b. Teori Perlindungan Hukum
G. Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.
Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang
57 Gunawan Widjaja, Op. Cit., hlm. 9.
58 Sudikno Mertokusumo, Loc. Cit.
59Instagram, “Ketentuan Penggunaan”, Loc. Cit.
bertentangan dalam suatu kerangka tertentu.60 Menurut Peter Mahmud Marzuki merumuskan penelitian hukum sebagai suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.61
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian hukum normatif (normative legal research) berdasarkan pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji ketentuan perundang-undangan yang berlaku mengenai pengaturan hukum Hak Cipta, lisensi Hak Cipta dan perlindungan hukum Hak Cipta atas konten fotografi dan potret dalam penggunaan Instagram. Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang menggunakan metode yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan.62
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis suatu peraturan hukum63, yang dimaksudkan untuk memberikan suatu penjelasan yang mendalam berkaitan dengan pengaturan hukum Hak Cipta, lisensi Hak Cipta dan perlindungan hukum Hak Cipta atas konten fotografi dan potret dalam penggunaan Instagram.
60 Soerjono Soekanto, Op. Cit., hlm. 42.
61 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Op. Cit., hlm. 35.
62 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 14. 63
Soerjono Soekanto, Op. Cit., hlm. 63.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian hukum normatif64 diperlukan agar peneliti mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai permasalahan hukum yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach), yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis semua undang-undang dan pengaturan yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.65
3. Data Penelitian (Bahan Hukum)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang mencakup bahan-bahan hukum sebagai berikut :
a. Bahan hukum primer.
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang memiliki kekuatan hukum mengikat.66 Bahan-bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan, dan putusan-putusan hakim.67
64 Peter Mahmud Marzuki menggolongkan pendekatan dalam penelitian hukum normatif menjadi lima pendekatan, yang meliputi :
a. Pendekatan undang-undang (statute approach);
b.Pendekatan kasus (case approach);
c. Pendekatan historis (historical approach);
d.Pendekatan perbandingan (comparative approach);
e. Pendekatan konseptual (conseptual approach).
Dalam Peter Mahmud Marzuki, 65 Op. Cit, hlm. 93.
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Op. Cit., hlm. 17.
66Ibid., hlm. 16.
67 Peter Mahmud Marzuki, Op. Cit., hlm. 141.
Adapun bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta;
3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pencatatan Perjanjian Lisensi Kekayaan Intelektual.
6) Peraturan Bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Dan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 dan 26 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Penutupan Konten dan/atau Hak Akses Pengguna Pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait dalam Sistem Elektronik.
b. Bahan hukum sekunder.
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,68 terdiri dari literatur-literatur, buku-buku, naskah akademik, jurnal ilmiah, hasil penelitian ahli hukum, dan berbagai dokumen lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
68 Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Op. Cit., hlm. 16.
c. Bahan hukum tersier.
Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,69 terdiri dari kamus hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan ensiklopedia.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang bersifat teoretis ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian dan menganalisis masalah-masalah yang dihadapi. Kemudian, alat pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi dokumenter, yaitu dengan cara mempelajari, meneliti dan mengkaji tentang berbagai dokumen-dokumen, baik yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan maupun bahan-bahan hukum untuk memperoleh data sekunder yang relevan dengan objek penelitian.70
5. Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis kualitatif, yaitu :71
a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum, berupa inventarisasi peraturan perundang-undangan, dalam hal ini meliputi baik yang berupa legislation maupun regulation, yang relevan terhadap permasalahan penelitian.
b. Menganalisis dan telaah atas isu hukum yang diajukan dengan merujuk kepada ketentuan-ketentuan hukum mengenai hubungan kaidah, konsep, dan
69Ibid.
70Ibid., hlm. 19.
71 Peter Mahmud Marzuki, Op. Cit., hlm. 171.
kausalitas untuk mendapatkan dasar ontologis dan ratio legis ketentuan yang terdapat di dalam bahan-bahan hukum tersebut.
c. Menarik kesimpulan dalam bentuk argumentasi hukum yang sesuai dengan kaidah dan konsep hukum yang berlaku guna menjawab isu hukum yang dipermasalahkan serta memberikan preskripsi berdasarkan argumentasi hukum yang telah dibangun di dalam kesimpulan.
Data yang dianalisis secara kualitatif merujuk kepada data sekunder, meliputi ketentuan, isi dan struktur hukum positif yang berlaku di Indonesia dalam hubungannya antara berbagai jenis data yang terdeskriptif sehingga memperoleh dasar identifikasi yang menentukan isi atau makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang dikemukakan dalam objek kajian penelitian.72
72 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2019), hlm. 107.
31