• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Estimasi PDB Ekonomi Kreatif Tahun 2015

Dalam dokumen Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010 - 2015 (Halaman 97-123)

BAB III METODOLOGI

3.2 Metode Penyusunan Supply and Use Table (SUT) Ekonomi Kreatif

3.3.3 Metode Estimasi PDB Ekonomi Kreatif Tahun 2015

Berikut adalah metode penghitungan PDB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010=100 menurut subsektor ekonomi kreatif tahun 2015.

a. Subsektor Arsitektur Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku subsektor Arsitektur tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator dari PDB atas dasar harga berlaku industri konstruksi.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 subsektor Arsitektur tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator dari PDB atas dasar harga konstan 2010=100 industri konstruksi.

80

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI. 2. PDB Indonesia, BPS RI

b. Subsektur Desain Interior Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi menggunakan laju pendapatan hasil SKEK 2016.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI. 2. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus. - PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI

81

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi menggunakan laju pendapatan hasil SKEK 2016.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus. - PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI

d. Subsektor Desain Produk Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi menggunakan laju pendapatan hasil SKEK 2016.

82

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus. - PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video Industri: Industri Pengolahan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015, khusus kategori Industri Pengolahan, diperoleh menggunakan pendekatan produksi.

Output atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar harga

konstan dikalikan dengan Indeks Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

83

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan tahun 2015, khusus kategori Industri Pengolahan, diperoleh dengan pendekatan ekstrapolasi.

Output atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2015 dihitung dengan

menggerakkan output adhk tahun 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja dan data kualitatif.

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Indeks Produksi Triwulanan IBS, BPS RI 2. Indeks Produksi Triwulanan IMK, BPS RI

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS RI

4. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 5. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

Industri: Informasi dan Komunikasi

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku tahun 2015 diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang termasuk dalam cakupan subsektor film, animasi, dan videodari hasil SKEK 2016. Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHP.Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

84

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus. - PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI

f. Subsektor Fotografi Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi menggunakan laju pendapatan hasil SKEK 2016.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.

85

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI Industri: Jasa Lainnya

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh dengan

melakukan ekstrapolasi output atas dasar harga berlaku tahun sebelumnya menggunakan pertumbuhan subsektor bersesuaian yang didapatkan dari data SKEK 2016 yang telah diolah. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh dengan mengalikan

output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

Output atas dasar harga konstan tahun 2015 diperoleh dengan metode

deflasi, yaitu membagi output atas dasar harga berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan tahun 2015 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI

g. Subsektor Kriya

Industri: Industri Pengolahan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015, khusus kategori industri pengolahan, diperoleh menggunakan pendekatan produksi.

86

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Output atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar harga

konstan dikalikan dengan Indeks Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan tahun 2015, khusus kategoriindustri pengolahan, diperoleh dengan pendekatan ekstrapolasi.

Output atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2015 dihitung dengan

menggerakkan output adhk tahun 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja dan data kualitatif.

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Indeks Produksi Triwulanan IBS, BPS RI 2. Indeks Produksi Triwulanan IMK, BPS RI

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS RI

4. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 5. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kriya. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai

87

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.

Sumber data:

1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI

3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI

h. Subsektor Kuliner

Industri: Industri Pengolahan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015, khusus kategori Industri Pengolahan, diperoleh menggunakan pendekatan produksi.

Output atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar harga

konstan dikalikan dengan Indeks Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan tahun 2015, khusus kategori industri pengolahan, diperoleh dengan pendekatan ekstrapolasi.

Output atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2015 dihitung dengan

menggerakkan output adhk tahun 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja, dan data kualitatif.

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

88

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

2. Indeks Produksi Triwulanan IMK, BPS RI 3. Indeks Harga Produsen(IHP) 2010=100, BPS RI

4. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 5. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektorkuliner. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara

output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari

perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder,menggunakan rasio dari SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.

Sumber data:

1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI.

3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI

Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

Output subkategori kuliner diperoleh dengan pendekatan pengeluaran.

Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk terhadap

produk penyediaan makan minum ditambah dengan konsumsi wisatawan mancanegara di Indonesia (ekspor wisatawan mancanegara dikurangi pengeluaran wisatawan nasional/impor restoran). Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan output sekunder didapatkan dari rasio SUT Ekraf 2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi dengan IHP penyediaan makan minum sebagai deflatornya.

89

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.

Sumber data: 1. Susenas, BPS RI

2. Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS RI

3. Passenger Exit Survey (Publikasi Statistik Kunjungan Wisatawan

Mancanegara, BPS RI

i. Subsektor Musik

Industri: Industri Pengolahan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015, khusus kategori industri pengolahan, diperoleh menggunakan pendekatan produksi.

Output atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar harga

konstan dikalikan dengan Indeks Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan tahun 2015, khusus kategori industri pengolahan, diperoleh dengan pendekatan ekstrapolasi.

Output atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2015 dihitung dengan

menggerakkan output adhk tahun 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja, dan data kualitatif.

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

90

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

2. Indeks Produksi Triwulanan IMK, BPS RI 3. Indeks Harga Produsen(IHP) 2010=100, BPS RI

4. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 5. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan musik dan aktivitas penerbitan musik dan buku musik. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan

output utama. Sedangkan untuk output sekunder menggunakan rasio dari

SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.

Sumber data:

1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI

3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI

Industri: Informasi dan Komunikasi

- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan menyesuaikan pertumbuhan subsektor musik dan subsektor film, animasi, dan video. Hal ini dikarenakan subsektor musik merupakan bagian kecil dari industri Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan(yang merupakan industri SUT dari film, animasi, dan video). Kemudian nilai NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.

91

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

Nilai output atas dasar harga konstan tahun 2015 diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB atas dasar harga konstan, diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS RI 2. PDB subsektor Film, Animasi, dan Video 3. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi menggunakan laju pendapatan hasil SKEK 2016.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus. - PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud

92

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI Industri: Jasa Lainnya

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh dengan

melakukan ekstrapolasi output atas dasar harga berlaku tahun sebelumnya menggunakan pertumbuhan subsektor bersesuaian yang didapatkan dari data SKEK 2016 yang telah diolah. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh dengan mengalikan

output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

Output atas dasar harga konstan tahun 2015 diperoleh dengan metode

deflasi, yaitu membagi output atas dasar harga berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan tahun 2015 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

3. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS RI

j. Subsektor Fashion

Industri: Industri Pengolahan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2015, khusus kategori Industri Pengolahan, diperoleh menggunakan pendekatan produksi.

Output atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar harga

konstan dikalikan dengan Indeks Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dengan rasio NTB tahun berjalan.

93

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

PDB atas dasar harga konstan tahun 2015, khusus kategori industri pengolahan, diperoleh dengan pendekatan ekstrapolasi.

Output atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2015 dihitung dengan

menggerakkan output adhk tahun 2014 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) serta data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja, dan data kualitatif.

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Indeks Produksi Triwulanan IBS, BPS RI 2. Indeks Produksi Triwulanan IMK, BPS RI 3. Indeks Harga Produsen(IHP) 2010=100, BPS RI

4. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016, BPS RI-BEKRAF 5. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor fashion. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara

output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari

perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder, menggunakan rasio dari SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.

Sumber data:

1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI

94

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI Industri: Pendidikan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus. - PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer Industri: Informasi dan Komunikasi

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan perusahaan go public. Kemudian nilai NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

Nilai output atas dasar harga konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output atas dasar harga konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB atas dasar harga konstan, diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI 2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS RI

95

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Industri: Jasa Perusahaan

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diestimasi menggunakan laju pendapatan hasil SKEK 2016.

- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2015 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. SKEK 2016, BPS RI-BEKRAF

Industri: Jasa Lainnya

- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh dengan

melakukan ekstrapolasi output atas dasar harga berlaku tahun sebelumnya menggunakan pertumbuhan subsektor bersesuaian yang didapatkan dari data SKEK 2016 yang telah diolah. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku tahun 2015 diperoleh dengan mengalikan

output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

Dalam dokumen Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010 - 2015 (Halaman 97-123)

Dokumen terkait