• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 hingga bulan Mei 2016. Adapun lokasi penelitian akan dilakukan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan yang berlokasi di Urip Sumiharjo No. 269 Makassar. Pemilihan lokasi ini dilakukan karena kantor Gubernur Sulawesi Selatan merupakan instansi pemerintahan di tingkat provinsi yang bertanggung jawab terhadap kebijakan perlindungan perempuan dan anak terkait tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga instansi pemerintah Gubernur Sulawesi Selatan perlu mengaktifkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak, sesuai dengan tujuannya maka dari itu kinerja instansi khususnya dalam bidang pelayanan harus ditingkatkan untuk mencapai pelayanan yang prima khususnya dalam hal penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan agar dapat mengurangi tingkat kasus kekerasan yang semakin meningkat di seluruh daerah Sulawesi Selatan. Mengingat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak merupakan pusat dari pelayanan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di wilayah Sulawesi Selatan, menjadikan peneliti untuk memilih Kantor Gubernur Sulawesi Selatan sebagai objek penelitian sehingga dapat menjadi sumber referensi bagi masyarakat dan sebagai bahan masukan bagi pihak instansi terkait pelayanan agar dapat lebih mengoptimalkan pelayanan kedepannya.

34

xliv B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis data

Sesuai dengan judul penelitian, penulis menggunakan penelitian kualitatif, yakni suatu metode dalam meneliti suatu obyek, suatu sistem pemikiran atau suatu kilas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Menurut Arikunto (2005 : 234) bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif . Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah yang akan diteliti. Pemilihan desain kulitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitaif bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata atau gambar daripada data dalam wujud angka-angka. Pendekatan yang kualitatif berakar dari data , dan teori berkaitan dengan pendekatan tersebut diartikan sebagai aturan dan kaidah

35

xlv

untuk menjelaskan proposisi yang dapat diformulasikan secara deskriptif ataupun proporsional. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka (Arikunto, 2005:238).

Selanjutnya peneliti akan memberikan gambaran dengan secara cermat tentang fenomena yang terjadi mengenai bagaimana efektivitas kinerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak terhadap pencegahan kekerasan perempuan, serta faktor-faktor yang menghambat serta faktor yang mendukungnya.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data primer

Data yang diambil secara langsung dari objek penelitian. Cara yang digunakan dalam memperoleh data primer yaitu dengan cara observasi, wawancara mengenai kinerja pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Data sekunder

Data yang dikumpulkan secara tidak langsung. Data dikumpulkan oleh penulis dari literarur dan dokumen-dokumen yang ada di instansi tersebut.

Data ini berupa gambaran umum instansi, misalnya sejarah berdirinya Pusat

36

xlvi

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab yang memberikan seluruh informasi tentang Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam menangani kasus kekerasan perempuan di Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Informan Penelitian Tabel 1. Informan Penelitian

No Nama Inisial Jabatan

1 Meisy Papayangan.MscPH MP Kepala Bidang Operasi P2TP2A Provinsi Sulawesi Selatan

2 Nut Anti, SE NA Kepala Koordinator Operasional

Layanan P2TP2A Provinsi

Pelaksanaan pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu pengamatan yang langsung dilakukan penulis terhadap arsip atau data tertulis yang dibuat secara berkala mengenai laporan penanganan kasus kekerasan perempuan di lingkup Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Sulawesi Selatan.

37

xlvii

2. Wawancara atau tanya jawab dengan pimpinan instansi, kepala bagian personil dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini terkait kinerja pegawai Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak terhadap kekerasan Perempuan di Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Dokumentasi, yaitu dokumen-dokumen yang diambil dari perusahaan seperti struktur organisasi dan uraian tugas.

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman (2007:16-20) analisis terdiri dari tiga hal utama alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif kualitatif yang meliputi:

1. Pengumpulan data, adalah data pertama atau data mentah dikumpulkan dalam suatu penelitian.

2. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

38

xlviii

3. Data display atau penyajian data, adalah sebagai sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dan akan paham atas penyajian-penyajian tersebut.

4. Conclution drawing atau menarik kesimpulan. Menarik kesimpulan yaitu dari permulaan pengumpulan data, proses mencari arti benda- benda , mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin terjadi, sebab akibat dan proposi penelitian . kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.

G. Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh tingkat keabsahan data antara lain (Lexy, 2009:179):

1. Ketekunan pengamatan, yakni serangkaian kegiatan yang dibuat secara terstruktur dan dilakukan secara serius dan berkesinambungan terhadap segala realistis yang ada di lokasi penelitian dan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur di dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau peristiwa yang sedang dicari kemudian difokuskan secara terperinci dengan melakukan ketekunan pengamatan mendalam.

2. Triangulasi data, yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yang terkumpul untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data tersebut. Hal ini dapat berupa penggunaan sumber, metode penyidik dan teori dari berbagai teknik tersebut cenderung menggunakan sumber sebagaimana disarankan oleh patton yang berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat

39

xlix

kepercayaan suatu data yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, yakni :

a. Membandingkan hasil wawancara dan pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Yang ingin diketahui dari perbandingan ini adalah mengetahui alasan alasan apa yang melatarbelakangi adanya perbedaan tersebut (jika ada perbedaan) bukan titik temu atau kesamaannya sehingga dapat sehingga dapat dimengerti dan dapat mendukung validitas data.

3. Diskusi teman sejawat, yakni diskusi yang dilakukan dengan rekan yang mampu memberikan masukan ataupun sanggahan sehingga memberikan kemantapan terhadap hasil penelitian.

Teknik ini digunakan agar peneliti dapat mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran serta memberikan kesempatan awal yang baik untuk memulai menjejaki dan mendiskusikan hasil penelitian dengan teman sejawat. Oleh karena pemeriksaan sejawat melalui diskusi ini bersifat informal dilakukan dengan cara memperhatikan wawancara melalui rekan sejawat, dengan maksud agar dapat memperoleh kritikan yang tajam untuk membangun dan penyempurnaan pada kajian penelitian yang sedang dilaksanakannya.

40

l

BAB IV