• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Krama Yudha Ratu Motor Pulogadung Jakarta Timur, Jakarta selama 2 bulan dengan alasan:

1. Prevalensi hipertensi tertinggi ditemukan di Jakarta 41.8% (Kusmana 2008), dengan etnis beragam

2. Pola makan penduduk di Jakarta umumnya yang tidak teratur dan siap saji, khususnya Karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor Gol II dengan tingkat kesibukan yang tinggi aktivitas fisik berat serta kurang berolahraga rutin (48.2%), banyak lemak (12.8%), sedikit sayur dan buah (93.6%).

3. Karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor Gol II umumnya kurang bergerak

(jarang bepergian) atau tugas luar, kegiatan kerja rutin, sehingga memudahkan dalam perlakuan olahraga jalan cepat, distribusi diet dan pelaksanaan penelitian.

Penelitian didahului dengan penelitian pendahuluan (survey cros sectional) pada awal tahun 2010 dan selanjutnya dilakukan penelitian utama, yang meliputi beberapa tahapan: perijinan, pengurusan ethical cleareance, pelatihan tenaga lapangan, screening, pengumpulan data, pelaksanaan intervensi, dan analisis data.

Cara Penentuan Sampel

Populasi penelitian adalah laki-laki subjek prahipertensi karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor. Sampel (contoh) adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.

Jumlah minimal subjek yang diharapkan adalah sebanyak 22 orang perlakuan. Dengan asumsi peserta droup out dari penelitian sebesar 10 persen, maka jumlah sampel minimal adalah 22 dan dibulatkan menjadi 25 orang. Hal ini didasarkan pada deteksi perubahan tekanan darah sistolik minimum 7.4 mmHg

dan estimasi SD sebesar 9 mmHg (Appel et al 2003), selang kepercayaan 95

persen dan power 0.8 dihitung dengan rumus:

Keterangan:

n = besar sampel

s = standar deviasi tekanan darah sistolik

Z b = deviasi normal menurut power 80% (0.84)

Z a = deviasi normal menurut koefisien kepercayaan 95% (1.96)

d = perbedaan rata–rata tekanan darah

Rancangan Penelitian

Populasi penelitian adalah laki-laki subjek prahipertensi karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor yang berusia 25–55 tahun. Desain yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan randomized clinical trial/RCT terhadap subjek prahipertensi.

Subjek Penelitian adalah penderita prahipertensi, yang dibagi atas empat kelompok dengan cara randomisasi, yaitu:

1. Kelompok A, yaitu subjek yang mendapat perlakuan diet DASHI-J

2. Kelompok B, yaitu subjek yang mendapat perlakuan olahraga berjalan

cepat.

3. Kelompok C, yaitu subjek yang mendapat perlakuan diet DASHI-J+olah

raga jalan cepat.

4. Kelompok D, yaitu subjek yang tidak mendapat perlakuan (kontrol). Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi subjek adalah: (1) penderita prahipertensi 120–139/80–89 mmHg, (2) indeks masa tubuh (IMT) > 25.0–29.9 kg/m2

Kriteria eksklusi yaitu: (1) pada saat penelitian ada rencana untuk pergi keluar kota lebih dari satu minggu, (2) tidak kooperatif, (3) terdapat kontra indikasi untuk melakukan latihan olahraga melalui tes jalan cepat 6 km/jam, (4) olahraga teratur 2–5 kali/minggu sejak satu bulan terakhir, (5) tidak mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan, dan (6) tidak lengkap mengikuti berbagai pemeriksaan dan waktu penelitian.

, (3) tidak sedang mengonsumsi obat antihipertensi dan lemak, (4) bersedia menjalani berbagai pemeriksaan dan test untuk kepentingan penelitian, (5) secara sukarela mengikuti langkah – langkah penelitian sampai selesai, (6) tidak menderita penyakit kronis, (7) pendidikan minimal SMU, (8) pegawai golongan II keatas , (9) usia 25–55 tahun laki-laki dan (10) tidak merokok dan tidak minum kopi/alkohol.

Bahan Intervensi Perumusan Formulasi Diet

Bahan diet DASHI-J dibuat berdasarkan diet DASHI yang telah diteliti oleh Heryudarini Harahap di Kota Pekan Baru Sumatera bagian timur (Riau) Indonesia (2009), namun dilakukan modifikasi sesuai dengan pola makan masyarakat Jakarta pada umumnya dan khususnya karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor. Dalam perumusan diet ini, peneliti bekerjasama dengan Dietetik atau Ahli Gizi dari RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Jumlah energi yang dikonsumsi subjek dikurangi secara bertahap yaitu 500 kalori per hari dalam dua minggu pertama, dan selanjutnya dikurangi 1000 kalori per hari, dengan kalori terendah adalah 1700 kalori per hari.

Tabel 7 Diet DASHI-J dan perbandingannya dengan DASHI-R dan DASH

Pangan DASHI-J DASHI-R DASH

Porsi g Kalori Porsi g Kalori Porsi g

Pangan karbohidrat (per hari) 3 – 8 300-800 525-1400 2 – 5.5 200-550 350-962 7 – 8 690.9- 789.6 Pangan protein (per hari) 3 – 7 105-245 225-525 2 – 3 70-105 150-175 2 171 Kacang– kacangan (per minggu) 4–5 200-250 300-375 4–5 200-250 300-375 4–5 340-425 Sayur (per hari) 4 – 6 400-600 100-150 3 – 4 300-400 75-100 4 – 5 452-565 Buah Jus (per hari) 5 – 6 950-1140 500-600 250-300 330-396 5 – 6 950-1140 500-600 250-300 330-396 4 – 5 452-565 680-850 Minyak (per hari) 2 – 3 10-15 100-150 2 – 3 10-15 100-150 2 – 3 9.4-141.1 Susu rendah lemak (per hari) 1 200 75 2 – 3 454-681 Kudapan (per hari) - - 5 Garam (per hari) 1 5 g (2000 mgNa) 1 3.5 (1400 mgNa) 1 5 g (2000 mgNa) Air semau nya semau nya minimal 1.5-2 liter/hari

Menu dengan siklus lima hari, selanjutnya diuji coba dengan menggunakan bumbu yang sesuai. Semua bahan yang digunakan ditimbang. Jumlah garam yang terdapat dalam makanan adalah 0.5 gram/porsi/orang. Hasil dari uji coba menu didapatkan menu standar untuk digunakan dalam penelitian ini. Makanan untuk

Kelompok A dan C yang disediakan dalam penelitian ini adalah makan siang, selingan sore dan makan malam. Makanan pagi disediakan sendiri oleh subjek. Peneliti memberikan petunjuk pada subjek tentang jumlah dan jenis makan pagi, selingan pagi atau selingan malam.

Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah subjek dengan IMT >25.0– 29.9 kg/m2

Tabel 8 Jumlah porsi diet DASHI-J berdasarkan energi

sehingga diperlukan penurunan berat badan melalui penurunan jumlah konsumsi energi. Jumlah energi yang dikonsumsi dikurangi secara bertahap yaitu 500 kalori/hari dalam dua minggu pertama, dan selanjutnya dikurangi 1000 kalori/hari, dengan kalori terendah adalah 1700 kalori/hari. Penurunan jumlah energi dilakukan sesuai dengan angka kecukupan gizi, sehingga ada subjek yang mendapat energi/hari 1700, 2000, 2500, dan 2800 kalori. Perbedaan jumlah energi terdapat pada perbedaan jumlah porsi karbohidrat yang dimakan (Tabel 8). Penurunan jumlah energi 500 kalori/hari akan menurunkan berat badan sekitar 0.5 kg/minggu, sehingga diperkirakan penurunan berat badan dalam satu bulan pertama adalah sekitar 2 kg, dan penurunan berat badan pada bulan selanjutnya adalah 4.18 kg.

Pangan

1700 Kal 2000 Kal 2500 Kal 2800 Kal

Keterangan Porsi Energi (Kalori) Porsi Energi (Kalori) Porsi Energi (Kalori) Porsi Energi (Kalori) Nasi 3 525 5 875 7 1225 8 1400 1 porsi= 175 Kal Pangan protein 3 225 3 225 6 450 7 525 1 porsi= 75 Kal Kacang2an 3 225 3 225 3 225 3.5 262.5 1 porsi= 75 Kal Sayur 4 100 4 100 6 150 6 150 1 porsi= 25 Kal

Buah/ Jus 5 250 5 250 6 300 6 300 1 porsi= 50

Kal Minyak 2 100 2 100 3 150 3 150 1 porsi= 50 Kal Susu 1 75 1 75 1 75 1 75 1 porsi= 75 Kal Air Semau nya Semau nya Semau nya Semau nya Minimal 1.5- 2 liter/hari

Diet mulai diberikan satu sampai dua hari setelah pengumpulan data dasar. Untuk kelompok A dan C makanan diantar dua kali ke PT. Krama Yudha Ratu Motor, yaitu sekitar jam 11.00 untuk makan siang dan sekitar jam 15.00 untuk selingan sore dan makanan malam. Selingan sore yang berupa jus/buah diminta untuk dikonsumsi sebelum pulang ke rumah, sedangkan untuk makan malam

tidak dibawa pulang ke rumah langsung makan di tempat karena karyawan yang ikut penelitian dilemburkan sampai jam 20.00 WIB. Pemberian diet dilakukan 5 hari dalam seminggu selama delapan minggu.

Perlakuan Olahraga

Sebelum melakukan program olahraga dilakukan test berjalan cepat dengan kecepatan 6 km/jam selama 45-60 menit di pagi hari jam 05.00 s/d 06.00 WIB di lapangan PT. Krama Yudha Ratu Motor, kemudian setelah beristirahat selama 10 menit diukur denyut jantung. Test berjalan cepat ini untuk menentukan secara praktis apakah kebugaran dan kesehatan subjek mengizinkan untuk melakukan kegiatan program olahraga berjalan cepat. Apabila setelah test berjalan cepat denyut jantung lebih dari 100 kali/menit dilakukan uji latih jantung (treadmill) dengan monitor elektrocardiografi. Subjek mengikuti program olahraga berjalan cepat 6-7 km/jam dengan intensitas 65–75 persen, denyut jantung maksimal, lama berlatih 45 menit, frekuensi 5 kali/minggu (Senin sampai dengan Jumat) selama 8 minggu. Sebelum olahraga dimulai dilakukan pemanasan yang dipimpin oleh seorang instruktur selama 5–10 menit, dilanjutkan dengan berjalan cepat selama 45 menit. Setelah olahraga dilakukan penghitungan denyut jantung, apakah masuk dalam zona pelatihan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan dengan cara berjalan perlahan–lahan dan peregangan selama 5–10 menit.

Cara Kerja

Screening

Screening subjek dilakukan di klinik karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor. Karyawan diminta mengisi kuesioner riwayat kesehatan, kemudian dilakukan pengukuran anthropometri (berat dan tinggi badan) dan tekanan darah. Pengukuran tekanan darah diulang 3 kali dengan selang waktu 5 menit. Pegawai

yang mempunyai IMT 25.0–29.9 kg/m2

Data Dasar

, tidak minum obat hipertensi, tidak menderita penyakit diabetes/ginjal/jantung dan tekanan darah sistolik/diastolik >120/80 - ≤139/89 mmHg.

Sebagai data dasar karyawan yang bersedia menjadi subjek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner faktor demografi, riwayat penyakit dan kebiasaan, parameter fisiologi, faktor risiko, jenis pekerjaan, dilakukan

wawancara untuk mengetahui konsumsi makanan. Setelah data dasar selesai dikumpulkan, enumerator meminta subjek untuk melakukan puasa pada malam sebelum dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi yang bekerjasama dengan PT. Krama Yudha Ratu Motor. Selain pemeriksaan darah dan urine, pada subjek juga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter yang bertugas di klinik.

Intervensi

Subjek yang termasuk kelompok diet DASHI-J dan kelompok diet DASHI-J + olahraga mulai diberikan makanan setelah hasil pemeriksaan darah diperoleh yang berkisar antara satu sampai dua hari setelah pengumpulan data dasar. Makanan diantar dua kali ke kantor subjek yaitu sekitar jam 11.00 WIB untuk makan siang dan sekitar jam 15.00 WIB untuk selingan sore dan makan malam pada jam 18.30 WIB di kantin PT. Krama Yudha Ratu Motor, karyawan yang ikut dalam penelitian dilemburkan sampai dengan jam 20.00 WIB . Pada saat mengantarkan makan malam, tempat makanan makan siang diambil, dan pada saat mengantarkan makan siang pada keesokan harinya, tempat makan malam diminta kembali. Kuesioner konsumsi makanan (lampiran) diberikan setiap hari pada saat mengantarkan makan siang, subjek diminta untuk mengisi kuesioner tersebut jika subjek mengonsumsi makanan diluar makanan yang diberikan oleh peneliti. Subjek diberikan daftar ukuran rumah tangga atau contoh sendok untuk memperkirakan berat makanan yang dimakan subjek. Penyuluhan diberikan kepada semua kelompok.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data Variabel

Variabel terikat (dependent) adalah tekanan darah. Variabel bebas (independen) adalah usia, tekanan nadi, elektrolit darah, lemak darah, lemak tubuh, IMT. Peubah yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian meliputi riwayat kesehatan, berat badan, tinggi badan, tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, konsumsi makanan. Pada Tabel 9 disajikan jenis, frekuensi, waktu dan cara pengumpulan data dari masing-masing peubah yang diinginkan.

Peubah dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, wawancara, pengukuran langsung, analisis laboratorium, dikumpulkan dengan kuesioner terstruktur.

Subjek selalu diberikan penjelasan tentang cara pengisian sebelum mengisi kuesioner. Kuesioner yang telah diisi oleh subjek kemudian diverifikasi pada waktu dikumpulkan.

Tabel 9 Frekuensi, waktu dan cara pengumpulan data dari peubah

No Jenis data Frekuensi Waktu Cara

1. Riwayat kesehatan 1 kali Screening Wawancara

2. Tinggi badan 1 kali Screening Pengukuran tinggi

badan

3. Berat badan 3 kali Setiap bulan Penimbangan berat badan

4. Tekanan darah 5 kali Setiap 2 minggu Pengukuran tekanan darah

5. Pemeriksaan kesehatan 1 kali Screening Pemeriksaan dan wawancara

6. Gula darah 1 kali Screening Analisis laboratorium

7. Lemak darah (Kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida)

2 kali Awal–akhir Analisis laboratorium

8. Elektrolit Darah (natrium dan kalium)

2 kali Awal–akhir Analisis laboratorium

9. Konsumsi makanan 5 kali Setiap 2 minggu Record dan Recall

Pemeriksaan Kesehatan dan Laboratorium/Biokimia

Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum pemeriksaan darah oleh seorang dokter yang bertugas di klinik yang meliputi anamnesa, keluhan, dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan lemak darah (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida) dan elektrolit darah (kalium dan natrium) melalui metode pemeriksaan laboratorium klinik beserta penjaminan mutu dilakukan kerja sama oleh tim ahli laboratorium klinik Kementerian Kesehatan, Pramita dan Insani ISO 9001; 2000 cert No. 15225. Kolesterol menggunakan metode CHOD PAP dengan satuan mg/dl dan alatnya adalah ARCHITECT C8000, LDL dan HDL menggunakan metode imunoturbidimetri dengan satuannya mg/dl, dan alatnya

adalah ARCHITECT C8000 dan Trigliserida menggunakan metode GPO dengan

satuannya mg/dl dan alatnya adalah ARCHITECT C8000 sedangkan kalium dan

natrium darah menggunakan metode ISE INDIRECT dengan satuan mmol/L dan

alatnya AVL 9180. Analis Laboratorium mengambil darah 5-10 cc dari vena cubiti subjek yang sebelumnya berpuasa 8-10 jam. Kemudian darah ditempatkan

ke dalam tabung darah yang sudah disiapkan. Hasil analisis laboratorium digunakan sebagai pertimbangan apakah subjek diikutkan dalam penelitian, jika gula darah puasa subjek tinggi, maka subjek tidak jadi disertakan dalam penelitian ini.

Antropometri dan Tekanan Darah

Data berat dan tinggi badan dikumpulkan dengan cara standar. Data berat badan (BB) dikumpulkan menggunakan timbangan SECA dengan ketelitian 0.1 kg, tinggi badan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Pemeriksaan lemak tubuh menggunakan metode OMRON dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Data tekanan darah dikumpulkan dengan sphygmomanometer. Pengukuran

tekanan darah dilakukan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 5 menit, kemudian dihitung rata-rata dari ketiga pengukuran. Sebelum dilakukan pengukuran subjek diistirahatkan sekitar 30 menit. Selama masa istirahat subjek diminta untuk tidak merokok, makan, dan beraktivitas fisik yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah.

Konsumsi Makanan

Data konsumsi dikumpulkan dengan cara kombinasi antara pencatatan makanan dan penimbangan. Data konsumsi makanan dan hasil wawancara dikumpulkan oleh peneliti, asisten peneliti dan petugas poliklinik. Tim yang mempersiapkan diet adalah tim ahli RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pengontrol makanan adalah tim peneliti dibantu oleh petugas poliklinik dan kantin sedangkan di rumah dikontrol oleh istri karyawan yang terlebih dahulu diikut sertakan dalam pertemuan rutin.

Sebelum makanan (diet) diberikan, dilakukan penimbangan makanan, jika ada makanan sisa ditimbang kembali dengan cara meminta subjek untuk meletakkan makanan sisa pada tempat makanan yang disediakan. Pada saat enumerator mengantar makanan selanjutnya, makanan sisa beserta tempatnya dibawa pulang dan ditimbang. Subjek diminta untuk mencatat makanan yang dikonsumsi di rumah.

Aktivitas Fisik

kegiatan olahraga, aktivitas waktu bekerja dan aktivitas waktu luang yang biasa dilakukan. Aktivitas fisik terdiri dari indeks sewaktu bekerja, indeks waktu olahraga dan indeks aktivitas waktu luang (Baecke, Burema, Frijters 1982).

Pengendalian Mutu Data

Dilakukan test pada calon enumerator, bila lulus dapat disertakan sebagai enumerator, apabila tidak lulus tidak diikutkan atau diberi pelatihan terlebih dahulu dan di test kembali. Enumerator terdiri dari empat orang dengan latar belakang pendidikan S1 dan S2 Gizi, FKM, dan dokter. Dilakukan pelatihan sebelum pengumpulan data pada enumerator, diharapkan dengan pelatihan enumerator dapat memahami uraian tugas, dan mampu melakukan pengumpulan data. Pelatihan meliputi teknik pengukuran antropometri, berolahraga, wawancara. Pengukuran Antropometri (Berat dan Tinggi Badan)

Timbangan SECA dan pengukur tinggi badan (TB) dikalibrasi secara teratur dan berkala oleh Badan Meteorologi dan Geofisika. Pelatih untuk pengukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) adalah pegawai dari klinik PT. Krama Yudha Ratu Motor yang telah terlatih, sedangkan pelatih untuk pengukuran tekanan darah adalah tenaga perawat yang senior/dokter umum yang bekerja di klinik tersebut. Pelatihan tentang cara pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB) dan tekanan darah diberikan kepada enumerator dan dilihat presisi dan akurasinya dibandingkan dengan pelatih (NSRP 1991; Sherwood 2004).

Pengukuran tekanan darah

Untuk menentukan presisi dan akurasi, pelatih dan enumerator melakukan pengukuran kepada minimal 10 orang subjek dengan sphygmanometer. Pada setiap subjek pelatih dan enumerator melakukan pengukuran 2 kali. Hasil yang diperoleh enumerator dibandingkan dengan pelatih. Jika hasil presisi dan akurasi belum sesuai maka dilakukan pelatihan ulang sampai didapat hasil yang diinginkan. Diperlukan pengukuran pada 3 x 10 orang subjek sehingga diperoleh nilai presisi dan akurasi yang dinginkan dari enumerator.

Teknik Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium lemak darah (kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida) dan elektrolit darah (kalium dan natrium) dilakukan langsung oleh analis laboratorium beserta penjaminan mutu dilakukan oleh Tim Ahli

Laboratorium Klinik Pramita (ISO 9001: 2000 Cert No.15225, ). Teknik Berolahraga

Kecepatan gerak dasar jalan cepat lebih kompleks dari jalan biasa yakni 6–7 km/jam. Biomekanika angkat paha kaki ayun ke depan, tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun paha ke depan. Tungkai bawah ikut bergantung ke depan sehingga lutut menjadi lurus. Saat mendarat kaki ke tanah lebih dahulu bagian tumit kaki. Posisi badan saat melangkah sedikit condong ke depan. Siku dilipat 90 derajat ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan kaki kanan. Gerakan lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan sebaliknya, harus terkoordinasi dengan gerak kaki (Yudha 2001).

Teknik Wawancara Panduan Wawancara

Merupakan panduan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal–hal dari subjek lebih mendalam dan jumlahnya sedikit/kecil. Panduan metode interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut

Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

a. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

b. Bahwa interprestasi subjek tentang pertanyaan–pertanyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

c. Pewawancara dan subjek belum saling mengenal sebelumnya

d. Subjek selalu menjawab pertanyaan e. Pewawancara selalu bertanya

f. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi

harus selalu bersifat netral

g. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat

sebelumnya. Pertanyaan panduan dinamakan interview guide.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur, tidak terstrukur, face to

face, maupun dengan telepon. Pelatihan tentang teknik wawancara ditekankan

pada wawancara dari kuesioner yang digunakan, sehingga tercapai persepsi dan interprestasi yang sama terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner sehingga

data dapat diukur dengan benar. Selama penelitian berlangsung dilakukan supervisi oleh peneliti untuk memantau agar pengukuran dilakukan secara benar dan untuk mengatasi jika ditemukan masalah di lapangan (Harahap 2009). Teknik Diet

Diet mulai diberikan satu sampai dua hari setelah pengumpulan data dasar. Untuk kel A dan C makanan diantar dua kali ke PT. Krama Yudha Ratu Motor yaitu sekitar jam 11.00 untuk makan siang dan sekitar jam 15.00 untuk selingan sore dan makanan malam. Selingan sore yang berupa jus/buah diminta untuk dikonsumsi sebelum pulang ke rumah, sedangkan untuk makan malam tidak dibawa pulang ke rumah langsung makan di tempat karena karyawan yang ikut penelitian dilemburkan sampai jam 20.00 WIB. Pemberian diet dilakukan 5 hari dalam seminggu selama delapan minggu.

Asupan makan diukur dengan metode food recall selama 7 hari dan

dikoreksi dengan penimbangan makanan dan pencatatan pangan yang dikonsumsi oleh subjek (food record). Data konsumsi makanan pada awal penelitian diperoleh

dari recall konsumsi 2 x 24 jam, sedangkan pada bulan pertama dan kedua

diperoleh dari penimbangan dan atau pencatatan makanan selama 5 hari untuk setiap bulannya.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang sudah dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan software Microsoft Excell 2003 dan SPSS versi 17 for windows dengan lisensi FKMUI. Sebelum dilakukan uji statistik lanjut, seluruh peubah disajikan dalam bentuk statistik elementer (rataan, standar deviasi, rentang dan frekuensi).

Data konsumsi makanan dikonversi kedalam zat gizi yang meliputi energi, karbohidrat, protein, lemak, kolesterol dan serat. Untuk konversi ke dalam zat gizi

menggunakan software Nutrisoft dengan versi gizi FKMUI 2005 dengan lisensi

WHO/Jenewa. Angka kecukupan energi dihitung dengan cara: (1) BB ideal (BBI) adalah 0.9 (TB-100), laki–laki dengan TB <160 cm, BBI adalah TB –100, (2) energi basal untuk laki–laki adalah BBI x 30 Kkal, (3) dilakukan koreksi jika umur >40 tahun dikurangi 5% dari energi basal, aktivitas ringan ditambah 20% energi basal, aktivitas sedang ditambah 30% energi basal, dan aktivitas berat ditambah 40% energi basal, BB gemuk dikurangi 20% dari energi basal, dan BB

lebih dikurangi 10% dari energi basal. Tingkat konsumsi protein dan serat dihitung dengan membandingkan konsumsi dengan angka kecukupan gizi Indonesia (Hardinsyah & Tambunan 2004).

Tabel 10 Angka kecukupan gizi untuk laki-laki dan perempuan Indonesia usia 30–64 tahun

Zat gizi Laki-laki Perempuan

Protein (g) 60 55 Vitamin A (IU) 600 500 Vitamin E (mg) 15 15 Vitamin C (mg) 90 75 Kalium (mg) 4700 4700 Natrium (mg) 1500 1500 Zinc (mg) 0,1441 0,119 Kolesterol (mg) 1 300 300 Serat (g) 252 252 Keterangan: 1 per kg BB 2

Sumber: (Hardinsyah & Tambunan 2004) per 2000 kalori yang dikonsumsi

Penjamin kualitas data yang dikumpulkan dilakukan beberapa langkah pengendalian mutu : 1) Rekrutmen enumerator, 2) Pre test kuesioner dan daftar isian atau code book, 3) Panduan pengumpulan data dan kuesioner, 4) Verifikasi data dan 5) Supervisi. Data–data yang telah terkumpul dari kuesioner, wawancara, pemeriksaan klinis, lab, pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, body fat, visceral fat,lingkar perut) dan hasil analisis diolah hingga siap dianalisis dengan menggunakan Nutrisurvey 2006, software Microsoft Excell 2003 dan SPSS versi 17. Sebelum dilakukan uji statistik lanjut, seluruh peubah disajikan dalam bentuk statistik elementer (rataan, standar deviasi, rentang dan frekuensi).

Uji statistik ANOVA digunakan untuk profil indikator klinis yaitu untuk

menilai pengaruh perlakuan antar kelompok peubah BB, IMT lemak tubuh (body

fat, visceral fat, dan lingkar perut), lemak darah (kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida), elektrolit darah (natrium dan kalium), tekanan darah sistolik dan diastolik, tekanan nadi pada awal dan bulan kedua (akhir penelitian), serta tingkat konsumsi zat gizi awal dan akhir antara kelompok diet DASHI-J, kelompok olahraga jalan cepat dan kelompok diet DASHI-J+olahraga jalan cepat dibandingkan kelompok kontrol. Selisih awal dan akhir dilakukan uji anova terlebih dahulu uji normolitas terhadap semua peubah dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Anova dilanjutkan dengan Uji Multi-Comparison jika ditemukan perbedaan yang bermakna pada (α<0.05) antar kelompok perlakuan. Uji statistik Chi-Square digunakan untuk menguji kesamaan distribusi peubah non-parametrik Sosek (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan besar keluarga.)

Uji statistik paired t test digunakan untuk uji analisis diet DASHI-J dan olahraga jalan cepat terhadap penurunan tekanan darah dan nadi, penurunan lemak tubuh (berat badan, body fat, visceral fat, dan lingkar perut) dan IMT, penurunan lemak darah (kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida), dan penurunan elektrolit darah (kalium dan natrium).

Uji statistik independent t test digunakan untuk membandingkan antara kelompok diet DASHI-J, kelompok olahraga jalan cepat, kelompok diet DASHI- J+olahraga jalan cepat terhadap kontrol. Selisih bulan kedua terhadap penurunan tekanan darah dan nadi, penurunan lemak tubuh (berat badan, body fat, visceral

Dokumen terkait