• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang digunakan menggunakan quasi experiment. Quasi experiment didefinisikan sebagai eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpukan perubahan yang disebabkan perlakuan (Cook dan Campbell dalam Rusefendi (2001)). Pemilihan studi ini didasarkan pertimbangan bahwa kelas yang ada telah terbentuk sebelumnya dan tidak mungkin dilakukan pengelompokan siswa secara acak.

Pada penelitian ini digunakan satu kelas eksperimen, satu kelas kontrol, dan satu kelas uji coba instrumen penelitian. Kepada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan peneliti.

Adapun jenis quasi experiment yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan postest. Desain penelitian ini berbentuk:

Kelas eksperimen O X O

Kelas Kontrol O O

Keterangan:

X : pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs)

O : tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa.

Sumber: Russefendi (2001)

Tabel 3. 1 Desain Eksperimen penelitian

Keadaan Awal Kelas Perlakuan Keadaan Akhir

Pretest Kelas Eksperimen

Model Pembelajaran MEAs dengan Integrasi Nilai Karakter Bangsa

Tes Kemampuan Representasi

Matematis dan self-efficacy

Pretest Kelas Kontrol Selain Model Pembelajaran MEAs dengan Integrasi Nilai Karakter Bangsa

Tes Kemampuan Representasi

Matematis dan self-efficacy

Berdasarkan desain penelitian di atas, maka disusun prosedur penelitian sebagai berikut. Penelitian dalam penerapan model pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) dilaksanakan melalui 3 tahapan yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan MEAs, dan tahap evaluasi. Adapun perincian masing-masing tahapan adalah sebagai berikut.

3. 1. 1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini diadakan persiapan-persiapan yang dipandang perlu, antara lain sebagai berikut.

1 Studi pendahuluan tentang representasi matematis, self-efficacy, serta pembelajaran MEAs, dan merancang perangkat pembelajaran serta instrumen pengumpul data.

2 Merumuskan masalah yang berkaitan dengan permasalahan representasi matematis siswa, self-effcacy, model pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs), serta permalahan keaktivan siswa dalam pembelajaran.

3 Mencari studi literatur yang berkaitan dengan Model Pembelajaran MEAs, pengintegrasian Nilai Karakter Bangsa (NKB) terhadap pembelajaran, self-efficacy, representasi matematis dan konsep terkait dimensi tiga

4 Melakukan uji instrumen penelitian dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. 1. 2 Tahap Pelaksanaan

Kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat perlakuan yang sama dalam hal jumlah jam pelajaran, penyampaian materi, serta sumber belajar. Kelas eksperimen mendapatkan lembar permasalahan MEAs, sedangkan kelas kontrol mendapatkan soal-soal latihan dari buku LKS dan buku paket yang dimiliki guru yang tidak memperoleh pembelajaran dengan model MEAs yang diajar gurunya sendiri.

Secara garis besar pada tahap pelaksanaan meliputi beberapa kegiatan, yakni sebagai berikut.

1. Penyusunan soal uji coba instrumen untuk melakukan pretest kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran . hal ini bertujuan agar pembelajaran yang dilakukan dapat disusun dengan cermat dan nantinya memberikan hasil sesuai yang direncanakan.

3. Melakukan uji coba Instrumen. Adapun uji coba instrumen dilakukan di kelas XI IPA 1. Hal ini dikarenakan kelas XI IPA 1 sudah mendapatkan materi tentang jarak pada dimensi tiga. Selain itu, siswa kelas XI IPA 1 memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mata pelajaran matematika.sehingga diharapkan uji coba instrumen dapat memberikan hasil yang benar-benar merepresentasikan instrumen yang dibuat.

4. Melakukan pretest kepada kelas eksperimen yang dalam hal ini adalah kelas X-2 dan kelas kontrol adalah kelas X-1.

5. Melakukan pembelajaran MEAs dengan integrasi NKB pada kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol tetap diajar oleh gurunya sendiri dengan menggunakan model ekspositori.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran MEAs adalah sebagai berikut. 1. Guru membaca sebuah simulasi artikel mengembangkan konteks siswa. 2. Siswa siap siaga terhadap pertanyaan berdasarkan artikel tersebut.

3. Guru membacakan pernyataan masalah bersama siswa dan memastikan bahwa setiap kelompok mengerti apa yang sedang ditanyakan.

4. Siswa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.

5. Siswa mempresentasikan model matematis mereka setelah membahas dan meninjau ulang solusi.

6. Melakukan posttest terkait jarak dalam dimensi tiga.

6. Memberikan angket self-efficacy kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol setelah mendapatkan pembelajaran MEAs.

3. 1. 3 Tahap Evaluasi

1. Melakukan analisis data. Pada soal uji coba dilakukan analisis kevalidan, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Sedangkan pada pengambilan pretest maupun posttest dilakukan analisis normalitas, homogenitas, kesamaan dua rata-rata.

2. Menyusun laporan penelitian hasil analisis data. Alur penelitian : Urutan : Kegiatan Keterangan: Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah

Studi Literatur : Model Pembelajaran MEAs, pengintegrasikan NKB terhadap pembelajaran, self-efficacy, representasi matematis dan konsep tentang Dimensi Tiga.

Penyusunan Instrumen Penelitian

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Uji Coba Instrumen

Pretest

Kelas Kontrol Pembelajaran dengan

model MEAs berintegrasi Postest

Angket respon siswa

Analisis Data Penyusunan Laporan Penelitian P E R S I A P P E L A K S A N E V A L U A

3. 2 Metode Penentuan Subjek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atass objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Sedangkan Arikunto (2010) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran 2012/2013.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono. 2010: 62). Sedangkan Arikunto (2010) mendefinisikan sampel sebagai wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu secara acak dipilih dua kelas dari populasi. Dua kelas tersebut yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 (26 siswa) sebagai kelas eksperimen dan kelas X-1 (26 siswa) sebagai kelas kontrol, serta kelas XI IPA 1 (30 siswa) sebagai kelas untuk uji coba soal.

3.2.3 Variabel Penelitian

Kata “variabel” berasal dari bahasa Inggris variable dengan arti “ubahan”, “faktor tak tetap”. Variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka (Sudijono, 2008: 36). Sebagai contoh “Nilai Ujian” pada dasarnya

adalah gejala kualitas yang dilambangkan dengan angka seperti 6, 7, 80, 100. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.2.3.1Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kemampuan awal siswa (berdasarkan nilai raport semester 1 tahun ajaran 2012/2013 dan nilai pretest).

3.2.3.2Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran MEAs dengan integrasi NKB.

3.2.3.3Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai hasil kemampuan representasi matematis dan self-efficacy siswa.