• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Pendekatan Penelitian

3.2 Metode Penelitian

Ada berbagai bentuk metode penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian, namun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus. Tujuan dan maksud penggunaan metode studi kasus dalam penelitian ini, karena penulis hanya melakukan penelitian dalam setting yang sempit, dan mengacu pada kasus tertentu. Dalam penelitian ini juga, penulis berusaha mengumpulkan data dalam keadaan yang sealamiah mungkin tanpa terkontaminasi oleh pandangan

penulis dan penyusunan hasil penelitian dilakukan secara induktif. Namun, walaupun demikian saat melakukan penelitian, penulis terjun langsung ke lapangan dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Yin (2014, hlm.1) studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial.

Bogdan & Biklen (1982: hlm.58) mengatakan: “A case study is a detailed examination of one setting or one single subject or one single depository of document or one particular event.” Selanjutnya, Bogdan & Biklen (1982, hlm.59) menggambarkan rancangan umum dari sebuah studi kasus itu sebagai berikut:

(1) peneliti mencari tempat dan orang yang akan dijadikan sebagai subjek atau sumber data, (2) menemukan lokasi yang diinginkan untuk dikaji kemudian mencoba mempertimbangkan kelayakan tempat tersebut atau sumber data untuk mencapai tujuannya, (3) mencari kunci-kunci tentang bagaimana ia dapat melangkah dan apa yang semestinya dilakukan, (4) memulai mengumpulkan data, mereviuew, dan mengeksplorasinya, (5) membuat keputusan tentang arah yang akan dituju dengan penelitiannya, (6) membuat keputusan tentang bagaimana mengatur waktu, siapa yang akan diinterviuwe dan apa yang akan digali secara mendalam, (7) memodifikasi desain secara terus menerus dan memilih prosedur yang lebih sesuai dengan topik kajian, (8) membuat keputusan berkenaan dengan aspek apa di antara setting, subyek, atau sumber data yang akan dikaji, dan (9) mengembangkan fokus.

Metode studi kasus adalah proses pengumpulan data dan kegiatan penelitian yang akan mempersempit wilayah, subyek, bahan, topik, dan tema. Dari permulaan pencarian yang luas, peneliti bergerak menuju pengumpulan data dan analisis yang lebih terarah. Dalam penelitian ini kasus yang dikaji adalah bentuk, proses, karakter bertanggung jawab warga negara, kendala dan solusi serta hasil pendidikan politik yang dilakukan oleh PDI Perjuangan di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Oleh karena itu, studi kasus ini bersifat observasional, situasional, dan aktivitas suatu tipe studi kasus kualitatif yang oleh Bogdan & Biklen disebut Observational Case Studies.

Studi kasus mempunyai kelebihan dibanding studi lainnya yaitu peneliti dapat mempelajari sasaran penelitian secara lebih mendalam dan menyeluruh. Menurut Alwasilah (2015, hlm.82-83), ada sejumlah kelebihan dari studi kasus sebagai berikut:

a. Peneliti bisa berfokus pada hal-hal yang subtil (subtle) dan rumit dari situasi sosial yang kompleks. Peneliti bisa menjelaskan hubungan sosial antar pihak yang tidak mungkin bisa dijelaskan lewat survei. Ini disebabkan studi kasus pendekatannya holistik sedangkan survei melihat persoalan secara terisolasi.

b. Peneliti bisa menggunakan berbagai cara (multiple methods) untuk mendapatkan realitas yang kompleks yang sedang diteliti.

c. Sejalan dengan kemungkinan digunakannya berbagai cara, studi kasus memungkinkan pengunaan berbagai sumber data (multiple source of data) yakni yang lazim disebut triangulation.

d. Studi kasus layak untuk meneliti fenomena yang diteliti terjadi secara alami dan peneliti tidak memiliki kewajiban melakukan kontrol untuk merubah keadaan. Ini berbeda dengan kajian tindakan (action research). e. Studi kasus cocok untuk penelitian skala kecil tetapi memungkinkan

peneliti untuk berkosentrasi pada satu kasus topik penelitian sehingga pemahamannya mendalam. Studi kasus cocok untuk memahami proses yang terjadi, yang akan tetap tersembunyi bila hanya dilakukan lewat survei.

Sementara itu, Daniel (2003, hlm.117, 119 & 120) mengatakan bahwa keuntungan apabila peneliti menggunakan metode studi kasus adalah, peneliti akan mendapatkan gambaran yang luas dan lengkap dari subyek yang diteliti. Dikatakan lebih lanjut bahwa, ciri-ciri dari studi kasus adalah, Pertama, terbatas pada populasi, tempat, dan waktu tertentu. Kedua, cukup mudah, kadangkala mirip survei. Disisi lain, Myers (2009) dalam Sarosa (2012, hlm.123), berpendapat bahwa keunggulan studi kasus (case study) adalah face (muka/rupa).

Face validity adalah kemampuan case study yang ditulis dengan baik dan

didukung bukti empiris yang kuat dan kredibel untuk dipahami oleh pembaca. Selain itu, juga memungkinkan peneliti menguji teori ke dalam situasi nyata yang sering tidak semudah atau sesederhana asumsi teori tersebut.

Berdasarkan kelebihan studi kasus tersebut diharapakan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat mengungkap fakta-fakta, data atau informasi sebanyak mungkin tentang pendidikan politik yang dilakukan oleh PDI Perjuangan di Kabupaten Sintang dalam membentuk karakter bertanggung jawab warga negara. Sesuai dengan hakikat pendekatan penelitian kualitatif, penulis ingin memperoleh pemahaman dengan masalah tersebut, maka aspek-aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik terutama PDI Perjuangan kepada pengurus, kader, simpatisan dan masyarakat luas.

Metode studi kasus dipilih sebagai metode dalam penelitian ini karena permasalahan yang dikaji terjadi pada tempat dan situasi tertentu. Hal di atas sejalan dengan apa yang di kemukakan Alwasilah, (2012, hlm.225), yang menyatakan bahwa: studi kasus pada umumnya lebih menantang daripada penulisan laporan, seperti artikel jurnal, buku ajar, artikel koran, dan sejenisnya. Dan menurut Patton (2009, hlm.23 & 24), studi kasus berguna ketika:

Orang perlu memahami suatu problem atau situasi tertentu dengan amat mendalam, dan dimana orang mengidentifikasi kasus yang kaya, dalam pengertian bahwa suatu persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh fenomena dalam bentuk pertanyaan. Studi kasus umumnya bernilai ketika evaluasi berupaya untuk menangkap perbedaan individual atau variasi unik dari satu latar persoalan program ke yang lainnya.

Metode studi kasus lebih menitikberatkan pada suatu kasus. Adapun kasus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan politik dalam membentuk karakter bertanggung jawab warga negara. Kasus tersebut hanya dibatasi dalam suatu ruang lingkup partai politik, yakni PDI Perjuangan di Kabupaten Sintang. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus ini diharapkan mampu mengungkap aspek-aspek yang diteliti terutama, berkaitan dengan bentuk, proses, karakter bertanggung jawab yang ingin dibentuk, kendala dan solusi serta hasil pendidikan politik yang dilakukan oleh PDI Perjuangan dalam membentuk karakter bertanggung jawab warga negara menuju good and smart citizen.

Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi kasus dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang obyektif dan mendalam tentang fokus penelitian. Dalam pelaksanaannya, penulis lebih banyak menggunakan pendekatan antar personal, artinya selama proses penelitian penulis lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan langsung dengan orang-orang (responden) di lingkungan lokasi penelitian. Dengan demikian penulis dapat lebih leluasa mencari informasi dan mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain daripada itu dalam penelitian ini, penulis berusaha menemukan informasi maupun pandangan dari pihak di luar sistem dari subyek penelitian, atau dari pengamat dan tokoh masyarakat, untuk menjaga obyektifitas hasil penelitian. Sehingga dengan demikian penulis dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Dengan demikian studi kasus adalah sebuah metode penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti kasus yang ruang lingkupnya relatif lebih kecil, terjadi di daerah tertentu dan dalam rentang waktu tertentu pula. Dan yang dimaksudkan dengan kasus dalam penelitian ini adalah pembentukan karakter bertanggung jawab warga negara melalui pendidikan politik yang dilakukan oleh PDI perjuangan di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Mengapa pembentukan karakter warga negara dikatakan sebagai kasus? Hal tersebut dikarenakan banyaknya warga negara terutama yang telah mempunyai hak pilih dalam setiap proses politik belum mengerti untuk apa mereka terlibat dalam proses politik tersebut dan masih banyak yang tidak menggunakan hak suaranya secara benar, dan setiap warga negara serta kader partai tidak ada yang melibatkan dirinya dengan sepenuh hati dalam kegiatan partai politik.

Dokumen terkait