• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian “Penelitian Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1” adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan deskriptif kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan.

Peneliti memilih jenis penelitian kualitatif karena masalah penelitian tentang implementasi program dalam sekolah sehat merupakan penelitian yang lebih berdimensi kualitatif. Penelitian ini berusaha menggali dan mengungkapkan data tentang implementasi program dalam program sekolah sehat secara deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif ini mampu menghasilkan data yang bersifat deskriptif, sehingga digunakan metode deskriptif.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1998: 114) bahwa apabila peneliti mengunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen dan catatanlah yang menjadi

46

sumber data, sedangkan isi catatan adalah subyek penelitian atau variabel penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah

Peneliti menggali lebih dalam tentang program sekolah sehat yang diterapkan di SD N Tegalrejo dan mengetahui seberapa pengetahuan Kepala sekolah tentang sekolah sehat.

2. Pengurus UKS

Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengurus UKS yaitu langsung dengan Ketua pengurus UKS nya. Peneliti menggali data tentang kegiatan yang dilakukan di UKS dan implementasi program sekolah sehat. 3. Guru Olahraga

Peneliti memilih narasumber Guru Olahraga karena guru olahraga adalah guru yang mengajarkan tentang pendidikan kesehatan di sekolah. Peneliti juga mengetahui bagaimana guru olahraga dalam memberikan materi tentang kesehatan.

4. Siswa (Dokter Kecil)

Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang menjadi ketua Dokter Kecil yang lebih menguasai dan memahami tentang program sekolah sehat yang ada di SD N Tegalrejo 1.

47 5. Petugas Puskesmas

Peneliti melakukan wawancara di Puskesmas yang bekerjasama dengan SD N Tegalrejo yaitu Puskesmas yang berada di Jalan Magelang, Karangwaru, Tegalrejo Kota Yogyakarta. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu petugas Puskesmas yang mengelola UKS.

Maksud dari pemilihan subyek penelitian ini untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh benar.

C.Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N Tegalrejo 1. Peneliti tertarik melakukan

penelitian di SD N Tegalrejo 1 karena pada awalnya mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bahwa di SD N Tegalrejo 1 salah satu yang menerapkan program sekolah sehat dan menjadi juara tingkat Provinsi. Selain di sekolah, peneliti juga melakukan penelitian di Puskesmas Tegalrejo yang bekerjasama atau membawahi SD N Tegalrejo 1.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian implementasi program sekolah sehat dalam kebijakan sekolah sehat di SD N Tegalrejo dilakukan dengan cara wawancara dengan informan, observasi atau pengamatan langsung, dan dengan dokumentasi. Maka dari itu, teknik yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data yaitu:

48 1. Wawancara

Meleong (2005: 186) mendefinisikan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara yang akan dilakukan untuk menggali informasi lebih jauh dari narasumber terkait dengan implementasi program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta.

2. Observasi

Nasution (2003: 56) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua pengetahuan. Para ilmuwan hanya bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Kegiatan observasi dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan untuk menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang sosial yang dialami. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang permasalahan yang ada dalam pelaksanaan sekolah sehat dan latar belakang penerapan program sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta.

3. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk mendukung data-data yang telah didapat. Dokumentasi dapat berupa foto, ataupun arsip-arsip yang berkaitan

49

dengan penelitian. Dokumen yang akan dicari oleh peneliti adalah dokumen yang berupa foto dalam implementasi program sekolah sehat dan dokumen arsip yang berupa SK (Surat Keputusan) sekolah sehat. Suharsimi Arikunto (2002: 206) mendefinisikan dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

E.Instrumen penelitian

S.Nasution (2003: 121) mengatakan dalam penelitian kualitatif manusia atau peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian yang utama. Dalam pengumpulan data peneliti juga dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman observasi, tipe recorder, kamera, alat-alat tulis dan apa saja yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Moleong 1989: 132-135).

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen yaitu; 1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi tentang pertanyaan dalam wawancara lalu dikembangkan secara mendalam untuk mendapatkan suatu gambaran subjek dan pemaparan gejala yang tampak sebagai suatu fenomena. Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Aspek yang dikaji Indikator yang dicari Sumber

Program Sekolah Sehat

1. Pengetahuan tentang program sekolah sehat

2. Pengelolaan sekolah sehat. 3. Pelaksanaan sekolah sehat 4. Keterlibatan aktor dalam

implementasi program sekolah sehat

1. Kepala sekolah 2. Pengurus UKS 3. Petugas

50 Implementasi Sekolah Sehat a. Komunikasi 1) Penyaluran komunikasi 2) Kejelasan komunikasi b. Sumber daya

1) Sumber daya manusia 2) Sarana dan prasarana 3) Pendanaan c. Disposisi d. Struktur birokrasi 1. Kepala Sekolah 2. Petugas Puskesmas 3. Pengurus UKS 4. Guru 5. Siswa Faktor pendukung & faktor penghambat 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal 1. Kepala Sekolah 2. Petugas Puskesmas 3. Pengurus UKS 4. Guru Olahraga 2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini digunakan sebagai acuan peneliti dalam mengamati implementasi program sekolah sehat di lapangan. Dengan pedoman observasi ini dapat digunakan peneliti sebagai pedoman atau acuan dalam bentuk deskripsi data.

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi

Aspek yang Diamati Indikator yang Ingin dicari Objek

Kondisi fisik dan fasilitas sekolah

1. Lingkungan fisik sekolah a. Halaman sekolah b. Lapangan dan ruang

olahraga c. Tempat Sampah d. Air bersih e. Ruang kelas f. Perpustakaan g. Kantin h. Kamar mandi 2. Sarana dan Prasarana 3. Fasilitas Penunjang

Lingkungan sekolah

Kegiatan di sekolah 1. Kegiatan pembelajaran (pendidikan jasmani dan

51 3. Analisis Dokumentasi

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi

No Aspek yang Dikaji Indikator yang Dicari Sumber data 1 Profil Sekolah a. Sejarah sekolah

b. Visi dan misi sekolah c. Tujuan sekolah d. Struktur organisasi e. Sarana dan prasarana

sekolah

a. Dokumen/arsip b. Foto-foto

2 Akreditasi sekolah Surat keputusan a. Dokumen arsip 3 Implementasi

Program sekolah sehat

Laporan kemajuan program sekolah sehat

a. Dokumen/ arsip

Analisis dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan data dari hasil analisis terhadap dokumen, arsip, foto, yang terkait dengan program sekolah sehat.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konsep dari Milles dan Hubberman (Sugiyono, 2007: 246) yaitu model analisis deskriptif kualitatif secara interaktif dan berkelanjutan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data yang telah diperoleh di lapangan selanjutnya

rohani)

2. Interaksi antar warga sekolah dalam pelaksanaan kerja bakti

52

dicatat dalam bentuk narasi atau deskriptif. Untuk menguatkan data yang diperoleh, dilakukan pula pengambilan gambar yang sesuai dengan fokus penelitian.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Peneliti memilah data yang relevan, penting dan bermakna, dan data yang tidak berguna, untuk menjelaskan apa yang menjadi sasaran analisis, lalu menyederhanakan dengan membuat fokus, klasifikasi, dan abstraksi data. Data yang telah diperoleh dilapangan selanjutnya dirangkum, dipilih sesuai dengan fokus penelitian, dan data yang tidak diperlukan akan dibuang. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang Implementasi dalam kebijakan sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1

3. Penyajian Data

Pada tahap ini disajikan data hasil temuan di lapangan dalam bentuk naratif, yaitu uraian tertulis tentang Implementasi dalam kebijakan sekolah sehat di SD N Tegalrejo 1. Data disajikan menurut kategori yang sebelumnya telah dikelompokan agar lebih mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah data disajikan selanjutnya diperoleh kesimpulan sementara karena kesimpulan yang diperoleh masih bersifat meragukan, maka dari

53

itu perlu dilakukan verifikasi. Dalam proses penarikan kesimpulan dan verifikasi dibutuhkan pemahaman yang mendalam dari peneliti.

G. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsahan data. Sugiyono (2010: 386) mengatakan uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain perpanjangan pengamatan, triangulasi data, peningkatan ketekunan dalam penelitian, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Dalam pengujian kredibilitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data.

Triangulasi biasanya merujuk pada suatu proses pemanfaatan persepsi yang beragam untuk mengklasifikasikan makna, memverifikasi kemungkinan pengulangan dari suatu observasi ataupun interpretasi. Triangulasi juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi makna dengan cara mengidentifikasi cara pandang yang berbeda terhadap berbagai fenomena. (Flick, dalam Sugiyono, 2011: 372-374). Dalam menguji kredibilitas data peneliti menggunakan 2 macam triangulasi yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan yang spesifik. Adapun informasi dari narsumber dalam penelitian ini yakni Kepala Sekolah, Guru Olahraga, Pengurus UKS,

54

Petugas Puskesmas dan Siswa. Kemudian dideskripsikan, dikategorisasikan informasi yang memiliki kesamaan.

2. Triangulasi Teknik

Trianggulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Narasumber dalam hal ini adalah Kepala Sekolah, Guru Olahraga, Pengurus UKS, Petugas Puskesmas dan Siswa, kemudian dicek dan dibandingkan dengan informasi yang diperoleh melalui pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.

55 BAB IV

Dokumen terkait