• Tidak ada hasil yang ditemukan

ancilliary) di daya tarik wisata museum angkut

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Museum Angkut yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di lereng Gunung Panderman. Museum Angkut dipilih sebagai lokasi penelitian untuk mengidentifikasi potensi wisata 4A dan mengetahui persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata yang terdapat di Museum Angkut.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:27) Definisi Operasional Variabel merupakan definisi variabel yang sedang diteliti menjadi sifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut. Definisi Operasional Variabel memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan sesuatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

potensi 4A di daya

tarik wisata museum angkut di batu dan persepsi pengunjung terhadap 4a pada

museum angkut di batu.

Kegiatan mengumpulkan data dan informasi

tentang

potensi atau

kekuatan yang dimiliki oleh wisata Museum Angkut di Batu Identifikasi ini dilihat dari komponen

4A yaitu : Atraction, Accessibility, Amenities, Ancillary Service.

Tabel 2.1 Potensi wisata 4A (Atractiontion accessibility,Amenities,Ancillary) No

1

Indikator Attraction

Sub Indikator

1.

Museum Angkut merupakan destinsi yang unik

2.

Museum Angkut merupakan destinasi yang

nyaman

3.

Museum Angkut memiliki udara yang sejuk

4.

Wahana yang tersedia di Museum Angkut

5.

Pertunjuka yang tersedia di Museum Angkut

6.

Tersedianya booth untuk selfi

2 Accsesibility 1.

2. 3. 4.

Jalan menuju Museum Angkut terjangkau dengan mudah

Museum Angkut mudah dijangkau

menggunakan kendaraan umum dan pribadi Adanya petunjuk arah yang jelas Menuju Museum Angkut

41 3 Hospitality 1. 2. 3. 4. 5.

Kemampuan dan kecapatan petugas dalam menghandle permasalahan dan complain Kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan pengunjung

Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat menghadapi kesulitan

Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pengunjung

Kemampuan petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjung

4 Amenities 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Ketersediaan area parker Ketersediaan toilet

Ketersediaan tempat ibadah

Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang

Ketersediaan tempat sampah Ketersediaan fasilitas lansia Ketersediaan fasilitas disabelitas Ketersediaan money changer Ketersediaan rumah makan Ketersediaan penginapan Ketersediaan toko oleh-oleh Sumber: Khalida, 2017.

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi dalam otak manusia secara terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui indranya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasadan penciuman. Terbentuknya persepsi seseorang terhadap sesuatu objek pada lingkungannya didasarkan pada stimulus atau situasi yang sedang dihadapinya. Terkait pada kondisi masyarakat persepsi adalah proses penilaian seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek, peristiwadengan melibatkan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut melalui proses kognisi, afeksi, dan konasi untuk membentuk objek tersebut menurut (Mahmud,1989: 79) Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan pengunjung terhadap potensi 4A di Museum Angkut di Batu. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Persepsi Pengunjung Terhadap Potensi 4A di Museum Angkut No 1 Indikator Attraction Sub Indikator

1. Museum Angkut merupakan destinsi yang unik 2. Museum Angkut merupakan destinasi yang

nyaman

3. Museum Angkut memiliki udara yang sejuk 4. Wahana yang tersedia di Museum Angkut 5. Pertunjuka yang tersedia di Museum Angkut 6. Tersedianya booth untuk selfi

2 Accsesibility 1.

2. 3. 4.

Jalan menuju Museum Angkut terjangkau dengan mudah

Museum Angkut mudah dijangkau

menggunakan kendaraan umum dan pribadi Adanya petunjuk arah yang jelas Menuju Museum Angkut

Kondisi jalan menuju Museum Angkut

3 Hospitality 1.

2. 3. 4. 5.

Kemampuan dan kecapatan petugas dalam menghandle permasalahan dan complain Kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan pengunjung

Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat menghadapi kesulitan

Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pengunjung

Kemampuan petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjung

4 Amenities 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Ketersediaan area parker Ketersediaan toilet

Ketersediaan tempat ibadah

Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang

Ketersediaan tempat sampah Ketersediaan fasilitas lansia Ketersediaan fasilitas disabelitas Ketersediaan money changer Ketersediaan rumah makan Ketersediaan penginapan Ketersediaan toko oleh-oleh Sumber: Khalida, 2017

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membahas suatu permasalahan diperlukan suatu teknik atau metode agar data yang didapatkan sesuai dengan pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Metode Observasi, Menurut

43

Sulistyo-Basuki, (2006) observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang yang ditelitinya dan situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya, dan peneliti dapat masuk kelingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan observasi partisipatif. Dalam penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan peneliti di Kota Batu dengan fokus penelitian untuk mengetahui potensi 4A di kawasan wisata Museum Angkut. Dalam observasi juga dilakukan dokumentasi sebagai bagian dari data. Pada penelitian ini populasi yang dijadikan sampel adalah wisatawan yang berkunjung ke Museum Angkut Kota Batu. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan menggunakan rumus slovin maka jumlah sampel yang diperoleh berjumlah 50 responden. Responden dalam penelitian ini dicari dengan cara acidental sampling untuk wisatawan menggunakan cara menyebarkan kuesioner.

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan- pertanyaan secara tertulis yang harus diisi oleh sample, dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di kawasan wisata Museum Angkut, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan model kuesioner yang disebarkan oleh peneliti. Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melaluli dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang mendukung dalam proses penulisan. Hasil penelitian juga semakin kredibel apabila di dukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada ( sugiano, 2005 : 83 ). Studi Kepustakaan akan lebih kredibel dan memengaruhi hasil penelitian yang dilakukan. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini, masalah diteliti menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu suatu kegiatan mengungkapkan fakta dari suatu masalah bidang penelitian tertentu berdasarkan ukuran jumlah atau banyaknya suatu data yang didukung dengan angka-angka tertentu dengan alat statistik dalam mengolah data. Statistic deskriftif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskrifsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi mengenai potensi 4a dan persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata Museum Angkut.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, Menurut (Muhadjir 1996:2) data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini Data Kuantitatif diperoleh meliputi persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu. Sumber data di dalam penelitian sangat penting, karena sumber data akan menyangkut kualitas dan hasil penelitian. Oleh karenanya, sumber data menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran,

2011). Data Primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti melalui pengumpulan data yang telah dilakukan. Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya (Uma Sekaran, 2011). Data Sekunder dalam penelitian ini berupa data yang telah ada dari pemerintahan , internet , dan buku, serta pihak yang bantu dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data antara lain: melakukan kegiatan observasi. Menurut Sulistyo-Basuki, (2006) observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang yang ditelitinya dan situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya, dan peneliti dapat masuk ke lingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan observasi partisipatif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN