• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN

Dalam dokumen POLA KEMITRAAN PETANI SELADA ( (Halaman 41-48)

Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah pendekatan kuantitatif (sosial) yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang di terapkan pada tugas akhir ini berupa survey (penyebaran kuisioner). Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan pada responden dalam bentuk sample dari sebuah populasi. Pengumpulan data bisa diambil dengan cara penyebaran kuesioner ataupun wawancara dengan pihak yang bersangkutan.

Waktu dan Tempat

Kegiatan Penugasan Akhir dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu terhitung dari tanggal 15 Maret 2022 s.d 15 Juni 2022 yang bertempat di Desa Sukatani, Desa Ciherang, dan Desa Ciputri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.

Populasi dan Sampel Populasi

Menurut Sugiyono (2018), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi yang akan dipilih dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi Kelompok Sampel

No Desa Kelompok tani Jumlah anggota

(orang)

1 Sukatani Mekar Raya 19

2 Ciherang Buniaga Bertani

Bersama 33

3 Ciputri Sumber Tani 30

Jumlah populasi 82

Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pacet 2021

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan petani yang tersebar di Desa Sukatani, Desa Ciherang, dan Desa Ciputri. Dari tiga kelompok tani tersebut terdapat jumlah populasi yaitu sebanyak 82 orang. Populasi dipilih berdasarkan kriteria yaitu Petani dalam Kelompok Tani yang menjalin kemitraan

27

dan pemasaran selada, pengetahuan tentang kemitraan pertanian dan mau menerapkan analisa usaha tani sesuai dengan arahan rekomendasi dari penyuluh.

Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan tiga kelompok tani yang tersebar di DesaSukatani, Desa Ciherang, dan Desa Ciputri.

Namun, dikarenakan keterbatasan situasi yang sedang dalam pemulihan pandemi covid-19, sehingga penentuan jumlah populasi dibatasi secara sengaja menggunakan metode Purposive Sampel yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Pertimbangan tertentu yaitu petani mitra selada yang sudah berusahatani diatas 10 tahun. Maka sampel penelitian dikurangi dan diambil sebanyak 65 orang dengan pertimbangan pemilihan dari aspek lamanya petani dalam berusahatani diatas 10 tahun. Data hasil dari Purposiv Sampling dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.Populasi Kelompok Sampel

No Desa Kelompok tani Jumlah anggota

(orang)

1 Sukatani Mekar Raya 17

2 Ciherang Buniaga Bertani

Bersama 23

3 Ciputri Sumber Tani 25

Jumlah populasi 65

Sumber : Diolah penulis, 2022.

Jumlah populasi dari masing-masing ketiga kelompoktani yang terpilih yaitu Poktan Mekar Raya (Desa Sukatani) berjumlah 17 orang, Poktan Buniaga Bertani Bersama (Desa Ciherang) berjumlah 23 orang, dan Poktan Sumber Tani (Desa Ciputri) berjumlah 25 orang sehingga jumlah populasi terpilih sebanyak 65 orang.

Sampel

Sampel menurut sugiyono (2018) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampelmerupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Non Probability Sampling atau tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Teknik Non Probability Sampling yang dipilih

28

adalah Sampling Jenuh (sensus) yaitu metode penarikan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Dengan demikian, maka jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 65 orang.

Instrumen Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat apakah suatu alat ukur tersebut valid (sahih) atau tidak valid. Alat ukur yang dimaksud disini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner. Uji pengukuran validitas terdapat dua macam yang Pertama, mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan (item) dengan total item. Kedua, mengkorelasikan antar masing-masing skor indikator item dengan total skor konstruk. Sebelum suatu instrumen digunakan pada responden yang sesungguhnya, maka instrumen diuji terlebih dahulu. Kriteria Pengujian Validitas Dalam penelitian ini yaitu pengujian validitas yang mengkorelasikan antar masing-masing skor item indikator dengan total skor konstruk. Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 atau 5%.

Uji Validitas instrumen penelitian Pola Kemitraan Petani selada pada Era Pandemi Covid-19 di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur ini dilakukan terhadap 30 orang responden diantaranya yaitu para penyuluh dan fasilitator pertanian Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cipanas. Pengujian validitas menggunakan bantuan Microsoft Exel terhadap 60 soal dalam bentuk kuesioner dinyatakan

“Valid” dengan tingkat signifikansi 5%. Seluruh soal dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria yaitu r hitung > r tabel. Penentuan R tabel diperoleh dari df (N-2) atau df (30-2) = 28 dengan tingkat signifikansi 5% yaitu 0,361.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini dengan menggunakan metode Cronbach’s alpha perhitungannya dengan bantuan Software SPSS versi 26 dan software Microsoft Excel 2010. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s alpha> 0,60 (Sugiyono, 2018).

Uji Reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan pada 30 orang responden

29

dengan menggunakan bantuan Microsoft Exel dan aplikasi SPSS 26 yang mendapatkan hasil perhitungan Cronbach’s alpha 0,801 yaitu dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel sesuai dengan yang dinyatakan oleh (Sugiyono, 2018) bahwa instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s alpha> 0,60.

Skala pengukuran menggunakan skala modifikasi likert yang diberi numeric antara 1 - 4 yang terbagi dalam 4 kategori, yaitu ;

1. Nilai 4 : Sangat berperan/sangat menerapkan/sangat menguntungkan/sangat sesuai/sangat mudah/sangat tahu/sangat setuju/sangat menerima/sangat menerapkan.

2. Nilai 3 : Berperan/ menerapkan/ menguntungkan/ sesuai/ mudah/ tahu/ setuju/

menerima/ menerapkan.

3. Nilai 2 : Kurang berperan/kurang menerapkan/kurang menguntungkan/kurang sesuai/kurang mudah/kurang tahu/kurang setuju/ menerima/kurang menerapkan

4. Nilai 1 : Tidak berperan/tidak menguntungkan/tidak menguntungkan/tidak sesuai/tidak mudah/tidak tahu/tidak setuju/tidak menerima/tidak menerapkan

Dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu berupa data ordinal dan data interval dengan nilai 1 s.d 4. Dimana nilai terendah adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 4.

Faktor Internal (X1)

Dalam penelitian ini, faktor internal sebagai variabel (X1) meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, dan jumlah tanggungan keluarga. Indikator, parameter dan skala pengukuran karateristik individu dapat dilihat pada Tabel 3.

30

Tabel 3.Indikator, parameter dan skala pengukuran faktor internal

No Indikator Parameter Jenis Data

1 Umur Jumlah tahun sejak responden lahir sampai sekarang dengan satuan tahun

Ordinal 2 Tingkat Pendidikan Jumlah tahun responden mengikuti

pendidikan.

Ordinal 3 Pengalaman Bertani Jumlah tahun lamanya bertani Ordinal 4 Luas Lahan Jumlah luasan lahan petani yang dihitung dalam

hektar Ordinal

5 Jumlah Tanggungan Keluarga

Banyaknya anggota keluarga yang hidupnya

ditanggung Ordinal

Sumber : Diolah penulis, 2022.

Faktor Eksternal (X2)

Dalam penelitian ini, faktor eksternal sebagai variabel (X2) meliputi ketersediaan SDA, kegiatan penyuluhan, akses informasi, dukungan pemerintah, serta ketersediaan sarana dan prasarana. Indikator, parameter dan skala pengukuran faktor eksternal dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Indikator, parameter dan skala pengukuran faktor eksternal.

No Indikator Parameter Skala

Pengukuran 1 Ketersediaan SDA Penyediaan SDA sebagai kebutuhan dasar

1,2,3,4 2 Kegiatan Penyuluhan Usaha penyebarluasan informasi yang baru

bagi petani 1,2,3,4

3 Akses Informasi Usaha mendapatkan informasi teknologi,

permodalan, dan pasar 1,2,3,4

4 Dukungan Pemerintah Upaya pemerintah untuk mendukung

kegiatan yang dilakukan 1,2,3,4

5 Ketersediaan Sarana &

Prasarana

Adanya Sapras pertanian untuk mendukung

usaha budidaya pertanian 1,2,3,4

Sumber : Diolah penulis, 2022.

Pola Kemitraan (Y)

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemitraan petani adalah bentuk kerjasama petani dengan perusahaan mitra dalam produksi pertanian sebagai variabel (Y1) meliputi, keterlibatan, keaktifan, dan konsistensi. Indikator, parameter dan skala pengukuran pola kemitraan dapat dilihat pada Tabel 5.

31

Tabel 5.Indikator, parameter dan skala pengukuran pola kemitraan petani.

No Indikator Parameter Skala

Pengukuran 1 Keterlibatan - Petani cenderung mengidentifikasi diri dengan

kegiatan pertanian yang dilakukan.

- Petani merasa kegiatan yang dilakukan ini penting untuk terus dilanjutkan.

- Konsep pemikiran petani terhadap keuntungan bermitra sangat penting.

1,2,3,4

2 Keaktifan - Petani aktif dalam kegiatan pertanian yang dilakukan - Petani merasa diuntungkan dengan adanya kemitraan - Adanya kegiatan pertanian yang terus dilakukan

untuk menghasilkan produk pertanian.

1,2,3,4

3 Konsistensi - Petani menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.

- Petani konsisten dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

- Petani menjalin kemitraan secara terus-menerus.

1,2,3,4

Sumber : Diolah penulis, 2022

Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer berupa data hasil inventarisasi variabel-variabel yang berhubungan langsung dengan responden. Data primer ini diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung pada responden menggunakan kuesioner tertutup. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui inventarisasi data pendukung berupa kondisi potensi wilayah, demografi, dokumentasi poktan, dokumentasi BP3K Pacet, monografi Kecamatan Pacet dan data dari Instansi lainnya.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif dan regresi.

Deskriptif

Deskriptif adalah suatu penggambaran, penjabaran, atau penjelasan terhadap pola kemitraan petani pada saat pandemi Covid-19 melanda. Analisis deskriptif merupakan penggambaran dan penjabaran dari variabel yang telah terkumpul dan penyajiannya berupa tabel dan persentase. Dalam kajian ini, kemitraan petani selada sebagai variabel (Y1) meliputi keterlibatan, keaktifan, dan konsistensi.

Karakteristik Individu sebagai variabel (X1) meliputi umur, Pendidikan, lama berusaha tani, luas lahan, dan jumlah tanggungan keluarga. (X2) meliputi ketersediaan sumberdaya alam, kegiatan penyuluhan, akses informasi, dukungan

32

dari pemerintah, serta ketersediaan sarana dan prasarana pertanian.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Karakteristik Individu (X1), Faktor Eksternal (X2) terhadap kemitraan petani (Y). Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2018):

Y= a + b1 X1 + b2 X2 Keterangan :

Y = Kemitraan a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari variable X1 (Karakteristik Individu) X1 = Karakteristik Individu

b2 = Koefisien regresi dari variable X2 (Faktor Eksternal) X2 = Faktor Eksternal

Untuk menemukan model dan strategi menggunakan hasil analisis regresi linier berganda dan dianalisis kembali menggunakan analisis deskriptif mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi berdasarkan sekala prioritas hasil terendah akan dijadikan acuan untuk melakukan penyuluhan kepada para petani mitra.

Rencana Kegiatan Penyuluhan Petak Percontohan

Petak percontohan yang digunakan pada penelitian ini merupakan media pembelajaran bagi petani terhadap kemitraan petani selada, petak percontohan akan dilaksanakan di Desa Ciputri. Tujuan dilaksanakannya petak percontohan ini adalah untuk menunjukkan kepada responden mengenai kegiatan budidaya selada dan menghasilkan kualitas selada untuk kemitraan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur). Dengan adanya petak percontohan ini diharapkan petani mitra selada di Kecamatan Pacet dapat meningkatkan kualitas produk dan jaringan kemitraannya terhadap perusahaan pertanian dalam skala berkembang hingga maju.

33

Dalam dokumen POLA KEMITRAAN PETANI SELADA ( (Halaman 41-48)

Dokumen terkait