• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 l Kurikulum 2013

2.1.3 Metode pembelajaran bernyanyi

Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya

suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan

dalam mencapai suatu tujuan. Metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang

bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui, memahami,

mempergunakan, dan menguasai bahan pembelajaran (Fadhilah, 2012:

161).

Menurut Kamus Bahasa Indonesia bernyanyi adalah mengeluarkan

suara bernada atau berlagu. Nyanyian atau lagu adalah komponen musik

pendek yang terdiri atas perpaduan lirik dan lagu/nada. Dalam lirik

terdapat susunan kata-kata yang menggandung arti/makna, yang

berbeda-beda sesuai tujuan dibuatnya nyanyian.

Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang

menggunakan syair-syair yang dilagukan. Pada umumnya syair-syair

tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan oleh guru

kepada peserta didik. Bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang

dan bergairah sehingga perkembangan peserta didik dapat distimulasi

secara optimal (Fadhilah, 2012: 175). Metode bernyanyi juga dapat

diartikan sebagai metode pembelajaran yang melantunkan kata atau

kalimat yang dinyanyikan.

Elisabeth (2005) menyebutkan bahwa nyanyian adalah bagian dari

perasaan untuk berkomunikasi. Fungsi nyanyian bagi peserta didik adalah

sebagai berikut:

a. Bahasa emosi, dimana dengan nyanyian peserta didik dapat

mengungkapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum dan haru.

b. Bahasa nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan

dan dikomunikasikan.

c. Bahasa gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama

(gerak/ketukan yang tertukar), pada irama (gerak/ketukan panjang

penjeng, tidak teratur) dan pada melodi (gerakan tinggi rendah).

Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa bernyanyi

merupakan kegiatan yang disukai oleh peserta didik. Dengan bernyanyi

dapat memberikan kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi peserta didik sehingga dapat mendorong peserta didik untuk giat belajar (Ma’rifah, 2009).

Nyanyian atau lagu dalam penelitian ini sifatnya adalah untuk

membantu peserta didik dalam memahami materi dan bisa menghafal

sebuah rumus atau ciri-ciri yang dapat dipraktekkan langsung di sekolah

atau di luar sekolah. Setyoadi (Fadhilah (2012) menyebutkan bahwa

manfaat penggunaan lagu (menyanyi) dalam pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a. Sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dan

gelombang otak.

c. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan

menyenangkan.

d. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.

e. Membangun retensi dan menyentuh emosi dan rasa etika peserta

didik.

f. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.

g. Mendorong motivasi belajar peserta didik.

Wiyani dan Barnawi (2012), menyebutkan bahwa langkah-langkah

metode pembelajaran melalui bernyanyi terdiri dari:

1. Tahap perencanaan, terdiri dari:

a. Penetapan tujuan pembelajaran.

b. Penetapan materi pembelajaran.

c. Menetapkan metode dan teknik pembelajaran.

d. Menetapkan evaluasi pembelajaran.

2. Tahap pelaksanaan terdiri dari:

a. Kegiatan awal yaitu guru memperkenalkan lagu yang akan

dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana

seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikan arahan

bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengiringinya.

b. Kegiatan tambahan yaitu peserta didik diajak

mendramatisasikan lagu.

c. Kegiatan pengembangan yaitu guru membantu peserta didik

3. Tahap penilaian dilakukan dengan memakai pedoman observasi

untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai

peserta didik secara individual maupun kelompok.

2.1.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bernyanyi

Metode bernyanyi memiliki manfaat yang penting bagi peserta

didik, metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari

metode bernyanyi yaitu (Masykur, 2004: 69):

a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan.

b. Memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam

proses belajar kognitif atau pengenalan peserta didik.

c. Dapat membangkitkan semangat kegairahan belajar peserta didik.

d. Dapat mengarahkan cara belajar peserta didik sehingga memiliki

motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.

Musbikin (Prasetya, 2010) menyebutkan bahwa menyanyi juga

memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Dapat merangsang imajinasi peserta didik.

b. Dapat memicu kreatifitas peserta didik.

c. Memberi stimulus yang cukup kuat terhadap otak sehingga

mendorong kognitif peserta didik dengan cepat.

Metode pembelajaran bernyanyi juga memiliki kelemahan, yaitu

(Masykur, 2004):

a. Peserta didik ditekankan harus memiliki kesiapan dan kematangan

b. Peserta didik harus berani berkeinginan untuk mengetahui keadaan

sekitarnya dengan baik.

c. Metode ini hanya mementingkan proses pengertian, kurang

memperhatikan perkembangan atau pembentukan sikap dan

keterampilan.

d. Ketika kelas terlalu besar, metode ini kurang efektif digunakan.

e. Tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara kreatif.

Metode pembelajaran bernyanyi diwujudkan dalam sebuah lagu.

Dalam sebuah lagu termuat unsur-unsur pembuatan lagu yaitu lirik

lagu, notasi, irama, dan birama. Berikut penjelasan mengenai unsur

yang termuat dalam sebuah lagu.

2.1.3.2 Unsur yang termuat dalam sebuah lagu

a. Lirik lagu

Lirik lagu adalah susunan/rangkaian kata yang bernada. Menyusun

lirik lagu tidak semudah menyusun karangan, namun dapat diperoleh

dari berbagai inspirasi. Inspirasi tersebut dapat diperoleh dari

pengalaman kehidupan sehari-hari (Ma’rifah, 2009). Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat,

didengar, maupun dialaminya, seperti permainan vokal gaya bahasa

maupun penyimpangan makna kata dan diperkuat dalam menciptakan

lirik lagu. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lirik

Pada penelitian ini lirik lagu disusun berdasarkan tema 2 “Kegemaranku” dan subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari” pada kelas 1 SD.

b. Notasi

Kata notasi musik berasal dari notation (berasal dari bahasa

inggris) yang maknanya adalah Angka-angka. Dalam bahasa Indonesia

notasi musik sering disebut not musik. Not musik adalah ekspresi musik

yang dituangkan dalam bentuk simbol yang berwujud angka atau

gambar not balok. Menurut Boneo (2003: 299) notasi adalah lambang

atau tulisan musik, sedangkan notasi balok adalah tulisan musik dengan

mempergunakan lima garis datar guna menunjuk tinggi rendahnya

suatu nada.

Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi

musik, nada dilambangkan oleh not. Dalam notasi angka, not

ditentukan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan

7 (si).

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa notasi

musik adalah angka atau gambar yang menunjukkan tinggi rendahnya

suatu nada. Pada penelitian ini lagu disusun dengan menggunakan

notasi yang mudah dimengerti oleh peserta didik kelas 1 SD.

c. Irama

Irama dalam musik terbentuk oleh bunyi dan diam, dengan

bermacam-macam bervariasi yaitu ketukan dapat lebih kuat, lebih lama,

irama adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang teratur.

Irama sangat berkaitan dengan ketukan dan tempo. Irama akan

menentukan karakteristik ciptaan musik.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa irama adalah

alunan panjang pendeknya bunyi dan nada dalam sebuah lagu atau

nyanyian. Pada penelitian ini menggunakan irama senang dan gembira

agar peserta didik semakin tertarik dan semangat untuk menyanyikan

lagu.

d. Birama

Birama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan

dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas

garis vertikal yang disebut garis birama. Sedangkan menurut (Ma’rifah, 2009) Birama adalah ketukan yang tercipta pada sebuah lagu nyanyian.

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa birama adalah

suatu tanda jumlah ketukan pada sebuah lagu nyanyian.

Dokumen terkait