• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang diterapkan pada tugas akhir ini berupa survey atau penyebaran kuesioner. Penelitian survey merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan pada responden dalam bentuk sample dari sebuah populasi. Pengumpulan data bisa diambil melalui penyebaran kuesioner atau melakukan wawancara dengan pihak yang terkait.

Waktu dan Tempat

Pengkajian Tugas Akhir mengenai ”Minat Petani Milenial Dalam Optimalisasi Pekarangan pangan lestari (P2L) Sistem Pertanian Perkotaan Di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat” dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu pada 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2022 yang bertempat di Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Populasi dan Sampel Populasi

Populasi dipilih berdasarkan kriteria yaitu kelompoktani milenial aktif yang merespon dengan baik kegiatan optimalisasi pekarangan pangan lestari (P2L) berdasarkan rekomendasi dari penyuluh. Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan 6 kelompoktani yang tersebar 2 di Desa Cipanas, 2 Desa Sidanglaya dan 2 Desa Ciloto. Dari 6 kelompoktani tersebut terdapat jumlah populasi sampel yaitu sebanyak 175 orang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nama Desa, Kelompoktani dan Jumlah Anggota

No. Nama Desa Nama Kelompok Tani Anggota Kelompok

1 Desa Cipanas Taruna Tani Akur Insan Mandiri

30 15 2 Desa Sidanglaya Taruna Tani Milta

Mandiri

30 25

3 Desa Ciloto Remaja Tani

Parabon

39 36

Sumber: Programa Kecamatan Cipanas, Tahun 2022

Penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, (Sugiyono, 2013). Sampel tersebut diambil dari populasi dengan menggunakan persentase tingkat kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10%. Penentuan ukuran sampel responden menggunakan rumus Slovin, (Sugiyono 2012).

Keterangan :

N : Besaran Populasi n : Besaran Sampel

e : Persentasi ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel (10 %) Sehingga dengan rumus tersebut diperoleh sampel sebanyak :

N : 175 e : 10 % Perhitungan :

n = 63,63 atau 63 Petani Milenial

Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi yaitu berjumlah 63 orang.

Kemudian, ditentukan sampel dari masing-masing kelompoktani secara proporsional menggunakan rumus Rubin and Luck (Darmawan 2005) dalam (Haryanto Yoyon, 2018).

Dimana :

ni : Jumlah sampel masing-masing kelompoktani Nk : Jumlah populasi masing-masing kelompoktani N : Jumlah total populasi

n : Jumlah sampel dari populasi

Jumlah sampel per kelompoktani dapat di lihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Sampel Perkelompoktani

Sumber: Data Diolah Penulis, Tahun 2022

Penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode pengambilan sampel tujuan (purpose sampling) berdasarkan pada ketentuan yang menurut Sugiyono, (2016: 85) yang mana Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam alasan meggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel tujuan. Metode ini adalah teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel yang tertuju pada petani milenial saja.

Sampel adalah sebagian dari pupolasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh suatu populasi yang akan diteliti.

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Non Probability Sampling. Non Probability Sampling jenis sampel ini tidak dipilih secara acak.

Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah seluruh petani milenial dari Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur yang berpotensi sebagai responden penelitian minat petani milenial dalam optimalisasi pekarangan pangan lestari (P2L) yaitu 63 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode pengambilan sampel tujuan.

No. Nama

Desa

Nama Kelompok Tani

Anggota Kelompok

Proporsional sampel

Jumlah sampel (pembulatan)

1 Desa

Cipanas Taruna Tani Akur Insan Mandiri

30 15

30/175x63 = 10,8 15/175x63 = 5,4

11 5

2 Desa

Sidanglaya Taruna Tani Milta Mandiri

30 25

30/175x63 = 10,8 25/175x63 = 9

11 9 3 Desa Ciloto Remaja Tani

Parabon

39 36

39/175x63 = 14,04 36/175x63 = 12,96

14 13 Jumlah 175 63

Kisi-kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam kajian ini berupa kuesioner tertutup yang berhubungan dengan variabel kajian ini, sehingga responden hanya memilih jawaban yang sudah disiapkan. Berikut variabel, indikator, parameter dan skala pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Variabel, Indikator, Parameter, Skala Pengukuran

Variabel Indikator Parameter Pengukuran

Faktor Internal

(X1)

Umur Jumlah tahun sejak responden lahir sampai sekarang.

Rasio

Pendidikan Jumlah tahun mengikuti pendidikan. Rasio Pengalaman

Bertani

Jumlah tahun sejak awal berusahatani sampai sekarang.

Rasio

Luas lahan pekarangan

Jumlah areal/tempat usahatani diatas sebidang tanah dengan satuan meter.

Rasio

Faktor Eksternal

(X2)

Sarana produksi

Tingkat keterjangkauan harga saprodi, ketersediaan saprodi dan jarak yang di tempuh ketempat penyediaan saprodi.

Likert 1,2,3,4 Kegiatan

Penyuluhan

Intensitas/frekuensi penyuluhan, kesesuaian materi penyuluhan, kesesuaian media penyuluhan dan kesesuaian metode penyuluhan.

Ketersediaan SDA

Situasi lingkunga yang dapat

mempengruhi dan mementukan sistem atau pola serta strategi yang akan di lakukan dalam pengembangan lahan pekarangan.

Sumber Informasi

Adanya beberapa jenis sumber informasi dan kemudahan dalam mengakses informasi seperti media massa, pameran, dan berkelompok.

Keinginan

1. Keinginan petani milenial dalam

pengembangan lahan pekarangan. 1,2,3,4

Minat Petani (Y)

2. Keinginan memiliki lahan pekarangan menghasilkan.

3. Keinginan memenuhi kebutuhan pangan.

Ketertarikan

1. Keterarikan petani dalam pengembanga lahan pekarangan.

2. Petani milenial merasa kegiatan yang dilakukan ini penting untuk terus dilanjutkan

3. Ketertarikan berpartisipasi dalam aktivitas kegiatan yang dilakukan

1,2,3,4

Keterlibatan

1. Keterlibatan petani milenial dalam pengembangan lahan pekarangan.

2. Ikut serta dalam kegiatan budidaya.

3. Keterlibatan dalam organisasi pemanfaatan lahan pekarangan

1,2,3,4

Sumber: Data Diolah Penulis, Tahun 2022

Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat apakah suatu alat ukur tersebut valid (sahih) atau tidak valid. Alat ukur yang dimaksud disini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner. Dalam uji pengukuran validitas terdapat dua macam yaitu Pertama, mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan (item) dengan total item. Kedua, mengkorelasikan antar masing-masing skor indikator item dengan total skor konstruk.

Sebelum suatu instrumen digunakan pada responden yang sesungguhnya, maka instrumen diuji kevalidannya kepada responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan oleh pihak ketiga yaitu oleh petani diluar Responden penelitian yang ada di Kecamatan Cipanas dengan menyebar kuesioner pertanyaan sebanyak 47 soal dan hasil yang diperoleh bahwa semua pertanyaan dalam penelitian ini dikatakan valid. Kriteria Pengujian Validitas Dalam penelitian ini yaitu pengujian validitas yang mengkorelasikan

antar masing-masing skor item indikator dengan total skor konstruk. Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 atau 5%. Uji Validitas instrumen penelitian minat petani milenial dalam optimalisasi program pekarangan pangan lestari (P2L) di Kecamatan Ciapanas Kabupaten Cianjur ini dilakukan terhadap 30 orang responden diantaranya yaitu para penyuluh dan fasilitator pertanian Kecamatan Cipanas. Pengujian validitas menggunakan bantuan Microsoft Exel terhadap 47 soal dalam bentuk kuesioner dinyatakan “Valid” dengan tingkat signifikansi 5%. Seluruh soal dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria yaitu r hitung > r tabel. Penentuan R tabel diperoleh dari df 27 (N-2) atau df (30-2) = 28 dengan tingkat signifikansi 5% yaitu 0,361.

a) Kriteria pengujiannya yaitu:

- H0 diterima apabila r hitung > r tabel , (alat ukur yang digunakan valid atau sahih)

- H0 ditolak apabila r statistik ≤ r tabel. (alat ukur yang digunakan tidak valid atau sahih)

b) Cara menentukan besar nilai R tabel

- R tabel = df (N-2), tingkat signifikansi uji dua arah.

- Misalnya R tabel = df (13-2, 0,05). Untuk mendapatkan nilai R tabel kita harus melihat ditabel R

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ √ ∑ ∑ Keterangan :

= koefisien korelasi

= skor item masing-masing pertanyaan = skor total pertanyaan

= banyaknya subjek/jumlah responden

Interpretasi kriteria keputusan uji adalah melihat hasil output program Stastitical Product and Service Solutions (SPSS) atau Microsoft Excel. Kriteria yang digunakan yaitu jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan valid dan dapat digunakan, untuk nilai r tabel dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2 (Muhidin dan Maman, 2007).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji statistik yang dipakai guna menentukan reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel, atau sejauh mana pengukuran dapat dipercaya jika dilakukan pengukuran pada waktu yang berbeda pada kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dari hasil uji validitas kepada 30 responden, dengan tingkat kekeliruan 10%, data yang diperoleh diolah di komputer menggunakan perangkat lunak.

Kriteria keputusan uji dengan melihat hasil analisis pada Microsoft Excel yaitu melihat nilai Cronbach’s Alpha keseluruhan instrumen, Uji reliabilitas dilakukan dengan mengambil responden yang homogen dengan responden yang diteliti. Responden yang diambil sebanyak 30 orang diluar dari sampel yang diteliti. Uji Keterandalan (Reliabilitas) atau sering juga disebut dengan uji kejituan. Suatu alat ukur dikatakan andal bila digunakan berulangkali memberikan hasil yang sama, kriteria alat ukur tersebut dikatakan andal apabila nilai Cronbach”s alpha nya lebih besar atau sama dengan 0,70 maka instrumen penelitian sangat andal/reliable dan dapat digunakan untuk pengumpulan data (Lukman Effendy dkk, 2018). Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas, di dapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal yang di uji sangat reliabel sehingga dapat dijadikan butir soal pertanyaan untuk kuesioner dalam penelitian ini.

Skala pengukuran menggunakan skala modifikasi likert yang diberi numeric antara 1 - 4 yang terbagi dalam 4 kategori, yaitu :

1. Nilai 4 : Sangat berperan/sangat menerapkan/sangat menguntungkan/sangat sesuai/sangat mudah/sangat tahu/sangat setuju/sangat menerima/sangat menerapkan.

2. Nilai 3 : Berperan/ menerapkan/ menguntungkan/ sesuai/ mudah/ tahu/

setuju/ menerima/ menerapkan.

3. Nilai 2: Kurang berperan/kurang menerapkan/kurang menguntungkan/kurang sesuai/kurang mudah/kurang tahu/kurang setuju/ menerima/kurang menerapkan

4. Nilai 1 : Tidak berperan/tidak menguntungkan/tidak menguntungkan/tidak

sesuai/tidak mudah/tidak tahu/tidak setuju/tidak menerima/tidak menerapkan Dalam kajian ini data yang digunakan yaitu berupa data ordinal dan data interval dengan nilai 1 s.d 4. Dimana nilai terendah adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 4.

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian adalah koefisien Alfa (Cronbach Alpha) yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993 dalam Muhidin dan Maman, 2007).

[

] [ ] Keterangan :

= reliabilitas instrumen/koefisien alfa = banyaknya butir soal

= jumlah varians bulir

= jumlah varians total

Kriteria keputusan uji dengan menlihat analisis pada output program SPSS atau Microsoft Excel yaitu melihat nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai hitung alpha lebih besar (>) dari nilai tabel r maka instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan, untuk nilai r tabel dapat dilihat pada a = 5% dan db = n – 2 (Muhidin dan Maman, 2007).

Data dan Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam kajian ini terdiri atas primer dan data sekunder. Data primer berupa data hasil inventarisasi variabel-variabel yang berhubungan langsung dengan responden. Data primer ini diperoleh melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui inventarisasi data pendukung berupa kondisi potensi wilayah, demografi, dokumentasi poktan, dokumentasi BPP Cipanas dan monografi Kecamatan Cipanas dan data dari Instansi lainnya.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pengkajian ini adalah analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Penelitian ini mempunyai dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Pengolahan dan analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS 26. Analisis data deskriptif digunakan untuk mengetahui minat petani dalam pengoptimalan pekarangan pangan lestari (P2L). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani dalam optimalisasi pekarangan pangan lestari (P2L) sistem vertikultur.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan minat petani milenial dalam optimalisasi pekarangan pangan lestari (P2L). Deskriptif adalah suatu penggambaran, penjabaran, atau penjelasan terhadap minat petani milenial dalam optimalisasi pekarangan pangan lestari. Analisis deskriptif merupakan penggambaran dan penjabaran dari variabel yang telah terkumpul dan penyajiannya berupa tabel dan persentase. Dalam kajian ini, minat petani milenial sebagai variabel (Y) meliputi ketertarikan, kesenangan dan keterlibatan. Karakteristik Individu sebagai variabel (X1) meliputi umur, Pendidikan, Pengalaman dan Luas lahan Pekarangan. Faktor Eksternal (X2) meliputi sarana produksi, kegiatan penyuluhan, kondisi lingkungan dan sumber informasi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel Faktor Internal (X1), Faktor Eksternal (X2), terhadap variabel dependen Minat petani milenial (Y).

Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2017):

Y= a + b1 X1 + b2 X2 Keterangan :

a = konstanta Y = Minat Petani

b1 = Koefisien regresi dari variable X1 (Karakteristik Individu) X1 = Karakteristik Individu

b2 = Koefisien regresi dari variable X2 (Faktor Eksternal) X2 = Faktor Eksternal

Untuk menemukan model dan strategi menggunakan hasil analisis regresi linier sederhana dan dianalisis kembali menggunakan analisis deskriptif mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi berdasarkan sekala prioritas hasil terendah akan dijadikan acuan untuk melakukan penyuluhan kepada para petani milenial.

Rencana Kegiatan Penyuluhan Petak Percontohan

Petak percontohan yang digunakan pada kajian ini merupakan media pembelajaran bagi petani dalam pengembangan kemitraan pertanian, petak percontohan akan dilaksanakan di Cipanas. Tujuan dilaksanakannya petak percontohan ini adalah untuk menunjukkan kepada responden mengenai penumbuhan minat petani milenial setelah melihat penanaman pada lahan pekarangan dengan konsep pertanian perkotaan yaitu budidaya dengan cara vertikal dan terbukti memberikan manfaat salah satunya menambah nilai estetika di sekitar rumah, menambah pendapatan, sehingga lahan perakarangan bisa dimanfaatkan khususnya dalam budidaya sayuran. Dengan adanya petak percontohan ini diharapkan minat petani milenial dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan di Kecamatan Cipanas bisa lebih meningkat.

Dokumen terkait