• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Estimasi Use Ekonomi Kreatif Tahun 2010

Dalam dokumen Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010 - 2015 (Halaman 55-68)

BAB III METODOLOGI

3.2 Metode Penyusunan Supply and Use Table (SUT) Ekonomi Kreatif

3.2.2 Metode Estimasi Use Ekonomi Kreatif Tahun 2010

Pada dasarnya metode penyusunan tabel use ekonomi kreatif tahun 2010, khususnya konsumsi antara, menggunakan struktur konsumsi antara dari

38

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

industri-industri yang berkaitan dengan ekonomi kreatif pada tabel use SUT Indonesia tahun 2010. Sedangkan secara umum, struktur nilai tambah bruto (NTB) ekonomi kreatif berasal dari survei khusus dan Sensus Ekonomi 2006. Berikut adalah rincian metode estimasi use khususnya struktur nilai tambah bruto (NTB) dari masing-masing subsektor ekonomi kreatif.

a. Subsektor Arsitektur Industri: Jasa Perusahaan.

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

b. Subsektur Desain Interior Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

39

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS R Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

d. Subsektor Desain Produk Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

40

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video Industri: Industri Pengolahan

Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun

supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI

dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).

Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) diatas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data produksi Industri Besar dan Sedang, serta Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia Tahun 2010, BPS RI

3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

41

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

f. Subsektor Fotografi Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya

Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006.

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

g. Subsektor Kriya

Industri: Industri Pengolahan

Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun

42

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).

Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

h. Subsektor Kuliner

Industri: Industri Pengolahan

Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun

supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI

dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).

Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

43

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

i. Subsektor Musik

Industri: Industri Pengolahan

Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun

supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI

dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).

Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

44

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data produksi Industri Besar dan Sedang, serta Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS RI Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya

45

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006.

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

j. Subsektor Fashion

Industri: Industri Pengolahan

Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun

supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI

dan agregasi kedalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).

Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

46

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data pendapatan laporan keuangan perusahaan go

public dan data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

3. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya

Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006.

47

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

l. Subsektor Penerbitan

Industri: Industri Pengolahan

Dalam penyusunan use ekonomi kreatif, khususnya kategori Industri Pengolahan, prosesnya sama dengan yang dilakukan dalam menyusun

supply. Bedanya untuk menyusun use, disagregasi menurut lima digit KBLI

dan agregasi ke dalam klasifikasi sektor ekonomi kreatif dilakukan untuk kelompok Nilai Tambah Bruto (NTB).

Dari hasil proses penyusunan output (supply) dan NTB (use) di atas, maka selisihnya akan dihasilkan total konsumsi antara untuk setiap kolom (industri kreatif). Struktur konsumsi antara diperoleh menggunakan proporsi dari kolom SUT Nasional induknya yang bersesuaian.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan, BPS RI 3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan, BPS RI

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data produksi Industri Besar dan Sedang serta Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

48

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya

Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006.

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI.

m. Subsektor Periklanan Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

n. Subsektor Televisi dan Radio Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB. Rasio NTB tersebut diperoleh dari data pendapatan laporan keuangan perusahaan go public.

49

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI

2. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

o. Subsektor Seni Pertunjukan Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya

Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006.

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI.

p. Subsektor Seni Rupa

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi use, khususnya untuk Nilai Tambah Bruto (NTB), diperoleh menggunakan perkalian antara output dengan rasio NTB.

50

Laporan Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010-2015

Sumber data:

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Pendidikan

Nilai Tambah Bruto (NTB) tahun 2010 diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output tahun 2010. Rasio NTB diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006).

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS RI 2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI Industri: Jasa Lainnya

Estimasi use industri Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi Swasta, khususnya Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dengan mengalikan output dan rasio NTB. Rasio NTB didapatkan dari data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006.

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS RI.

Dalam dokumen Penyusunan PDB Ekonomi Kreatif 2010 - 2015 (Halaman 55-68)

Dokumen terkait