• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang digunakan manusia sebagai sarana untuk memperkuat, membina, dan mengembangkan serta menguji kebenaran ilmu pengetahuan, baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis yang dilakukan secara metodologis dan sistematis dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah dan sistematis sesuai dengan pedoman atau aturan yang berlaku dalam pembuatan karya tulis ilmiah.48

Metode penelitian adalah cara berpikir, berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan dan mencapai suatu tujuan penelitian. Sehingga penelitian tidak mungkin dapat dirumuskan, ditemukan, dianalisa maupun memecahkan masalah dalam suatu penelitian tanpa metode penelitian.

Metode penelitian adalah cara atau jalan atau proses pemeriksaan atau penyelidikan yang menggunakan cara penalaran dan teori-teori yang logis-analitis (logika), berdasarkan dalil-dalil, rumus-rumus dan teori-teori suatu ilmu (atau beberapa cabang ilmu) tertentu, untuk menguji kebenaran (atau mengadakan verivikasi) suatu hipotesis atau teori tentang gejala-gejala atau peristiwa alamiah,

47

Sutan Remy Syahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia,(Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1993), hal. 12

48

peristiwa sosial atau peristiwa hukum tertentu.49 Metode penelitian hukum merupakan suatu cara yang teratur (sistematis) dalam melakukan sebuah penelitian.50

Penelitian hukum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian hukum normatif (doctrinal) yang condong bersifat kualitatif dan penelitian hukum empiris atau sosiologis (non doctrinal) yang condong bersifat kuantitatif.51 Adapun untuk memperoleh bahan-bahan atau data yang diperlukan di dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian hukum dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu sebagai berikut:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu metode yang harus tepat dan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan serta harus sistematis dan konsisten. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian hukum normatif (yuridis normatif) atau disebut juga penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder.52

Rony Hanitijo Soemitro menyatakan bahwa penelitian yuridis normatif teriri atas a) penelitian inventarisasi hukum positif; b) penelitian terhadap asas-asas hukum; c) penelitian untuk menemukan hukum in-concrito; d) penelitian terhadap sistematika hukum; e) penelitian terhadap sinkronisasi vertical dan horizontal.

49

Sunaryati Hartono (1), Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, (Bandung: Alumni, 1994), hal. 105.

50

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, cetakan ke-1, (Bandung, Citra Aditya Bakti, 2004), hal. 57.

51

J. Supranto, Metode penelitian Hukum dan Statistik, (Jakarta, Rineka Cipta, 2003), hal. 2

52

Maka dengan kata lain peneliti akan melakukan penelitian hukum dengan melakukan abstraksi melalui proses deduksi dari hukum positif yang berlaku, yang merupakan sistematisasi hukum dan sinkronisasi hukum secara horizontal terhadap parate eksekusi terhadap gadai deposito berjangka pada PT. Bank Yudha Bhakti cabang Medan.

2. Sumber Data dan Penelitian

Dalam suatu penelitian, termasuk penelitian hukum pengumpulan data merupakan salah satu tahapan dalam proses penelitian dan sifatnya mutlak untuk dilakukan karena dari data yang diperoleh akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang obyek yang diteliti sehingga akan membantu untuk menarik kesimpulan dari obyek atau fenomena yang akan diteliti. Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder.

Data sekunder adalah sejumlah keterangan atau fakta-fakta yang diperoleh secara tidak langsung melalui studi kepustakaan yang terdiri dari dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan, buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan objek penelitian. Data sekunder terdiri dari53:

a. Bahan hukum primer (primary law material), sumbernya adalah perundang- undangan yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, naskah kontrak, dokumen hukum, dan arsip hukum.

53

b. Bahan hukum sekunder (secondary law material), sumbernya adalah buku literatur hukum, jurnal penelitian hukum, laporan penelitian hukum, laporan hukum media cetak atau media elektronik.

c. Bahan hukum tertier (tertiery law material), sumbernya adalah rancangan undang-undang, kamus hukum dan ensiklopedia.

Sebagai pendukung data sekunder yang ada, peneliti juga melakukan wawancara dengan orang yang berkompeten pada PT. Bank Yudha Bhakti sebagai informan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan studi pustaka, yaitu menghimpun data dari hasil penelaahan bahan pustaka atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Untuk memperoleh data sekunder yang berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier, dalam penelitian ini akan menggunakan alat penelitian studi dokumen/pustaka atau penelitian pustaka (library research) dengan cara mengumpulkan semua peraturan perundangan, dokumen-dokumen hukum dan buku- buku yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.54

4. Analisis Data

54

Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,

Analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu penelitian. Karena dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diproses dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai didapat suatu kesimpulan yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data yang bersifat kualitatif. Kegiatan ini diharapakan akan memudahkan dalam menganalisis permasalahan yang akan dibahas, menafsirkan dan kemudian menarik kesimpulan.55

Analisis kualitatif dilakukan terhadap paradigma hubungan dinamis antara teori, konsep dan bahan hukum yang merupakan modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada bahan hukum yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan sehubungan bahan hukum yang dianalisi beraneka ragam, memiliki sifat dasar yang berbeda satu dengan lainnya. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan logika berfikir deduktif, yakni penyimpulan yang dilakukan dimulai dari yang umum ke yang khusus.56

55

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta, Rajawali Press, 2010), hal. 281.

56

Tampil Anshari Siregar, Metodologi Penelitian Hukum Penulisan Tesis, (Medan, Pustaka Bangsa Press, 2005), hal. 16.

Dokumen terkait