• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Kegiatan Penyuluhan

Rancangan kegiatan penyuluhan disusun berdasarkan nilai terendah pada indikator yang terdapat pada minat petani dan menyesuaikan dengan keadaan dilapangan yang sesuai dengan kebutuhan petani. Kegiatan penyuluhan lebih menekankan untuk meningkatkan minat anggota kelompok tani tentang optimalisasi budidaya sayuran pekarangan pangan lestari, selanjutnya dijadikan bahan materi dalam kegiatan penyuluhan sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian agar petani dapat memahami lebih jauh teknologi yang dianjurkan dalam optimalisasi kegiatan budidaya sayuran di pekarangan. Adapun rancangan kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan di enam kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 16 berikut :

Tabel 16. Rancangan Kegiatan penyuluhan

No. Waktu Sasaran Materi Metode

1. Minggu Ke II Bulan April 2022

Kelompoktani Taruna Tani Akur

Budidaya Sayuran Sistem

Vertikal

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 2. Minggu Ke III

Bulan April 2022

Kelompoktani Insan Mandiri

Budidaya Sayuran Sistem

Vertikal

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 3. Minggu Ke II

Bulan Mei 2022

Kelompoktani Taruna Tani Milta

Budidaya Sayuran Sistem

Vertikal

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 4. Minggu Ke III

Bulan Mei 2022

Kelompoktani Mandiri Budidaya Sayuran Sistem

Vertikal

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 5 Minggu Ke IV

Bulan Mei 2022

Kelompoktani Remaja Tani

Budidaya Sayuran Sistem

Vertikal

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi

6 Minggu I

Bulan Juni 2022

Kelompoktani Parabon

Budidaya Sayuran Sistem

Vertikal

Anjangsana, Tanya jawab,

Diskusi Sumber : Data Primer Diolah Oleh Penulis 2022

Materi Penyuluhan

Dari permasalahan diatas, maka perlu solusi yang mampu memperbaiki minat petani milenial terhadap optimalisasi budidaya pekarangan pangan lestari menjadi meningkat, dengan begitu maka perlu dilakukan penyuluhan dengan

sebagai sampel adalah komoditas pakcoy, pengoptimalan lahan pekarangan menjadi peluang bagi petani milenial untuk mengembangkan usaha dilokasi tempat tinggal. Untuk mempermudah kegiatan penyuluhan maka dibuatlah lembar persiapan menyuluh (LPM) dan sinopsis.

Sasaran Penyuluhan

Sasaran kegiatan penyuluhan yaitu petani milenial yang berusia dibawah 40 tahun yang berada di Desa Cipanas, Sindanglaya dan Ciloto.

Metode Penyuluhan

Metode yang dilakukan adalah memadukan metode ceramah, diskusi dan demostrasi. Metode ceramah ini menempatkan agen penyuluhan sebagai sumber informasi, dimana penyuluh menyampaikan materi seluas-luasnya tetapi untuk menghidupkan suasana belajar maka perlu juga metode diskusi. Teknik diskusi ini dipilih karena memberi kesempatan untuk mempengaruhi perilaku pemuda secara langsung. Pada kelompok diskusi, agen penyuluhan merupakan bagian dari anggota kelompok yang saling bertukar pikiran dan turut memecahkan masalah.

Diskusi kelompok membantu proses alih teknologi dari ahlinya kepada kelompok.

Dengan begitu, akan timbulnya komunikasi dua arah antara penyampai infomasi dengan penerima informasi sehingga semua anggota kelompok berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan. Untuk memperkuat materi yang disampaikan maka dilakukan kunjungan lapang dan demonstrasi cara ke lokasi petak percontohan yang berada di Desa Sindanglaya.

Media Penyuluhan

Media yang akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini disesuaikan dengan kondisi dilapangan, dengan menyiapkan media berupa folder. Folder ini digunakan sebagai alat bantu apabila ada penyampaian materi yang tidak jelas, serta untuk mempermudah petani milenial dalam memahami isi materi karena materi dalam folder sudah terangkum.

Frekuensi

Frekuensi kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan tiga lokasi yakni Desa Cipanas, Sindanglaya dan Desa Ciloto. Masing-masing desa dilakukan penyuluhan sebanyak dua kali.

Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan dilakukan sebagai upaya tindak lanjut dari kegiatan penelitian dalam rangka memperkuat materi yang masih lemah atau belum dipahami dan dikuasai oleh petani responden, kegiatan penyuluhan ini membahas tentang pengenalan lahan pekarangan dengan pertanian organik sistem vertikal, yang bertujuan untuk meningkatkan minat petani milenial dalam optimalisasi budidaya lahan pekarangan dengan harapan semakin meningkatnya minat serta keterlibatan petani milenial dalam kegiatan pemanfaata lahan pekarangan.

Adapun kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan di enam kelompoktani di tiga desa yang terdapat di Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Pelaksanaan kegiatan penyuluhan disajikan pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17. Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

No. Waktu Sasaran Materi Frekuensi Media Metode 1. Minggu, 5

Juni 2022

Taruna Tani Akur

Budidaya sayuran Sistem

Vertikal

1 Kali Folder, Video

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 2. Minggu, 5

Juni 2022

Insan Mandiri

Budidaya sayuran Sistem

Vertikal

1 Kali Folder, Video

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 3. Rabu, 8

Juni 2022

Taruna Tani Milta

Budidaya sayuran Sistem

Vertikal

1 Kali Folder, Video

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 4. Rabu, 8

Juni 2022 Mandiri

Budidaya sayuran Sistem

Vertikal

1 Kali Folder, Video

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 5 Kamis, 9

Juni 2022

Remaja Tani

Budidaya sayuran Sistem

Vertikal

1 kali Folder, Video

Anjangsana, Tanya Jawab,

Diskusi 6 Kamis, 9

Juni 2022

Parabon Budidaya sayuran Sistem

Vertikal

1 Kali Folder, Video

Anjangsana, Tanya jawab,

Diskusi Sumber : Data Primer Diolah Oleh Penulis 2022

Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat petani milenial terhadap optimalisasi budidaya pekarangan pangan lestari.

Salah satu upaya untuk menumbuhkan minat petani milenial desa terhadap pertanian, maka perlu diberikan edukasi tentang pertanian sehingga dapat menggugah pemuda untuk tertarik terhadap pertanian dengan harapan dapat menjadi penerus bangsa Indonesia dalam pembangunan pertanian, terkhusus untuk pembangunan pertanian di wilayahnya dengan pemanfaatan lahan sempit sebagai pengembangan pertanian perkotaan. Salah satu edukasinya adalah dengan

mempelajari teknik budidaya pertanian perkotaan salah satunya secara vertikultur.

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan pertama kali dengan materi penyuluhan pengenalan lahan pekarangan dan Budidaya sayuran sistem vertical.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertama kali dilaksanakan pada bulan Juni yaitu minggu pertama hari minggu tanggal 5 Juni 2022 yang dilakukan 2 kali penyuluhan di hari yang sama, pertama pada pukul 09.00 WIB sampai selesai yaitu dikelompok tani Taruna Tani akur yang dihadiri anggota khususnya petani milenial sebanyak 6 orang. Kemudian, kegiatan penyuluhan dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 WIB sampai selesai pada Kelompok tani Insan Mandiri yang bertempat di Desa Cipanas juga dengan jumlah anggota yang hadir yaitu sebanyak 5 orang. Penyampaian materi penyuluhan di Desa Cipanas dilakukan dirumah ketua kelompok tani dari Taruna Tani Akur dan Ketua kelompok tani Insan Mandiri. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan pemaparan materi mengenai budidaya sayuran dengan sistem vertikal dengan menjelaskan manfaat dari budidaya dilahan pekarangan serta kelebihan dari sistem vertikal terhadap lahan yang sempit, yang mana bahan yang digunakan dalam pembuatan kerangka atau rak yaitu dengan memanfaatkan bambu dan kayu yang sudah tidak digunakan lagi, kemudian dibuat kerangka menjadi tiga tingkat dengan ukuran panjang yaitu 2,5 meter, untuk media yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan yaitu menggunakan folder dan penayangan video mengenai cara budidaya sistem vertikal pada lahan yang terbatas atau sempit. Desa Cipanas termasuk salah satu Desa di Kecamatan Cipanas yang sebagian besar wilayah sudah digunakan untuk wilayah pemukiman sehingga kepadatan penduduk terbilang sangat tinggi.

Penyuluhan yang dilaksanakan di Desa Cipanas tersebut dihadiri oleh perwakilan masing-masing anggota petani milenial dari kelompok tani Taruna Tani Akur dan Insan Mandiri untuk ikut serta dalam kegiatan sehingga total anggota yang hadir dalam penyuluhan di Desa Cipanas pada hari itu ialah berjumlah 11 orang. Dalam kegiatan ini ada beberapa anggota dalam kelompok tani di Desa Cipanas ini berhalangan untuk hadir dalam kegiatan dikarenakan masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan sehingga tidak bisa ikut berpastisipasi dalam kegiatan ini.

Kegiatan penyuluhan selanjutnya yaitu dilaksanakan di Desa Sindanglaya pada tanggal 8 Juni 2022 dengan sasaran dua kelompok tani yang menjadi sampel

dalam penelitian ini yaitu kelompok tani Taruna Tani Milta dan kelompok tani Mandiri. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada pukul 13.00 WIB hingga selesai yang bertempatan di saung dari kelompok tani Taruna Tani Milta, dalam kegiatan ini dilakukan pemaparan materi yang sama yaitu mengenai budidaya sayuran sistem vertikal dilahan pekarangan yang terbatas. Anggota kelompok tani khususnya petani milenial yang ikut hadir dalam kegiatan penyuluhan ini sebanyak 9 orang yaitu sudah termasuk dalam perwakilan dari kelompok tani Taruna Tani Milta dan kelompok tani Mandiri, jumlah anggota responden di Desa Sindanglaya yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 20 orang, dan yang hadir dalam kegiatan penyuluhan yaitu sebanyak 9 orang, karena beberapa anggota kelompok tani lainnya berhalangan untuk hadir dalam kegiatan penyuluhan dikarenakan urusan tertentu, ada yang masih bekerja dan lain sebagainya. Kendala yang dihadapi selama kegiatan penyuluhan ialah kesulitan dalam mengumpulkan anggota kelompok karena sebagian anggota memiliki pekerjaan lain dan kesulitan dalam membagi waktu untuk menghadiri kegiatan kelompok tani. Akan tetapi, untuk anggota petani milenial yang berhalangan hadir tetap bisa mendapatkan informasi melalui media sosial yaitu dengan membagikan link video atau dengan saling berbagi informasi melalui online.

Kegiatan penyuluhan yang terakhir yaitu dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2022 di Desa Ciloto dengan sasaran dua kelompok tani yaitu kelompok tani Remaja Tani dan kelompok tani Parabon, dengan jumlah anggota yang hadir yaitu sebanyak 17 orang yang sudah termasuk dalam perwakilan dari kelompok tani Remaja Tani dan kelompok tani Parabon. Beberapa anggota juga berhalangan hadir dalam kegiatan ini karena urusan tertentu, untuk kendala yang dihadapi selama proses kegiatan masih sama dengan yang sebelumnya yaitu adanya pekerjaan lain yang membuat kesulitan dalam membagi waktu untuk kegiatan dilapangan bersama kelompok. Hal ini tentu akan membuat kelompok tani kesulitan dalam meningkatkan kekompakan dan keterlibatan kelompok dalam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan karena kurangnya partisipasi. Materi yang disampaikan dalam penyuluhan kali ini masih sama yaitu budidaya sayuran dengan sistem vertikal di lahan pekarangan, dengan media yang digunakan yaitu dengan leaflet untuk membantu agar petani mudah memahami dan mengerti

tentang materi yang disampaikan, selain itu dibantu dengan penayangan video mengenai cara budidaya secara vertikal sehingga ini akan mempermudah dalam penyampaian materi. Metode yang digunakan juga sama yaitu dengan anjangsana, diskusi dan tanya jawab dengan anggota petani yang hadir dalam kegiatan.

Petak Percontohan

Komoditas yang digunakan dalam petak percontohan ini adalah pakcoy besar dengan varietas Gardena F1 yang pertumbuhannya cepat dengan deskripsi sebagai berikut: tipe daun lebar, serat daging halus, tangkai daun besar juga tebal.

Cukup toleran terhadap panas cocok ditanam didataran sedang sampai tinggi.

Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam petak percontohan ini adalah : 1. Pembibitan dan Persiapan Rak kayu

Bibit yang digunakan untuk petak perontohan ini adalah pakcoy varietas Gardena F1 yang merupakan benih hibrida. Bibit tersebut dibeli dengan harga Rp. 30.000/bungkus kemudian dilakukan persemaian pada 26 Maret 2022. Kemudian, media tanam yang digunakan untuk tanaman sayuran pada bambu yaitu menggunakan media pupuk organik dengan perbandingan 1:1 dan pupuk yang digunakan sebanyak 10 kg dengan harga Rp.

20.000/bungkus. Pembuatan Rak kayu dari bambu dan kayu bekas yang tidak digunakan lagi dilakukan selama ± 5 hari dengan kegiatan mencakup menyediakan alat yaitu gergaji, paku, golok dan meteran. Kemudian bahan yang dipersiapkan yaitu pupuk organik, pot atau polybag, selanjutnya ialah pembuatan rak serta membersihkan lahan pekarangan yang akan dijadikan lokasi petak percontohan, ukuran media atau rak bambu yang dibuat secara vertikal dengan ukuran kurang lebih 2,5 meter dengan model 3 tingkat, dan rak kayu yang dibuat menjadi 4 tingkat dengan ukuran 2,5 meter.

2. Pemindahan bibit pakcoy dari media pembibitan ke media rak bambu vertikal Sebelum pemindahan bibit dilakukan, pastikan rak bambu telah terisi dengan media tanah yang sudah bercampur dengan pupuk kompos sehingga tanah tidak kekurangan unsur hara dan sudah bisa dipastikan tingkat kesuburanya. Kemudian, isi media rak bambu dengan tanah tersebut dan sengaja dibiarkan terlebih dahulu selama 1 hari guna mematikan tanah sudah siap dan menyesuaikan hara dengan media rak bambu. Selanjutnya

memindahkan tanaman pakcoy satu persatu sampa rak terisi penuh dengan tidak lupa memperhatikan jarak tanamnya juga supaya sayuran bisa tumbuh dengan baik. Setelah itu, bibit pakcoy yang sudah dipindahkan dilakukan penyiraman, sehingga kondisi bibit menjadi segar. Pemindahan bibit pakcoy dimulai sejak jam 6 pagi.

3. Penyulaman

Penyulaman jika banyak tanaman yang mati dilakukan 1-2 minggu setelah pemindahan, dengan menggunakan varietas yang sama yakni bibit yang masih tersisa di tempat persemaian.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang sudah dilakukan adalah penyiraman, dan pembersihan gulma jika terdapat gulma yang tumbuh disekitar tanaman pakcoy. Penyiraman dilakukan 3 hari 1 kali dengan menggunakan spray kecil.

Kegiatan pemeliharaan dilakukan mulai dari persemaian hingga panen, untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman, yang perlu diperhatikan adalah sanitasi lahan dan drainase, jika terpaksa gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Dari kegiatan penanaman dengan sistem vertikal ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada petani khususnya petani milenial yang masih belum memahami pemanfaatan lahan pekarangan memiliki banyak keuntungan selain dari segi bisa membantu ekonomi keluarga walaupun hanya kecil, atau mampu memenuhi kebutuhan keluarga, pengoptimalan lahan yang sudah ada juga memberikan nilai estetika pada halaman rumah.

Tabel 18. Analisis Usaha Lahan Pekarangan

No Item Kebutuhan Harga (Rp) Jumlah (Rp)

1 Benih 1 bungkus 30.000 30.000

2 Pupuk organik 2 kg 5.000 10.000

3 Pupuk Urea 0,25 gr 12.000 12.000

4 Pupuk Cair 1,5 ml 15.000 15.000

5 Bambu 4 batang 10.000 40.000

6 Pestisida nabati 1 Botol 20.000 20.000

7 Kayu balok 5 Batang 5.000 25.000

8 Paku 1 kg 15.000 15.000

9 Papan 6 Batang 15.000 90.000

Jumlah 257.000

Sumber : Data Primer Diolah Oleh Penulis 2022

Berdasarkan hasil dari kegiatan wawancara bersama dengan petani dilapangan tepatnya di Desa Sindanglaya dimana lokasi tempat pembuatan petak percontohan lahan pekarangan sistem vertikal, rata-rata panen pada luasan petak percontohan yang dengan kerangka vertikal kurang lebih 5 meter dengan total tingkat yaitu 8 tingkat adalah sebanyak 60 kg dengan 3 kali musim tanam yang terhitung dari awal April, Mei dan Juni dengan waktu umur tanaman satu kali musim tanam yaitu ±40 hari. Penggunaan kerangka vertikal yang terbuat dari bambu dengan media tanam yang langsung menggunakan tanam dan pupuk organik yang dicampurkan dengan perbandingan 1:1 bisa digunakan berulang dalam kurun waktu yaitu 10-12 kali musim tanam atau kurang lebih 1 tahun (tergantung bahan bambu).

Hasil Panen = 60 kg

Harga pada saat penelitian = 7.000,-

Pendapatan = 60 kg x Rp.7.000 = Rp. 420.000 R/C ratio = Rp. 420.000 = 1,63

Rp. 257.000

Artinya bahwa setiap mengeluarkan Rp. 1,- maka akan menghasilkan pendapatan sebanyak Rp. 1,57,- atau setiap mengeluarkan Rp. 1,- maka akan mendapat keuntungan sebesar Rp. 0,57,- dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya pakcoy dengan pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal mampu memberikan keuntungan dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga membantu petani untuk mendapatkan penghasilan dalam skala kecil.

Dokumen terkait