• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Konsep Implementasi Program 1. Pengertian Implementasi Program

3. Ruang Lingkup UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan menangani anak didik yang mengalami kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi anak didik selama sekolah dan memantau pertumbuhan dan status gizi anak didik. Keberadaan UKS di sekolah sangat besar manfaatnya dalam hal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Hal ini karena anak-anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap masalah gizi dan kesehatan, di samping populasi mereka juga merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak wajib belajar (Diffah Hanim dkk, 2005: 1-2).

Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan

26

dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya (Diffah Hanim dkk, 2005: 3-4).

Sasaran UKS yaitu ada 3 (tiga) yaitu sasaran primer peserta didik, sasaran sekunder; guru, pamong, pengelola pendidikan, pengelola kesehatan serta TP UKS disetiap jenjang dan sasaran tersier yaitu lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah lanjutan termasuk satuan pendidikan laur sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya (Diffah Hanim dkk, 2005: 4). Untuk itu pembinaan dan pengembangan UKS di sekolah/madrasah dilaksanakan melalui tiga program Usaha Kesehatan Sekolah yang disebut Trias UKS yang meliputi:

1) Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan cara bimbingan, pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya dimasa yang akan datang (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 20)

Tujuan pendidikan kesehatan untuk peserta didik yaitu; (1) memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan termasuk cara hidup sehat dan teratur; (2) peserta didik memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat; (3) peserta didik memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan; (4) peserta didik memiliki kebiasaan hidup sehari–hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, dan;

27

(5) memiliki kemampuan untuk melaksankan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari–hari (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 21)

Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan kesehatan di sekolah dilaksanakan pada saat jam pelajaran (intrakurikuler) yaitu pendidikan kesehatan yang sesuai dengan GBPP. Sedangkan di luar jam pelajaran (ekstrakurikuler) pendidikan kesehatan dapat diberikan di luar jam pelajaran (termasuk kegiatan pada waktu libur) dengan tujuan untuk lebih menanamkan perilaku hidup sehat, memperluas pengetahuan serta keterampilan siswa (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 22-23). Selain melalui pembelajaran pendidikan kesehatan jasmani olahraga dan kesehatan juga melalui muatan atau tema yang terkait dengan kurikulum satuan pendidikan maka diadakanlah beberapa kegiatan yaitu: Pelatihan Dokter kecil/duta kesehatan, Membuat karya kreatifitas berupa poster slogan dan mading, Melakukan pengukurang tinggi badan dan menimbang berat badan, Menentukan status gizi dicatat dalam KMS, Pemasangan slogan/himbauan (kebersihan, kesehatan,keamanan pangan), Lomba kebesihan kelas, Menganalisa menu dan jajanan di kantin sekolah dan mensosialisasikan kepada pihak sekolah dan petugas kantin, Aksi CPTS (Cuci Tangan Pakai Sabun), Sosialisasi Dokter kecil mahir gizi tentang 4 pilar gizi seimbang dan Sosialisasi senam sepuluh tanda anak bergizi baik (Dokumentasi SD N Tegalrejo 1).

28

Pelayanan kesehatan terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya peningkaan derajat kesehatan warga sekolah dan masyarakat (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 25). Pelayanan kesehatan di sekolah meliputi:

a) Penjaringan kesehatan atau imunisasi b) Pengawasan kantin sekolah

c) Pemeriksaan kesehatan secara berkala d) Penimbangan berat badan

e) Pengukuran tinggi badan f) Pengobatan ringan

Tujuan dari pelayanan kesehatan di sekolah adalah (1) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. (2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat. Kegiatan pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas Puskesmas/pihak yang berpengalaman dalam bidangnya dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 25).

3) Pembinaan Lingkungan

Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler terutama melaui mata pelajaran pendidikan kesehatan atau pendidikan kesehatan yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain yang relevan. Karena

29

terbatasnya waktu yang tersedia pada kegiatan intrakurikuler, maka kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih banyak diharapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler (Tim Pembina UKS Pusat, 1996: 30). Kegiatan dalam pembinaan lingkungan sekolah yaitu sebagai berikut (Dokumentasi SD N Tegalrejo 1).

a) Perbaikan serta pengadaan air bersih

b) Pembuatan biopori serta sumur resapan yang cukup c) Pemenuhan kebutuhan kamar mandi dan WC yang cukup d) Pemeliharaan WC kamar mandi secara rutin

e) Pemilahan sampah

Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat ditinjau dari Konsep 5K. Mengingat Konsep 5K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, dan Kekeluargaan) telah dijadikan sebagai salah satu unsur ketahanan sekolah, maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui Konsep 5K. Seperti yang telah diuraikan bahwa lingkungan sekolah sehat mencakup keseluruhan aspek fisik, mental, dan sosial dari suatu sekolah, maka 5K itu harus mencakup keseluruhan kondisi tersebut, antara lain: lokasi (letak) sekolah, bangunan sekolah, halaman dan pagar sekolah, lapangan dan ruang olahraga, alat pelajaran dan perabot sekolah, sumber air bersih, penampungan dan pembuangan sampah serta air limbah, kebun sekolah, warung sekolah atau kantin sekolah, dan lain-lainya (Aip Syarifudin, 1991: 261).

30 4. Program Sekolah Sehat

Sekolah sehat adalah lingkungan hidup sekolah yang sehat, mencakup keseluruhan kondisi fisik, mental dan sosial dari suatu sekolah. Sekolah sebagai pusat kebudayaan, diharapkan dapat melaksanakan fungsinya kepada anak didik dan masyarakat sekitar sekolah itu berada. Agar dapat berjalan dengan baik, sekolah sehat diperlukan berbagai unsur penunjang. Salah satu unsur yang sangat penting adalah lingkungan kehidupan yang aman dan sehat bagi masyarakat, sekolah yaitu anak didik, guru, pegawai sekolah dan warga sekitar sekolah. Memelihara dan membina lingkungan menjadi aman dan sehat merupakan tanggung jawab bersama dari pemerintah dan anggota masyarakat sekolah (Aip Syarifudin, 1991: 261)

Dalam sekolah sehat ada beberapa standar yang harus dimiliki sekolah, sebagai berikut (Uray Iskandar, 2005: Diakses 11 Februari 2016) 1) Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki

penghijauan yang memadai.

2) Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai dan representatif.

3) Memiliki air bersih yang memadai dan memenuhi syarat kesehatan. 4) Memiliki kantin dan petugas kantin yang bersih dan rapi, serta

menyediakan menu bergizi seimbang.

5) Memiliki saluran pembuangan air tertutup dan tidak menimbulkan bau tak menyenangkan.

31

6) Memiliki ruang kelas yang memenuhi syarat kesehatan (ventilasi/AC dan pencahayaan cukup).

7) Memiliki ruang kelas yang representatif dengan ratio kepadatan jumlah siswa di dalam kelas adalah 1: 2 m2.

8) Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran memenuhi standar kesehatan, kenyamanan dan keamanan.

9) Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal (tersedia tempat tidur; timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K berisi obat; lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit gigi; contoh-contoh model organ tubuh, rangka torso dan lain-lain).

10) Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40. 11) Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel

(untuk sarana belajar) dan pengolahan hasil kebun.

12) Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang siswa.

13) Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.

14) Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, sekolah sehat merupakan sekolah yang mempunyai lingkungan hidup yang bersih yang menjadikan siswa yang berada dilingkunganya tetap terjaga kesehatannya.

32

Lingkungan sekolah yang sehat akan menjadikan siswa lebih bugar dalam menjalani aktivitas di sekolahan.

Dokumen terkait