memperhatikan apakah anak sudah mengerti terhadap kegiatan yang diberikan.

Berdasarkan hasil tersebut, peneliti membuat rencana kegiatan pada siklus II. Rencana kegiatan siklus II tersebut disusun untuk lebih meningkatkan kemampuan sains anak dalam menggunakan metode eksperimen. Maka perlu dilanjutkan pada siklus II dengan penyempurnaan sebagai berikut:

1) Perencanaan, guru perlu memberikan penjelasan dengan cara yang menyenangkan agar anak mampu menerima dengan mudah dan mengerti tentang bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan serta anak pahaman cara melaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan.

2) Pelaksanaan, guru perlu mempraktekkan dan menjelaskan kepada anak tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam hal ini benda tenggelam, terapung , benda larut dan tidak larut serta memperhatikan bahan dan alat yang akan digunakan

3) Observasi, guru harus cermat dan teliti dalam memperhatikan setiap anak didik sehingga kegiatan pembelajaran sains dapat berjalan dengan lancar dan anak dapat menyelesaikan kegiatan dengan baik.

Dokumen terkait