• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP TARAF HIDUP

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM

PARTISIPASI MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP TARAF HIDUP

Bagian ini memaparkan hasil analisis dampak implementasin program CSR dengan partisipasi masyarakat terhadap taraf hidup masyarakat. Sehubungan dengan itu, perlu dianalisis taraf hidup masyarakat dengan implementasi program CSR dan tanpa program CSR

Taraf Hidup

Taraf hidup masyarakat menurut Owolabi dan Owu-owolabi (2009) yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia untuk kelangsungan hidup hayati. Dalam hal ini taraf hidup masyarakat diukur dengan menggunakan beberapa atribut seperti fasilitas yang dimiliki, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, dan tabungan. Tabel 21 berikut menunjukkan skor taraf hidup masyaarakat program CSR dan bukan peserta CSR menurut tingkatannya.

Tabel 21 Skor taraf hidup masyarakat peserta program CSR dan bukan peserta CSR menurut tingkatannya

No Tingkatan Skor taraf hidup

Pemanfaat program Non-pemanfaat program

1 Tinggi 4 3

2 Sedang 20 16

3 Rendah 6 1

Total 30 20

Berdasarkan Tabel 22, terlihat bahwa taraf hidup masyarakt baik peserta program maupun non-peserta program berada pada tingkatan kategori sedang. Peserta program CSR dalam hal ini masyarakat pemanfaat program sebagian besar berada pada kategori sedang dari keseluruhan responden yaitu sebanyak 20 orang. Begitu juga dengan non-peserta program yang dalam hal ini sebagai pembanding dengan jumlah responden sebesar 20 orang. Berdasarkan Tabel 23 masyarakat non-peserta program tingkatan tertinggi juga berada pada kategori sedang dengan jumlah 16 orang dari total keseluruhan.

Tabel 22 Jumlah dan presentase masyarakat peserta program CSR menurut taraf hidup tahun 2013 No Tarah Hidup Σ % 1. Tinggi 4 13.30 2. Sedang 20 66.67 3. Rendah 6 20.00 Total 30 100.00

Tabel 23 memaparkan sebaran peserta program berdasarkan tingkatannya yaitu, tinggi, rendah, dan sedang. Sebanyak 13.30 % peserta program yang berada pada kategori taraf hidup yang tinggi. Sebanyak 66.67 % masyarakat penerima program yang berada pada kategori sedang. Berdasarkan Tabel 23, terlihat bahwa dampak pelaksanaan program dalam taraf hidup masyarakat cenderung berada

pada tingkatan kategori sedang. Hal ini disebabkan karena tidak semua anggota masyarakat peserta program CSR mendapatkan dampak taraf hidup secara langsung dari adanya program CSR. selain itu juga, adanya masyarakat penerima program CSR yang hanya mengikuti semua kegiatan dan pelatihan terhadap program CSR namun tidak menginovasi dari usaha yang dimilikinya.

Hubungan tingkat partisipasi (tahap perencanaan ) dan Taraf Hidup

Taraf hidup menjadi indikator penting dalam melihat taraf hidup masyarakat dan sejauh mana masyarakat mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan program CSR. Berdasarkan hipotesis, taraf hidup kemudian dihubungkan dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dalam pelaksanaan program CSR/PKBL. Tabel 24 merupakan berikut merupakan tabel jumlah dan persentase tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dan taraf hidup masyarakat Kelurahan Gunung Dempo, Sumatera Selatan.

Tabel 23 Persentase tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan terhadap taraf hidup masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo, Tahun 2013 Tingkat Partisipasi (Perencanaan) Taraf Hidup Total

Rendah Sedang Tinggi

% % % %

Tinggi 0 0 3 50 3 50 6 100

Sedang 5 25 14 70 1 5 20 100

Rendah 1 25 3 75 0 0 4 100

Tabel 24 menjelaskan mengenai persentase dari tingkat partisipasi pada tahap perencanaan terhadap taraf hidup. Persentase terbesar terdapat pada baris tingkat partisipasi pada tahap perencanaan kategori sedang dengan dampak pelaksanaan kategori rendah yaitu sebesar 75%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan dari kedua variabel tersebut. Hubungan ini menggambarkan bahwa dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan yang rendah, maka dampak yang dirasakan masyarakat pemanfaat program UMKM PTPN VII menjadi sedang.

Hubungan ini diperkuat melalui perhitungan menggunakan uji rank spearman dengan menggunakan alat bantu SPSS v 16.0. Hipotesis uji semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin tinggi taraf hidup. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, didapatkan nilai korelasi koofisien rank spearman sebesar 0.419 (Lampiran 7) dengan p-value (0.15) Artinya bahwa besar korelasi antara variabel tingkat partisipasi pada tahap perencanaan terhadap taraf hidup adalah sebesar 0.419 atau cukup nyata. Karena p-value (sig.(1-tailed)) < alpha (0.15 = 15 persen) maka tolak Ho. Hal ini berarti ada korelasi antara tingkat partisipasi dalam tahap perencanaan dengan taraf hidup. Hasil korelasi juga menunjukkan angka yang positif yang menunjukkan hubungan yang searah antara dua variabel yang diuji. Selanjutnya, bahwa tingkat partisipasi pada tahap perencanaan berhubungan cukup kuat dengan taraf hidup p(0.011 < 0.15) dengan tingkat hubungan yang cukup berarti. Kesimpulannya bahwa korelasi antara

variabel tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dengan taraf hidup berhubungan cukup kuat dan signifikan. Perhitungan uji statistik rank spearman

(Lampiran 6).

Hubungan tingkat partisipasi (tahap pelaksanaan ) dan taraf hidup.

Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan merupakan salah satu indikator untuk melihat sejauh mana partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan partisipasi menurut konsep Uphoff et al. (1979). Tabel berikut merupakan tabel jumlah dan persentase tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dan taraf hidup masyarakat Kelurahan Gunung Dempo tahun 2013.

Tabel 24 Persentase tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan terhadap taraf hidup masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo, Tahun 2013 Tingkat Partisipasi (Pelaksanaan) Taraf Hidup Total

Rendah Sedang Tinggi

% % % %

Tinggi 0 0 7 78 2 23 9 100

Sedang 4 27 9 60 2 13 15 100

Rendah 2 34 4 67 0 0 6 100

Tabel diatas menjelaskan mengenai persentase hubungan antara tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan dengan dampak ekonomi (taraf hidup) dalam program UMKM PTPN VII UUPA. Berdasarkan tabel diatas, persentase terbesar terdapat pada baris tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan kategori sedang dengan dampak pelaksanaan kategori tinggi yaitu sebesar 78%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara kedua hal tersebut. Hubungan ini menggambarkan bahwa dengan tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan yang tinggi maka dampak yang dirasakan sedang.

Hubungan antara tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan dengan taraf hidup dalam program CSR UMKM PTPN VII UUPA dilihat dari menghitung korelasi dengan menggunakan uji korelasi rank sprearman melalui alat bantu

SPSS v. 16 dengan hipotesis uji semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin tinggi taraf hidup. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, didapatkan nilai korelasi koofisien rank spearman sebesar 0.353 dengan p-value

(0.028) Artinya bahwa besar korelasi antara variabel tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan terhadap taraf hidup adalah sebesar 0.028 atau cukup kuat. Karena p- value (sig.(1-tailed))>alpha (0.15 = 15 persen) maka tolak Ho. Hal ini berarti ada korelasi antara tingkat partisipasi dalam tahap pelaksanaan dengan taraf hidup. Hal ini dikarenakan pada pelaksanaan program UMKM yang dilakukan masyarakat hanya mengikuti langkah-atau anjuran dari pihak PTN VII saja tanpa ada pengembangan lebih lanjut dari masyarakat itu sendiri. Selain itu juga, masih adanya masyarakat yang tidak memanfaatkan secara maksimal dana pinjaman dari PTPN sesuai dengan kebutuhan yang diajukan, seperti untuk pembelian kendaraan, sawah, dan kebun bukan untuk keberlanjutan usaha sehingga pelaksanaan hanya berada di kategori sedang. Hubungan ini yaitu p(0.028 < 0.15)

dengan tingkat hubungan yang cukup berarti. Kesimpulannya bahwa korelasi antara variabel tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dengan taraf hidup cukup kuat dan signifikan. Perhitungan uji statistik rank spearman dapat dilihat pada Lampiran 3.

Hubungan tingkat partisipasi (tahap evaluasi) dan taraf hidup.

Tingkat partisipasi pada tahap evaluasi merupakan salah satu indikator untuk melihat sejauh mana partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan partisipasi menurut konsep Uphoff et al. (1979). Tabel berikut merupakan tabel jumlah dan persentase tingkat partisipasi pada tahap evaluasi dan taraf hidup masyarakat Kelurahan Gunung Dempo tahun 2013.

Tabel 25 Persentase tingkat partisipasi masyarakat pada tahap evaluasi terhadap taraf hidup masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam tahun 2013

Tingkat Partisipasi

(Evaluasi)

Taraf Hidup

Total

Rendah Sedang Tinggi

% % % %

Tinggi 0 0 1 25 3 75 4 100

Sedang 4 17 18 78 1 4 23 100

Rendah 2 50 2 50 0 0 3 100

Persentase terbesar terdapat pada tingkat partisipasi pada tahap evaluasi dalam kategori sedang dan dampak yang dirasakan masyarakat dalam kategori sedang yaitu sebesar 78%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dari kedua variabel tersebut. Hubungan ini menggambarkan bahwa dengan partisipasi dalam tahap evaluasi yang sedang, maka dampak yang dirasakan masyarakat juga sedang.

Hubungan antara tingkat partisipasi dalam tahap evaluasi dengan taraf hidup dalam program UMKM PTPN VII UUPA dilihat dari menghitung korelasi dengan menggunakan uji korelasi rank sprearman melalui alat bantu SPSS v. 16. Hipotesis uji yang digunakan yaitu semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin tinggi taraf hidup. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, didapatkan nilai korelasi koofisien rank spearman sebesar 0.606 dengan p-value (0.000) Artinya bahwa besar korelasi antara variabel tingkat partisipasi pada tahap evaluasi terhadap taraf hidup adalah sebesar 0.606 atau cukup kuat. Karena p-value (sig.(1-tailed))< alpha (0.15 = 15 persen) maka tolak Ho. Hal ini berarti ada korelasi antara tingkat partisipasi dalam tahap perencanaan dengan taraf hidup. Hasil korelasi juga menunjukkan angka yang positif yang menunjukkan hubungan yang searah antara dua variabel yang diuji. Selanjutnya, bahwa tingkat partisipasi pada tahap perencanaan berhubungan cukup kuat dengan taraf hidup p(0.000 < 0.15) dengan tingkat hubungan yang cukup berarti. Kesimpulannya bahwa korelasi antara variabel tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dengan taraf hidup cukup kuat dan signifikan. Perhitungan uji statistik rank spearman dapat dilihat dalam (Lampiran 7).

Hubungan ini juga diperkuat oleh beeberapa argumen yaitu, pertama, masyarakat hanya melakukan evaluasi kepada pihak PTPN VII UUPA selama tiga bulan sekali. Kedua, evaluasi dilakukan terkadang hanya sebatas evaluasi lisan, sehingga masyarakat kurang melaksanakan proses evaluasi terhadap program UMKM PTPN VII Unit Usaha Kota Pagar Alam. Ketiga, bahwa pihak perusahaan kurang melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi. Sehingga masyarakat hanya melakukan evaluasi secara lisan pada saat pihak perusahaan melakukan kontrol terhadap usaha yang sedang berjalan.

Hubungan Tingkat Partisipasi dan Taraf hidup.

Tingkat partisipasi total atau keseluruhan merupakan salah satu indikator dalam menentukan keterlibatan masyarakat dalam suatu program. Partisipasi total merupakan gabungan dari beberapa tahapan partisipasi seperti tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tabel berikut merupakan tabel jumlah dan persentase tingkat partisipasi dan taraf hidup masyarakat Kelurahan Gunung Dempo tahun 2013.

Tabel dibawah menjelaskan mengenai persentase hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup (taraf hidup) dalam program UMKM PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam. Berdasarkan tabel diatas, persentase terbesar terdapat pada baris tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan kategori sedang dengan dampak pelaksanaan kategori sedang yaitu sebesar 63,34 %. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara kedua hal tersebut. Hubungan ini menggambarkan bahwa dengan tingkat partisipasi total yang sedang maka dampak yang dirasakan masyarakat juga sedang.

Tabel 26 Persentase tingkat partisipasi masyarakat terhadap taraf hidup masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam tahun 2013

Tingkat Partisipasi

Taraf Hidup

Total

Rendah Sedang Tinggi

% % % %

Tinggi 0 0 0 0 3 100 3 100

Sedang 5 20 19 76 1 4 25 100

Rendah 1 50 1 50 0 0 2 100

Hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup dalam program UMKM PTPN VII UUPA dilihat dari menghitung korelasi dengan menggunakan uji korelasi rank sprearman melalui alat bantu SPSS v. 16 dengan hipotesis uji semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin tinggi taraf hidup (taraf hidup). Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, didapatkan nilai korelasi koofisien rank spearman sebesar 0.572 (Lampiran 6) dengan p-value (0.000) Artinya bahwa besar korelasi antara variabel tingkat partisipasi terhadap taraf hidup adalah sebesar 0.572 atau cukup kuat. Karena p-value (sig.(1- tailed))>alpha (0.15 = 15 persen) maka tolak Ho. Hal ini berarti ada korelasi antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup. Hasil korelasi juga menunjukkan

angka yang positif yang menunjukkan hubungan yang searah antara dua variabel yang diuji Selanjutnya, bahwa tingkat partisipasi berhubungan cukup kuat dengan taraf hidup p(0.000 < 0.15) dengan tingkat hubungan yang cukup berarti. Kesimpulannya bahwa korelasi antara variabel tingkat partisipasi dengan taraf hidup cukup kuat dan signifikan. Perhitungan uji statistic rank spearman dapat dilihat pada lampiran berikut.

Hubungan ini juga diperkuat dengan beberapa argumentasi, yaitu pertama, pada saat pelaksanaan program masyarakat dilibatkan dalam kegiatan seperti pelatihan, seminar dan kegiatan lainnya sehingga masyarakat mempunyai pemahaman yang lebih dalam terkait program. Kedua, bahwa pemberian dana pinjaman disesuaikan dengan jenis usaha yang dilaksanakan oleh masyarakat penerima program. Apabila masyarakat penerima program mempunyai usaha yang besar, maka kemungkinan pinajaman yang diperoleh juga besar. Kedua, dengan adanya pelatihan dalam menunjang pengetahuan masyarakat maka akan sangat membantu masyarakat dalam menerapkan keuangan yang sistematis sehingga akan lebih mudah dalam mengontrol pengeluaran dan pemasukan dalam kegiatan usaha. Ketiga, dalam pelaksanaan program masyarakat dituntut untuk bisa mengakomodir segala pengeluaran dan pemasukan sehingga dalam pelatihan dan seminar yang di adakan akan sangat berdampak kepada usaha masyarakat. Keempat, ada beberapa masyarakat yang kurang berpartisipasi dalam pelaksanaan sehingga hasil yang dicapai atau didapat sebanding dengan usaha yang dilakukan oleh masyarakat tersebut. Kelima, apabila masyarakat kesulitan dalam kegiatan usaha , maka pihak PTPN VII UUPA mengajak masyarakat melakukan studi banding ke daerah- daerah ke luar kota, seperti pengrajin kayu diajak studi banding ke Jepara, dan daerah lain seperti Jogjakarta, dan lain sebagainya.

Ikhtisar

Hipotesis dari penelitian ini yaitu semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat maka semakin tinggi taraf hidup. Taraf hidup dipahami sebagai bentuk perubahan yang dirasakan dan diperoleh oleh pemanfaat program CSR UMKM setelah terlibat dalam implementasi kegiatan program CSR. Hasil pengolahan data mengenai hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup dengan kerangka konsep Uphoff (1979) menunjukkan bahwasanya tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam memiliki hubungan korelasi yang signifikan terhadap dampak ekonomi. Itu artinya bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam, maka semakin tinggi pula taraf hidup masyarakat penerima program CSR. selain itu juga, hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwasanya hubungan antara tingkat partisipasi pada setiap tahapan, yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, masing-masing memiliki korelasi positif dengan taraf hidup. Itu artinya, dalam melihat hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup dapat dipisahkan secara parsial tiap- tiap tahapan penyelenggaraan program.

Dari setiap tahapan (tahap perencanaan, tahap perencanaan, dan tahap evaluasi) maupun keseluruhan memiliki tingkat hubungan yang sedang di setiap variabelnya. Hal ini berarti semakin sedang tingkat partisipasi masyarakat, maka semakin sedang taraf hidup masyarakat penerima program tersebut.

Dokumen terkait