• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

METODE PENELITIAN

B. Metode Penelitian

Sugiyono (2009a) berpendapat bahwa, “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (hlm. 2). Purwanto mengemukakan bahwa metode berasal dari kata “methodos” yang berarti cara atau jalan (2010). Sedangkan metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Kegiatan pemecahan masalah ini dilakukan dengan menganalisis data yang terkumpul, oleh karena itu metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah yang dipecahkan.

Metode penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan salah satunya adalah menurut sifat analisisnya. Berdasarkan sifat analisisnya metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu penelitian deskriptif, korelasi, dan perbadingan. Peneliti akan melaksanakan penelitian kuantitatif yang di dalamnya terdapat rumusan masalah yang merupakan masalah korelasional. Maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasi yang bersifat ex post facto. Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain (Purwanto, 2010). Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Penelitian ini bersifat ex post facto, karena peneliti hanya mengambil data dari sampel untuk dijadikan generalisasi pada populasi tanpa melakukan treatmen atau perlakuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nazir yang menyatakan bahwa “Peneliti hanya berpegang pada penampilan variabel sebagaimana adanya, tanpa kesempatan mengatur kondisi ataupun mengadakan manipulasi terhadap beberapa variabel” (2005: 59).

Hubungan dalam penelitian korelasi dapat berbentuk bivariat, multivariat, dan kanonik. Hubungan yang peneliti gunakan sebagai judul penelitian ini adalah hubungan multivariat yang menghubungkan dua variabel bebas dengan satu variabel terikat. Maksud dari variabel bebas dan terikat dapat diketahui dari uraian berikut. 1. Variabel bebas atau variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus,

commit to user

atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas diumpamakan sebagai X.

2. Variabel terikat atau variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Variabel terikat diumpamakan sebagai Y. Penelitian di atas kemampuan penyelesaian soal cerita merupakan variabel terikat.

Penelitian kuantitatif dengan judul “Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dan Minat Belajar Matematika dengan Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita Siswa Kelas IV SD Se Kecamatan Klirong Tahun Ajaran 2011/2012” ini mempunyai dua variabel bebas dan satu variabel terikat sebagai berikut:

1. variabel bebas:

a. kemampuan membaca pemahaman (X1) b. minat belajar matematika (X2)

2. variabel terikatnya adalah kemampuan penyelesaian soal cerita (Y).

Hubungan antara kedua jenis variabel di atas terdiri dari dua macam, yaitu hubungan bivariat yang menghubungkan masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri dengan variabel terikat. Selain itu juga terdapat hubungan multivariat yang menghubungkan kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat. Hubungan tersebut digambar dalam suatu paradigma penelitian sebagai berikut (Sugiyono, 2009a).

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian dengan judul seperti yang peneliti ambil mengandung hubungan bivariat dan multivariat sebagai berikut:

1. hubungan bivariat:

a. hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan penyelesaian soal cerita

X1

X2

commit to user

b. hubungan minat belajar matematika dengan kemampuan penyelesaian soal cerita

2. hubungan multivariat: hubungan kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi

Sugiyono berpendapat, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (2009a: 80). Sudjana mengemukakan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (2005).

Hadjar (1996) berpendapat bahwa “populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama” (Purwanto, 2010: 241). Lain lagi dengan Murwani yang mendefinisikan populasi sebagai sejumlah objek dengan sifat tertentu yang menjadi sasaran penelitian (2000).

Pendapat dari beberapa ahli tadi dapat diambil kesimpulan bahwa populai adalah semua yang menjadi obyek/subyek dalam kegiatan penelitian. Berdasarkan jumlahnya, populasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu populasi yang jumlah anggotanya tertentu atau biasa disebut populasi terhingga dan populasi yang jumlah anggotanya tidak terbatas atau populasi takhingga.

Populasi dalam penelitian ini termasuk populasi terhingga. Adapun individu yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri yang ada di Kecamatan Klirong.

2. Sampel

Sudjana mengatakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (2005). Adapun menurut Sugiyono (2009a) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (hlm. 81). Lain

commit to user

halnya dengan pengertian sampel yang dikemukakan oleh Purwanto “Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri yang sama dengan populasi” (2010: 242). Sampel juga didefinisikan sebagai sebagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut (Murwani, 2000).

Beberapa pendapat mengenai pengertian sampel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri sama dengan populasi tersebut dan diambil dengan cara tertentu.

Banyaknya SD Negeri yang ada di Kecamatan Klirong serta adanya keterbatasan waktu dan tenaga yang penulis miliki. Maka, dari sejumlah 38 SD Negeri yang ada sebagai populasi, penulis hanya mengambil 3 SD Negeri yang akan dijadikan sampel. SD yang dijadikan sampel yaitu SD Negeri 2 Gebangsari, SD Negeri Kaliwungu, dan SD Negeri 2 Kebadongan.

3. Teknik Sampling

Purwanto berpendapat bahwa, “Sampling adalah salah satu bagian dari proses penelitian yang mengumpulkan data dari target penelitian yang terbatas” (2010: 243). Sugiyono mengemukakan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (2009a). Menurut Hasan (2001) “Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian elemen atau anggota populasi untuk diselidiki” (hlm. 18). Murwani mengemukakan pendapatnya bahwa sampling adalah teknik yang dipakai dalam mengambil sampel (2000).

Telah disebutkan di atas bahwa yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Negeri yang ada di Kecamatan Klirong, karena jumlah SD Negeri yang ada sebanyak 38. Banyaknya keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis memutuskan untuk mengambil sampel dari populasi yang ada. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cluster random sampling, karena sekolah yang terpilih akan dijadikan sampel. Semua siswa kelas IV yang ada di sekolah yang terpilih akan dijadikan sampel penelitian.

Populasi yang homogen akan menghasilkan sampel yang representatif (mewakili) walaupun dilakukan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Dari sejumlah 38 SD Negeri, peneliti hanya akan melakukan penelitian terhadap semua siswa kelas IV yang ada pada 3 SD Negeri yang telah terpilih.

commit to user

Dokumen terkait