• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini dipaparkan profil komunitas Kelurahan Gunung Dempo yang menjadi lokasi penelitian. Profil komunitas meliputi kondisi geografis dan administratif, kependudukan, struktur sosial dan kultur, dan pola-pola adaptasi ekologi komunitas.

Kondisi Geografis dan Administratif

Kelurahan Gunung Dempo merupakan salah satu kelurahan yang ada di wilayah kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Kelurahan Gunung Dempo merupakan salah satu kelurahan binaan dari PTPN VII UUPA dengan batas wilayahnya sebagai berikut:

1. Sebelah utara : Kelurahan Dempo Makmur

2. Sebelah selatan : Kelurahan Pagar Wangi

3. Sebelah barat : Kelurahan Dempo Makmur

4. Sebelah timur : Kelurahan Dempo Makmur dan Kelurahan

Pagar Wangi

Kelurahan ini terletak lima km dari kantor Kecamatan Pagar Alam Selatan, empat km dari Kota Pagar Alam, dan 330 km dari ibu kota Provinsi Sumatera Selatan. Kelurahan Gunung Dempo dapat ditempuh dengan segala jenis kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalan sudah cukup baik. Kelurahan Gunung Dempo merupakan kelurahan yang ada di kawasan daerah wisata. Namun untuk alat transportasi menuju kelurahan ini sangat sedikit dan hanya ada pada waktu tertentu. Jumlah kendaraan umum yang tersedia menuju kelurahan ini cukup terbatas (Tabel 2).

Tabel 2 Jarak (km) dan waktu tempuh (menit) dari Kelurahan Gunung Dempo ke Pusat Pemerintahan dan fasilitas lainnya

No Tujuan (Dari Kelurahan Gunung Dempo)

Jarak (Km)

Waktu tempuh (Jam) Kendaraan Bermotor Jalan Kaki 1 Ibukota Kecamatan 5 0.25 1.50 2 Ibukota Kabupaten/Kota 4 0.20 - 3 Ibukota Provinsi 330 8.00 - 4 Rumah sakit 12 0.60 -

Sumber: Data Monografi Kelurahan Gunung Dempo 2013

Kelurahan Gunung Dempo memiliki enam rukun warga yaitu RW 1 Pabrik, RW 2 Talang Darat, RW 3 Gunung Gare, RW 4 M. Perikan, RW 5 M. Abadi, dan RW 6 Janang. Selain itu juga Kelurahan Gunung Dempo memiliki 12 RT yang tersebar di enam rukun warga. Kelurahan Gunung Dempo merupakan kelurahan yang sangat dekat dengan kantor PTPN VII Persero Unit Usaha Pagar Alam.

Luas wilayah Keluruhan Gunung Dempo adalah sebesar 1975.26 Ha dengan wilayah berbentuk topografi berbukit-bukit dan pegunungan. Lokasi kelurahan ini berada di lereng gunung dengan kemiringan >25° dan memiliki ketinggian 2 000

meter di atas permukaan laut. Lokasi ini berada di sekitar wilayah kawasan hutan lindung yang mengelilingi kawasan Kota Pagar Alam. Kondisi iklim mencapai 22°C sehingga sangat cocok dengan corak hidup masyarakat yang bertumpu di sektor pertanian dan perkebunanan, terutama perkebunan teh. Berikut merupakan tabel luas wilayah menurut penggunaannya.

Tabel 3 Luas Kelurahaan Gunung Dempo berdasarkan penggunaan

No Penggunaan Luas (Ha)

1 Luas Permukiman dan Perkantoran 31.48

2 Luas Kuburan 0.38

3 Perkebunan Negara 1 438.00

4 Hutan Lindung 505.40

Total Luas 1 975.26

Sumber: Data Monografi Kelurahan Gunung Dempo (2012)

Kelurahan Gunung Dempo yang terdiri dari 6 rukun warga dan 12 RT. Keenam RW tersebut dibagi menjadi tiga karakter ekologi, yaitu perkebunan, pemukiman, dan hutan.

Tabel 4 Karakter ekologi Kelurahan Gunung Dempo

No Karakter Ekologi Kampung Keterangan 1 Perkebunan RW 1 Pabrik, RW 2 Talang Darat, RW 04 Muara Perikan

RW 1 Pabrik berada di sekitar pabrik. Dominan perkebunan teh yang mengelilingi wilayah.

Sebagian kecil terdapat

perumahan, kantor desa,

kuburan, dan kantor pabrik.

2 Pemukiman RW 03 Gunung Gare RW 03 Gunung Gare sebagian

besar pemukiman, perkantoran

Kota Pagar Alam, dan

Perkebunan Salak disekitar rumah penduduk.

3 Hutan RW 05 Muara Abadi 1. Sebagian wilayah merupakan

hutan lindung.

2. Sedikit permukiman warga

Sumber: Potensi Desa 2012

Secara umum, kondisi dan kualitas lingkungan Kelurahan Gunung Dempo tergolong bersih dan hijau. Namun, karena adanya perkantoran dan dijadikannnya Gunung Dempo sebagai salah satu daerah wisata sehingga saat ini tergolong kotor.

Berdasarkan data demografi Kelurahan Gunung Dempo 2013 Jumlah penduduk kelurahan Gunung Dempo per januari 2013 mencapai 2 294 jiwa yang tersebar di enam wilayah rukun warga kelurahan Gunung Dempo. Jumlah penduduk laki laki berjumlah 1 187 dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 1 107 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Total jumlah penduduk ini terbagi dalam 682 KK. Berdasarkan data Podes 2011 jumlah keluarga

pertanian berjumlah 825 jiwa dan keluarga yang beranggotakan buruh tani berjumlah 484 jiwa.

Tabel 5 Jumlah dan persentase penduduk Kelurahan Gunung Dempo menurut jenis kelamin tahun 2013

No Jenis Kelamin Σ %

1 Laki-Laki 1 187 51.75

2 Perempuan 1 107 48.25

Total 2 294 100.00

Sumber: Data Demografi Kelurahan 2013

Kependudukan

Latar belakang etnis kelurahan Gunung Dempo yaitu etnis jawa dengan mayoritas agama memeluk agama Islam. Berdasarkan data demografi kelurahan Gunung Dempo 99.34% masyarakat memeluk agama islam dan hanya 0.66% masyarakat yang memeluk agama Kristen. Di kelurahan ini juga terdapat lebih kurang 8 masjid dan 2 langgar yang tersebar di wilayah kelurahan Gunung Dempo. Berikut dapat dijelaskan agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat kelurahan Gunung Dempo dalam tabel dibawah ini:

Tabel 6 Jumlah dan persentase penduduk Kelurahan Gunung Dempo menurut agama yang dianut tahun 2013

No Agama Σ %

1 Islam 2 279 99.34

2 Kristen 15 0.66

Total 2 294 100.00

Sumber: Data Demografi Kelurahan Gunung Dempo 2013

Ditinjau dari segi potensi sumber daya alam, Kelurahan Gunung Dempo memiliki sumber daya alam berupa pegunungan Gunung Dempo yang menjadi lokasi wisata yang ada di Kota Pagar Alam. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh pemetik teh pabrik PTPN VII. Dan sebagian lagi bekerja di non- sektor pertanian. Komoditas utama kelurahan ini yaitu teh, salak, kol, dan kopi. Kondisi pendidikan di kelurahan Gunung Dempo sudah cukup memadai. Hal ini dilihat dari adanya sekolah bertaraf internasional yang didirikan di kelurahan tersebut. Namun, masih kurangnya fasilitas dan infrastruktur yang yang tidak sama dan biaya yang tinggi sehingga sulit dirasakan oleh masyarakat asli di kelurahan tersebut. Status sekolah dan gedung sekolah yang ada di Kelurahan Gunung Dempo umumnya merupakan sekolah negeri. Berdasarkan keterangan dari pihak kelurahan di Kelurahan Gunung Dempo terdapat 5 SD Negeri dan 1 SMP Negeri di Kelurahan Gunung Dempo. Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo bersekolah di wilayah Kelurahan Gunung Dempo, namun ada juga masyarakat yang bersekolah di luar Kelurahan Gunung Dempo. Jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan atau tidak tamat SD masih sangat tinggi, dapat dilihat dari Tabel 7.

Tabel 7 Tingkat Pendidikan di Kelurahan Gunung Dempo

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak tamat SD 238 2 Tamat SD 714 3 Tamat SMP 823 4 Tamat SMA 201 5 D1 3 6 D2 3 7 D3 3 8 S1 67 Jumlah 2 052

Sumber: Data Demografi Desa 2012

Kehidupan masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo adalah sebagai karyawan dan buruh lepas di PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam. Keberhasilan ekonomi yang terjadi sangat berkaitan erat dengan bidang infrastruktur dan daerah wisata. Mata pencaharian terbesar masyarakat adalah sebagai karyawan dan buruh lepas di pabrik. Wilayah Gunung dempo yang dijadikan daerah wisata secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya.

Penghasilan utama sebagian besar penduduk yaitu pertanian dengan komoditi utama di bidang perkebunan. Sebagian kecil masyarakat bekerja sebagai pedagang rumahan, PNS, dan lain sebagainnya. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh pabrik PTPN VII Nusantara Persero yaitu sebagian karyawan pabrik. Namun ada beberapa masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan. Berikut Tabel 8 data penduduk Kelurahan Gunung Dempo berdasarkan mata pencaharian pada tahun 2013:

Tabel 8 Jumlah dan persentase penduduk Kelurahan Gunung Dempo menurut jenis mata pencaharian

No Mata Pencaharian Σ (%) 1 Belum bekerja 244 13.45 2 Bidan 15 0.83 3 Karyawan 1485 81.86 4 PNS 22 1.21 5 Tukang Jahit 3 0.16 6 Dukun Bayi 6 0.33 7 Peternak 16 0.88 8 Dagang 10 0.55 9 Industri kecil 3 0.16 10 Pengrajin 1 0.05 11 Kios 1 0.05 12 Warung 8 0.51 Total 1 814 100.00

Struktur Sosial dan Kultur Masyarakat

Struktur sosial masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo yaitu suku Jawa. Suku Jawa menjadi suku yang paling banyak di Kelurahan Gunung Dempo. Hampir 90% masyarakat yang tinggal di wilayah ini ber suku Jawa. Selain lurah yang di segani di wilayah ini, sebagian masyarakat masih mematuhi ajaran ajaran jawa, yakni patuh dan segan kepada tokoh agama dan tokoh adat di Kelurahan Gunung Dempo. Di kelurahan ini juga banyak pendatang yang berasal dari luar daerah yang ditugaskan di PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam.

Adanya pelapisan sosial dalam masyarakat di golongkan menjadi tiga lapisan. Hal ini didasarkan atas jumlah kekayaan yang dimiliki dan juga luas lahan pekarangan mereka. Pada lapisan atas, biasanya mereka yang mempunyai lahan yang luas, dalam hal ini yaitu memiliki kebun kopi yang mempekerjakan orang lain dalam perawatannya. Selain itu juga, lapisan atas adalah mereka yang mempunyai jabatan tinggi baik di perusahaan pabrik, ataupun di tingkat kelurahan. Lapisan menengah yaitu orang yang dikategorikan sebagai pedagang dan karyawan bawahan pabrik. Sedangkan lapisan ketiga, yaitu lapisan bawah adalah orang yang menjadi buruh lepas di pabrik.

Tingkat pendidikan di Kelurahan Gunung Dempo masih dikatakan masih relatif rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang tidak menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya dan lebih memilih untuk bekerja dibandingkan bersekolah.

Akses menuju Kelurahan Gunung Dempo sudah cukup baik. Jalan menuju ke kelurahan ini sudah menggunakan aspal. Hal ini dikarenakan kelurahan ini berada di wilayah Gunung Dempo yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk dijadikan daerah pariwisata. Selain itu juga, pengalihan pusat pemerintahan ke wilayah Gunung Dempo membuat seluruh aktifitas dan fasilitas di kelurahan ini sangat baik. Adanya pusat peribadatan (masjid), Islamic center

dan perkantoran pemerintahan membuat kompleks atau kawasan ini menarik minat pengunjung dan wisatawan. Namun, untuk angkutan umum untuk menuju ke Gunung Dempo sedikit terhambat. Hal ini dikarenakan angkutan umum yang melewati hanyak pada jam-jam tertentu saja. Masyarakat kelurahan Gunung Dempo menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Besemah yaitu bahasa daerah Pagar Alam sebagai bahasa komunikasi mereka. Prilaku masyarakat di wilayah Gunung Dempo sudah cukup modern dan sederhana.

Kelembagaan adat yang ada di wilayah Kelurahan Gunung Dempo terdiri dari beberapa, yakni kelembagaan adat kelurahan yang berada di bawah lurah. Selain itu juga terdapat beberapa kelembagaan bagi pemuda di sekitar wilayah Kelurahan Gunung Dempo berupa karang taruna yang telah terkoordinasi dengan baik, LKMK, OKP, rukun kematian, dasa wisma, arisan, dan lain lain. Namun, untuk beberpa tahun terakhir kelembagaan adat di rasa menjadi tidak berfungsi dikarenakan kesibukan dari masing-masing pengurus sehingga membuat kelembagaan adat di wilayah Gunung Dempo mati suri.

Pola-Pola Adaptasi Ekologi

Keberadaan PTPN VII di dalam Kelurahan Gunung Dempo tentu saja memberikan dampak kepada masyarakat sekitar. Pada awalnya masyarakat Kelurahan Gunung Dempo pada awalnya bekerja sebagai petani kopi yang jauh dari tempat tinggal mereka. Namun, sejak adanya PTPN VII UUPA masyarakat diberi kesempatan untuk bisa bekerja di pabrik sebagai karyawan. Ada juga masyarakat yang bekerja sebagai buruh harian di PTPN VII UUPA. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai karyawan dari PTPN VII UUPA. Kebutuhan masyarakat desa juga cukup terpenuhi dengan adanya PTPN VII yang sering membantu dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelurahan. Untuk kaum perempuan sebagian juga bekerja di pabrik sebagai karyawan pabrik.

Sejak dijadikannya daerah wisata, salah satu objek wisata Gunung Dempo yaitu perkebunan Teh milik PTPN VII UUPA secara tidak langsung juga memberikan dampak terhadap penghasilan masyarakat. Hal ini terlihat apabila di hari libur meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini akan membuka peluang usaha sampingan bagi masyarakat seperti, membuka warung disepanjang jalan dengan berbagai macam barang jualan.

Selain itu juga, masyarakat Kelurahan Gunung Dempo saat ini mengembangkan usaha baru di sekitar wilayah pabrik yaitu dengan penanaman salak di areal perumaha mereka. Hal ini secara tidak langsung dapat menjadi mata pencaharian sampingan dan mata pencahaian baru bagi masyarakat Kelurahan Gunung Dempo. Penjualan salak berbentuk kedai yang terlihat disepanjang jalan menuju daerah wisata dan menjadi salah satu makanan khas di objek wisata Gunung Dempo.

Ikhtisar

Kelurahan Gunung Dempo merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kota Pagar Alam yang menjadi binaan dari PTPN VII Unit Usaha Kota Pagar Alam. Luas wilayah kelurahan ini yaitu 1 975.64 Ha yang cenderung berada pada wilayah berbentuk topografi berbukit-bukit dan pegunungan. Lokasi kelurahan ini berada di lereng gunung dengan kemiringan >25° dan memiliki ketinggian 2 000 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini berada di sekitar wilayah kawasan hutan lindung yang mengelilingi kawasan kota Pagar Alam. Kondisi iklim mencapai 22°C. Kelurahan Gunung Dempo terdiri dari 6 RW dan 12 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 2 294 jiwa yang tersebar di enam wilayah rukun warga kelurahan Gunung Dempo. Jumlah penduduk laki laki berjumlah 1 187 dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 1 107 jiwa dengan total jumlah penduduk ini terbagi dalam 682 KK.

Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Kelurahan Gunung Dempo adalah sebagai karyawan, baik tetap maupun tidak tetap di PTPN VII Unit Usaha Pagar Alam. Namun terdapat mata pencaharian baru yaitu setelah dijadikannya kelurah Gunung Dempo sebagai salah satu objek wisata di Kota Pagar Alam. Sebagian besar beragama islam. Islam menjadi agama mayoritas kepercayaan masyarakat di kelurahan Gunung Dempo yakni lebih dari 90%.

Struktur sosial masyarakat di Kelurahan Gunung Dempo terdiri dari suku Jawa. Suku Jawa menjadi suku yang paling banyak di kelurahan Gunung Dempo. Hampir 90% masyarakat yang tinggal di wilayah ini ber-suku Jawa. Status sekolah dan gedung sekolah yang ada di Kelurahan Gunung Dempo umumnya merupakan sekolah negeri. Berdasarkan keterangan dari pihak kelurahan di Kelurahan Gunung Dempo terdapat 5 SD Negeri dan 1 SMP Negeri di Kelurahan Gunung Dempo. Jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan atau tidak tamat SD masih sangat tinggi. Adanya pelapisan sosial dalam masyarakat digolongkan menjadi tiga lapisan. Hal ini di dasarkan atas jumlah kekayaan yang dimiliki dan juga luas lahan pekarangan mereka. Pada lapisan atas, biasanya mereka yang mempunyai lahan yang luas, dalam hal ini yaitu memiliki kebun kopi yang mempekerjakan orang lain dalam perawatannya. Selain itu juga, lapisan atas adalah mereka yang mempunyai jabatan tinggi baik di perusahaan pabrik, ataupun di tingkat kelurahan. Lapisan menengah yaitu orang yang dikategorikan sebagai pedagang dan karyawan bawahan pabrik. Sedangkan lapisan ketiga, yaitu lapisan bawah adalah orang yang menjadi buruh lepas di pabrik.

Fasilitas dan akses menuju kelurahan Gunung Dempo sudah cukup baik. Jalan menuju kelurahan ini sudah menggunakan aspal. Hal ini dikarenakan kelurahan ini berada di wilayah Gunung Dempo yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk dijadikan daerah pariwisata. Selain itu juga, pengalihan pusat pemerintahan ke wilayah Gunung Dempo membuat seluruh aktifitas dan fasilitas di kelurahan ini sangat baik. Adanya pusat peribadata (masjid,), Islamic center dan perkantoran pemerintahan membuat kompleks atau kawasan ini menarik minat pengunjung dan wisatawan. Namun, untuk angkutan umum untuk menuju ke Gunung Dempo sedikit terhambat. Hal ini dikarenakan angkutan umum yang melewati hanyak pada jam-jam tertentu saja.

Keberadaan PTPN VII di dalam Kelurahan Gunung Dempo sangat memberikan dampak kepada masyarakat. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai karyawan dari PTPN VII. Kebutuhan masyarakat desa juga cukup terpenuhi dengan adanya PTPN VII yang sering membantu dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh desa.

Dokumen terkait