BAB III METODOLOGI
3.2 Metode Penyusunan Supply and Use Table (SUT) Ekonomi Kreatif
3.3.2 Metode Estimasi PDB Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2014
Tahapan metode estimasi PDB Ekonomi Kreatif tahun 2011-2014 adalah sebagai berikut:
1. Berawal dari PDB Ekraf tahun 2010 diturunkan dari hasil SUT Ekraf tahun 2010
2. Pengidentifikasian dan pengumpulan data produksi/indikator produksi dan harga/indikator harga dari masing-masing subsektor ekraf tahun 2010-2014.
3. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga berlaku dengan metode pendekatan produksi dari masing-masing subsektor ekraf tahun 2011- 2014.
Outputk,t = Produksit x Hargao
NTBk,t = Outputk,t - Konsumsi Antarak,t
Outputk,t = Ouputk,o x (IKPo / 100)
NTBk,t = Outputk,t - Konsumsi Antarak,t
Outputk,t = Ouputb,t / (IHt / 100)
55
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
4. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga konstan dengan metode ektrapolasi/deflasi dari masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-2014. 5. Proses rekonsiliasi, uji kelayakan dan kewajaran.
Berikut adalah metode penghitungan PDB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010=100 menurut subsektor ekonomi kreatif tahun 2011 sampai tahun 2014.
a. Subsektor Arsitektur Industri: Jasa Perusahaan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku subsektor arsitektur tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator dari PDB atas dasar harga berlaku industri konstruksi.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 subsektor arsitektur tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator dari PDB atas dasar harga konstan 2010=100 industri konstruksi.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. PDB Indonesia, BPS RI
b. Subsektur Desain Interior Industri: Jasa Perusahaan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator dari PDB atas dasar harga berlaku real estate.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator dari PDB atas dasar harga konstan 2010=100 real estate.
56
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. PDB Indonesia, BPS RI
Industri: Pendidikan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI
c. Subsektor Desain Komunikasi Visual Industri: Jasa Perusahaan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator PDB subsektor periklanan.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. PDB subsektor Periklanan
Industri: Pendidikan
57
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI
d. Subsektor Desain Produk Industri: Jasa Perusahaan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator PDB atas dasar harga berlaku industri kemasan.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator PDB atas dasar harga konstan 2010=100 industri kemasan.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. PDB Indonesia, BPS RI.
Industri: Pendidikan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
58
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI
e. Subsektor Film, Animasi, dan Video Industri: Industri Pengolahan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar penyusunan PDB Ekonomi Kreatif.
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014, khusus kategori industri pengolahan,dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.
Data IBS diidentifikasi kedalam output dan konsumsi antara untuk masing-masing lima digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam dua digit KBLI, sehingga perlu dilakukan disagregasi ke dalam lima digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini, akan diperoleh output dan NTB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB EkonomiKreatif atas dasar harga konstan untuk kategori industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate output
atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator, yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
59
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar, yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI 4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS RI
5. SUT Ekonomi Kreatif 2010, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan indikator produksi (jumlah film, sinetron, dll) dengan rata-rata biaya produksi film.Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga Indeks harga konsumen (IHK). Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Jumlah film, sinetron, dll, Kemenparekraf 2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS RI 3. SUT Indonesia Tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
60
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI
f. Subsektor Fotografi Industri: Jasa Perusahaan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2013 diestimasi menggunakan hasil SKEK 2012-2013. Sedangkan untuk tahun 2014, diestimasi menggunakan hasil Survei Khusus Neraca Produksi (SKNP).
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu dengan cara men-deflate PDB atas dasar harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. SKEK 2012-2013, BPS RI
3. SKNP 2014, BPS RI Industri: Pendidikan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
61
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI. 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI Industri: Jasa Lainnya
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan
produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan
output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
Output atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan metode
deflasi, yaitu membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan 2010=100 dan rasio NTB.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 3. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS RI
g. Subsektor Kriya
Industri: Industri Pengolahan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar penyusunan PDB Ekonomi Kreatif.
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014, khusus kategoriindustri pengolahan, dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.
62
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Data IBS diidentifikasi kedalam output dan konsumsi antara untuk masing-masing lima digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam dua digit KBLI, sehingga perlu dilakukan disagregasi ke dalam lima digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini, akan diperoleh output dan NTB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategoriindustri pengolahan diperoleh dengan pendekatan deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate output
atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator, yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI 4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100, BPS RI
5. SUT Ekonomi Kreatif 2010, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektor kriya. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output
63
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder, menggunakan rasio dari SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.
Sumber data:
1. Data output sektor barang,Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI
3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI
h. Subsektor Kuliner
Industri: Industri Pengolahan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif.
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014, khusus kategori Industri Pengolahan, dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.
Data IBS diidentifikasi kedalam output dan konsumsi antara untuk masing-masing lima digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam dua digit KBLI, sehingga perlu dilakukan disagregasi ke dalam lima digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh output dan NTB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku.
64
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategoriindustri pengolahan diperoleh dengan pendekatan deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate output
atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator, yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI 4. Indeks Harga Produsen(IHP) 2010=100, BPS RI
5. SUT Ekonomi Kreatif 2010, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan di subsektorkuliner. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara
output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari
perkalian tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk output sekunder, menggunakan rasio dari SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.
Sumber data:
1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI
3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI
65
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Output subkategori penyediaan makan minum diperoleh dengan
pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk terhadap produk penyediaan makan minum ditambah dengan konsumsi wisatawan mancanegara di Indonesia (ekspor wisatawan mancanegara dikurangi pengeluaran wisatawan nasional/impor restoran). Penghitungan tersebut menghasilkan output utama. Sedangkan
output sekunder, didapatkan dari rasio SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010.
Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi dengan
IHP penyediaan makan minum sebagai deflatornya. Sedangkan nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan
output-nya.
Sumber data: 1. Susenas, BPS RI
2. Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS RI
3. Passenger Exit Survey (Publikasi Statistik Kunjungan Wisatawan
Mancanegara, BPS RI
i. Subsektor Musik
Industri: Industri Pengolahan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar penyusunan PDB Ekonomi Kreatif.
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014, khusus kategori industri pengolahan, dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.
Data IBS diidentifikasi kedalam output dan konsumsi antara untuk masing-masing lima digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam dua digit KBLI, sehingga perlu dilakukan disagregasi ke dalam
66
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
lima digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan, diperoleh output dan NTB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan men-deflate output
atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator, yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI 4. Indeks Harga Produsen(IHP) 2010=100, BPS RI
5. SUT Ekonomi Kreatif 2010, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari industri pengolahan musik dan aktivitas penerbitan musik dan buku musik. Marjin perdagangan merupakan perkalian antara output industri dengan rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan
67
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010. Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output-nya.
Sumber data:
1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS RI 2. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI
3. SKSJ, BPS RI 4. SPPJ, BPS RI
Industri: Informasi dan Komunikasi
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
Nilai output berlaku diperoleh menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan menyesuaikan pertumbuhan subsektor musik dan subsektor film, animasi, dan video. Hal ini dikarenakan subsektor musik merupakan bagian kecil dari industri produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan (yang merupakan industri SUT dari Film, Animasi, dan Video). Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan rasio NTB.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
Nilai output konstan diperoleh menggunakan metode deflasi, yaitu dengan membagi output konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB tahun 2010.
Sumber data:
1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS RI 2. PDB subsektor Film, Animasi, dan Video, BPS RI 3. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI
Industri: Jasa Perusahaan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator subsektor musik.
68
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator subsektor musik.
Sumber data:
1. SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS RI 2. PDB subsektor musik, BPS RI
Industri: Pendidikan
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014 diestimasi sebagai perkalian antara PDB atas dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK kursus.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun 2011-2014 diestimasi menggunakan indikator jumlah peserta kursus.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI 2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud 3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS RI Industri: Jasa Lainnya
- PDB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)
Output atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan
produksi, yaitu mengalikan indikator produksi dan indikator harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan
output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.
- PDB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode deflasi, yaitu
membagi output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dan rasio NTB.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
69
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
3. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS RI
j. Subsektor Fashion
Industri: Industri Pengolahan
- PDB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari hasil SUT Ekonomi Kreatif tahun 2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar penyusunan PDB Ekonomi Kreatif.
PDB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2011-2014, khusus Kategori Industri Pengolahan, dihitung menggunakan pendekatan produksi dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2011-2014.
Data IBS diidentifikasi kedalam output dan konsumsi antara untuk masing-masing lima digit KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam dua digit KBLI, sehingga perlu dilakukan disagregasi ke dalam lima digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDB Industri pengolahan Non Migas Nasional. Dari hasil ini, akan diperoleh output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.
- PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)
PDB Industri Kreatif atas dasar harga konstan untuk kategori industri pengolahan diperoleh dengan pendekatan deflasi.
Output atas dasar harga konstan dihitung dengan mendeflate output
atas dasar harga berlaku dengan suatu deflator, yaitu Indeks Harga Produsen (IHP).
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.
70
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI 4. Indeks Harga Produsen(IHP) 2010=100, BPS RI
5. SUT Ekonomi Kreatif 2010, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak