• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang mengukur partisipasi stakeholder dalam program tanggung jawab sosial perusahaan dan dampaknya terhadap taraf hidup masyarakat di komunitas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara kuantitatif yang di dukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dijadikan sebagai instrumen dalam mengumpulkan data dan informasi dari responden. Metode survei digunakan untuk memperoleh data tingkat partisipasi stakeholder dan taraf hidup masyarakat dalam program kemitraan UMKM PTPN VII UUPA.

Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus kepada informan menggunakan teknik bola salju. Pendekatan kualitatif dilakukan karena mampu memberikan informasi mendalam, lebih jelas, dan terperinci yang berupa studi kasus. Dalam penelitian kualitatif analisis yang digunakan yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sitorus 1998). Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam kepada informan serta pengamatan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam (Lampiran 1). Kelurahan ini di pilih karena merupakan kelurahan yang menjadi binaan dari PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam dan sebagai partisipan dalam program CSR atau dalam hal ini disebut dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN VII UUPA. Sebelum memilih lokasi penelitian, peneliti melakukan telaah data sekunder dan observasi. Data sekunder dilakukan dengan telaah dokumen. Observasi dilakukan untuk melihat kelurahan mana yang menjadi binaan dari Pabrik The PTPN VII UUPA dan kondisi lapangan. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Berdasarkan informasi yang didapat, PTPN VII merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan yang mempunyai komoditas utama seperti teh, karet, sawit, dan tebu. Dalam perjalanannya, PTPN VII Persero memiliki tiga unit pusat yang tersebar di tiga provinsi, yakni Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Penelitian ini dilakukan di unit usaha Pagar Alam, Sumatera Selatan yang mempunyai komoditas utama yaitu teh. PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam telah

menerapkan CSR/PKBL sebagai tanggung jawab perusahaan dalam

mengembangkan masyarakat sekitar pabrik sehingga sangat relevan untuk mengkaji lebih dalam dampak pelaksanaan program CSR/PKBL dalam hal ini Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Fokus penelitian ini yaitu pada program kemitraan yang memberikan pinjaman bantuan modal dan pelatihan kepada masyarakat, yaitu program UMKM. Pelaksanaan program kemitraan ini hampir mencakup seluruh kelurahan di Kota Pagar Alam, namun penelitian ini difokuskan ke Kelurahan Gunung Dempo. Kelurahan Gunung Dempo dipilih menjadi lokasi penelitian karena jumlah warga masyarakatnya yang paling banyak menjadi partisipan program kemitraan UMKM. Selain itu juga, sebagian besar

partisipan di kelurahan ini berkesempatan untuk meminjam lebih dari satu putaran. Penelitian ini juga difokuskan untuk melihat sejauhmana partisipasi masyarakat yang mendapatkan program Kemitraan dan sejauhmana peran

stakeholder dalam pelaksaannya serta hubungannya dengan dampak ekonomi dalam hal taraf hidup masyarakat yang mendapatkan program Kemitraan. Penjajagan lokasi penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 dan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 ( Lampiran 2).

Pendekatan Kuantitatif

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode survei dan penyebaran kuesioner. Metode survei digunakan untuk memperoleh data tingkat partisipasi stakeholder dan taraf hidup masyarakat dalam program kemitraan UMKM PTPN VII UUPA. Populasi atau universe didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun dan Effendi 1989). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga masyarakat Kelurahan Gunung Dempo yang menjadi partisipan Program Kemitraan, yang berjumlah 55 orang. Dari keseluruhan populasi, dibentuklah kerangka sampling yang berjumlah 55 orang (Lampiran 3) dengan meliputi partisipan Program Kemitraan yang tersebar di 6 RW / dusun, yakni RW 01 Pabrik, RW 02 Talang Darat, RW 03 Gunung Gare, RW 04 Muara Perikan, RW 05 Muara Abadi, RW 06 Janang.

Responden didefinisikan sebagai orang atau pihak yang memberikan keterangan tentang identitas diri dan kegiatan yang dilakukannya. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik simple random sampling. Singarimbun dan Effendi (1989) menyampaikan bahwasanya sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, sedangkan pertimbangan yang diambil itu berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka sampel. Cara pengambilan sampel seperti ini ialah kita memilih subgrup dari populasi sedemikian rupa sehingga sampel yang dipilih mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat-sifat populasi.. Mengingat penelitian ini diarahkan untuk melihat dampak penyelenggaraan program sehingga responden yang dipilih merupakan partisipan program kemitraan yang tergolong aktif dalam kegiatan UMKM. Selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini akan mengkur dampak, maka di ukur dengan menggunakan

with and without project. Pengukuran dampak dengan menggunakan without project dilakukan dengan memilih salah satu desa yang tidak terkena program dan memiliki karakteristik yang sama. Total dari 50 responden yang terdiri dari 30 responden dari rumah tangga pemanfaat program kemitraan simpan pinjam dan 20 responden adalah rumah tangga non-pemanfaat program kemitraan UMKM. Sebanyak 30 orang responden dari kategori pemanfaat program kemitraan simpan pinjam diambil dari kerangka sampling yang berjumlah 55 orang (Lampiran 3).

Penentuan jumlah responden yang diambil didasarkan pada pernyataan Singarimbun dan Effendi (2006) bahwasanya bilamana analisa yang dipakai adalah teknik korelasi, maka sampel yang diambil minimal 30 kasus. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga partisipan program kemitraan simpan pinjam, meskipun dalam hal ini keterlibatan dalam kelompok simpan pinjam diperankan oleh Ibu. Pemilihan unit analisis dengan cakupan rumah tangga

didasarkan pada pertimbangan tujuan penelitian, dimana untuk melihat bagaimana dampak terhadap taraf hidup tidak dapat diukur dalam cakupan skala individu.

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan penyebaran kuesioner dilakukan kepada 50 responden yang terdiri dari 30 responden yang merupakan non-pemanfaat program dan 20 orang responden yang merupakan pemanfaat program dengan menggunakan daftar pertanyaan. Data sekunder didapatkan dari data perusahaan dan dokumen pihak kelurahan.

Data kuantitatif dianalisis dengan mengukur tingkat partisipasi dan dampak dari pelaksanaan program kemitraan terhadap masyarakat akibat adanya program CSR melalui kuesioner. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan Microsoft Excel2010 dan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows

dan dianalisis disesuaikan dengan metode yang digunakan. Analisis tingkat partisipasi stakeholder dan masyarakat untuk mengetahui sejauh mana partisipasi dari stakeholder dalam setiap tahap penyelenggaraan program, baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Analisis dampak pelaksanaan program CSR terhadap taraf hidup masyarakat partisipan program UMKM dalam setiap kategori, seperti atribut tingkat fasilitas rumah tangga, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, dan tingkat tabungan. Selanjutnya, untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi partisipan program kemitraan simpan pinjam dan taraf hidup masyarakat dari pelaksanaan program CSR/PKBL digunakan uji korelasi Rank Spearman. Uji statistik ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat partisipasi anggota program CSR dalam setiap tahapan penyelenggaraan program, baik perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi dengan dampak ekonomi. Selain itu juga, penelitian ini melihat perbandingan antara masyarakat pemanfaat program kemitraan dan masyarakat non-pemanfaat program kemitraan untuk mengetahui dampak dari pelaksanaan program PKBL atau CSR. Tabel frekuensi digunakan untuk melihat jumlah dan persentase hasil perhitungan dari setiap variabel yang digunakan sehingga memudahkan dalam membaca dan memahami tabel (Lampiran 5). Tabulasi silang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang digunakan sehingga memudahkan peneliti dalam perhitungan (Lampiran 6). Skor penilaian responden menggunakan skala likert dengan skala 1-5 dan digolongkan berdasarkan nilai yang diperoleh dengan mengalikan besarnya pada kategori tertentu yang sudah ditetapkan. Selanjutnya ditentukan nilai rata-rata dan standar deviasi untuk menentukan kategori rendah, sedang, tinggi dalam setiap tahapan.

Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif dilakukan karena mampu memberikan informasi mendalam, lebih jelas, dan terperinci yang berupa studi kasus. Metode studi kasus pada penelitian kualitatif adalah bersifat explanatory research untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan program CSR oleh PTPN VII Persero Unit Usaha Pagar Alam dalam setiap tahapan, baik perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait dan juga menggali infomasi dampak penyelenggaraan program CSR tersebut terhadap taraf hidup masyarakat pemanfaat program kemitraan.

Informan adalah orang atau pihak yang memberikan keterangan tentang diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Pemilihan informan dilakukan secara purposive dengan menggunakan teknik snowball (teknik bola salju). Informan yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 10 orang (Lampiran 4)

yang terdiri dari informan utama yang pihak PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam yang bertanggung jawab langsung di bidang CSR, yaitu Sinder Sumber Daya Manusia dan Umum. Selain itu, tokoh masyarakat berserta masyarakat Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam yang mendapat manfaat dari program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Informan selanjutnya yaitu pemerintah setempat, yakni pemerintah Kelurahan Gunung Dempo dan Pemerintah Kecamatan Pagar Alam Selatan. Untuk melengkapi data yang didapatkan dari informan utama, diperlukan data dari informan-informan lainnya yang kemudian akan didiskusikan bersama informan kunci. Pemerintah dipilih sebagai informan didasarkan pada pertimbangan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang diadakan di wilayahnya. Tokoh masyarakat dalam hal ini dilibatkan sebagai informan kunci sebagai pihak yang dapat memberikan informasi dengan jelas terkait populasi masyarakat, seperti tokoh adat, ketua RT/RW, dan karakteristik karakteristik yang sesuai dengan konteks penelitian.

Data primer kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam kepada sejumlah informan menggunakan teknik snowball dan yang diarahkan dengan panduan pertanyaan wawancara mendalam kepada beberapa informan. Sedangkan data sekunder merupakan yaitu data pendukung yang di dapat dari literatur baik dokumen ilmiah, jurnal, dokumen yang berhubungan dengan keadaan wilayah, demografi penduduk, karakteristik desa dan lain-lain yang dapat digunakan dalam menunjang penelitian

Data kualitatif berupa data primer dan sekunder akan dianalisis secara kualitatif akan diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yaitu reduksi data (menggolongkan data sehingga dapat disimpulkan), penyajian data dan penarikan kesimpulan (Sitorus 1998). Data kualitatif yang diambil dari beberapa informan, baik dari perwakilan perusahaan, perwakilan pemerintahan desa dan kecamatan, dan tokoh yang berpengaruh di masyarakat di kelurahan Gunung Dempo. Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskriptif maupun tabel dan gambar yang menjelaskan mengenai tingkat partisipasi stakeholder, tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan partisipasi.

Kombinasi Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif

Kombinasi dari pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang dalam ha ini yaitu partisipan penerima program UMKM dan non-partisipasan program UMKM. Selanjutnya dilakukan FGD (focus group discussion) kepada partisipan program untuk mengetahui permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan program UMKM.

Metode triangulasi merupakan metode yang dipilih untuk pengumpulan data kualitatif agar diperoleh kombinasi yang akurat berupa wawancara mendalam, pengamatan berperanserta dan penelusuran dokumen. Data yang di dapat dari literatur baik dokumen ilmiah, jurnal, dan lain-lain. Pengumpulan data yang

dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan data dan metode pengumpulannya (Sitorus 1998) seperti :

1. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih kelas dan akurat terhadap informan. Informan dilakukan dengan menggunakan teknik bola salju dan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mengunjungi sinder Sumber Daya Manusia dan Umum yang membantu dalam pengumpulan data di lapang. Wawancara mendalam juga dilakukan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat serta pemerintah kelurahan serta kecamatan Pagar Alam Selatan dengan membuat daftar panduan pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan data. 2. Pengamatan dan observasi

Pengamatan dalam penelitian ini bersifat participant as observer yaitu peneliti sebagai pengamat dinamika subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat dan mengamati proses yang terjadi di sekitar informan. Data sekunder diperoleh dengan melakukan kajian pustaka dan menganalisis terhadap berbagai literatur seperti skripsi, jurnal, buku, dan media sosial yang terkait dengan pelaksanaan program kemitraan PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam baik dokumen pribadi dan dokumen resmi perusahaan. Selain itu juga, analisis data sekunder juga diperlukan terhadap dokumen yang diperoleh di lokasi penelitian seperti monografi, peta lokasi, peta Kota Pagar Alam, dan statistik.

Dokumen terkait