HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Sebelum diadakan pengujian analisis data hasil penelitian, perlu diadakan uji prasyarat analisis data yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Setelah diadakan uji normalitas terhadap variabel-variabel penelitian yang terdiri dari kemampuan membaca pemahaman (X1), minat belajar matematika (X2), dan kemampuan penyelesaian soal cerita (Y) didapat hasil bahwa ketiga variabel yang ada berdistribusi normal. Adapun hasil uji linieritasnya adalah hipotesis bahwa model regresi Y atas X1 (kemampuan penyelesaian soal cerita atas kemampuan membaca pemahaman) berbentuk linier dapat diterima, yang artinya regresi Y atas X1 linier. Begitu juga dengan hipotesis bahwa model regresi Y atas X2 (kemampuan penyelesaian soal cerita atas minat belajar matematika) berbentuk linier dapat diterima, yang artinya regresi Y atas X2 linier. Sedangkan untuk uji signifikansi dari regresi Y atas X1 (kemampuan penyelesaian soal cerita atas kemampuan membaca pemahaman), regresi Y atas X2 (kemampuan penyelesaian soal cerita atas minat belajar matematika), dan regresi Y atas X1 dan X2 (kemampuan penyelesaian soal cerita atas kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama) semuanya bersifat signifikan.
Hasil penghitungan untuk hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan penyelesaian soal cerita menunjukkan terdapat korelasi positif antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan penyelesaian soal cerita. Besar hubungannya ditentukan oleh koefisien determinasi (r2) yang nilainya 0,10 atau sebesar 10%. Ini berarti bahwa kemampuan penyelesaian soal cerita siswa dipengaruhi oleh kemampuan membaca pemahaman sebesar 10% dan sisanya ditentukan oleh keadaan lain. Begitu juga untuk hubungan minat belajar matematika dengan kemampuan penyelesaian soal cerita menunjukkan terdapat korelasi positif antara minat belajar matematika dengan kemampuan penyelesaian soal cerita. Besar hubungannya ditentukan oleh koefisien determinasi (r2) yang nilainya 0.05 atau sebesar 5%. Ini berarti bahwa kemampuan penyelesaian soal cerita siswa dipengaruhi oleh minat belajar matematika sebesar 5% dan sisanya ditentukan oleh keadaan lain. Sedangkan untuk hubungan kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita
commit to user
menunjukkan terdapat korelasi positif antara kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita. Besar hubungannya ditentukan oleh koefisien determinasi ganda (R2) yang nilainya 0.12 atau sebesar 12%. Ini berarti bahwa kemampuan penyelesaian soal cerita siswa dipengaruhi oleh kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama sebesar 12% dan sisanya ditentukan oleh keadaan lain.
Analisis data hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment untuk hipotesis kesatu (ada hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan penyelesaian soal cerita) dan hipotesis kedua (ada hubungan antara minat belajar matematika dengan kemampuan penyelesaian soal cerita). Selanjutnya, untuk hipotesis ketiga (ada hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersma-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita) akan dianalisis dengan menggunakan korelasi ganda. Pada analisis korelasi Product Moment hipotesis kesatu dan hipotesis kedua, koefisien korelasi (r) menentukan kuatnya hubungan, nilai r berkisar antara -1 dan +1 atau (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Nilai r untuk hipotesis kesatu r = 0.32 yang artinya korelasi sangat kuat. Sedangakan untuk hipotesis kedua nilai r = 0.23 yang artinya korelasi sangat kuat. Hipotesis statistik untuk hipotesis kesatu adalah H0 = ρX1Y = 0, H1 = ρX1Y ≠ 0, sedangkan untuk hipotesis kedua adalah H0 = ρX2Y = 0, H1 = ρX2Y ≠ 0. Ketentuannya sama yaitu jika thitung > ttabel maka hipotesis nol ditolak.
Hasil penghitungan, untuk hipotesis kesatu didapat thitung > ttabel maka H0
ditolak atau terima Ha. Artinya hipotesis ada hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa kelas IV SD se kecamatan Klirong telah terbukti. Hasil ini sesuai dengan uraian dalam kajian teori yang dikemukakan oleh Abdurrahman tentang tujuan membaca pemahaman. Menurut Abdurrahman (mengutip pendapat Hargrove dan Poteet, 1984) tujuan kemampuan yang ingin dicapai melalui membaca pemahaman yaitu mengenal ide pokok suatu bacaan, mengenal detail yang penting, mengembangkan imajinasi
commit to user
visual, meramalkan hasil, mengikuti petunjuk, mengenal organisasi karangan, dan membaca kritis (2003). Ada dua tujuan yang berkaitan dengan kemampuan penyelesaian soal cerita yang pertama adalah mengembangkan imajinasi visual yaitu dengan mengubah soal matematika yang berupa cerita menjadi kalimat matematika dan yang kedua adalah meramalkan hasilnya yaitu dengan menghitung hasil dari kalimat matematika yang ada.
Penghitungan pada hipotesis kedua juga didapat thitung > ttabel maka H0
ditolak atau Ha diterima. Artinya hipotesis ada hubungan minat belajar matematika dengan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa kelas IV SD se kecamatan Klirong telah terbukti. Hal seperti ini sesuai dengan teori Hurlock (1978) yang mengemukakan bahwa “Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih” (hlm. 114). Adanya minat yang besar pada mata pelajaran matematika membuat siswa termotivasi untuk terus belajar matematika, salah satunya belajar untuk menyelesaiakan soal cerita secara tepat.
Hipotesis statistik untuk hipotesis ketiga adalah H0 = ρX1X2Y = 0, H1 =
ρX1X2Y ≠ 0. Pengujian hipotesis ketiga menggunakan korelasi ganda. Koefisien
korelasi ganda biasa diberi simbol R, dari hasil penghitungan diperoleh R = 0,34. Setelah koefisien korelasi ganda diketahui, untuk menguji hipotesis perlu dicari harga F. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka hipotesis nol ditolak. Hasil penghitungan diperoleh
Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya hipotesis ada hubungan
kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa kelas IV SD se kecamatan Klirong telah terbukti. Kesimpulan ini didukung dengan penggabungan dari teori dari Abdurrahman (2003) tentang tujuan membaca pemahaman. Kemampuan yang ingin dicapai melalui membaca pemahaman diantaranya mengembangkan imajinasi visual yaitu dengan mengubah soal matematika yang berupa cerita menjadi kalimat matematika dan meramalkan hasilnya. Selain itu juga teori dari Hurlock (1978) yang mendefinisikan minat sebagai sumber motivasi yang mendorong untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Adanya minat yang besar pada mata pelajaran matematika membuat siswa termotivasi untuk terus belajar
commit to user
matematika, salah satunya belajar untuk menyelesaiakan soal cerita secara tepat. Penggabungan kedua teori ini menghasilkan keputusan bahwa membaca pemahaman menjadikan siswa bisa untuk mengembangkan imajinasi visual yaitu dengan mengubah soal matematika yang berupa cerita menjadi kalimat matematika dan meramalkan hasilnya. Hal ini tidak terlepas dari minat belajar matematika yang besar yang membuat siswa termotivasi untuk terus belajar matematika dengan sungguh-sungguh, salah satunya belajar untuk dapat menyelesaikan soal cerita secara tepat sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa kelas IV SD se kecamatan Klirong tahun ajaran 2011/2012. Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel (2.95 > 2.00). Melihat koefisien korelasi (r) yang nilainya 0.32 menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin sangat kuat. Besar hubungannya ditentukan oleh koefisien determinasi (r2) yang nilainya 0,10 atau sebesar 10%. Ini berarti bahwa kemampuan penyelesaian soal cerita siswa dipengaruhi oleh kemampuan membaca pemahaman sebesar 10% dan sisanya ditentukan oleh keadaan lain.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan minat belajar matematika dan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa kelas IV SD se kecamatan Klirong tahun ajaran 2011/2012. Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan nilai
thitung yang lebih besar dari ttabel (2.03 > 2.00). Melihat koefisien korelasi (r) yang
nilainya 0.23 menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin sangat kuat. Besar hubungannya ditentukan oleh koefisien determinasi (r2) yang nilainya 0.05 atau sebesar 5%. Ini berarti bahwa kemampuan penyelesaian soal cerita siswa dipengaruhi oleh minat belajar matematika sebesar 5% dan sisanya ditentukan oleh keadaan lain.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa kelas IV SD se kecamatan Klirong tahun ajaran 2011/2012. Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan nilai
Fhitung yang lebih besar dari Ftabel (4.97 > 3.12). Melihat koefisien korelasi ganda
commit to user
Besar hubungannya ditentukan oleh koefisien determinasi ganda (R2) yang nilainya 0.12 atau sebesar 12%. Ini berarti bahwa kemampuan penyelesaian soal cerita siswa dipengaruhi oleh kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama sebesar 12% dan sisanya ditentukan oleh keadaan lain.
B. Implikasi
Semakin pesatnya perkembangan zaman dari masa ke masa menuntut manusia untuk bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada sekarang ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas pasti akan cepat untuk mengikuti perkembangan zaman. Sektor pendidikan dapat dijadikan jalan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan di tingkat manapun tidak terlepas dari pembelajaran yang setiap hari dilaksanakan di tempat mereka meraih pendidikan. Perkembangan zaman tidak hanya menuntut manusia belajar satu macam ilmu saja, namun bermacam-macam ilmu yang saling berkaitan satu sama lain. Ilmu pada tingkat Sekolah Dasar disampaikan melalui berbagai mata pelajaran. Hubungan antar mata pelajaran akan tercipta saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan landasan teori, hasil analisis data dan simpulan, implikasi dalam penelitian ini diuraikan menjadi dua yaitu implikasi secara teori dan implikasi secara praktik sebagai berikut:
1. Implikasi secara Teori
a. Langkah utama dan pertama yang perlu dilakukan siswa agar dapat menyelesaiakan soal cerita adalah dapat memahami masalah yang terkandung dalam suatu bacaan secara cepat dan tepat.
b. Pembentukan minat belajar matematika menjadi unsur yang penting dalam tahapan menumbuhkembangkan kemampuan menyelesaikan soal cerita.
c. Pemahaman siswa terhadap isi dan maksud bacaan yang dibarengi minat belajar matematika akan berpengaruh besar terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita.
commit to user 2. Implikasi secara Praktik
a. Kemampuan membaca pemahaman akan mempengaruhi kemampuan penyelesaian soal cerita siswa. Membaca secara lancar menjadi faktor utama untuk dapat membaca pemahaman. Oleh karena itu bagi siswa yang membacanya kurang lancar harus banyak latihan membaca. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa tidak terlepas dari peran serta:
1) guru saat pembelajaran berlangsung perlu memberikan perhatian lebih pada siswa yang kemampuan membacanya kurang;
2) orang tua di rumah perlu memotivasi anak mereka yang membacanya belum lancar:
3) keberfungsian perpustakaan sebagai sumber belajar perlu dioptimalkan b. Kemampuan penyelesaian soal cerita juga dipengaruhi oleh minat belajar
matematika. Minat dapat datang dari luar maupun dari dalam diri siswa sendiri. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) siswa dapat menambah perhatian dan konsentrasinya sendiri saat mengikuti pelajaran yang diminatinya;
2) memotivasi dan melakukan bimbingan kepada siswa, yang alangkah baiknya dilakukan oleh guru BP, oleh karena itu pengadaan BP di SD menjadi penting.
c. Kebersamaan antara kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar
matematika ada hubungannya dengan kemampuan pernyelesaian soal cerita siswa. Beberapa hal yang dapat menjadikan kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika meningkat bersama-sama antara lain:
1) dukungan dan kebiasaan orang-orang di sekitar siswa saat di rumah; 2) keadaan lingkungan sekitar siswa;
3) kesenangan yang tunbuh dari dalam diri siswa sendiri.
C. Saran
Saran menjadi sesuatu yang diharapkan oleh banyak orang untuk kemajuan dirinya maupun orang lain. Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah diuraikan
commit to user
di atas, beberapa saran yang dapat disampaikan peneliti bagi guru, bagi sekolah, bagi pengambil kebijakan, dan bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan untuk guru adalah sebagai berikut:
a. Adanya hubungan yang kuat antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan penyelesaian soal cerita, maka sebaiknya guru menyampaikan pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi membaca pemahaman sebelum guru menyajikan soal yang berbentuk cerita. Guru membantu siswa untuk mendalami materi matematika yang sedang dipelajari. Sehingga siswa dapat menyelesaikan soal cerita dengan materi yang sama karena siswa sudah paham isi dari soal cerita yang ada.
b. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar di rumah, diantaranya adalah untuk selalu belajar matematika. Semakin sering siswa belajar akan memberikan tambahan pengetahuan bagi siswa.
c. Guru perlu memberikan pengarahan kepada siswa agar tidak malu untuk bertanya jika menemui materi yang sulit, baik bertanya kepada guru di sekolah maupun bertanya kepada keluarga di rumah.
d. Adanya hubungan yang kuat antara kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika secara bersama-sama dengan kemampuan penyelesaian soal cerita, menuntut guru untuk dapat menyeimbangkan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan minat belajar matematikanya.
2. Bagi Sekolah
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan untuk sekolah adalah sebagai berikut:
a. Sekolah perlu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan mengoptimalkan kegiatan membaca dan mencatat isi yang terkandung dalam teks yang baru dibacanya secara singkat, adanya buku-buku di perpustakaan juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan membaca pemahaman siswa baik saat kegiatan pembelajaran maupun saat waktu istirahat. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah kemampuan membaca pemahaman siswa.
commit to user
b. Minat belajar matematika siswa dapat ditimbulkan dengan membentuk kelompok belajar yang anggotanya terdiri dari siswa yang minat belajarnya tinggi dengan yang rendah. Guru memberikan tugas kelompok yang harus dikerjakan bersama, dengan belajar kelompok diharapkan dapat meningkatkan minat belajar.
3. Bagi Pengambil Kebijakan
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan untuk pemerintah atau pengambil kebijakan yaitu pemerintah sebaiknya lebih giat lagi dalam mendorong instansi pendidikan dalam meningkatkan pola pembelajaran yang optimal. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar matematika siswa secara bersama-sama akan dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian soal cerita siswa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan untuk para peneliti yang lain adalah:
a. Pelaksanaan tindakan atau eksperimen sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang agar diperoleh kesimpulan yang valid.
b. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian maka perlu dilakukan penelitian lain yang sejenis dengan populasi yang lebih luas dan melibatkan variabel-variabel lain yang saling mempengaruhi.
c. Peneliti bisa mencoba kembali untuk mata pelajaran yang lain yang ada hubungannya.