BAB III METODOLOGI
3.2 Metode Penyusunan Supply and Use Table (SUT) Ekonomi Kreatif
3.2.2 Metode Estimasi Use Ekonomi Kreatif Tahun 2010
Pada dasarnya metode penyusunan tabel use ekonomi kreatif tahun 2010, khususnya konsumsi antara, menggunakan struktur konsumsi antara dari
38
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
industri-industri yang berkaitan dengan ekonomi kreatif pada tabel use SUT Indonesia tahun 2010. Sedangkan secara umum, struktur nilai tambah bruto (NTB) ekonomi kreatif berasal dari survei khusus dan Sensus Ekonomi 2006. Berikut adalah rincian metode estimasi use khususnya struktur nilai tambah bruto (NTB) dari masing-masing subsektor ekonomi kreatif.
a. Subsektor Arsitektur Industri: Jasa Perusahaan.
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
b. Subsektur Desain Interior Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
39
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
c. Subsektor Desain Komunikasi Visual Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS R Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
d. Subsektor Desain Produk Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
40
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
e. Subsektor Film, Animasi, dan Video Industri: Industri Pengolahan
Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun
supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI
dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).
Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) diatas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data produksi Industri Besar dan Sedang, serta Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia Tahun 2010, BPS RI
3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
41
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
f. Subsektor Fotografi Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya
Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
g. Subsektor Kriya
Industri: Industri Pengolahan
Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun
42
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).
Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
h. Subsektor Kuliner
Industri: Industri Pengolahan
Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun
supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI
dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).
Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
43
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
i. Subsektor Musik
Industri: Industri Pengolahan
Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun
supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI
dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).
Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
44
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data produksi Industri Besar dan Sedang, serta Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS RI Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya
45
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
j. Subsektor Fashion
Industri: Industri Pengolahan
Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun
supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI
dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).
Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
46
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer Industri: Informasi dan Komunikasi
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data pendapatan laporan keuangan perusahaan go
public dan data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
3. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya
Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
47
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
l. Subsektor Penerbitan
Industri: Industri Pengolahan
Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun
supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI
dan agregasi ke dalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).
Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data produksi Industri Besar dan Sedang serta Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
48
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya
Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI.
m. Subsektor Periklanan Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
n. Subsektor Televisi dan Radio Industri: Informasi dan Komunikasi
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data pendapatan laporan keuangan perusahaan go public.
49
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI
2. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI
o. Subsektor Seni Pertunjukan Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya
Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI.
p. Subsektor Seni Rupa
Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.
50
Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015
Sumber data:
1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Perusahaan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan
Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya
Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.
Sumber data:
1. Sensus Ekonomi 2006.
2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI.