• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

E. Metode Pen

Kuesioner keputusan konsumen ini ak

Anchor jenjang skala (Prakosa, 1997). Skala ini berisi item dimana item tersebut mengukur sesuatu yang memiliki kuantitas kontinum. Skala ini dinamakan skala keputusan konsumen. Stimulus yang digunakan merupakan gambar – gambar tata ruang

me bar – gam

digunakan adalah membeli – tidak membeli. Item persepsi pada tata ruang arket akan disajikan dengan gambar dan keputusan membeli akan

embeli – tidak membeli dalam sebuah 7 jenjang. Subjek memberikan responnya terhadap gambar pada enggunakan skala 7 jenjang keputusan me

Skala keputusan konsumen memiliki dua alternatif jawaban yaitu embeli. Skala ini akan menyajikan 7 jenjang di antara embeli dan tidak membeli. Pernyataannya akan berisi sebagai

eli membeli

7. Skor terendah yaitu 1 untuk pernyataan yaitu 7 untuk pernyataan m

2. Persepsi pada Tata Ruang Supermarket

dibuat berdasarkan rangsangan dalam konsep tata ruang itu sendiri. Ada superm

a.

n pencahayaan kurang / gelap.

barang yang unik. Dalam penelitian ini akan disajikan gambar Tidak Memb

Skor dari skala pengukuran keputusan konsumen berkisar antara 1 – tidak membeli dan skor tertinggi embeli.

Tata ruang supermarket akan disajikan dalam bentuk gambar yang supermarket yang masih relevan dengan pun indikator dari rangsangan dalam

arket yang digunakan adalah : Pencahayaan/penerangan

Sebuah supermarket sebaiknya memiliki pencahayaan yang tidak terlalu terang sehingga konsumen dapat melihat-lihat barang yang ditawarkan dan tidak hanya melintasi rak/display barang dengan cepat. Dalam penelitian ini akan disajikan gambar supermarket dengan pencahayaan baik dan gambar supermarket denga

b. Ruang Rak dan Display Barang

Ruang rak yang luas dimana konsumen dapat leluasa melewatinya dapat menambah kenyamanan tersendiri bagi konsumen tersebut untuk melihat-lihat barang yang ingin ia beli. Konsumen juga cenderung impulsif ketika melihat suatu barang yang ditawarkan melalui display

supermarket ruang rak luas dengan display unik / menarik dan gambar supermarket ruang rak sempit dengan display biasa / tidak menarik.

ar supermarket yang tidak full colour

na monochromatic yang akan digunakan c. Warna

Warna dapat memiliki kekuatan yang mengarahkan konsumen di samping potensi penciptaan-citra. Dalam penelitian ini gambar supermarket yang akan disajikan adalah gambar supermarket yang berwarna (full colour) dan gamb

(monochromatic). Yang dimaksud dengan full colour disini adalah kondisi dimana ada banyak warna yang digunakan pada tata ruang supermarket. Sedangkan war

dalam penelitian ini adalah warna putih. Penelitian ini akan melakukan eksperimen warna terutama pada dinding supermarket yang merupakan salah satu bagian dari sebuah ruangan. Eksperimen warna tidak dilakukan pada kemasan produk yang ada pada gambar tata ruang supermarket karena yang ingin diteliti adalah tata ruang dari supermarket itu sendiri bukan kemasan dari sebuah produk.

Rangsangan-rangsangan dalam supermarket yang lain tidak disajikan dalam penelitian ini dengan alasan :

a. Tanda petunjuk dan informasi harga

Ketika sebuah barang sedang didiskon, penempatan tanda petunjuk dapat meningkatkan penjualan. Penelitian ini ingin mengukur persepsi pada tata ruang supermarket terhadap keputusan konsumen dalam membeli barang dengan tidak memberikan stimulus berupa harga barang.

Stimulus yang diberikan hanya gambar – gambar tata ruang dari supermarket.

b. Suhu tidak dijadikan indikator dalam penelitian ini karena yang ingin diteliti adalah kondisi normal, tanpa perlakuan terhadap suhu. Perlakuan yang diberikan hanya gambar – gambar supermarket yang berbeda sesuai dengan indikator yang digunakan. Selain itu, suhu bukanlah salah

dan alat tulis. Peng

laki-laki atau perempuan, biasa ng

intern ilan gambar dari internet dilakukan sebanyak 20 kali untuk ti k

20 ga

satu contoh dari persepsi visual.

c. Musik juga tidak digunakan dalam penelitian ini karena musik bukan salah satu aspek dalam tata ruang. Selain itu, musik bukanlah salah satu contoh dari persepsi visual.

Dalam penelitian ini, yang harus dikontrol supaya tidak terjadi bias pada persepsi yang diberikan oleh subjek adalah jenis produk dalam gambar tata ruang. Kontrol terhadap jenis produk dalam gambar tata ruang digunakan supaya terjadi generalisasi dari subjek penelitian. Produk yang akan ditampilkan dalam gambar – gambar tata ruang adalah produk makanan, pakaian, minuman, perlengkapan mandi, buah-buahan,

ontrolan terhadap gambar produk yang akan disajikan memiliki alasan supaya subjek penelitian, baik itu

me konsumsi produk – produk tersebut.

Gambar – gambar tata ruang dalam penelitian ini akan diperoleh dari et. Pengamb

ap ategori. Misalnya, untuk kategori pencahayaan akan diambil sebanyak mbar meliputi 10 gambar terang dan 10 gambar kurang terang/gelap.

Gamb mem untuk

mere market yang

b

slide

denga meny 10 or

gamb perimenter. Jawaban dari panel

judgement menunjukkan gambar – gambar tata ruang yang memiliki skor tertinggi/terendah untuk an. Dari 10 gambar yang disaji

ar – gambar yang diperoleh dari internet untuk kategori B akan peroleh retouch dari eksperimenter. Hal ini dilakukan dengan tujuan melihat bagaimana keputusan konsumen untuk membeli barang apabila ka dihadapkan pada gambar – gambar tata ruang super

erbeda secara ekstrim. Hasil gambar akan ditunjukan dengan menggunakan proyektor yang langsung disajikan pada subjek penelitian.

Penetapan gambar stimulus untuk penelitian ini dilakukan secara empiris n melibatkan bantuan sejumlah subjek yang memiliki karakteristik erupai subjek penelitian. Subjek penelitian (panel judgement) berjumlah ang. Panel judgement tersebut akan diminta untuk memilih gambar – ar tata ruang yang disajikan oleh eks

tiap indikator yang digunak

kan akan dipilih 5 gambar yang memenuhi kriteria untuk indikator pencahayaan dan warna. Sedangkan untuk indikator ruang rak dan display

barang akan dipilih 3 gambar dari 6 gambar yang disajikan.

Gambar dengan kriteria yang sesuai untuk tiap indikatornya akan diperoleh dengan tahap sebagai berikut :

a. Sebelum disajikan pada panel judgement, gambar dipisahkan menurut ketiga indikatornya yaitu : pencahayaan, ruang rak dan display barang, dan warna.

b. Masing-masing subjek diberi 20 gambar untuk tiap indikator. Indikator pencahayaan meliputi 10 gambar terang dan 10 gambar kurang

terang/gelap. Indikator ruang rak dan display barang meliputi 6 gambar ruang rak luas, display barang unik; dan 6 gambar ruang rak sempit,

lompok dengan urutan kategori B – A. Hal ini adalah upaya untuk

display barangbiasa. Indikator warna meliputi 10 gambar berwarna (full colour) dan 10 gambar tidak full colour (monochromatic).

c. Gambar stimulus yang akan terpilih adalah gambar yang paling banyak dipilih oleh panel judgement, dengan catatan gambar – gambar tersebut merupakan gambar yang memiliki skor tinggi dan skor rendah untuk tiap indikator. Skor tinggi/rendah dari masing-masing panel judgement ini akan digunakan sebagai dasar penetapan gambar yang akan digunakan dalam eksperimen. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi subjektivitas pemilihan gambar oleh eksperimenter.

Dokumen terkait