• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : keanekaragaman, kunci determinasi, dan stomata.

2 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu pengambilan sampel dan data yang dilakukan di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Sedangkan tahap kedua yaitu pengamatan morfologi dan anatomi tanaman pisang yang dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi FMIPA Unila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2011. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, meteran, label gantung, kertas label, kamera, timbangan, mikroskop, kaca benda, kaca penutup, kaca pembesar, silet, beaker glass, pipet, plastik, kertas koran, termometer tanah dan udara, alat- alat bedah, mistar, higrometer, mikrometer objektif dan okuler. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun pisang, bunga pisang, buah pisang, gliserin, safranin, aquades, tisu, dan kutek.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan metode jelajah. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa kecamatan di daerah Pesawaran yaitu kecamatan Tegineneng, Padang Cermin, dan Gedong Tataan. Sampel yang diambil meliputi daun pisang bagian ketiga (dari yang paling muda), bunga dan buah pisang. Selain itu, untuk mendukung data primer juga dibutuhkan data sekunder yaitu suhu udara, suhu tanah dan kelembaban udara. Pengamatan meliputi: morfologi batang semu, daun, bunga, dan buah, serta pengamatan anatomi stomata.

Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 12 November 2011

102

Perhitungan Indeks Stomata

Menurut Soerodikoesoemo (2006) dalam Penuntun Paraktikum Miktoteknik Tumbuhan (2006)Indeks stomata (IS) dapat dihitung berdasarkan formula sebagai berikut

× 100% dengan:

S = jumlah stomata E = jumlah epidermis Pengukuran panjang dan lebar sel stomata dilakukan dengan cara yaitu.

a

b

Gambar 1 Cara pengukuran panjang dan lebar sel stomata [6].

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa ciri morfologi batang semu, daun, bunga, buah, dan parameter lingkungan tanaman pisang. Nama ilmiah yang diberikan

berdasarkan dalam jurnal biodiversitas “Keanekaragaman Tanaman Buah di Pekarangan Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Bogor” [7]. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kabupaten Pesawaran diperoleh 13 macam tanaman pisang yang terdiri dari empat jenis yaitu 1) Musa spp. yaitu pisang kidang, pisang penjalin, dan pisang brayut ; 2) Musa acuminata yaitu pisang muli, pisang mas dan pisang ambon; 3) Musa paradisiaca yaitu pisang tanduk, pisang janten, pisang kepok kuning, pisang raja, pisang raja nangka, dan pisang raja sere, dan 4) Musa brachycarpa yaitu pisang batu.

Morfologi Batang Semu Pisang (Musa spp.)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap morfologi batang semu tanaman pisang yang ditemukan menunjukkan nilai rata-rata yang bervariasi dari tiap jenis (Tabel 1).

Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 12 November 2011

103

Tabel 1 Morfologi Batang Semu Pisang (Musa spp.)

No. Jenis Pisang Tinggi Batang Semu (cm) Lingkar Batang Semu (cm)

1 Kidang 250-301 41,5-46 2 Penjalin 257-321 35,6-48,2 3 Brayut 357-398 44-51 4 Muli 178-247 27-35 5 Mas 163-238 26-34,5 6 Ambon 432-465 68,6-72 7 Tanduk 362-423 48-53,6 8 Janten 239-340 41-60 9 Kepok Kuning 327-456 61,3-69 10 Raja 358-521 62-83 11 Raja Nangka 309-405 42-80 12 Raja Sere 277-455 40,2-79 13 Batu 540-592 68-89

Jenis pisang yang terpendek batang semunya adalah pisang mas berkisar antara 163- 238 cm, sedangkan pisang yang paling tinggi adalah pisang batu berkisar antara 540-592 cm. Jenis pisang yang lingkar batang semunya terkecil yaitu pisang mas berkisar antara 26-34,5 cm, sedangkan pisang yang memiliki lingkar batang terbesar adalah pisang raja berkisar antara 62-83 cm.

Morfologi Helaian Daun Pisang (Musa spp.)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa panjang helaian daun pisang antara jenis pisang yang satu dengan jenis lainnya bervariasi (Tabel 2).

Jenis pisang dengan helaian daun terpanjang terdapat pada pisang kepok kuning berkisar 314-347 cm. Sedangkan jenis pisang dengan helaian daun terpendek terdapat pada pisang mas berkisar 151-189,4 cm. Jenis pisang dengan helaian daun terlebar yaitu pisang kepok kuning sebesar 77,2-82,2 cm. Sedangkan jenis pisang dengan lebar helaian daun tersempit pada pisang mas sebesar 46,4-54 cm.

Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 12 November 2011

104

Tabel 2 Morfologi Helaian Daun Pisang (Musa spp.)

No. Jenis Pisang Panjang

Daun (cm) Lebar Daun (Cm) Bentuk Pangkal Daun Bentuk Ujung Daun

1 Kidang 201-219 57-62 Simetris Tumpul 2 Penjalin 205,3-223 48,4-58 Simetris Tumpul 3 Brayut 219,5-254 69-73 Asimetris Tumpul 4 Muli 185-197 55-60 Simetris Membulat

5 Mas 151-189,4 46,4-54 Simetris Membulat

6 Ambon 296-345,8 77-80,4 Asimetris Tumpul 7 Tanduk 221-267 68-75,2 Asimetris Tumpul 8 Janten 203-283 48,1-84 Asimetris Tumpul 9 Kepok Kuning 314-351 74-82,2 Simetris Tumpul

10 Raja 294-319 68,1-75 Asimetris Tumpul 11 Raja Nangka 193-234 55-60,8 Asimetris Tumpul 12 Raja Sere 210-273 60,9-66 Asimetris Tumpul 13 Batu 194,6-298 74-81 Asimetris Tumpul

Morfologi Bunga Pisang (Musa spp.)

Bunga pisang antara jenis pisang yang ditemukan bervariasi baik dari jumlah bunga, ukuran dan warna tepala bunga, panjang benang sari maupun putik. Bagian-bagian bunga yang diamati adalah panjang tepala yang berlekatan, lebar tepala yang berlekatan, panjang tepala yang lepas, lebar tepala yang lepas, warna tepala yang berlekatan, warna tepala yang lepas, panjang benang sari serta panjang putik. Perhiasan bunga berupa tepala yang berjumlah lima cuping yang saling berlekatan dan satu tepala yang lepas. Untuk tepala yang berlekatan umumnya berwarna bening dengan bagian ujung cuping bergerigi dan berwarna kuning. Namun untuk pisang raja ujung tepala yang berlekatan berwarna oranye. Tepala yang lepas, warnanya pun bening, lebih tipis serta bagian ujung yang runcing.

Morfologi Buah Pisang (Musa spp.)

Hasil pengamatan terhadap morfologi buah menunjukkan adanya variasi pada variabel yang diamati. Jenis pisang yang memiliki sisir paling banyak yaitu pisang kepok kuning sebanyak 17 sisir, sedangkan yang paling sedikit adalah pisang tanduk sebanyak 2 sisir. Jenis pisang yang memiliki sisir paling banyak yaitu pisang penjalin dan pisang mas sebanyak 22 buah, sedangkan yang paling sedikit adalah pisang tanduk sebanyak 10 buah. Jenis pisang yang memiliki berat buah terberat yaitu pisang tanduk sebesar 350 gram,

Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 12 November 2011

105

sedangkan yang paling ringan adalah pisang penjalin sebesar 50 gram. Jenis pisang yang memiliki panjang buah terpanjang yaitu pisang tanduk sepanjang 35 cm, sedangkan yang terpendek adalah pisang mas sepanjang 9,8 cm. Jenis pisang yang memiliki lingkar buah terbesar yaitu pisang tanduk sebesar 16,9 cm, sedangkan yang terkecil adalah pisang muli sebesar 10 cm. Permukaan Tandan halus: pisang tanduk, kepok kuning, raja sere, raja, dan brayut. Berambut: pisang muli, janten, raja nangka, ambon, penjalin, batu, mas, dan kidang.

Anatomi Stomata

Pengamatan terhadap anatomi stomata yang meliputi jumlah stomata, panjang dan lebar stomata, jumlah epidermis, serta indeks stomata di kedua permukaan daun yaitu permukaan atas dan bawah. Jumlah stomata permukaan atas dan bawah berbeda. Semua jenis pisang memiliki jumlah stomata pada permukaan atas lebih sedikit daripada jumlah stomata di permukaan bawah. Pada permukaan atas jenis pisang yang memiliki jumlah stomata terbanyak yaitu pisang muli dengan jumlah 197 stomata per mm2, sedangkan untuk

permukaan bawah adalah pisang raja nangka dengan jumlah sebesar 704 stomata per mm2.

Ukuran panjang dan lebar stomata antara permukaan atas dan bawah mempunyai kisaran nilai yang hampir sama. Untuk stomata pada permukaan atas memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ukuran stomata di permukaan bawah. Pada permukaan atas jenis pisang yang memiliki ukuran stomata terpanjang yaitu pisang raja dan pisang raja nangka dengan panjang sebesar 32,52 µm. Jenis pisang yang memiliki ukuran stomata terlebar yaitu pisang ambon dan pisang tanduk dengan lebar sebesar 28,47 µm. Sedangkan pada permukaan bawah jenis pisang yang memiliki ukuran stomata terpanjang yaitu pisang ambon dengan panjang sebesar 30,08 µm. Jenis pisang yang memiliki ukuran stomata terlebar yaitu pisang ambon dengan lebar sebesar 28,47 µm. Indeks stomata pada permukaan atas lebih kecil daripada permukaan bawah. Nilai indeks stomata ini diperoleh dari perbandingan jumlah stomata dengan jumlah stomata ditambah jumlah epidermis. Pada permukaan atas jenis pisang yang memiliki indeks stomata terbesar yaitu pisang janten dan pisang ambon dengan indeks stomata 7,7 %. Sedangkan pada permukaan bawah jenis pisang yang memiliki indeks stomata terbesar yaitu pisang brayut dengan indeks stomata sebesar 25,7 %.

Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 12 November 2011

106

4 KESIMPULAN

Pisang yang ditemukan di Kabupaten Pesawaran ada 13 macam yang terdiri dari empat jenis yaitu Musa spp., Musa acuminata, Musa paradisiaca, dan Musa brachycarpa. Morfologi organ vegetatif dan generatif maupun anatomi stomata dari tanaman pisang dapat dijadikan sebagai ciri dari jenis-jenis pisang.

Ucapan Terimakasih

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bobby dan Rita, mahasiswa yang telah membantu dalam penelitian ini, serta DIKTI yang telah memberikan bantuan dana dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Prahasta, Arif. 2009.Budidaya Pengolahan Agribisnis Pisang. Pustaka Grafika. Bandung.

[2] Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2003. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang.

[3] Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2006. Tabel Produksi Pisang, Nanas dan Jeruk Siam/Keprok menurut Kabupaten/Kota, 2006.

[4] Ashari S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.

[5] Kusumawati, Aries dan L. Syukriani. 2008. Identifikasi dan Karakterisasi Morfologi Genotife Pisang (Musa Paradisiaca, L.) di Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat. Universitas Andalas. Padang. Jurnal Jerami Vol. 1 (2)

[6] Damayanti, Fitri. 2007. Analisis Jumlah Kromosom dan Anatomi Stomata pada Beberapa Plasma Nutfah Pisang (Musa Sp.) Asal Kalimantan Timur. http://bioscientiae.unlam.ac.id/v4n2/v4n2_damayanti.pdf. Jurnal bioscietiae vol 4 (2) Hal. 53-61. Diakses 18 September 2010.

[7] Prasetyo, Budi. 2007. Keanekaragaman Tanaman Buah di Pekarangan Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Bogor. Jurnal Biodiversitas Vol. 8

Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 12 November 2011

107

PENINGKATAN RAGAM GENETIK TANAMAN PADI GOGO DALAM